Membahas Soal Kelas VII SMP Pembahasan No 1. Kita lewatkan saja soal no.1 ini karena soal ini tingkatannya untuk SD. Siswa kelas 6 SD seharusnya sudah bisa mengerjakan soal ini. *** No 2. Buktikanlah 7 bukan bilangan rasional. Bukti: Dengan definisi dan sifat yang diberikan pada butir 1, kita telah siap membuktikan bilangan 7 tidak rasional. a Misalkan bilangan 7 adalah rasional. Jadi, 7 dapat dinyatakan sebagai , dengan a dan b adalah b bilangan bulat, a 0 , a dan b tidak mempunyai faktor persekutuan, kecuali 1 (a dan b prima satu sama lain) atau FPB a, b 1 . a 7 (kedua ruas/sisi dikuadratkan) b a2 7 b2 a 2 7b 2 .... (1) Karena 7b 2 kelipatan 7, maka a 2 juga kelipatan 7 dan a kelipatan 7. Selanjutnya, kita dapat menuliskan bahwa a 7 n , dengan n bilangan bulat. Jika a 7 n disubstitusikan ke persamaan (1), maka diperoleh 7n 2 7b2 492 7b 2 7n 2 b 2 Karena 7n 2 adalah kelipatan 7, maka b 2 adalah kelipatan 7, sehingga b juga adalah kelipatan 7. Jadi, a dan b juga kelipatan 7 atau FPB a, b 7 . Hal ini kontradiksi dengan pengandaian. Dengan demikian, 7 adalah bukan bilangan rasional atau 7 adalah bilangan irasional. *** No 3. Misal a bilangan bulat. Buktikan jika a genap, maka a 2 genap. Bukti: Pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai: Definisi: Suatu bilangan bulat dinamakan genap, jika dan hanya jika bilangan itu dapat dinyatakan sebagai 2n , dengan n adalan bilangan bulat. Suatu bilangan yang tidak genap dinamakan ganjil. Suatu bilangan bulat adalah ganjil, jika dan hanya jika bilangan itu dapat dinyatakan sebagai 2n 1 , dengan n adalan bilangan bulat. Sifat 1: Jika a genap, maka a 2 genap. Sifat 2: Jika a ganjil, maka a 2 ganjil. Sifat 3: Jika n suatu bilangan bulat dan n 2 genap, maka n genap. Bukti: Karena n genap, maka kita dapat menyatakan a 2n , dengan n suatu bilangan bulat. Jadi, a2 2n 4n2 2 2n2 . Karena n adalah bilangan bulat, maka n 2 adalah bilangan bulat; 2 demikian pula 2n 2 adalah suatu bilangan bulat. Oleh karena itu, a 2 dinyatakan sebagai 2 kali suatu bilangan bulat; menurut definisi a 2 adalah bilangan genap. *** No 4. Soal deret Geometri tak hingga tetapi tidak ada materi deret di BSE ini. Di hal 156 ada contoh soal serupa tetapi tanpa disebut bahwa bentuk tersebut adalah bentuk deret. P=½ Kita mendapatkan bentuk aljabar sederhana, silahkan kalian lanjutkan sendiri untuk mendapatkan nilai . Soal ini juga bisa dikerjakan dengan menngunakan rumus dan adalah rasio. dengan adalah suku pertama *** No 5. Un = a + (n-1)b 1003 = 13 + (n-1).10 1003 = 13 + 10n – 10 n=100 Sn = n/2 (a + Un) S100 = 100/2 (13 + 1003) = 50800 So, y = 100x + 50800 *** No 6. Soal aturan keterbagian (Divisibility rule) Aturan keterbagian untuk 8 dan 9, sebagai berikut: Bilangan habis dibagi 8, jika 3 angka terakhirnya habis dibagi 8. Bilangan habis dibagi 9, jika jumlah angka-angkanya habis dibagi 9. Bilangan 23a23b habis dibagi 8, jika 23b habis dibagi 8, diperoleh b = 2 . Selanjutnya 23a232 habis dibagi 9, jika 2 + 3 + a + 2 + 3 + 2 = 12 + a habis dibagi 9, diperoleh a=6.. Sekarang dengan mudah kita hitung berapa a + b = 8 *** No 7. Soal desimal berulang lagi-lagi tidak ada materi desimal berulang. Ada beberapa cara untuk mengubah desimal berulang menjadi bentuk pecahan. Salah satu caranya akan saya gunakan untuk menjawab soal ini. p = 0,201020102010… 10.000p = 2010,20102010… 10.000p – p = 2010,20102010… – p = 2010,20102010… – 0,201020102010… 9.999p = 2010 p = 2010/9999 Silahkan kalian menyederhanakan sendiri p untuk menjawab soal ini. *** No.8 Buktikan bahwa 1 3 5 7 2007 1 ... 2 4 6 8 2008 2009 Bukti: 1 3 5 7 2007 2009 ... 2 4 6 8 2008 2010 2 4 6 8 2006 2008 B ... 3 5 7 9 2007 2009 Bandingkan setiap faktor-faktor B terhadap A: 2 1 4 3 6 5 2008 2007 2009 , , , ... , 1 2009 2008 3 2 5 4 7 6 2010 1 Sehingga A B dan AB . 2010 Dari sini diperoleh 1 A2 AB 2010 1 A 2010 Ambillah A 1 3 5 7 2007 1 1 ... (qed) 2 4 6 8 2008 2010 2009 Catatan: Qed = quod erat demonstrandum (terbukti) Thanks to Mr Husen Tampomas