www.swanstatistcs.com PENGANTAR PELUANG Pengantar Dalam perckapan Sehari-hari, istilah peluang sering digunakan untuk mengukur keyakinan seseorang dalam terjadinya peristiwa di masa depan. Konsep peluang diperlukan dalam bidang fisika, biologi , dan sosial serta bidang-bidang lain yang mekanismenya menghasilkan pengamatan yang tidak dapat diprediksi dengan pasti. Misalnya, tekanan darah seseorang pada suatu titik waktu tertentu tidak dapat diprediksi dengan pasti. Peristiwa acak tersebut tidak dapat diprediksi dengan pasti tetapi frekuensi relatif dimana kejadian-kejadian dalam serangkaian panjang percobaan sering sangat stabil. Peristiwa ini disebut acak atau sotkastik. Teori peluang bagi ruang contoh memberikan segugus bilangan nyata yang disebut pembobot atau peluang, dengan nilai dari 0 sampai 1, yang memungkinkan kita menghitung peluang terjadinya suatu kejadian. Pada setiap titik contoh dalam ruang contohnya, kita memberikan satu nilai peluang sedemikian sehingga jumlah semua peluang untuk semua titik contohnya sama dengan 1. Bila kita mempunyai alasan untuk percaya bahwa sebuah titik contoh tertentu sangat besar peluangnya untuk terjadi bila dilaksanakan, maka peluang yang diberikan pada titik itu hendaknya dekat dengan 1. Di pihak lain, nilai peluang yang lebih dekat dengan nol hendaknya diberikan pada titik contoh yang kecil sekali peluangnya untuk terjadi. Formula Untuk menghitung peluang kejadian bagi kejadian A, kita menjumlahkan peluang semua titik contoh yang menyusun kejadian A. Jumlah ini disebu peluang A dan dilambangkan dengan P(A). Dengan demikian peluang himpunan ∅ (kosong) adalah nol dan peluang S (semua kemungkinan titik contoh) adalah 1. Definisi Peluang suatu kejadian. Peluang suatu kejadian A adalah jumlah peluang semua titk contoh dalam A. Dengan demikian, 0 ≤ 𝑃(𝐴) ≤ 1, email : [email protected] 𝑃(∅) = 0, 𝑃(𝑆) = 1 www.swanstatistcs.com Bila ruang contoh suatu percobaan mempunyai N unsur, dan masingmasing unsur tersebut mempunyai peluang yang sama untuk terjadi, maka pada setiap titik contoh kita berikan peluang sebesar 1/N. Dengan demikian, peluang kejadian A, yang berisikan n titik contoh, adalah rasio banyaknya titik contoh atau unsur dalam A dengan banykanya titik contoh atau unsur dalam S. Bila suatu percobaan mempunyai N hasil percobaan yang berbeda, dan masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi, dan bila tepat n di antara hasil percobaan itu menyusun kejadian A, maka peluang kejadian A adalah 𝑛 𝑃(𝐴) = 𝑁 Contoh kasus Contoh kasus1. Hitunglah peluang memperoleh kartu hati bila sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge! Jawaban: Banyaknya kemungkinan hasil percobaan adalah 52, dan 13 diantaranya hati. Maka peluang memperoleh kartu hati adalah P(A) = 13/52 = 1/4 . Contoh kasus2. Sebuah dadu dibuat tidak setimbang sehingga bilangan genap dua kali lebih besar peluangnya untuk muncul daripada bilangan ganjil. Bila M adalah kejadian munculnya bilangan yang lebih kecil dari 4 pada satu kali lemparan dadu tersebut, tentukanlah P(M) ! Jawaban: Ruang contohnya adalah S = {1,2,3,4,5,6}. Pada setiap bilangan ganjil kita berikan peluang h dan pada setiap bilangan genap peluangnya 2h. Karena jumlah semua peluang sama dengan 1, maka 9h=1 atau h=1/9. Jadi peluang setiap bilangan ganjil sebesar 1/9 dan peluang setiap bilangan genap sebesar 2/9. Jadi P(M) = P(ganjil) + P(genap) + P(ganjil) = 1/9 + 2/9 + 1/9 = 4/9 email : [email protected] www.swanstatistcs.com Sumber : Mendenhall, Scheaffer,and Wackerly. 2008. Mathematical Statistics with Applications 7th Edition. Thomson Brooks/Cole. Walpole, Ronald. 1988. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. email : [email protected]