1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada bidang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada bidang keuangan, investasi sudah berkembang sangat pesat.
Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam
alternatif instrumen investasi yang bisa dijadikan pilihan bagi para investor.
Investor dapat membeli aset secara langsung pada pasar keuangan atau dapat juga
membeli aset derivasi atau turunan dari sekuritas tersebut. Aset yang nilainya
merupakan turunan yang terkait dengan kinerja aset lain disebut aset derivatif.
Seiring
dengan
perkembangan
ekonomi
terdapat
volatilitas
yang
berfluktuatif dalam pasar keuangan, maka penggunaan aset derivatif dapat
berfungsi sebagai alat pengendali risiko. Derivatif membuat perusahaan dapat
melindungi asetnya dari berbagai macam risiko volatilitas. Produk-produk dari
aset derivatif adalah kontrak berjangka (future contract), kontrak forward, dan
opsi.
Opsi merupakan kontrak yang memberikan hak untuk membeli atau menjual
aset pada harga dan jangka waktu tertentu. Opsi kerap digunakan oleh investor
sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) terhadap aset yang
dimiliki. Lindung nilai adalah suatu kegiatan untuk melindungi suatu perusahaan
dari turunnya harga yang dipengaruhi fluktuasi harga saham.
Banyak cara dapat dilakukan untuk menghitung nilai opsi, salah satu cara
yang sering digunakan dalam dunia keuangan adalah model Black-Scholes.
Persamaan Black-Scholes merupakan persamaan yang dikembangkan oleh Fisher
1
2
Black dan Myron Scholes pada tahun 1973. Persamaan Black-Scholes berasal dari
persamaan diferensial parsial yang memperkirakan nilai dari sebuah opsi. Asumsi
yang mendasari persamaan Black-Scholes adalah perdagangan saham berlangsung
dalam selang waktu kontinu, tingkat bunga bebas risiko diketahui dan konstan,
tidak ada dividen, tidak ada biaya transaksi dan pajak, dimungkinkan adanya short
selling terhadap aset, dan drift dan volatilitas yang konstan.
Volatilitas merupakan variabel yang penting dalam menentukan nilai opsi.
Pada pasar, nilai parameter volatilitas memiliki kecenderungan akan turun dan
naik lagi dalam rentang waktu yang relatif singkat. Bila volatilitas mengalami
kenaikan maka harga opsi akan naik. Volatilitas harian yang tinggi
mengakibatkan perubahan harga saham yang drastis sehingga investor akan
melakukan strategi trading supaya memperoleh keuntungan. Pada volatilitas
rendah investor tidak akan mendapatkan keuntungan, tetapi dengan memegang
saham dalam jangka waktu panjang investor memperoleh capital gain.
Dengan asumsi nilai volatilitas yang konstan, penerapan persamaan BlackScholes ini dianggap belum sesuai dengan keadaan nyata dalam pasar keuangan.
Black dan Scholes (1973) telah merumuskan model dalam penentuan nilai opsi
dengan volatilitas yang konstan. Tetapi menurut praktisi maupun peneliti
menemukan bahwa volatilitas konstan sangat berisiko (Zhang & Song, 2009). Qiu
dan Lorenz (2009) mengusulkan adanya perhitungan nilai opsi dengan volatiltas
tidak konstan atau lebih dikenal dengan persamaan Non-Linear Black-Scholes.
Model
diturunkan
menggunakan
persamaan
diferensial
stokastik
yang
3
mengasumsikan diketahui adanya rentang dalam nilai volatilitas. Sehingga
persamaan Black-Scholes akan berbentuk tak linear.
Model Black-Scholes dapat digunakan untuk mengendalikan risiko
(hedging) dalam suatu opsi pada portofolio (Andriani, 2009). Risiko dapat
dikendalikan dengan hedge ratio berupa delta hedging. Dengan mengetahui hedge
ratio investor dapat mengurangi/ menghilangkan risiko kerugian harga yang akan
terjadi.
Pada tugas akhir ini, penulis akan memfokuskan pada model Black-Scholes
yang berbentuk tak linear. Model tersebut mengubah asumsi bahwa volatilitas
yang dianggap konstan diubah menjadi tidak konstan. Selanjutnya akan
ditentukan nilai hedge ratio menggunakan model Non-Linear Black-Scholes.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana menentukan harga opsi tipe Eropa dengan menggunakan NonLinear Black-Scholes ?
2. Bagaimana menentukan nilai hedge ratio pada harga opsi dengan
menggunakan Non-Linear Black-Scholes?
4
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Mengetahui nilai harga opsi tipe Eropa dengan menggunakan Non-Linear
Black-Scholes.
2. Mengetahui hedge ratio pada harga opsi dengan menggunakan Non-Linear
Black-Scholes.
1.4
Batasan Masalah
Agar permasalahan tidak meluas pada pembahasan yang lain maka dalam
pembahasan permasalahan akan dibatasi pada :
1. Tipe opsi yang digunakan adalah opsi tipe Eropa.
2. Tidak adanya pembagian dividen (bagi hasil antara pihak investor dan
perusahaan).
3. Suku bunga tetap dan konstan sebesar 7,5% yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia.
1.5
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, mendapatkan pengetahuan tentang menentukan nilai hedge dan
opsi dengan Non-Linear Black-Scholes pada permasalahan investasi yang
berisiko
2. Bagi pembaca, dapat memberikan inspirasi untuk memulai melakukan
investasi dalam dunia finansial salah satunya dengan opsi sehingga dapat
menentukan nilai opsi yang dapat dipelajari dalam tulisan ini dan menjadi
refrensi untuk pembaca.
5
3. Bagi investor, dalam tulisan ini diharapkan dapat memberikan alternatif model
yang dapat digunakan dalam menentukan hedging (lindung nilai) dan nilai opsi
sehingga dapat melindungi perusahaan dari turunnya harga saham.
Download