Perilaku Molar • Seluruh pola perilaku memiliki makna. Akan hilang jika dilihat dr sudut pandang elementistik (harus ada tujuannya) Behaviorisme purposif • Perilaku diarahkan untuk mendapatkan tujuan (untuk mendeskripsikan perilaku), kognitif dan molar Apa yang dipelajari • Belajar adalah menemukan hal2 tertentu dalam lingkungan, melalui observasi, eksplorasi menemukan kejadian tertentu akan menimbulkan kejadian lain, satu isyarat akan menghasilkan isyarat lain.Ex: jam 5 sore=jam makan, • Motivasi: menentukan aspek yang diperhatikan organisme • Kuliah dg bu wira-MK belajar: semangat, akrena suka Psi belajar, tapi tidak semangat pada ABK • Cognitif map: gambaran tentang lingkungan dan jika individu mengembangakan peta kognitif ia dapat mengembangkan tujuan melalui banyak arah dan memilih tujuan tercepat. Konfirmasi • Selama pengembangan kognitif, ekspektasi dipakai organisme. Ekspektasi adalah perkiraan yang akan muncul. Ekspektasi tentatif awal disebut hipotesis dan jika dikonfirmasi akan tetap dipertahankan dan jika tidak dikonfirmasi/dibantah akan diabaikan. • Menjawab di kelas diberi jempol, jawab dijempol kebiasaan jawab. Vicarious trial dan error • Dilakukan pendekatan yang berbeda beda secara kognitif sampai solusi didapat, tapi bukan karena mencoba respon satu dan respon lain sampai solusi didapat.dg melihat/berpikir. • Mengamati/menilai melakukan X rugi tidak melakukan/lakukan hal lain. Belajar Laten Pelenyapan laten • Belajar yang tidak diterjemahkan dalam performa/kinerja. Belajar akan disimpan dlm jangka waktu lama sblm dimunculkan dlm bentuk perilaku/performa •Latihan strategi oper bola diamati baru dilakukan saat pertandingan/latihan •Tikus A tanpa penguatan performa redah •Tikus B diberi penguatan terus performa meningkat stabil •Tikus C dikuatkan dipercobaan 11 saja meningkat cepat, lebih baik dr B. • Jika individu telah mempelajari ekspetasi (perkiraan s1 memunculkan s2) dan tidak dikonfirmasi dalam pengamatannya. Misal: respon tertentu, ekpektasi akan mendapat makanan. jika tdk ada konfirmasi makanan akan trjd pelenyapan. • Tikus jalan dpat makanan. liihat tikus lain tidak dapat makanan suruh jalan, tidak sampai selesai/berhenti. Belajar Ruang bukan belajar respon Ekspektasi Penguatan • Hewan belajar dimana sesuatu itu berada. Melalui jalur langsung ketujuan. • Bukan mempelajari respon spesifik dr stimulus spesifik • Tolman melakukan percobaan pd tikus pada aparatus • Hewan berangkat dari S2 F1 dpt makanan, berangkat dari S1 ke F1 juga. Karena mempelajari ruangan itu ada makanan. Bukan belajar belok kiri. • Ketika kita belajar dan mengetahui sesuatu serta yakin (memiliki nilai insentif yang tinggi) pd hal tersebut dan ekpektasi kita tidak dikonfirmasi maka akan menyebabkan disonansi kognitif (dorongan negatif dan orang yang mengalaminya akan berusaha untuk menguranginya) • Percobaan tolman melatih tikus melalui jalur teka teki untuk mendapat bubur dan mencari jalur lain untuk mendapat biji bunga matahari. pd hari ke 10 ditukar performa terganggu. • Kita biasa makan nasi padang diberi nasi kuning males. Chatexes: tendensi belajar untuk mengasosiasikan objek tertentu dg keadaan dorongan. Stimuli tertentu diasosiasikan dengan pemuasan dorongan tertentu maka stimuli akan cenderung dicari saat muncul dorongan tsbt Orang Ind, makan ya Nasi, tidak cocok kalo roti, Belajar semangat kalo ada cemilan pemuas belajar, cari cemilan dlu. Keyakinan ekuivalensi: ketika subtujuan memiliki efek yang sama pd tujuan itu sendiri.(pada dorongan sosial). Ekspektasi medan: Organisme belajar bahwa sesuatu akan menimbulkan sesuatu yang lain (yg dibutuhkan berupa konfirmasi hipotesis). Merasa diri dihargai/diterima lingk pergaulan tidak perlu mencari2 cara untuk disukai orang lain melalui nilai A. Nilai A= rasa suka dari teman. Dapat nilai A psi belajar disukai teman dapat nilai A modifper disukai teman terbiasa mengembangkan pencapaian nilai A di berbagai MK. Dikonfirmasi dipertahankan, diabaikan. tanpa konfirmasi Mode medan kognisi: strategi atau cara untuk menangani situasi pemecahan problem (bersifat bawaan dan dimodifikasi oleh pengalaman) jika terdapat hasil menangani problem, akan cenderung diujicobakan lagi dalam situasi sama dimasa mendatang. Masak dg resep A, dapat pujian berkali2 akan masak sesuai resp A, bukan ditambah2i Diskriminasi dorongan: Organisme dapat menentukan dorongannya sendiri dan karenanya dapat merespon dengan benar jika kebutuhan dan tujuannya jelas. Jika kebutuhan dan tujuannya tidak jelas bisa jadi perilakunya tidak tepat. Individu dg tujuan (dapat remun tinggi), dia akan melakukan hal2 yg mendorong menuju tujuan (buat seminar, surat tugas banyak,dll), yg tidak bertujuan , dapat info seminar diem aja, atau diambil semua termsk yg tidak relevan Menekankan pentingnya pemikiran dan pemahaman Pembelajar perlu melakukan tes hipotesis/strategi yg efektif dalam situasi problem atau memecahkan problem, bisa melalui diskusi. Pembelajar perlu dihadapkan pada topik dari berbagai sudut pandang yang berbeda mengembangkan peta kognitif yang akan menjawab topik tertentu atau lainnya. Guru sebagai konsultan & memberi konfirmasi terhadap hipotesis siswa ketika hipotesis benar untuk semakin mengembangkan peta kognitif Murid diberi kesempatan belajar & eval individu/klasikal uji ide2 strategis, efektif ide dipertahankan Penguatan ekstrinsik tidak diperlukan yg penting siswa belajar tekun/konstan membangun peta kognitif. TERIMAKASIH