A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Pertemuan di Bali pada tahun 2003 yang dihadiri oleh negara-negara anggota ASEAN gagasan untuk mewujudkan cita-cita kawasan yang memiliki integritas ekonomi kuat mulai dirancang langkah awal dan diprediksikan akan dimulai pada tahun 2020. Namun pada pertemuan di Filipina yang diselenggarakan pada 13 Januari 2007, para negaranegara anggota ASEAN sepakat untuk mempercepat pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pembentukan persiapan menghadapi ini dilatarbelakangi globalisasi ekonomi oleh dan perdagangan melalui ASEAN Free Trade Area (AFTA) serta menghadapi persaingan global terutama dari China dan India. Percepatan keputusan negara ASEAN untuk membentuk MEA yang pada awalnya akan Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 1 dimulai pada menggambarkan tahun 2020 menjadi tekad ASEAN untuk 2015 segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing antar sesama negara anggota ASEAN untuk menghadapi persaingan global. B. PENGERTIAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan satu pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara, bertujuan untuk meningkatkan Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 Produk luar negeri terutama Cina mempunyai daya saing yang tinggi dan mengancam industri dalam negeri 2 investasi asing di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang juga akan membuka arus perdagangan barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara di Asia Tenggara. Dalam kesepakatan tersebut terdapat lima hal yang tidak boleh dibatasi peredarannya seluruh di negara ASEAN termasuk Indonesia, Arus Arus jasa, Arus modal, yaitu barang, Arus investasi dan Arus tenaga kerja terlatih. Dalam situasi dimaksud yang menjadi taruhan adalah daya saing, baik dari sisi produk maupun SDM, karena apabila tidak disiapkan maka ada kemungkinan negeri ini akan menjadi pasar dari produk asing hanya dan masyarakat sebagai kita penonton, karena tidak mampu bersaing dengan tenaga asing yang lebih ahli. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3 C. TUJUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Setiap negara kepentingan dan di Asean tujuan yang yang sama, memiliki perlu menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang. Adapun tujuan dari MEA adalah: 1. Untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN, membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat. Bahwa saat Amerika masih krisis dan ini di Eropa mengalami ekonomi. Dan dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN diharapkan akan bisa mengatasi masalah-masalah dalam bidang perekonomian antar negara ASEAN. Sehingga kasus krisis ekonomi seperti di Indonesia pada tahun 1997 dulu tidak terulang kembali. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 4 2. Terciptanya kawasan pasar bebas ASEAN. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi pelaku usaha di negara ASEAN. Persaingan produk dan jasa antar negara ASEAN akan diuji di sini. Bagi pelaku usaha dan jasa hendaknya mulai sekarang meningkatkan kualitas produk. Bagaimana produk itu agar dicintai konsumen. Dengan membuat produk yang berkualitas serta harga terjangkau pasti akan bisa bersaing dengan produk dari negara ASEAN lainnya. D. ISI KESEPAKATAN BALI CONCORD II TAHUN 2003 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Kesepakatan Bali Concord II ini berisikan tiga poin penting. Poin tersebut adalah rencana pembentukan ASEAN Economy Community (AEC) sebagai identitas ekonomi terpadu 0T 0T Asia Tenggara, ASEAN Community Security (ASC) 0T Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 0T 5 sebagai forum keamanan bersama, dan ASEAN Sosio 0T 0T Cultural Community (ASCC) yang erat dan saling 0T menguatkan 0T untuk tujuan menjamin stabilitas perdamaian dan kemakmuran bersama di kawasan. Dari situlah kesepakatan bersama-sama integritas membangun internal ekonomi agar negara dan ASEAN memperluas negaranya masing- masing dan hubungan dengan komunitas ekonomi dunia, juga berbagi tanggung jawab utama dalam memperkuat stabilitas ekonomi, sosial, dan keamanan di wilayahnya. Dalam Bali Concord II ini pun ditegaskan bahwa terdapat pola kesinambungan antara 3 poin utama dalam kesepakatannya dalam membangun itu, integritas ekonomi juga memerlukan peran lingkungan politik yang aman yang dapat memberikan fondasi yang kuat yang dihasilkan oleh kerja sama ekonomi, juga solidaritas Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 6 politik dan keamanan. Dalam Bali Concord inipun ditegaskan bahwa pentingnya berpegang pada prinsip non-intervensi. Jadi, pada intinya kesepakatan Bali Concord II ini menyatakan bahwa ASEAN itu merupakan wadah yang akan membangun kesempatan untuk integrasi regional yang saling menguntungkan satu sama lain, dan juga bertekad untuk menjamin terciptanya stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara dari segala macam pengaruh dan campur tangan asing. Jadi kepentingan ASEAN tetap mengacu nasionalnya dan pula mengkonsolidasikan pada masing-masing kebutuhan dan pertahanan untuk meningkatkan negara lebih prestasi ASEAN sebagai asosiasi regional yang dinamis, ulet, dan kohesif untuk kesejahteraan negara-negara anggotanya dan masyarakat yang mengadopsi 3 poin utama Economy yaitu ASEAN Security Community (AEC), Community (ASC), ASEAN dan ASEAN Sosio Cultural Community (ASCC). Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 7 E. INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL DALAM RANGKA MENGHADAPI MEA Terkait dengan penerbitan Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2014, dalam dalam upaya untuk meningkatkan daya saing nasional dan kesiapan menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai akhir 2015, maka presiden mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014 tentang Peningkatan Daya Saing Dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Melalui Inpres tersebut, Presiden meminta kepada para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, Sekretaris Kabinet, Jaksa Agung, Kapolri, para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), para Gubernur, dan para Bupati/Walikota di seluruh Indonesia, langkah yang fungsi, dan untuk diperlukan kewenangan mengambil sesuai langkah- dengan tugas, masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk melakukan peningkatan daya saing nasional dan melakukan persiapan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dimulai pada Tahun 2015. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 8 Pelaksanaan peningkatan daya saing nasional dan persiapan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagaimana dimaksud berpedoman pada strategi di antaranya: NO 1. STRATEGI Pengembangan Industri Nasional a. b. c. d. 2. Pengembangan Pertanian 3. Pengembangan Kelautan dan Perikanan 4. Pengembangan Energi e. FOKUS Pengembangan Industri Prioritas Dalam Rangka Memenuhi Pasar ASEAN; Pengembangan Industri Dalam Rangka Mengamankan Pasar Dalam Negeri; Pengembangan Industri Kecil Menengah; Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian; Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI). a. Peningkatan Investasi Langsung di Sektor Pertanian; b. Peningkatan Akses Pasar. a. Penguatan Kelembagaan dan Posisi Kelautan dan Perikanan; b. Peningkatan Daya Saing Kelautan dan Perikanan; c. Penguatan Pasar Dalam Negeri; d. Penguatan dan Peningkatan Pasar Ekspor a. b. c. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 Pengembangan sub sektor ketenagalistrikan dan pengurangan penggunaan energi fosil (Bahan Bakar Minyak); Pengembangan sub sektor energi baru, terbarukan dan konservasi energi; Peningkatan pasokan energi dan listrik agar dapat bersaing dengan negara yang memiliki infrastruktur lebih baik. 9 NO 5. STRATEGI Pengembangan Infrastruktur 6. Pengembangan Sistem Logistik Nasional Pengembangan Perbankan 7. 8. 9. Pengembangan Investasi a. b. c. FOKUS Pengembangan Infrastruktur Konektivitas; Peningkatan Daya Saing Infrastruktur; Pengembangan Infrastruktur Sistem Pembayaran. - a. b. c. d. e. f. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) a. 10. Pengembangan Tenaga Kerja a. b. 11. Pengembangan Kesehatan a. b. c. b. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 Peningkatan investasi melalui peningkatan kepastian hukum; Kemudahan Berusaha; Perluasan Investasi; Database Investasi; Peningkatan Daya Saing Investasi; Perluasan Investasi Perusahaan Nasional di Kawasan ASEAN. Peningkatan Daya Saing UMKM dari Sisi Pembiayaan; Pengembangan Daya Saing UMKM dalam Rangka Peningkatan Eligibilitas dan Kapabilitas Daya Saing UMKM; Mendorong Pemberdayaan Sektor Riil dan Daya Saing UMKM. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja; Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja. Peningkatan ketahanan pasar jamu dalam negeri; Peningkatan Akses Pasar. 10 NO 12. STRATEGI Pengembangan Perdagangan a. b. c. d. e. 13. 14. Pengembangan Kepariwisataan Pengembangan Kewirausahaan a. b. a. b. c. FOKUS Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam Negeri; Peningkatan Ekspor dan Kerjasama Internasional; Pengkajian Kebijakan Perdagangan dalam Mendukung Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN; Pengembangan Fasilitas Pembiayaan Ekspor; Edukasi Publik mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Pengembangan Destinasi Wisata; Pengembangan Acara (event) Pariwisata. Pengembangan wirausaha pemula; Perluasan peran wirausaha muda; Pengembangan usaha berbasis temuan baru (Invention/Resources and Development). F. KESIAPAN KABUPATEN MALANG MENGHADAPI MEA Setiap negara dan setiap daerah termasuk Kabupaten Malang dituntut harus siap menghadapi MEA yang akan diterapkan pada tahun 2015. Kesiapan tersebut terutama pada upaya peningkatan Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 11 daya saing produk lokal Kabupaten Malang agar dapat bersaing dengan produk dari luar, contohnya seperti: peningkatan kualitas komoditas unggulan kita di sektor pertanian secara luas antara lain seperti kopi, apel, ayam, tebu, dan sapi perah. Perlunya kesiapan sumber daya manusia terutama penciptaan tenaga kerja terampil (skilled labor), antara lain: Melalui peningkatan kualitas pendidikan dan penguasaan pengetahuan dan peningkatan ilmu teknologi, keterampilan, penguasaan bahasa asing, serta perlunya sertifikasi kompetensi profesi. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 12 G. KEUNTUNGAN ADANYA MEA DI KABUPATEN MALANG Gerbang ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 tinggal beberapa lagi dibuka. Bagi Kabupaten Malang MEA merupakan tantangan sekaligus kesempatan emas. Tantangan karena akan banyak produk dan tenaga kerja asing yang masuk. Kesempatan emas, karena dengan adanya MEA 2015 perputaran investasi akan semakin deras. Menghadapi hal tersebut, Kabupaten Malang jauh hari harus mempersiapkan diri. Tujuan utama dari MEA sendiri yaitu membuka kran interaksi barang, jasa, produksi, investasi dan modal. Serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar sesama negara ASEAN. Arus transaksi nantinya akan difokuskan pada 12 sektor prioritas yang terbagi dalam 7 sektor barang dan 5 sektor jasa. Sektor barang meliputi produk pertanian, otomotif, elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil, dan produk olahan kayu. Sedangkan sektor jasa terdiri atas jasa penerbangan, e-ASEAN, kesehatan, pariwisata, dan penyediaan logistik. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 13 Keuntungan adalah: bagi Kabupaten Malang sendiri a. Dari sisi perdagangan, karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada, maka dapat berdampak bagi kemudahan produk lokal Kabupaten Malang untuk menembus ekspor ke negara negara ASEAN, sehingga dengan peningkatan ekspor pada akhirnya dapat meningkatkan PDRB; b. Dari sisi investasi, dengan adanya aliran bebas investasi (free flow of investment) dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI), yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 14 perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia; c. Dari sisi ketenagakerjaan, terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi para pengusaha/wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 15 H. TANTANGAN ADANYA MEA BAGI KABUPATEN MALANG Keberadaan MEA bukan hanya menimbulkan peluang tapi juga tantangan bagi Kabupaten Malang 1. Permasalahan homogenitas komoditas yang diperjualbelikan (kesamaan produk kita dengan produk dari negara ASEAN lainnya), seperti komoditas pertanian, produk kayu, tekstil, elektronik, dan barang lain- lain. Dalam hal ini akan muncul resiko kompetisi (competition risk) yaitu dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir ke Indonesia termasuk ke Kabupaten Malang, yang tentunya akan dapat mengancam Persamaan produk impor dengan produk dalam negeri akan mengganggu kestabilan produk dalam negeri industri lokal, jika tidak dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri tersebut; Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 16 2. Dari aspek ketenagakerjaan dengan adanya aliran bebas tenaga kerja terampil (skilled labour), maka dapat memunculkan risiko ketenagakerjaan, yaitu kekhawatiran tenaga kerja kita kalah bersaing terutama dari sisi pendidikan, keterampilan dan produktivitas dengan tenaga kerja terampil dari luar, terutama dari negara Malaysia, Singapura, dan Thailand; 3. Dari sisi investasi, MEA akan membuka peluang masuknya investasi asing ke Indonesia termasuk ke Kabupaten Malang, maka tantangan yang harus diantispasi adalah terjadinya resiko eksploitasi tidak terkendali terhadap sumber daya alam kita (exploitation risk). Sehingga dikhawatirkan eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, mengingat regulasi investasi yang ada di Indonesia saat belum cukup kuat untuk menjaga/melindungi kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 17 I. LANGKAH ANTISIPASI KABUPATEN MALANG TERHADAP MEA Penting bagi Kabupaten Malang untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam memasuki persaingan global negara ASEAN. Maka untuk itu, diperlukan persiapan yang matang dengan memperhatikan peluang yang dimiliki dan sekaligus tantangan. besarnya MEA bagi memberikan negara peluang anggota ASEAN sebesaruntuk memperluas cakupan skala ekonomi, meningkatkan daya tarik bagi investor dan wisatawan, menperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis serta mengurangi biaya transaksi perdagangan. Selain itu, kemudahan dan peningkatan akses pasar intraASEAN serta meningkatkan transparansi dan mempercepat penyesuaian peraturanperaturan dan standarisasi domestik merupakan nilai tambah dari berlakunya MEA. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 18 Potensi-potensi yang ada di Kabupaten Malang cukup beragam diantaranya, sumber daya alam yang melimpah, jumlah penduduk berdasarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil hasil penghitungan akhir tahun 2014 adalah sebesar 3.092.714 jiwa terdiri dari laki-laki 1.549.678 jiwa (50,10%) dan perempuan 1.543.036 jiwa (49.90%), kondisi ini menjadikan Kabupaten Malang sebagai consumer base yang dapat menimbulkan efek positif dan negatif. Sehingga langkah antisipasi Kabupaten Malang terhadap MEA: 1. Pemerintah Kabupaten Malang melalui SKPD/Unit Kerja terkait mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi terutama untuk melakukan peningkatan daya saing daerah serta melakukan persiapan pelaksanaan MEA, dengan berpedoman pada strategi yang telah digariskan Pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014 tentang Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN; Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 19 2. Menindaklanjuti hal tersebut, maka telah di buatblue print rencana aksi Pemerintah Kabupaten Malang menghadapi MEA secara lebih terperinci sebagai penjabaran atas strategi sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014 tersebut; 3. Sebagai contoh dari salah satu strategi menghadapi MEA tersebut adalah, terkait produk lokal Kabupaten Malang, maka dilakukan melalui pengembangan daya saing dalam rangka peningkatan eligibilitas (pemenuhan persyaratan tertentu) dan kapabilitas saing Seperti daya UMKM. dari sisi pembiayaan antara melalui lain Dana Bergulir UMKM yang memberikan fasilitas modal kerja dengan tingkat bunga cukup murah, pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan dan bimbingan teknis terkait produksi, kemasan dan kewirausahaan, penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), serta bimbingan teknis Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 20 dan fasilitasi kepada UMKM di wilayah Kabupaten Malang untuk memperoleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) seperti Merk dan lain-lain. J. HAL-HAL YANG MENJADI KEKUATAN BAGI PEREKONOMIAN KABUPATEN MALANG Perekonomian Kabupaten Malang secara makro yang ditunjukkan dari perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) tahun 2013 sebesar Rp.46.830.737.760.000,- dan tahun 2014 menjadi sebesar Rp.53.794.468.470.000,- atau terjadi kenaikan 14,87%. Untuk PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) tahun 2013 sebesar Rp.17.901.923.010.000,- dan tahun 2014 menjadi Rp.18.992.150.120.000,- atau naik sebesar 6,09%. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 21 Pertumbuhan ekonomi merupakan akumulasi nilai tambah perekonomian dari 9 sektor yang secara umum terjadi kenaikan, meskipun masih sedikit mengalami perlambatan. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi, berdasarkan data sementara Badan Pusat Statistik, sebesar 6,09% pada tahun 2014, dibanding Sedangkan tahun pertumbuhan 2013 sebesar ekonomi Jawa 6,65%. Timur tahun 2014 sebesar 5,94% sementara perekonomian Indonesia tumbuh 5,01%. Berdasarkan Statistik yang data sementara dipublikasi akhir Badan Pusat Pebruari 2015 Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,09% merupakan Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 22 pertumbuhan dengan yang cukup pertumbuhan tinggi ekonomi dibandingkan di pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur maupun Nasional. Bagi Kabupaten Malang yang merupakan daerah pertanian selama ini masih bertumpu pada komoditas primer, secara gradual telah bergeser kepada komoditas sekunder dan tersier. Peran sektor industri dan perdagangan melaju lebih cepat dibanding peran sektor pertanian primer. Hal ini juga menunjukkan bahwa nilai tambah produk pertanian olahan sudah semakin dinikmati oleh masyarakat, yang ditandai dengan semakin meningkatnya pendapatan capaian ini perkapita. dapat Kondisi dijadikan landasan dan arah pengembangan perekonomian daerah menuju era industrialisasi yaitu kedepan industri yang berbasis pertanian. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 23 Kekuatan atau potensi perekonomian Kabupaten Malang tersebut terutama ditopang oleh potensi sektor Pertanian secara luas, dengan produksi yang cukup besar, yaitu terdiri dari: Tanaman Pangan (antara lain padi, jagung, singkong dan sayuran), Perkebunan (antara lain tebu, kopi, kelapa dan tembakau), Perikanan, dan peternakan (sapi, ayam dan kambing). Kekuatan atau potensi perekonomian Kabupaten Malang ditopang dengan jumlah UMKM yang sangat besar, sebagaimana hasil BPS survey Jawa Provinsi bekerja dengan BPS Kabupaten Malang, Timur sama menunjukkan bahwa jumlah UMKM di Kabupaten Malang tahun 2013 sebanyak 406.180 unit, menjadi 414.516 unit pada tahun 2014 atau meningkat sebesar 2,05% dengan omset pada Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 tahun 2013 sebesar 24 Rp.29.068.087.000.000,- dan pada tahun 2014 sebesar Rp.41.848.153.300.000 atau naik 43,97%. Pada tahun 2013, UMKM menyerap tenaga kerja sebanyak 1.102.539 orang dan tahun 2014 sebanyak 1.225.043 orang atau naik 11,11%. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 25 K. KESIMPULAN Masyarakat Kabupaten Malang sebaiknya menggunakan cara pandang bahwa penerapan MEA pada tahun 2015 bukanlah sebuah ancaman, tapi merupakan tantangan dipersiapkan dengan dan baik peluang secara yang perlu bersama-sama antara masyarakat, pelaku usaha dan Pemerintah, sehingga kita semua akan memperoleh keuntungan dan manfaat penerapan MEA yang sebesar-besarnya tersebut. Kesiapan dengan masyarakat tersebut terutama pada peningkatan kualitas dari produk-produk yang dihasilkan masyarakat Kabupaten Malang, sehingga memiliki daya saing dan dapat bersaing dengan produk dari luar. L. LAMPIRAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL DAN PERSIAPAN PELAKSANAAN MEA PADA MASING-MASING SKPD DI KABUPATEN MALANG Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 26 1. BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU Strategi yang dilakukan melalui Pengembangan Investasi dengan fokus ada berupa kemudahan berusaha. Adapun Implementasi yang dilakukan berupa Kemudahan pelayanan dengan: a. Melaksanakan pelayanan keliling perizinan yang berlokasi di Kecamatan dengan jenis layanan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk luasan maksimum dikarenakan dua 100 izin m². Hal tersebut itu yang persyaratannya paling mudah dan banyak dibutuhkan masyarakat. b. Penerapan izin paralel yaitu pengurusan izin yang berkelanjutan dalam satu kurun waktu dan persyaratan. Hal tersebut bisa mengurangi durasi waktu penyelesaian izin. Contohnya, pemohon akan mendirikan pabrik maka harus mengurus IPPT, IMB, HO, Izin Usaha Industri memerlukan waktu 14 hari kerja dikali 4 jenis izin = 56 hari kerja, maka apabila dilakukan melalui izin paralel maka sesuai SOP adalah 25 hari kerja. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 27 2. DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Strategi dilakukan melalui: a. Pengembangan Industri Nasional dengan fokus: 1) Pengembangan Industri Prioritas Dalam Rangka Memenuhi Pasar ASEAN; Implementasi yang ada berupa: a) Langkah pembinaan yang telah dilakukan pada industri prioritas: Industri olahan kopi dan kakao; Industri audio TV cabinet; Industri tekstil; Industri olahan kayu (mebel,moulding dan kerajinan kayu); Industri kerajinan rotan; Industri rumput laut dan jelly alga; Industri kulit. b) Langkah pembaharuan yang telah dilakukan antara lain: Melakukan pembinaan berupa pelatihan ekspor bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Jawa Timur (tahun 2014: Pelaksanaan 2 kali, pengiriman peserta 8 orang); Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 28 Memfasilitasi untuk pengurus SKA (Surat Keterangan Asal Barang) sebagai persyaratan untuk Eskpor; Pemberian Rekomendasi penerbitan angka untuk pengenal impor (tahun 2014, 5 kali rekomendasi). 2) Pengembangan Industri Dalam Rangka Mengamankan Pasar Dalam Negeri; Implementasi yang ada berupa langkah pembinaan yang dilakukan melalui: a) Pengembangan Lingkungan Bisnis yang Kondusif dengan: Mengembangkan yang lingkungan mampu keuntungan, usaha menciptakan tersedianya lapangan kerja dan terpeliharanya lingkungan hidup Mengembangkan sarana dan prasarana fisik. Hal ini berupa: - Pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, jaringan tenaga listrik, jasa angkutan, pergudangan, telekomunikasi, telematika dan air bersih; Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 29 Mendorong ketersediaan sarana pendidikan dan pelatihan bagi pengembangan SDM industri, khususnya bidang teknik produksi dan manajemen serta bisnis; - Mendorong pengembangan usaha jasa sarana dan prasarana bisnis penunjang industri, antara lain kawasan industri, jasa pengerajin mutu dan jasa pengolahan/pembuangan limbah serta jasa kalibrasi . Mendorong pengembangan usaha jasa sarana dan prasarana bisnis penunjang industri b) Mendorong Pertumbuhan Klaster Industri Prioritas Untuk Meningkatkan Daya Saing 3) Pengembangan Industri Kecil Menengah; Implementasi yang ada berupa: a) Pemberian pelayanan perizinan “ONE STOP SERVICE”; b) Memperkuat struktur industri dengan memberikan berbagai jenis pelatihan (peningkatan ketrampilan, desain industri, diverifikasi produk, kemasan produk, cara produksi yang baik dan standarisasi produk); - Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 30 c) Restrukturisasi mesin peralatan industri kecil dan menengah dengan memberikan bantuan mesin peralatan; d) Pengembangan One Village One Product (OVOP) di sentra-sentra produk IKM; e) Fasilitasi pengurusan Hak Atas Kelayakan Intelektual). 4) Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian. Implementasi yang ada antara lain: a) Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi pelaku usaha industri di bidang teknis, bisnis, kewirausahaan dan manajemen baik yang dilaksanakan Perindustrian Kabupaten Perdagangan Malang dan oleh Dinas dan Pasar bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Provinsi Jawa Timur; b) Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi para aparat pembina industri baik yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di Kabupaten Malang dan mengirim aparat pembina untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di Provinsi Jawa Timur; c) Melakukan magang kerja. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 31 5) Penerapan Standar Nasional Indonesia Langkah-langkah/implemetasi yang dilakukan: a) Melakukan sosialisasi terhadap perusahaan industri yang komoditinya wajib SNI; b) Memfasilitasi pengurusan SNI; c) Memberikan Pembelajaran bagi pelaku usaha industri akan kepentingan SNI. b. Pengembangan Perdagangan Dengan fokus pada: 1) Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam Negeri; Langkah-langkah yang dilakukan: a) Pasar lelang agro Jatim; b) Kantor perwakilan dagang Jatim yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia; c) Misi dagang; d) Sistem Resi Gudang. 2) Peningkatan Ekspor dan Kerja Sama Internasional; Langkah-langkah yang dilakukan : Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 32 a) Peningkatan dilihat ekspor melalui ekspor-impor dan impor neraca Kabupaten dapat perdagangan Malang pada tahun 2013 mengalami surplus sebesar US$ 266.601.460,95, jika dibandingkan neraca perdagangan pada tahun 2012 sebesar US$264.511.055,69 mengalami kenaikan sebesar US$ 2.090.405,26 (0,79%); b) Realisasi nilai ekspor Kabupaten Malang tahun 2013 sebesar US$ 338.273.135,89, jika dibandingkan dengan nilai ekspor tahun 2012 sebesar US$ 329.315.314,80 mengalami kenaikan US$ sebesar 8.957.821,09 (2,72%); c) Sedangkan Malang volume tahun 201.720.017,00 Kg, ekspor 2013 jika Kabupaten sebesar dibandingkan dengan volume ekspor pada tahun 2012 sebesar 196.717.985,46 Kg mengalami kenaikan sebesar 5.002.031,54 Kg (2,54%). Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 33 3) Pengkajian Kebijakan Perdagangan Dalam Mendukung Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN; Langkah-langkah yang dilakukan: a) Melindungi kepentingan industri Kabupaten Malang; b) Melindungi lapangan kerja; c) Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Malang; d) Meningkatkan konsumsi dalam negeri, akan adalah tetapi yang produk harus dalam dikonsumsi negeri pada umumnya dan produk dari Kabupaten Malang pada khususnya. 4) Pengembangan Fasilitas Pembiayaan Ekspor; Langkah-langkah yang dilakukan: khusus untuk calon eksportir, Pemerintah Daerah Kabupaten Malang memfasilitasi pembiayaan melalui bank-bank Devisa untuk mendapatkan kredit usaha. 5) Edukasi Publik Mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 34 Langkah-langkah yang dilakukan: a) Pemerintah Daerah Kabupaten Malang telah bekerjasama Provinsi Jawa dengan Timur Pemerintah dalam hal ini Disperindag Provinsi Jawa Timur untuk mengikuti pelatihan Diklat Pengembangan Produk dan Kemasan untuk pasar ekspor dan diklat prosedur ekspor; b) Telah dilakukan sosialisasi kebijakan di bidang ekspor dan impor agar para eksportir dan importer lebih memahami mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 35 3. DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN Strategi yang ada pada Dinas Pertanian dan Perkebunan berupa Pengembangan Pertanian dengan fokus: a. Peningkatan Investasi Langsung di Sektor Pertanian, dengan implementasi: 1) Pengembangan Kawasan Komoditi Strategis Tahun 2012 s/d 2014 : - Kopi arabika: 1000 Ha; - Tebu: 300 Ha; - Tembakau: 300 Ha; - Kakao: 300 Ha; - Cengkeh: 200 Ha; - Jeruk Keprok 55 : 100 Ha; - Pisang Mas Kirana : 60 Ha 2) Peningkatan Mutu Hasil Pertanian - Bongkar ratoon (tebu) : 2431 Ha; - Rawat ratoon (tebu) : 2715 Ha; - Kebun Bibit Datar (tebu) : 49 Ha; - Melindungi kawasan kopi dengan indikasi geografis; Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 36 - Sekolah Lapang Pengendalian hama terpadu untuk kopi , kakao, tebu, kopi; - Sekolah Lapang Good Agriculture Practice (Sekolah Lapang Budidaya Yang Benar); - Sekolah Lapang GHP (Good Handling Practice ). b. Peningkatan Akses Pasar Implementasi yang ada yaitu: 1) Festival Citarasa kopi; 2) MoU petani dengan eksportir kopi (Asal Jaya Dampit); 3) MoU petani dengan eksportir kakao (Guyub Santoso Blitar); 4) Wisata Petik Jeruk. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 37 4. DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan Pertanian (Subsektor Peternakan), dengan fokus berupa: a. Peningkatan Investasi Langsung. Implementasi berupa: 1) Kemudahan Akses modal bagi peternak untuk meningkatkan usaha melalui : KKPE, KUR, KUPS , CSR; 2) Menarik Investor dengan Promosi dan ekspose potensi terhadap peluang usaha dibidang peternakan melalui media cetak dan elektronik; 3) Melaksanakan dukungan penuh terhadap Surat Gubernur No: 524/8838/023/2010 tanggal 30 Juni 2010, tentang larangan Import Sapi Potong sejak tanggal ditetapkannya sampai sekarang, sehingga gairah berinvestasi pada usaha budidaya sapi potong meningkat; Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 38 4) Kemudahan Akses modal bagi peternak untuk meningkatkan usaha melalui: KKPE, KUR, KUPS, CSR. b. Pengamanan dan Peningkatan Kualitas Produk. Implementasi berupa: 1) Pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) untuk menghasilkan produk daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) di Kepanjen, Lawang dan Bululawang. Dan akan dilanjutkan tahun 2015 untuk RPH. Singosari, Tumpang dan Pujon; 2) Pembangunan Tempat Penampungan Susu (TPS) lengkap dengan alat pendingin (Cooling Unit) pada central produksi susu yang baru berkembang antara lain: Lawang, Tumpang, Poncokusumo, Kalipare dan Wajak senilai ± Rp. 2,8 Milyar. c. Peningkatan Produksi dan Produktifitas Implementasi berupa: 1) Memberlakukan penggunaan pakan ternak yang tepat kualitas dan kuantitas bagi semua komoditi ternak; Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 39 2) Pencegahan dan penanggulangan penyakit melalui vaksinasi Brucella pada sapi perah dan AI pada unggas serta pengobatan massal pada ternak besar. d. Peningkatan Genetis Ternak sebagai Bibit Unggul Implementasi berupa: 1) Optimalisasi pelaksanaan Program Teknologi/Inseminasi Buatan (IB); 2) Pendirian unit Pelaksana Teknis Dinas Sapi Perah dan Pengolahan Hasil di Wajak dengan biaya ± Rp. 5 Milyar. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 40 5. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Strategi dilakukan Pengembangan melalui Kelautan dan Perikanan dengan fokus: a. Penguatan Kelembagaan dan Posisi Kelautan dan Perikanan. Implementasi yang ada berupa: 1. Memperkuat kelembagaan pelaku usaha agribisnis perikanan untuk mempercepat penyerapan dan penyebarluasan teknologi dan inovasi kelautan dan perikanan melalui pembinaan/pendampingan secara intensif; 2. Mendorong/memotivasi peningkatan kelompok dalam mengakses informasi terbaru sesuai dinamika informasi- perkembangan kebutuhan pasar yang berhubungan dengan usaha yang tengah dijalankan kelompok; 3. Meningkatkan ketrampilan kelompok dalam mengelola usahanya melalui pelatihan- pelatihan teknis terstandard yang mampu menunjang hasil produksi kelompok dengan kualitas yang kompetitif pada level pasar MEA; Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 41 4. Memberikan peran kepada KUD Mina Lembaga Masyarakat Pesisir sebagai Mitra Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan Pelelangan Ikan. b. Peningkatan Daya Saing Kelautan dan Perikanan Implementasi yang ada berupa: 1) Pemberian bantuan alat tangkap dan alat bantu penangkapan ikan di laut; 2) Pembangunan prasarana kegiatan penangkapan ikan di Pelabuhan seperti Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendangbiru; 3) Pemberian alat navigasi GPS untuk mendukung operasional penangkapan ikan; 4) Pembinaan Teknis Penangkapan Ikan; 5) Penyediaan tenaga Pengawas Perikanan di Pelabuhan untuk membantu mempercepat proses pengurusan ijin operasional penangkapan ikan; 6) Pemberian Ijin Usaha Penangkapan ikan untuk menurunkan Illegal Fishing. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 42 c. Penguatan dan Peningkatan Pasar Ekspor. Implementasi yang ada berupa: 1) Sertifikasi pengawakan kapal Ahli Nautika Kapal Perikanan (ANKAPIN) dan Ahli Teknika Kapal Perikanan (ATKAPIN) yang merupakan syarat ekspor ikan tangkapan laut; 2) Sertifikasi CBIB sebagai jaminan syarat ekspor ikan hasil budidaya; 3) Ikut serta dalam pameran-pameran dan forum bisnis kelautan dan perikanan pada tingkat daerah, regional dan nasional. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 43 6. DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan Energi, dengan fokus: a. Pengembangan sub sektor ketenagalistrikan dan pengurangan energi fosil (Bahan Bakar Minyak). Implementasi yang ada berupa: 1) Perluasan jaringan distribusi listrik di dusun-dusun belum berlistrik yang memiliki potensi UMKM pengembangan dan kegiatan produk-produk produktif yang memerlukan energi listrik (masih terdapat 109 Lokasi yang belum teraliri listrik); 2) Penerapan kewajiban manejemen energi pada pemanfaatan energi oleh perseorangan atau badan usaha untuk meningkatkan efisiensi penggunaannya (seluruh pengguna energi); 3) Monitoring pemanfaatan energi oleh perseorangan atau badan usaha (badan usaha pengguna energi primer selain listrik). Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 44 b. Pengembangan sub sektor energi baru, terbarukan dan konservasi energi. Implementasi yang ada berupa: 1) Pembangunan digester biogas untuk penyediaan pemerataan energi di perdesaan (yang sudah terbangun saat ini sebanyak 5.418 unit); 2) Pengembangan pemanfaatan biogas menjadi energi listrik produktif/Kampung untuk usaha Mandiri Energi (1 Lokasi). c. Peningkatan pasokan energi dan listrik agar dapat bersaing dengan negara yang memiliki infrastruktur lebih baik. Implementasi yang ada berupa Penerbitan persetujuan prinsip untuk : - Rencana pembangunan PLTA Karangkates IV dan V dan Kesamben (Kapasitas 32 MW); - Rencana pembangunanan PLTM Kali Konto (Kapasitas 20 MW). Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 45 7. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan Infrastruktur, dengan fokus Peningkatan Daya Saing Infrastruktur. Implementasi yang ada yaitu: a. Status Pengelolaan Bandara:Sejak dibukanya kembali bandara Abdulrachman Saleh melayani penerbangan sipil tahun 2005, pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah propinsi, dan mulai tahun 2012 pelayanan penerbangan sipil Abdulrachman Saleh Malang dikelola UPTD Bandara pembinaan Abdulrachman Dinas Saleh Perhubungan dibawah dan LLAJ Provinsi Jawa Timur; b. Peningkatan Fasilitas Transportasi Udara dan Fasilitas Transportasi Darat; c. Peningkatan maskapai dan jenis pesawat serta frekuensi pelayanan yang ada. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 46 8. DINAS BINA MARGA Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan Infrastruktur, dengan fokus: a. Pengembangan Infrastruktur Konektivitas. Implementasi berupa Peningkatan kapasitas jalan dan jembatan dengan memprioritaskan aksessibilitas antar wilayah terutama daerah produksi dan pusat ekonomi; b. Peningkatan Daya Saing Infrastruktur Implementasi berupa Peningkatan kapasitas jalan dan jembatan dengan umur konstruksi yang panjang; c. Pengembangan Infrastruktur Sistem Pembayaran. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 47 9. DINAS KOPERASI DAN UMKM Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dengan fokus: a. Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dari Sisi Pembiayaan Adapun implementasi yang ada berupa PKK – BLUD Dana Bergulir: 1) Dana dari Pemerintah Kabupaten Malang Rp. 4.480.340.000,Pengguliran sampai dengan 30 Oktober 2014 sebesar Rp. 14.319.500.000,- dengan rincian sebagai berikut : - Rp. 11.069.500.000,- kepada 477 UKM - Rp. 3.250.000.000,- kepada 32 Koperasi Termasuk khusus tahun 2014 Rp. 2.367.500.000,- Rp. 2.237.500.000,- kepada 96 UKM - Rp. 130.000.000,- kepada Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 2 Koperasi 48 2) Dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Malang Rp. 610.000.000,- diperuntukan bagi para karyawan/keluarga dan masyarakat dilingkungan industri rokok atau daerah penghasil tanaman tembakau yang telah mendapat pelatihan ketrampilan kewirausahaan bagi 40 kelompok 20 desa 11 kecamatan per kelompok sebesar Rp. 15.250.000,-; 3) Dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur Rp. 4.100.000.000,- Tahun 2014 diperuntukan bagi 164 koperasi wanita @ Rp. 25.000.000,- sebagai reward ke dua setelah mendapatkan evaluasi dari perguruan tinggi; 4) Dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur Rp. 25.000.000,- tahun 2014 diperuntukan sebagai perkuatan permodalan ritel sebesar Rp. 25.000.000,-; 5) Dana Bantuan Sosial th. 2014 dari Kementerian Koperasi dan UKM RI masing– masing kepada: Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 49 a) KUD Dampit sebesar Rp. 100.000.000,untuk program sarana produksi pertanian; b) KAN Jabung sebesar Rp. 50.000.000,untuk stimulan pembangunan reaktor biogas; c) Koperasi Margo Mulyo sebesar Rp. 325.000.000,- untuk pengembangan sapi perah; d) Koperasi Pasar Prajurit Sitiarjo untuk revitalisasi pasar tradisional sebesar Rp. 900.000.000,- masih dalam proses. b. Pengembangan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam rangka peningkatan eligibilitas dan kapabilitas daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dengan implementasi: 1) DPA – Dinas Koperasi dan UMKM a) Sosialisasi prinsip-prinsip Perkoperasian baik UU, PP, Peraturan Menteri, Peraturan Gubernur dan Peraturan Bupati kepada 105 Koperasi; b) Pelatihan bagi pengawas 175 koperasi dalam rangka meningkatkan kemampuan pemeriksaan dan pengawasan koperasi; Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 50 c) Bimbingan teknis kepada pengurus/karyawan/anggota koperasi peternakan dan pertanian sejumlah 50 koperasi/KUD; d) Pelatihan ketrampilan kewirausahaan utamanya kepada 300 UMKM; e) Pelatihan ketrampilan kewirausahaan bagi karyawan/keluarga dan masyarakat dilingkungan industri rokok atau daerah penghasil tanaman tembakau kepada 1.500 orang bergabung pada 60 kelompok . 2) Fasilitasi Pembinaan dari Provinsi Jawa Timur. Berupa Bimbingan teknis bagi pengurus/pengawas/anggota koperasi tebu rakyat, peternakan, masyarakat desa hutan sebanyak 150 koperasi. 3) Fasilitasi Pembinaan dari Kementerian Koperasi Berupa Sosialisasi HAKI kepada 50 Koperasi dan UMKM. c. Mendorong Pemberdayaan Sektor Riil dan Daya Saing UMKM. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 51 10. DINAS PENDIDIKAN Strategi yang ada dilakukan melalui Pengembangan Tenaga Kerja dengan fokus pada: a. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja b. Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja Adapun implementasi yang dilakukan berupa: a) Mengoptimalkan sekolah vokasi yang telah ada sebanyak 214 SMK, meliputi SMK Negeri sebanyak 8 dan SMK Swasta sebanyak 106; b) Merencanakan pembangunan SMKN baru sesuai kompetensi dan relevansi sebanyak 4 Unit Sekolah Baru (USB) di Kecamatan Wonosari dengan Kecamatan kompetensi Wajak dengan Perhotelan, kompetensi Perikanan dan Kecamatan Pagak dengan kompetensi Industri serta merencanakan pembangunan SMKN Seni di Kecamatan Singosari; c) Membangun SMPN di Kecamatan Dau dan Kecamatan Karangploso; Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 52 d) Mengimplementasikan SMK Mini dan Akademi Komunitas di SMK dan Pesantren; e) Meningkatkan jalinan kerjasama antara sekolah vokasi dengan industri seperti Astra, Honda, Traktor Nusantara dan lainnya; f) Meningkatkan (diklat) pendidikan bagi dan Tenaga pelatihan Pendidik dan Kependidikan (TPK) antara lain pelatihan IT, Kurikulum 2013, calon Kepala Sekolah, kedinasan dan lain–lain guna meningkatkan kualitas diri; g) Optimalisasi sekolah model dan sekolah kerjasama dengan rujukan nasional; h) Meningkatkan jalinan sekolah di Cina, Thailand dan lainnya; i) Mengoptimalkan seperti PKBM Masyarakat) pendidikan (Pusat sebanyak non Kegiatan 64 formal Belajar lembaga dan Keaksaraan Fungsional; j) Mengikuti lomba–lomba sain dan teknologi; k) Menerbitkan jurnal pendidikan; l) Implementasi Kurikulum 2013. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 53 11. DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Strategi yang ada dilakukan melalui Pengembangan Tenaga Kerja dengan fokus pada: a. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja Implementasinya berupa: 1) Memberikan bagi Pelatihan persiapan kerja angkatan kerja muda/siswa yang baru lulus sebanyak 250 orang untuk memberikan bekal bagi mereka sebelum memasuki dunia kerja yang diharapkan bisa memiliki dengan jiwa semangat ketenagakerjaan kerja yang tinggi loyalitas, etos kerja dan etika kerja yang diharapakan bisa menjadi daya saing di dunia kerja ; 2) Melaksanakan berbasis kejuruan pelatihan masyarakat dan ketrampilan dengan materi bidang pelatihan didasarkan pada kebutuhan pasar, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dengan produk berkualitas dan mampu bersaing didunia kerja dan pangsa pasar jumlah peserta 360 orang. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 54 b. Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja. Implementasinya berupa: 1) Pelatihan Bengkel Sepeda motor berbasis kompetensi bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta meningkatkan ketrampilan di dunia otomotif sehingga bisa bekerja ditempat kerja atau membuka usaha baru 40 orang; 2) Memberikan Pelatihan Bimbingan Kompetensi bagi Lembaga Pelatihan Kerja sebagai mitra kerja Pemerintah dalam meningkatkan sumber Daya Masyarakat 40 orang; 3) Melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan bagi usaha-usaha kecil dalam meningkatkan management usaha dan produktivitas tenaga kerja 60 UMKM; 4) Memberikan sertifikasi dan akreditasi bagi LPKS sebanyak 20 LPK kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur; Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 55 5) Melaksanakan uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi dari LSP bagi UMKM binaan dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 56 12. DINAS KESEHATAN Strategi yang ada dilakukan melalui Pengembangan Kesehatan dengan fokus pada: a. Peningkatan Ketahanan Pasar Jamu Implementasinya berupa: 1) Peningkatan Kapasitas Jamu Gendong di Wilayah Kabupaten Malang; 2) Peningkatan Kapasitas Usaha Mikro Obat Tradisonal (UMOT) dan Usaha Kecil Obat Tradisonal (UKOT) di Wilayah Kabupaten Malang; 3) Peningkatan dengan Kuantitas Pelayanan Puskesmas Kefarmasian Komplementer antara Obat Medis dengan Obat Tradisional; 4) Melakukan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Sarana produksi dan Sarana Distribusi Obat Tradisional. b. Peningkatan Akses Pasar Implementasinya berupa: Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 57 1) Pembinaan industri rumah tangga terkait dengan sertifikasi produksi pangan industri rumah tangga (SPP-IRT); 2) Menfasilitasi pangan industri rumah tangga tidak mampu untuk yang mendapatkan sertifikat (ijin edar) PIRT setiap tahun sebanyak 200 sarana; 3) Melakukan pengawasan dan pengendalian untuk sarana, toko, pasar secara berkala dan insidensil menjelang lebaran untuk obat, makanan minuman dan kosmetika; 4) Melakukan pemeriksaan sampel makanan minuman yang dicurigai mengandung bahan tambahan pangan yang dilarang termasuk jajanan pangan anak sekolah; 5) Membagikan brosur pada event-event tertentu tentang keamanan pangan. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 58 13. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Strategi yang ada dilakukan melalui Pengembangan Kepariwisataan dengan fokus pada: a. Pengembangan Destinasi Wisata Implementasinya berupa: 1) Daya Tarik Wisata Alam a) Snorkling, Pantai Diving dan Lenggoksono Surving di Kecamatan Tirtoyudo; b) Wisata Pantai Mangrove, Sendangbiru snorkling di Kecamatan Sumbermanjing Wetan; c) Kafe di Pantai Balekambang. 2) Daya Tarik Wisata Buatan a) Food Center di Taman Rekreasi Sengkaling; b) Kolam renang baru di Dampit, Turen dan Pakisaji. 3) Daya Tarik Wisata Budaya a) Pembangunan Museum Singhasari Malang; Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 59 b) Wisata kuliner dan tempat ritual sangkala dalam rangka Gebyar Ritual 1 Suro di Gunung Kawi Kecamatan Wonosari; c) Paralayang di Desa Wisata Pujon Kidul Kecamatan Pujon; d) Penataan dan Pengembangan di Desa Wisata Sanankerto Kecamatan Turen (Wisata Bambu); e) Penataan dan Pengembangan di Desa Wisata Selorejo Kecamatan Dau (Agro Jeruk); f) Pembukaan Goa Raksasa di Desa Wisata Ngadas Kecamatan Poncokusumo. b. Pengembangan Acara (Event) Pariwisata Implementasi yang ada di Event Natal dan Tahun Baru di Taman Wisata Air Wendit (Januari) 1) Upacara Mauludan di Pantai Ngliyep Kecamatan Donomulyo (Januari); 2) Upacara Jalanidipudja di Pantai Balekambang (Maret); Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 60 3) Festival Kopi di Wonosari (Maret); 4) Syukuran Nelayan di Pantai Tamban Sumbermanjing Wetan (April); 5) Malang Marathon Ten Beach (April); 6) Grebeg Tengger Tirto Aji di Taman Wisata Air Wendit (Mei); 7) Jaz Kawi (Mei); 8) Event Idul Fitri dan Liburan di Taman Wisata Air Wendit (Juli); 9) Upacara Petik Laut di Pantai Sendangbiru (September); 10) Upacara Karo di Ngadas Poncokusumo (Oktober); 11) Festival Pelangi Budaya Suku Tengger di Ngadas (Oktober); 12) Suroan di Gunung Kawi Kecamatan Wonosari (Oktober); 13) Suroan di Pantai Balekambang (Oktober); 14) Kirab Budaya di Kecamatan Gondanglegi (November); Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 61 15) Gumebyar Bhumi Kanjuruhan ( November – Desember ); 16) Event Natal dan Tahun Baru di Sitiarjo Sumbermanjing Wetan (Desember); 17) Bersih desa yang diselenggarakan oleh desa–desa yang ada di Kabupaten Malang. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 62 14. DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG Dengan fokus pada: a. Pengembangan Infrastruktur Konektivitas, adapun implementasinya adalah: 1) Seluruh kegiatan prioritas konektivitas dalam MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dilaksanakan melalui pengembangan sinergitas pembangunan antara Pemerintah pusat dan daerah serta antar wilayah. Sinergitas pembangunan antar wilayah melalui penguatan konektivitas nasional yang memanfaatkan posisi geo-strategis regional dan global akan menjadi tulangpunggung yang membentuk postur konektivitas nasional dan sekaligus diharapkan berfungsi menjadi instrumen pendorong dan penarik keseimbangan ekonomi wilayah. Hal ini tidak hanya dapat mendorong kegiatan ekonomi yang lebih merata ke seluruh wilayah Indonesia, tetapi dapat juga menciptakan kemandirian dan daya saing ekonomi nasional yang terintegrasi satu sama lain. Termasuk dalam infrastruktur konektivitas ini adalah pembangunan Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 63 jalur transportasi dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta seluruh regulasi dan aturan yang terkait dengannya; 2) Konektivitas tersebut harus didukung oleh sistem transportasi nasional dengan pola keterpaduan antar dan intramoda dengan mempertimbangkan karakteristik tiap moda transportasi, pola pengembangan wilayah, aspek geografis, faktor spesifik wilayah, dan pemilihan teknologi yang rencana aksi Nasional dalam tepat. Penguatan MP3EI Penyusunan Konektivitas dimaksudkan untuk beberapa hal sebagai berikut: a) Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi utama untuk memaksimalkan pertumbuhan; b) Memperluas pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aksesibilitas dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, dan Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 64 c) Menyebarkan manfaat pembangunan secara luas inklusif dan (pertumbuhan berkeadilan) peningkatan yang melalui konektivitas dan pelayanan dasar ke daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan dalam rangka pemerataan pembangunan. 3) Bercermin dari permasalahan tersebut, UU 32/2004 mencoba membagi setiap urusan pemerintahan menggunakan tiga dengan kriteria yaitu externalitas, akuntabilitas dan efisiensi. Dengan cara tersebut maka dalam setiap urusan akan jelas apa-apa saja yang menjadi kewenangan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, tersebut Pembagian dituangkan urusan dalam PP 38/2007. Untuk mencegah terjadinya multi interpretasi, urusan yang diikuti dengan maka diserahkan aturan dari setiap ke daerah yang jelas bagaimana untuk melaksanakan urusan Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 65 tersebut. Pengaturan tersebut yang sekarang ini dikenal dengan istilah NSPK (Norma, Standard, Prosedur dan kriteria) yang dahulu istilah sangat populer dengan dan juknis untuk tersebut. NSPK juklak mengerjakan urusan tersebut diharapkan dapat menciptakan kejelasan bagi melaksanakan memudahkan daerah urusan untuk tersebut pengawasan dan dan pembinaan dari Pusat. b. Implementasi Peningkatan Daya Saing Infratruktur 1) Aspek lain yang belum diperhitungkan dalam MP3EI adalah dampak lingkungan dari pembangunan infrastruktur. Hingga saat ini, belum ada suatu kajian yang komprehensif kerusakan mengenai tingkat lingkungan akibat pembangunan infrastruktur transportasi dan energi. “Bila infrastruktur hanya menjadi tujuan, yang dikerjakan hanya Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 66 proyek mahal, sulit, dan tidak efisien. Setiap kali kita membangun infrastruktur harus melihat tujuan,” Sebagai contoh, pembangunan infrastruktur di Tiongkok dilakukan dengan bernegara. Apa melihat pun yang tujuan dibangun mempunyai nilai tambah, serta membuat produk dari negara itu berdaya saing. “Jika kita mempunyai daya saing, kita akan menang. Investasi akan masuk, perdagangan unggul, dan neraca perdagangan juga akan lebih baik,” ; 2) Dengan adanya semua keunggulan tersebut, pertumbuhan ekonomi negara semakin tinggi, lapangan kerja semakin terbuka lebar, masyarakat serta juga kesejahteraan semakin luas dan merata. Apalagi, salah satu fungsi dari infrastruktur adalah konektivitas. Namun, konektivitas di sini bukan hanya konektivitas manusia, yang lebih utama adalah konektivitas barang. Harus ada Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 67 infrastruktur yang membuat aliran barang berjalan lancar kemana pun. “Hal yang perlu diingat, anggaran pengadaan infrastruktur itu tidak harus dari APBN. Swasta dan masyarakat juga bisa melakukan pembangunan infrastruktur. Dana APBN hanya untuk membangun infrastruktur dasar yang dibutuhkan rakyat miskin,” 3) Pembangunan infrastruktur memiliki empat pilar, yakni pemerintah, swasta, masyarakat madani, dan akademikus. Selama ini, ada tiga hal yang menjadi kelemahan infrastruktur, dalam yakni pembangunan implementasi, koordinasi, dan sumber daya manusia. “CSID didirikan untuk mengisi pilar ke empat yakni akademikus, dan menutup kelemahan sumber daya manusia,” c. Pengembangan infrastruktur sistem pembayaran Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 68 1) Penguatan dari sisi infrastruktur menjadi fokus utama sistem dalam pengembangan pembayaran. Persiapan mengahadapi era integrasi ekonomi di kawasan ASEAN melalui MEA terus dilakukan dan menjadi faktor utama dalam penguatan infrastruktur sistem pembayaran, baik sistem pembayaran yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia maupun oleh pihak di luar Bank Indonesia; 2) Selanjutnya dalam rangka memperkuat kelembagaan industri sistem pembayaran di Indonesia, memfasilitasi Bank pelaku Indonesia industri telah sistem pembayaran dalam pendirian Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan Asosiasi Penyelenggara Pengiriman Uang Indonesia diharapkan strategis (APPUI). ASPI mampu Bank dan APPUI menjadi mitra Indonesia dalam menciptakan industri sistem pembayaran yang semakin handal; Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 69 3) Untuk satu tahun ke depan, kebijakan dan arah pengembangan sistem pembayaran akan tetap difokuskan pada upaya penataan infrastruktur sistem pembayaran dalam rangka meningkatkan keamanan sistem dan efisiensi pembayaran, melalui sistem dalam antara lain penataan infrastruktur pembayaran, pengembangan infrastruktur baru; 4) Penguatan infrastruktur tercermin dimana sebagai pembayaran layanan Payment tersebut Bank Indonesia penyelenggara sistem mulai mengoperasikan setelmen Payment-versus- (PvP) pada Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS); 5) Layanan penyelesaian transaksi jual beli setelmen valuta dari asing khususnya United States Dollar (USD) terhadap Indonesian Rupiah (IDR) dilakukan secara bersamaan. Hal ini untuk menghindari terjadinya risiko kegagalan setelmen pada saat pertukaran Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 70 nilai uang munculnya dilakukan. ragam antara derivasi lain produk keuangan global dan hilangnya batasan wilayah ekonomi regional yang digagas melalui MEA maupun kerjasama regional lainnya. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 71 15. KANTOR PENANAMAN MODAL Strategi yang ada dilakukan melalui Pengembangan Investasi dengan fokus pada: a. Peningkatan investasi melalui peningkatan kepastian hukum Penetapan kawasan peruntukkan industri meliputi 1) Kawasan industri; 2) Lokasi industri yang telah berkembang; 3) Home Industri (Perda No 3 Tahun 2010). b. Kemudahan Berusaha 1) Fasilitasi kepada calon investor ; 2) Kemudahan untuk memperoleh lahan c. Perluasan Investasi Keamanan dan kenyamanan berusaha adanya jaminan dari Kepolisian setempat (Perluasan PT. Otsuka Indonesia, PT. Beiersdorf Indonesia dan PT. Agro Mitra Alimentare) d. Database Investasi 1) Adanya Website Penanaman Modal; 2) Buku Profil Perusahaan. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 72 e.Peningkatan Daya Saing Investasi 1) Adanya promosi investasi; 2) Pembuatan Buku Profil Investasi; 3) Pembuatan Brosur, Leaflet dan lain-lain. f. Perluasan investasi Perusahaan Nasional di Kawasan ASEAN. Implementasinya kegiatan dengan Peningkatan Kerjasama di Bidang mengadakan Koordinasi Penanaman dan Modal antara Instansi Pemerintah dengan Dunia usaha melalui Forum Investasi dan Temu Usaha, tentang dengan tujuan: pengembangan berbagi wawasan dan perluasan investasi; meningkatkan komunikasi, kerja sama dan kemitraan antar Pelaku Usaha. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 73 16. BAGIAN PENGELOLA DATA ELEKTRONIK Strategi yang ada dilakukan melalui: a. Pengembangan Infrastruktur, dengan implementasi: 1) Pengembangan Infrastruktur Konektivitas; 2) Peningkatan Daya Saing Infrastruktur; 3) Pengembangan Infrastruktur Sistem Pembayaran; 4) Jaringan internet di seluruh kantor kecamatan dan beberapa desa; 5) Bekerja sama dengan PT. Telkom dalam program Kabupaten Malang Digital Society. b. Pengembangan Kepariwisataan, dengan implementasi: 1) Pengembangan Destinasi Wisata; 2) Pengembangan Acara (event) Pariwisata; 3) Publikasi melalui website http://www.malangkab.go.id; 4) Telecenter DWG Sakti Desa Gubugklakah Kecamatan Poncokusumo. Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 74 Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 75 Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 76 Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 77