HEWAN COBA

advertisement
HEWAN COBA ke-11
Dwiyati Pujimulyani
2014
PENELITIAN DG HEWAN COBA




Hambatan etis lebih kecil
Lingkungan dapat dikontrol
Diet mudah diatur (penting dalam
penelitian gizi)
Jumlah dan sifat yang dikehendaki
mudah dipenuhi
TYPE/ASAL POPULASI
HEWAN COBA
ASAL POPULASI HEWAN PERCOBAAN
 1. POPULASI LAB
 2. POPULASI DOSMETIK
 3. POPULASI LIAR
POPULASI LAB
Keuntungan :
1. Ada catatan “pribadi” dan perawatan
2. Observasi cepat
3. Dapat diperoleh dalam jumlah besar
4. Lingkungan dan genetic terstandardisasi
5. Informasi dasar tentang biokimia, fisiologi
dan pathogen (penyakit) tersedia
6.
Untuk penelitian kanker dapat dilakukan
tranmisi dan transplantasi tumor.
7. “Short life span”
POPULASI LAB
Kerugian :
1. Hidup di lingkungan buatan
2. Standart diet
3. Biasanya melibatkan penyakit-penyakit
yang sengaja diberikan.
POPULASI DOSMETIK
Keuntungan :
1.Hidup pada lingkungan yang mirip
dengan lingkungan manusia
2.Kejadian penyakit serupa
3.Memungkinkan penelitiann tentang
penyakit yang terjadi secara spontan
dengan rute injeksi yang alami.
4.Cocok untuk studi klinik.
POPULASI DOSMETIK
Kerugian :
 1.Catatan tentang penyakit terbatas.
 2.Informasi tentang inumologi biokimia
dan physiologi terbatas.
 3.Kehilangan subjek (hewan)
 4.Sulit
mendapatkan hewan dengan
criteria yang dikehendaki (jumlah,
umur, sex dsb).
POPULASI LIAR
Keuntungan :
 1.Memungkinkan untuk estimasi
penyalit yang sering terjadi secara
alami
 2.Sesuai dengan siklus normal di alam.
POPULASI LIAR
Kerugian :
 1. Catatan tentang penyakit terbatas
 2. Informasi dasar tentang model terbatas.
 3. Sulit dipertahankan di Lab.
 4.
Sulit mendapatkan hewan dengan criteria
yang dikehendaki (jumlah, umur, sex dsb).
Dalam pemilihan asal hewan coba, keuntungan
dan
kerugian
harus
dipertimbangkan,
dikaitkan dengan tujuan penelitian.
RESEARCH
METHODOLOGY
1. Handling and Restraint
 Manual
 Dengan alat khusus
2. Identification methods
 Calor Patterns
 Ear Natching and Punching
 Ear Tags
 Tatoocing
 Dye and other calor marking
RESEARCH
METHODOLOGY




3. Spicemen collection
- Blood
- Urine
- Feces
RESEARCH
METHODOLOGY
4. Substance Administration
 Oral
 Intra venous
 Intra peritoneal
 Sub cuntaneus
 Intra muscular
 Lain-lain
RESEARCH
METHODOLOGY
5. Anesthetic Techniques
 Inhalation Anesthetics
 Injectable Anesthetics
 Artificial Respiration and
Resuscitation
HANDLING AND RESTRAINT
Handling dan Restrain yang baik :
 meminimalkan stress dan discomfort
 data reproducible dan berarti (dapat
dipercaya)
Manual Restraint
 Tikus pada umumnya dapat dipegang
- Sangat jinak (Sprague-Dawley, Wistar-lewis)
- Sangat agresip (Long-Evans, Fischer 344)
 Penggunaan sarung tangan untuk handling
rutine tidak dianjurkan
HANDLING AND RESTRAINT



Yang penting : tikus harus dipegang dengan percaya
diri (tidak ragu-ragu) dibagian atas thorak dengan
ibu jari dibawah dagu. Cara ini dapat menghindari
penggigitan
Tikus kecil (anak tikus) dapat dipegang di bagian
ekornya. Tapi untuk tikus yang besar/berat hal
tersebut dapat merusakan jaringan kulit dan
kemungkinan dapar berbalik menggigit.
Alat-alat untuk Handling
Untuk mempermudah perlakuan terhadap tikus
(pengambilan spicemen atau pemberian obat/injeksi)
alat khusus untuk “memegang” tikus telah banyak
dirancang dan digunakan.
PEMBERIAN TANDA
PENGENAL/IDENTITAS

Tujuan: untuk mencegah kemungkinan terjadimya
kesalahan
karena berbaurnya tikus dari berbagai kelompok.
(1) Pola warna bulu
Misal pada tikus “Long Evan”,
(2) Pembuatan tanda (lubang) pada daun telinga
(3) Pemberian “Tag” pada telinga
(4) Pemberian tattoo pada daun telinga
(5) Pemberian tanda/nomor dengan cat atau
pewarna lain.
PENGAMBILAN SPICEMEN
(Sampel)
A.DARAH
 Teknik yang dipilih tergantung dari berbagai
faktor :
- volume darah yang diperlukan.
- Frekuensi bleeding (rontine atau sekali)
- Apakah dilakukan anesthesia atau tidak
- Akibat dari teknik/metode yang dipilih
terhadap parameter darah yang akan diuji.
- Apakah sample darah perlu diambil secara
aseptis atau tidak.
PENGAMBILAN SPICEMEN
(Sampel)
Beberapa cara pengambilan:
1.
Cardiac Pincture
2.
Retro orbital Plexus
3.
Dorsal metatarsal vein (vena di “hind leg”
(kaki bagian bawah) belakang.
4.
Proximal Saphenous Vein
5.
Femoropopliteal Vein (Lewat vena di kaki
belakang atas bagian depan atau belakang
PENGAMBILAN SPICEMEN
(Sampel)
6. Ekor
a. Amputation or Tail clipping: Ekor di clipped of
atau diamputasi lalu dipijat pelan-pelan dari
bagian pangkal ekor.
b. Incision of lateral Tail Vein. (dg pompa
vakum)
c. Puncture of Caudal Artery (Dengan
menggunakan jarum yang dimasukkan ke
Cauda artery)
d. Cannulation of the Caudal Artery
Dilakukan kanulagi artery Caudal dapat
diambil secara kontinyu.
PENGAMBILAN SPICEMEN
(Sampel)
7. Vena Jugularis
8. Vena Porta
PENGAMBILAN SPICEMEN
(Sampel)
B. URINE
Pengambilan urine dapat dilakukan dengan :
(1)Pengosongan reflex dengan rangsangan atau
pijatan periodic.
Dengan rangsangan tertentu tikus akan
mengeluarkan urine. Dapat diperoleh  1,502,00 ml.
(2)Bladder Centesis.
Dengan cara ini menekan suprapubic. Tapi
cara ini tidak banyak dilakukan karena
hasilnya sedikit.
PENGAMBILAN SPICEMEN
(Sampel)
(3)Fistula dan Cystostomy
Dengan memasang Fistula ke dalam
bladder dapat diperoleh urine yang
relatip banyak.
(4)Free-catch: Jumlah urine sedikit
(5)Dengan pemasangan kateter
(6)Pengeluaran urine alamiah.
PENGAMBILAN SPICEMEN
(Sampel)
C.FECES
- Untuk studi tertentu dimana kuantitas tidak
penting, feces dapat diambil langsung dari
kandang. Dengan cara ini feces
terkontaminasi dengan urine, badding, pakan,
rambut dan sebagainya.
- Tikus (rodent) punya sifat “COPROPHAGIC”
makan kotorannya sendiri, sehingga perlu
teknik khusus untuk mencegah ini. Menurut
perkiraan 50-65% feces dimakan kembali
oleh tikus.
PENGAMBILAN SPICEMEN
(Sampel)
Alternatif:
 Lantai dari anyaman kawat menjamin bebas
Corphophagy.
 Bebarapa cara untuk mengurangi/
menghindari Corphophagy :
(1) kandang dengan design khusus
tikus hanya bergerak maju mundur.
(2) dengan memberi “cup” pada anusnya.
(3) Dengan kandang matabolik.
DATA FISIOLOGIS TIKUS









-
Berat tubuh dewasa
450 gr
Konsumsi/hari
10 gr
Metabolisme (cal/kg/hari)
130
Konsumsi air
35 ml
Berat waktu lahir
5-6 gr
Umur breeding
2-3 bulan
masa breeding
1 tahun
umur sapih
3-4 mg
berat sapih
40-50 g
DATA FISIOLOGIS TIKUS








-
berat sapih
40-50 g
suhu tubuh
38ºC
Respiration rate (breath/min) 65-110
Heart rate
328
tekanan darah
130/90
volume darah (ml/kg)
65
clot time (detik)
65
HB (g/100ml)
14.8
PENENTUAN JUMLAH HEWAN
COBA
Dng Rumus Federer (1991):
(n-1) (k-1) ≥ 15
k = jumlah kelompok
n = jumlah sampel tiap kelompok
Contoh: ada 3 perlakuan plus 1 kontrol  k = 4
Jumlah sampel dalam kelompok (jumlah tikus per kelompok) =
(n-1) (4-1) ≥ 15
(n-1) (3) ≥ 15 -- n ≥ 6
Download