MODUL PERKULIAHAN Account Management CLIENT BRIEF, CREATIVE BRIEF, dan MEDIA BRIEF Fakultas Program Studi Tatap Muka Fakultas Ilmu Komunikasi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran 05 Kode MK Disusun Oleh MK 43028 Suhendra, S.E., M.Ikom Abstract Kompetensi Modul ini membahas Client Brief, Creative Brief (Content of Advertising Brief), dan Media Brief berdasarkan; Konsep dan Fungsinya Penjelasan tentang Client Brief (Marketing Brief) Penjelasan tentang Creative Brief (Communication Brief) Penjelasan tentang Media Brief Mahasiswa dapat memahami tentang Client Brief, Creative Brief, dan Media Brief serta fungsinya bagi Account Management. 1. Introduction (Konsep dan Fungsi Client Brief, Creative Brief, dan Media Brief) Advertising menurut Moriarty (2009) adalah bentuk komunikasi pemasaran yang kompleks yang beroperasi untuk mengejar tujuan dan menggunakan strategi untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan konsumen. Advertising adalah jenis komunikasi pemasaran, yang merupakan istilah umum yang mengacu kepada semua bentuk teknik komunikasi yang digunakan pemasar untuk menjangkau konsumennya dan menyampaikan pesannya. Masih menurut Moriarty, definisi moden untuk Advertising adalah bentuk komunikasi berbayar yang menggunakan media massa dan media interaktif untuk menjangkau audiensi yang luas dalam rangka menghubungkan sponsor yang jelas dengan pembeli (audiensi sasaraan) dan memberikan informasi tentang produk (barang, jasa, dan gagasan). Komponen-komponen advertising modern ynag merupakan faktor penting untuk menggerakan praktik advertising yang efektif merujuk pada empat komponen, yaitu : strategi, ide kreatif, pelaksanaan kreatif, dan perencanaan serta pembelian media. Sumber : Moriarty, Advertising (2009:10) Mari kita bahas empat konsep itu satu persatu; 1.1. Strategi Advertising Strategi advertising adalah logika dan perencanaan dibalik iklan, stategi memberikan arah dan fokus. Pengiklan membuat iklan untuk tujuan tertentu, dan dengan cermat mengarahkan iklan itu ke audiensi, menciptakan pesan yang 2016 2 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id relevan dengan perhatian audiensi, dan menayangkan iklan itu di media yang dapat menjangkau audiensi itu dengan efektif. 1.2. Ide Kreatif Konsep kreatif adalah ide sentral iklan yang akan menarik perhatian konsumen dan akan selalu diinget. Kata kreatif mendeskripsikan aspek penting yang menggerakkan seluruh bidang advertising. Perencanaan strategi membutuhkan pemecahan masalah secara imajinatif. 1.3. Pelaksanaan Kreatif Iklan yang efektif juga perlu dieksekusi dengan baik. Detail iklan – fotografi, tulisan, penampilan, lokasi penempatan iklan, pencetakan, dan cara penggambaran produk, shooting, editing, dan unsur-unsur lainnya dalam pelaksanaan produksi iklan—harus merefleksikan nilai dan manfaat tertinggi dari produk itu. 1.4. Perencanaan dan Pembelian Media Setiap pesan komunikasi pemasaran harus disampaikan, apa pun caranya. Pada umumnya pengiklan menggunakan media yang dapat menjangkau khalayak luas, misalnya televisi, majalah, atau internet. Penentuan cara menyampaikan pesan butuh kretifitas dan gagasan besar. Lalu bagaimana pesan komunikasi sebuah brand berproses hingga bisa sampai kepada audiensi? Mind mapping-nya adalah; sebuah perusahaan suatu brand ingin mengkomunikasikan brand tersebut kepada khalayak, maka perusahaan tersebut bekerjasama dengan sebuah perusahaan advertising untuk memproduksi sebuah produk komunikasi pemasaran yang akan menyampaikan pesan tentang brand tersebut. Account Executive mewakili perusahaan advertising kemudian bertemu dengan tim marketing dari perusahaan brand tersebut (perusahaan tertentu memiliki divisi advertising, yang khusus menangani produk-produk komunikasi pemasaran. Sehingga divisi inilah yang akan meeting dengan Account Executive untuk membahas marketing brief atau client brief). Setelah Account Executive mendapatkan marketing brief atau client brief, kemudian Account Executive membawa data-data marketing brief atau client brief ke dalam meeting bersama tim Account Management. Account Planner melakukan riset tentang brand dan relasinya, hasil risetnya dalam bentuk dokumen strategi yang disebut communication brief atau creative brief. Kemudian Communication brief atau creative brief 2016 3 diserahkan Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom kepada departemen kreatif (creative departement) untuk Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menentukan strategi kreatif dan ide yang bagus. Creative departement bertanggungjawab untuk menciptakan concept creative yang dituangkan kedalam storyline dan storyboard. Setelah produksi iklan selesai, tugas berikutnya dalah rencana media, bagaimana media departemen agency periklanan mengelola semua peluang media dan memaksimalkan efisiensi anggaran sekaligus menjangkau setiap konsumen potensial. Media departemen dengan acuan media brief dari tim account management membuat media planning dan media buying. Mari kita bahas satu persatu. 2. Client Brief (Marketing Brief) Andrew Nebel (2006:9), Director of Marketing & Communications at Barnardo’s – UK, dalam tulisannya pada jurnal THE CLIENT BRIEF: A best practice guide to briefing communications agencies menyebutkan 79% klien dan agensi periklanan sepakat bahwa : “It is difficult to produce good creative work without a good brief.” Sebuah client brief atau marketing brief adalah bagian paling penting dari informasi yang dikeluarkan oleh klien untuk agensi periklanan. Melalui brief Ini segala informasi tentang brand/ product dijelaskan. Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk mempersiapkan dokumendokumen terbaik sesuai kebutuhan. Brief yang baik, maka akan menghasilkan karya kreatif yang baik. Jadi, Client Brief atau Marketing Brief adalah data-data yang diberikan klien kepada agensi yang berisi informasi tentang produk, strategi pemasaran, dan persaingan di pasar. Menurut Agus S. Madjadikara (2004; 27), Marketing brief dibuat oleh klien (biasanya tertulis dan bersifat confidential) berisi informasi mengenai produk atau jasa yang akan diiklankan, dengan tujuan antara lain untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan produk sekaligus menginformasikan strategi pemasarannya. Agensi iklan membutuhkan informasi ini untuk merancang kampanye periklanannya. Berdasarkan brief tersebut, agensi iklan kemudian merencanakan konsep kreatif dan strategi periklanannya. Brief client atau marketing brief dianggap sebagai platform untuk kampanye komunikasi pemasaran (marketing communications campaign). Client Brief atau Marketing Brief diberikan oleh client, melalui Marketing Communication Department, Corporate Communication Department, atau Advertising Department kepada advetising agency yang diwakili oleh Account Executive (AE) dari agensi periklanan yang ditunjuk perusahaan tersebut. 2016 4 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Client Brief Iklan Layanan Masyarakat Promosi Investasi BKPM 2015 Account Executive (AE) agensi periklanan adalah seorang yang mewakili perusahaan agensi periklanan dan mampu memberikan penjelasan serta memberikan layanan kepada klien sehingga klien tidak perlu berhubungan dengan satu persatu departemen yang ada di agensi periklanan. Account Executive (AE) adalah pihak yang mendapatkan brief dari klien untuk pertama kali dan menerjemahkan client brief kepada departemen-departemen terkait di dalam agensi periklanan. Peran Account Executive (AE) sangat menentukan dalam memberikan pelayanan yang membuat klien puas (customer satisfaction). Mengapa client brief diperlukan? Setelah perusahaan menunjuk agensi periklanan, maka penting bagi perusahaan memberikan informasi dengan jelas kebutuhannya dan dimengerti oleh agensi periklanan. Hal ini diperlukan agar memiliki pemahaman yang jelas dan perspektif yang sama tentang brand/product yang akan dikampanyekan. Client Brief berisi informasi tentang ; a) Brand : Nama merek/ produk b) Product Knowledge : Pengetahuan tentang produk, yaitu tentang manfaat utama produk bagi konsumen (Key Consumer Benefit), dan karakter produk (Brand Character). c) Differentiation : Keunggulan produk yang membedakannya dengan kompetitor. d) Segmentation : Segmentasi pasar. e) Targeting : Target Audience (market targeting) : Target penonton atau target pasar. f) 2016 5 Positioning : Posisi produk, berdasarkan keunggulan dan manfaatnya. Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id g) Competitor : Pesaing utama produk. h) Mandatory : Hal-hal yang harus tercantum dalam iklan yang berhubungan dengan brand/product dan produsen. i) Requirement Material (Execution Requirement) : Materi pemasaran yang dibutuhkan (misalnya TVC, print AD, dll). CONTOH : 2016 6 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2016 7 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2016 8 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2016 9 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2016 10 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Creative Brief (Communication Brief) Setelah Account Executive mendapatkan client brief, kemudian Account Executive membawa data-data client brief tersebut ke dalam meeting bersama tim Account Management, Account Planning and Research, Creative Department, dan Media Department. Account Planner melakukan riset tentang brand dan relasinya dengan konsumen dalam rangka membuat iklan (dan komunikasi pemasaran lainnya) yang efektif dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Moriarty, 2009:258). Hasil risetnya dalam bentuk dokumen strategi yang disebut communication brief atau creative brief. Account Planner adalah ahli strategi yang menyusun informasi yang komprehensif tentang keinginan dan kebutuhan konsumen, dan relasi brand klien, serta rekomendasi mengenai bagaimana advertisig seharusnya disusun untuk memenuhi elemen-elemen itu berdasarkan pengetahuan yang didapat dari riset konsumen (Moriarty, 2009:63). Lebih lanjut Moriarty (2009:263) menjelaskan communication brief (keterangan ringkas komunikasi) atau biasa disebut juga creative brief berbeda-beda antara agensi periklanan, namun isinya sama-sama menjelaskan strategi pesan yang menjadi pedoman tim kreatif (creative department) dan membantu menjaga agar ide-ide tetap masuk akal. Isinya harus logis, jelas, dan fokus. Membahas Creative Brief bersama tim creative department Iklan Layanan Masyarakat Promosi Investasi BKPM 2015 Cara efektif untuk memastikan bahwa Anda memahami apa yang dikatakan seseorang kepada Anda adalah dengan mengulanginya kembali dan mengatakan kepada orang tersebut dengan jelas dan ringkas, itulah mindset dari communication brief. Selain menjadi dasar untuk memahami secara keseluruhan tujuan, communication brief menyampaikan kembali keinginan klien dan berfungsi untuk menyelaraskan tim kreatif advertising agency dan klien di bawah 2016 11 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id terminologi yang sama. Jika semua orang sudah memiliki perspektif yang sama dan bekerja menuju tujuan yang sama, maka hasil akhirnya akan lebih bagus daripada semua orang bekerja sendiri-sendiri sesuai perspektifnya masing-masing. Apa saja isi creative brief? Steve McNamara, pemenang penghargaan copywriter internasional dan creative director, yang telah bekerja di beberapa agensi periklanan terkemuka di dunia, termasuk BBDO, JWT, dan Rapp Worldwide, dalam "Sample Creative Brief 2016" menjelaskan apa saja yang diinformasikan pada creative brief, yaitu; a) Introduction / Background / Overview (Pendahuluan/ Latar belakang) Memberikan gambaran tentang brand/ product yang akan campaign. Apa yang terjadi di pasar? (Apakah sudah ada produk sejenis?) Bagaimana permasalahannya? Bagaimana peluangnya di pasar? (Analisis SWOT). Di sinilah Anda memperkenalkan proyek yang akan dikerjakan kepada tim kreatif. Contoh: PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. ingin meningkatkan penjualan "Jamu Tolak Angin Sidomuncul" dan merubah persepsi konsumen bahwa produk jamu adalah produk tradisional yang kuno menjadi produk jamu adalah produk modern dan aman dikonsumsi meskipun dalam jangka panjang, sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Masalah pemasaran yang dihadapi PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. Adalah ; o Persepsi konsumen bahwa produk jamu adalah produk tradisonal yang kuno. Sehingga dalam mindset konsumen minum jamu adalah kuno (kampungan). o Konsumen dihadapkan pada pilihan yang mengakibatkan kegamangan untuk meminum "Tolak Angin Sidomuncul" atau "Antangin" yang diproduksi PT. Deltomed Laboratories? Hasil analisis SWOT "Jamu Tolak Angin Sidomuncul" ditemukan data-data sebagai berikut; Kekuatan (STRENGTHS) 2016 12 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Produk berkualitas Memiliki Brand-brand yang sangat dikenal publik. Harga terjangkau Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Memiliki tenaga kerja terampil dan berpengalaman Fasilitas Pabrik Lengkap dan modern Perusahaan Jamu terbesar di Indonesia Peluang (OPPORTUNITIES) Potensi pasar yang sangat besar, dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan obat herbal. Brand image atau persepsi konsumen terhadap merek tinggi. Dukungan pemerintah. Kelemahan (WEAKNESSES) Kapasitas produksi (Utilitas) yang tidak seimbang dengan jumlah permintan. Jaringan distribusi belum tersebar ke seluruh Indonesia Ancaman (THREATS) Ketatnya persaingan terhadap produk sejenis (ANTANGIN) Bahan baku yang tidak stabil, melibatkan kelompokkelompok tani. Berdasarkan analisis SWOT tersebut maka PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. melakukan strategi perusahaan yaitu ; o Akan terus fokus dibidang jamu dan obat berstandar berbahan herbal. o Mengoptimalisasi tingkat utilisasi mesin/ kapasistas produksi untuk mememnuhi tingginya permintaan pasar. o Meningkatkan jaringan distribusi pemasaran. o Inovasi berkesinambungan dalam pengembangan produk. PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. untuk produk Tolak Angin cair menggunakan strategi marketing (segmenting, targeting, positioning) sebagai berikut; Segmentation: Demografis: tidak terbatas usia, berpendidikan tinggi, kelas sosial menengah keatas. Psikografis : gaya hidup modern. Geografis : masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan. 2016 13 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Targeting: Target market Tolak Angin adalah orang-orang yang lebih percaya terhadap jamu dibandingkan dengan obat-obat farmasi. Positioning: Sido Muncul melakukan positioning dengan cara mengubah image Tolak Angin sebagai produk jamu yang kuno menjadi produk jamu yang modern (obat herbal). b) Objective: what is the goal of the ad or campaign? Apa tujuan beriklan atau tujuan melakukan campaign? CONTOH: Tujuan TOLAK ANGIN melakukan campaign adalah untuk merubah persepsi konsumen tentang citra jamu yang dianggap kampungan sebagai sesuatu yang modern dan teruji. c) Target audience Target audiensi adalah calon konsumen yang ditargetkan akan melihat atau menonton campaign produk (target konsumen). CONTOH : Target audience TOLAK ANGIN Sido Muncul adalah beralihnya target audience dari C-D, ke kelas A-B. d) Focus: what's the most important thing to say or show? Apa yang menjadi fokus untuk dikampenyekan? Sehingga pesannya bisa tepat sasaran, karena tidak bercabang-cabang pesannya. CONTOH : Fokus Campaign TOLAK ANGIN Sido Muncul adalah membangun awareness dikalangan masyarakat bahwa Jamu Tolak Angin Sidumuncul adalah produk herbal bermutu tinggi, tidak kalah dengan produk farmasi lainnya. e) Reasons why: what are the most compelling reasons to believe, to try, to buy? Apa alasan yang kuat sehingga konsumen percaya, mencoba, dan mau membeli? CONTOH : TOLAK ANGIN Sido Muncul sebagai produk herbal bermutu tinggi, dan tidak kalah dengan produk farmasi lainnya. Ini dibuktikan dengan dilakukannya uji Toksin dan kandungan herbalnya yang telah disempurnakan. TOLAK ANGIN Sido Muncul sudah mendapat sertifikasi sebagai legitimasi produk berkualitas dan berstandart. f) Also: what else might help the creative team? Hal-hal lain yang perlu disampaikan untuk membantu tim kreatif. CONTOH : Kemasan TOLAK ANGIN Sido Muncul mengalami perubahan, semula TOLAK ANGIN Sido Muncul berbentuk serbuk, sekarang TOLAK ANGIN Sido 2016 14 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Muncul dibuat dalam bentuk cair dan dikemas dalam sachet yang praktis, sehingga sangat mudah diminum dan praktis. Dengan membuat creative brief mengasumsikan Anda memahami bagaimana menciptakan sebuah merek, bagaimana posisi perusahaan, produk atau jasa di pasar dan bagaimana mengidentifikasi wawasan konsumen. 4. Media Brief Agar tepat sasaran pemasang iklan harus menentukan target pasar yang akan menerima pesan iklan yang paling banyak. Merencanakan strategi media mencakup kegiatan memilih media yang paling sesuai dengan target pasar yang dituju, yaitu dengan mengajukan pertanyaan: “Melalui media apa pesan iklan ini paling dapat menjangkau atau mencapai target konsumen yang diinginkan?” Media apa yang dipilih tentu saja diharapkan adalah media yang dapat mencapai keseluruhan target konsumen yang dituju. Perencanaan media yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan komunikasi yang efektif sehingga pesan yang disampaikan akan mendapat perhatian lebih besar dari target audien. Jenis produk (barang dan jasa) yang diiklankan juga mempengaruhi pemilihan media. Produk tertentu lebih cocok diiklankan melalui televisi namun produk lainnya lebih sesuai jika menggunakan media cetak atau jenis media lainnya. Perencanaan media yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan komunikasi yang efektif sehingga pesan yang disampaikan akan mendapat perhatian lebih besar dari target audien. Jenis produk (barang dan jasa) yang diiklankan juga mempengaruhi pemilihan media. Produk tertentu lebih cocok diiklankan melalui televisi namun produk lainnya lebih sesuai jika menggunakan media cetak atau jenis media lainnya. Proses perencanaan media bukanlah suatu hal yang mudah. Dalam hal ini terdapat sejumlah pilihan media seperti televisi, surat kabar, radio dan majalah termasuk juga media luar ruang seperti poster, spanduk, billboard dan sebagainya. Berbagai macam bentuk media pendukung lainnya seperti pemasaran langsung, media interaktif, media peraga (display) juga harus dipertimbangkan dalam perencanaan media. Pada umumnya perusahaan menggunakan lebih dari satu media untuk berpromosi kecuali anggaran media perusahaan bersangkutan sangat kecil. Penggunaan berbagai media ini disebabkan beberapa alasan. Pertama, media yang berbeda memiliki cara penyampaian pesan yang berbeda. Kedua, penggunaan satu media tunggal jarang sekali mampu menjangkau setiap individu yang menjadi target audien. Ketiga, strategi media seringkali meminta penggunaan lebih dari satu media. 2016 15 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Apakah perencanaan media (Media Planning) itu? Menurut George dan Michael Belch (2001), seperti dikutip Morissan (2010:1780 perencanaan media (media planning) adalah the series of decision involved in delivering the promotional message to the prospective purchasers and/or users of the product or brand (serangkaian keputusan yang terlibat dalam menyampaikan pesan promosi kepada calon pembeli dan/atau pengguna produk atau merek). Dengan demikian menurut definisi tersebut perencanaan media adalah suatu proses untuk mengambil sejumlah keputusan. Perencanaan media menjadi panduan bagi seleksi media. Sebelum membuat perencanaan media maka diperlukan terlebih dulu perencanaan tujuan media (media objectives) yang spesifik dan strategi media (rencana tindakan) yang spesifik pula yang dirancang untuk mencapai tujuan. Jika tujuan dan strategi media telah dirumuskan, maka informasi ini dapat digunakan dalam perencanaan media. Definisi lain adalah dari Tom Duncan (2005) yang menyatakan bahwa: media planning is a process for determining the most cost effective mix of media for achieving a set of media objectives (perencanaan media adalah suatu proses untuk menentukan biaya paling efektif bauran media untuk mencapai sejumlah tujuan media). Menurut definisi ini, perencanaan media merupakan upaya untuk memaksimalkan dampak serta meminimalkan biaya. Penyampaian pesan melalui media massa seringkali membutuhkan biaya sangat besar. Jika media yang dipilih tidak dapat menyampaikan pesan atau tidak dapat memberikan efek maksimal maka uang yang dikeluarkan akan terbuang percuma. Sedangkan Pembelian media atau media buying menurut Tom Duncan (2005:424) adalah pelaksanaan dari suatu rencana media. Staf pembelian media (media buyer) melakukan negosiasi dengan perwakilan media cetak, media penyiaran dan media lainnya dalam upaya untuk mendapatkan kontrak yang efektif dari segi biaya dan dapat memenuhi tujuan media. Media dengan harga termurah bukanlah faktor terpenting dalam pembelian media; faktor terpenting adalah pengembalian investasi yang dikeluarkan perusahaan yang hanya bisa dicapai jika media bersangkutan dapat memberikan efek maksimal kepada audien yang dituju. Perencana media yang baik memulai pekerjaannya dengan riset yang mencakup analisa target audien dan pilihan media yang tersedia. Perencana media harus mempelajari berapa besar dan bagaimana karakteristik audien berbagai media massa dan bagaimana efektifitas masing-masing media dalam menyampaikan pesan kepada audien. Untuk melakukan perencanaan dan pembelian media yang tepat bagi suatu produk maka Media Planner and Media Buying Department membutuhkan acuan, yaitu Media Brief. Media Brief adalah data-data yang berisi informasi tentang produk dan variable-variable lainnya yang berhubungan dengan informasi strategi pemasaran (marketing strategy), tujuan 2016 16 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id campaign (objective), pengetahuan dan produk dan posisinya (Product knowledge and positioning), dan segmentasi pasar (segmentation). Media Brief dapat disebut sebagai checklist untuk perencana media (media planner) mempersiapkan perencanaan media (media planning). Perencanaan media tidak berdiri sendiri tetapi bagian integral dari perencanaan kampanye produk (product campaign) secara keseluruhan. Oleh karena itu seorang perencana media perlu memiliki pengetahuan menyeluruh dari semua variabel. Bagaimana Media Brief yang ideal? Apa saja isi dari Media Brief sehingga dapat membantu perencana media dalam membuat rencana yang ideal dan memfasilitasi pengambilan keputusan akhir klien? Dengan banyaknya berbagai profil media yang sangat kompleks, dan heterogenitas audiens, maka harus dibuat Media Brief. Sebuah Media Brief yang baik idealnya harus mencakup sebagai berikut: a) Marketing information checklist (Daftar informasi pemasaran) Informasi pemasaran yang dibutuhkan adalah mencerminkan tujuan pemasaran dan strategi yang diusulkan, karakteristik produk, saluran distribusi, kategori merek, budget pembelian media iklan yang dianggarkan. Budget pembelian media iklan yang dikeluarkan pesaing. b) The Objective Tujuan yang ingin dicapai, yaitu menginformasikan apakah tujuannya untuk memperkenalkan produk baru, meningkatkan kesadaran tentang merek yang ada, memperkuat posisi saat ini, reposisi merek saat ini, meluncurkan produk baru dengan umbrella brand yang sama, memperbaiki atau meningkatkan reputasi perusahaan atau mengubah sikap konsumen terhadap citra perusahaan, merek atau produk. c) Product Knowledge & Positioning Pengetahuan tentang produk (product knowledge) dan posisinya (positioning) yang sudah ditetapkan. Hal ini relevan untuk perencana media agar memiliki pengetahuan mendalam tentang kategori produk dan positioning merek/ produk yang ditangani.Hal ini membantu dalam menilai kekuatan dan kelemahan merek/ produk dan membantu dalam menetapkan target audiens yang ingin dicapai. d) Market Segmentation Market segmentation (Segmentasi pasar) berisi data-data tentang segmentasi pasar yang dibidik berdasarkan geografi, demografi, psikografi, dan perilaku (behavioural) konsumen yang menjadi target pasar (market targeting). Media brief membantu perencana media (media planner) dalam mengetahui pasar 2016 17 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id medianya. Misalnya, jika produk yang akan dikampenyakan hanya tersedia di kota-kota besar, maka media planner akan membatasi pilihan media hanya pada media yang menjangkau pemirsa di kota besar. e) Target Audience Dengan mengetahui market segmentation, maka ditentukan pula target audiens yang dituju. 2016 18 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1) Moriarty S., Mitchell N., Wells W., 2009. Advertising. 8th ed. Terjemahan Triwibowo B.S. Kencana. Jakarta. 2) Morissan, 2010, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Kencana. Jakarta. 3) Kottler & Amstrong (2006). Principles of Marketing, Twelfth Edition. Terjemahan Bob Sabran. Erlangga. Jakarta. 4) Madjadikara, Agus S. (2004), Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan (Bimbingan Praktis Penulisan Naskah Iklan - Copywriting), PT. Gramedia, Jakarta. 5) Rangkuti Freddy. (1997). Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia. Jakarta. 6) Tom Duncan, Principles of Advertising & IMC, Second Edition, McGraw-Hill/ Irwin, New York, 2005. 2016 19 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id