Document

advertisement
TUGAS INDIVIDUAL MATA KULIAH
PEMECAHAN MASALAH & PENGAMBILAN KEPUTUSAN
OLEH: INDRA SAFITRI
PROGRAM MM 46 PPM
OBJEK ANALISIS : PT.DINAR SEKURITAS
SEKTOR
: PERUSAHAAN EFEK-JASA KEUANGAN
LATAR BELAKANG
PT.Dinar Sekuritas adalah perusahaan efek yang memiliki izin sebagai Perantara Pedagang Efek
(Pialang) dan selama tahun 2008 menempati posisi 40 sebagai perusahaan efek berdasarkan nilai
(value) dari 122 perusahaan efek lainnya dengan dengan nilai transaksi mencapai
Rp.13.041.037.322.915,- Sebagai perusahaan efek yang tergolong menengah maka PT.Dinar
Sekuritas harus bersaing dengan perusahaan efek lainnya. Aspek permodalan menjadi faktor
yang sangat menentukan bagi perusahaan efek agar dapat bersaing untuk memberikan jasa
pembiayaan kepada setiap nasabahnya. PT.Dinar Sekuritas memiliki modal dasar sebesar Rp.80
milyar dan modal disetor Rp.50 milyar, disamping itu pula untuk memperkuat integritas
keuangan (financial integrity) maka PT.Dinar Sekuritas memerlukan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan -MKBD (Net Adjusted Working Capital).Pemegang saham PT.Dinar Sekuritas
hanya terdiri dari 2 entitas, yaitu 1 pribadi yang menguasi 70% dan 30% atas nama PT.Gemilang
Investama. Ketika krisis global melanda pasar modal, maka PT.Dinar Sekuritas terpengaruh
dengan kondisi tersebut maka pada tanggal 6 Januari 2009 Direksi PT.Dinar Sekuritas secara
sukarela mengajukan surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mensuspensi aktifitas
perdagangan, yang kemudian setelah dilakukan pemeriksaan oleh Bursa Efek Indonesia
keputusan suspensi tersebut justru tetap dilanjutkan oleh Bursa Efek.PT.Dinar Sekuritas. Dalam
pemeriksaan BEI terdapat indikasi bahwa salah satu pemegang saham PT.Dinar Sekuritas, yaitu
PT.Gemilang Investama melakukan transaksi-transaksi REPO yang menggunakan saham-saham
Nasabah Efek di PT.Dinar Sekuritas. Salah satu Direktur di PT.Dinar Sekuritas adalah suami dari
direktur dan juga pemegang saham pengendali dari PT.Gemilang Investama. PT.Dinar Sekuritas
memerlukan langkah-langkah strategis agar dapat survive dalam melakukan kegiatan bisnisnya
di pasar modal Indonesia.
I.IDENTIFIKASI MASALAH:
MAKRO:






Politik [ Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden ]
Ekonomi [ Krisis Global ]
Sosial [ Tidak Ada ]
Teknologi. [Remote Trading ]
Lingkungan. [Tidak Ada]
Hukum. [Keputusan BEI Atas Suspensi Dinar]
INTERNAL:





Pesaing. [ Perusahaan Efek Besar]
Konsumen. [ Nasabah Efek Yang Sahamnya Dijadikan Objek Transaksi REPO]
Substitusi. [Tidak Ada]
Pendatang Baru. [Perusahaan Efek Lainnya]
Supplier. [Tidak Ada]
DAFTAR MASALAH:
1.
2.
3.
4.
5.
Nilai Transaksi Tahun 2008 tergolong kecil.
Ada persaingan dengan Perusahaan Efek Besar.
Hanya memiliki izin sebagai Pialang saja (broker).
MKBD kecil sehingga ada keterbatasan pendanaan bagi nasabah.
Pemegang Saham hanya tergantung pada satu orang.
1
6. Penggunaan Saham Nasabah Efek untuk kepentingan pihak lain
7. Benturan Kepentingan dalam manajemen.
II.MEMILAH MASALAH:
Permasalahan bersifat Horisontal mencakup:
 Ada persaingan dengan Perusahaan Efek Besar.
 Hanya memiliki izin sebagai Pialang saja (broker).
Permasalahan bersifat Vertikal mencakup:
 Nilai Transaksi Tahun 2008 tergolong kecil.
 MKBD kecil sehingga ada keterbatasan pendanaan bagi nasabah.
 Pemegang Saham hanya tergantung pada satu orang.
 Penggunaan Saham Nasabah Efek untuk kepentingan pihak lain
 Benturan Kepentingan dalam manajemen.
Lingkaran Setan [ Tidak Ada ].
III.MENETAPKAN PRIORITAS:
Dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas maka dapat ditetapkan prioritas sebagai berikut:

Prioritas Penting & Mendesak (PM):
o Menyelesaikan status dari Penggunaan Saham Nasabah Efek untuk kepentingan
pihak lain.
o Menyelesaikan Benturan Kepentingan Dalam Manajemen.

Prioritas Penting & Tidak Mendesak (PTM):
o Untuk mendapatkan izin lain selain sebagai pialang (broker).
o Meningkatkan MKBD sehingga dapat meningkatkan nilai pembiayaan bagi
nasabah.

Prioritas Tidak Penting & Mendesak (TPM) :
o Mengundang pemegang saham lain yang dapat membantu pengembangan
permodalan dan jaringan pemasaran.
o Meningkatkan Nilai Transaksi lebih besar dari tahun 2008.

Prioritas Tidak Penting & Tidak Mendesak (TPTM):
IV.MENGALOKASIKAN.

Ada persaingan dengan Perusahaan Efek Besar.
Harus dilakukan Analisis Persoalan (AP) karena ingin mengetahui apa yg
menyebabkan persaingan tersebut yg merugikan perusahaan.

Hanya memiliki izin sebagai Pialang saja (broker).
Harus dilakukan Analisis Persoalan Potensial (APP) karena keputusan untuk
meningkatkan izin dari Pialang menjadi Penjamin Emisi dan Manajer Investasi
harus diamankan.

Nilai Transaksi Tahun 2008 tergolong kecil.
Harus dilakukan Analisis Persoalan (AP) karena perlu diketahui apa persoalan
yang menyebabkan transaksi tahun 2008 hanya ada pada ranking 40 dari 122
pialang.

MKBD kecil sehingga ada keterbatasan pendanaan bagi nasabah.
Harus dilakukan Analisis Persoalan Potensial (APP) untuk memastikan bahwa
peningkatan MKBD harus dilakukan.
2

Pemegang Saham hanya tergantung pada satu orang.
Harus dilakukan Analisis Keputusan (AP) untuk memutuskan apakah pemegang
saham harus ditambah atau tidak.

Penggunaan Saham Nasabah Efek untuk kepentingan pihak lain.
Harus dilakukan Analisis Persoalan Potensial (APP) untuk memastikan bahwa
permasalahan penggunaan saham tidak merugikan kepentingan Nasabah dan
perusahaan.

Benturan Kepentingan dalam manajemen.
Harus dilakukan Analisis Persoalan Potensial (APP) untuk memastikan bahwa
penyelesaian masalah benturan kepentingan dalam pengelolaan usaha di
perusahaan tidak merongrong integritas perusahaan dan menimbulkan
ketidakpercayaan nasabah dan otoritas.
...............................................
3
Download