MANAJEMEN PERUBAHAN PERTEMUAN 3 Memanage Perubahan • Penguraian totalitas tugas seorang manajer. • Mempekerjakan seorang karyawan baru (mengubah kelompok kerja). • Membeli peralatan baru (mengubah metode kerja). • Mengatur kembali titik-titik pusat pekerjaan (mengubah arus kerja). Kesemuanya memerlukan pengetahuan tentang bagaimana cara memanage perubahan secara efektif. • Perubahan merupakan sebuah fakta kehidupan pada semua organisasi. (organizational change). • Perubahan itu menunjukkan tingkatantingkatan yang berbeda, hingga perombakan total pada struktur organisasi. • Setiap manajer dalam rangka upaya memanage proses perubahan secara efektif, perlu memahami atau memiliki pemahaman proses perubahan secara efektif, perlu memahami atau memiliki pemahaman tentang persoalan motivasi, kepemimpinan, dinamika kelompok, politik keorganisasian, konflik, determinan-determinan perilaku, dan komunikasi (Gray, Starke, 1984: 552) Tingkat-tingkat Perubahan Keorganisasian Dua macam metode untuk menganalisis tingkat-tingkat perubahan keorganisasian: • mempelajari tingkat-tingkat individu kelompok dan tingkat keorganisasian. • mempelajari tingkat perubahan yang diperlukan pada kelompok yang dipengaruhi oleh perubahan tersebut. Kombinasi antara tingkat dan derajat atau tingkat perubahan menghasilkan sebuah matriks hubunganhubungan tersebut. TINGKAT-TINGKAT PERUBAHAN DERAJAT PERUBAHAN INDIVIDUAL Kecil Menengah Besar KELOMPOK ORGANISASI Promosi individu-individu Tambahan Ciptakan karya baru pada departemen staf kelompok yang baru ada Program pelatihan untuk Leburkan kelompokkelompok Pengurangan angkatan kerja Ganti C.E.O Bubarkan kelompok kerja Restrukturrisasi organisasi secara besar-besaran Matriks I: Contoh-contoh Interaksi Antara Tingkat-tingkat dan Derajat Perubahan. (Gray, Strake, 1984: 553) Perubahan Pada Tingkat Individual • Perubahan-perubahan pada tingkat individual jarang menimbulkan implikasi signifikan. • Bagi organisasi yang bersangkutan secara total, pada saat-saat tertentu. • Perubahan pada penugasan pekerjaan, dipindahkannya karyawan yang bersangkutan ke lokasi yang berbeda, atau perubahan pada kondisi kedewasaan individu yang bersangkutan, yang terjadi dengan berlangsungnya waktu. • Teori sistem sosial, setiap perubahan di dalam sesuatu sistem, akan memengaruhi bagian-bagian lain dari sistem tersebut, tetapi dampak yang timbul sering kali demikian kurang berarti. Setiap manajer, yang ingin melaksanakan suatu perubahan penting pada tingkat individual, perlu mengingat bahwa perubahan tersebut kiranya akan menimbulkan dampak-dampak diluar individu yang bersangkutan. Misalnya, apabila seorang manajer memutuskan untuk memindahkan seorang karyawan, maka hal tersebut dapat mengganggu pelaksanaan fungsi sosial kelompok kerja yang ada (Gray, Starke, 1984) Perubahan Pada Tingkat Kelompok • Kebanyakan perubahan keorganisasian menimbulkan dampak besar, pada tingkat kelompok. • Disebabkan kegiatan di dalam organisasi pada basis kelompok. • Kelompok yang dimaksud berupa departemendepartemen, tim-tim proyek, unit-unit fungsional di dalam departemen-departemen, atau kelompok-kelompok kerja informal. • Perubahan-perubahan pada tingkat ini dapat mempengaruhi arus pekerjaan, desain pekerjaan, organisasi sosial, sistem-sistem pengaruh dan status, dan pola-pola komunikasi. Dengan demikian, para manajer dalam hal mengimplementasi perubahan, perlu mempertimbangkan faktor-faktor kelompok. • Kelompok informal dapat menjadi kendala terhadap perubahan, karena kekuatan inharen. • Mengingat pengaruh besar, yang dapat ditimbulkan oleh kelompok-kelompok terhadap individu-individu, maka implementasi perubahan secara efektif, pada tingkat kelompok sering kali dapat mengatasi tentangan pada tingkat individual. (Gray, Strake, 1984). Tingkat Keorganisasian • Perubahan yang terjadi pada tingkat keorganisasian pada umumnya dinyatakan orang sebagai pengembangan organisasi (organizational development). Hubungan Antara Tingkatan Perubahan DAMPAK SUMBER INDIVIDU KELOMPOK ORGANISASI INDIVIDU - B B KELOMPOK M - B ORGANISASI K M - • Perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu tingkat mempengaruhi tingkat lain bersifat dominan terhadap tingkat keorganisasian total, ke bawah hingga tingkat individual. • Kekuatan dampak tersebut akan bervariasi dengan sumbernya. Kelompok atau tingkat menengah, cenderung menimbulkan dampak moderat atas individu-individu dan organisasi. (Gray, Strake, 1984) Proses Perubahan yang Direncanakan (Planned Change) Perubahan keorganisasian memiliki dua macam tujuan: • Menyusaikan organisasi yang bersangkutan dengan lingkungan. • Mengubah perilaku para karyawan. Proses Perubahan Keorganisasian Awal Laksanakan penilaian tentang lingkungan Mencari pendekatanpendekatan untuk melaksanakan perubahan Identifikasi sumbersumber penolakan Tetapkan celah kinerja Tetapkan tujuan-tujuan Implementasi perubahan Laksanakan diagnosis masalah-masalah keorganisasian Kurangi penolakan Laksanakan penilaian tentang perubahan Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sewaktu akan dilakukan perubahan pada sebuah organisasi: • Agen Perubahan • Menetapkan apa yang perlu diubah • Jenis perubahan yang akan dilakukan • Para Individu yang dipengaruhi oleh perubahan tersebut • Evaluasi perubahan tersebut Para Individu yang dipengaruhi oleh Perubahan Agen Perubahan Evaluasi Perubahan Keberhasilan Perubahan Jenis yang Ingin Dilaksanakan Menentukan Apa yang Akan Diubah Tipe Perubahan Keorganisasian Perubahan Strategis Perubahan Struktural Postur pertumbuhan Reorganisasi fungsional] Pendekatan berbalik arah Mendatarkan hierarki Penarikan diri (Retrenchment) Struktur tim Stabilitas Desentralisasi kekuasaan Peruabahan Teknologi Perubahan Manusia Otomasi proses Sikap atau isu-isu tentang komitmen Networking Dampak-Dampak Memutakhirkan peranti keras perbaikan-perbaikan Aplikasi baru peranti lunak atau Inisiatif-inisiatif konversi kualitas kehidupan kerja kinerja atau sehubungan dengan Redesain pekerjaan atau upaya-upaya motivasi Faktor-faktor Manajemen Perubahan Secara Efektif • Perubahan bersifat pervasif (menyebar) secara menyeluruh. • Perubahan efektif, memerlukan bantuan manajemen senior secara aktif. • Perubahan merupakan sebuah kegiatan yang bersifat multidisipliner. • Perubahan berhubungan dengan persoalan manusia • Perubahan berhubungan dengan keberhasilan. • Perubahan merupakan sebuah proses yang berkelanjutan. • Perubahan efektif memerlukan agen perubahan yang kompeten. • Ditinjau dari sisi pandang metodologi, maka tidak ada cara satusatunya yang terbaik. • Perubahan menyangkut kepemilikan. • Perubahan menyangkut persoalan kegembiraan, tantangan, dan peluang. Model Adkar untuk Manajemen Perubahan • Model Adkar dapat dimanfaatkan untuk: • Mendiagnosis tentangan para karyawan (terhadap perubahan); • Menciptakan sebuah rencana kegiatan yang berhasil untuk kemajuan pribadi, serta professional, sewaktu perubahan tersebut berlangsung; • Mengembangkan sebuah rencana pengembangan untuk para karyawan kita. • Model Adkar dikembangkan oleh Prosci pada tahun 2001, setelah ia melaksanakan kegiatan riset pada lebih dari 700 buah buah perusahaan, yang melaksanakan proyek-proyek perubahan besar. MODEL ADKAR ADKAR REINFORCEMENT AWARENESS CHANGE ABILITY DESIRE KNOWLEDGE Dimensi Perubahan Perubahan yang berhasil PascaImplementasi Implementasi Konsep dan Desain Kebutuhan Bisnis Awareness Desire Knowledge Ability Reinforcement