MODUL PERKULIAHAN Penulisan Laporan Penelitian Teknik Pengutipan Sumber, Jenis-jenis laporan penelitian, format laporan penelitian Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi S1 Brodcasting Tatap Muka 13 Kode MK Disusun Oleh 85021 Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom Abstract Kompetensi Mendeskripsikan Metode Penelitian Mahasiswa dapat memahami penelitian ilmiah, teori dan ilmu, penalaran deduktif dan induktif Menyelesaikan laporan ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Sementara menulis terkait dengan ketrampilan berbahasa, yang tidak semua orang dapat dengan fasih melakukannya. Menulis laporan hasil penelitian, tidak berbeda dengan menyusun tulisan ilmiah populer lainnya. Secara teknis, bedanya pada kerangka tulisan. Tulisan ilmiah hasil penelitian harus ditulis berdasarkan kerangka yang baku. Kerangka laporan hasil penelitian terdiri atas: Pendahuluan Kajian Teori Metodologi Penelitian Hasil Penelitian Pembahasan Simpulan dan Saran Lampiran-lampiran PENDAHULUAN Bab Pendahuluan adalah bab yang mengantarkan isi naskah, yaitu bab yang berisi hal-hal yang umum yang dijadikan landasan kerja penyusun. Pendahuluan dalam karya ilmiah biasanya terdiri atas: (1) Latar Belakang Masalah (2) Identifikasi Masalah (3) Pembatasan Masalah (4) Tujuan Penelitian (5) Manfaat Penelitian Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalh atau problematika yang muncul, dapat ditulis dalam bentukan uraian paparan atau point-point saja. Identifikasi masalah merupakan kumpulan masalah yang berhasil diurai. Sedangkan pembatasan masalah diambil dari bagian-bagian identifikasi masalah yang akan diteliti. Biasanya tidak semua masalah yang berhasil diidentifikasi diteliti karena keterbatasn biaya, waktu dan kemampuan. Tujuan penelitian diambil dari batasan masalah. Sedangkan manfaat penelitian bisa dituliskan manfaat untuk si peneliti, lembaganya dan bagi dunia komunikasi pada umumnya. Kajian Teori Kajian teori atau kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu penulis dalam membahas 2016 15 Metodologi Penelitian Kuantitatif Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id masalah yang akan diteliti. Artinya, kerangka teori harus bisa memberikan gambaran tata kerja teori itu. Metodologi Penelitian Penelitian ilmiah harus menggunakan metode atau teknik penelitian. Menurut Wiradi (1998) metode adalah seperangkat langkah yang tersusun secara sistematis. Metode penelitian seperti deskriptif, komparatif, ekperimen, sensus, survei, kepustakaan dan metode penelitian tindakan kelas. Analisis atau Pembahasan Bab analisis ini merupakan bab yang terpenting dalam penelitian ilmiah. Dalam Bab ini akan dilakukan kegiatan analisis, sintesis pembahasan, interpretasi, jalan keluar dan beberapa pengolahan secara tuntas. Simpulan dan Saran Pada bagian ini berisi simpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Simpulan yang dimaksud adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan. Simpulan ini diperoleh dari uraian analisis, interpretasi, dan deskripsi yang tertera pada bab analisis. Selanjutanya, saran-saran penulis tentang metodologi penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, dan beberapa saran yang mempunyai relevansi dengan hambatan yang dialami selama penelitian. Teknik Pengutipan Sumber 1. KUTIPAN Pengertian Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Penulisan sumber kutipan ada yang menggunakan pola Harvard, ada pula yang menggunakan pola konvensional atau catatan kaki (footnote). 2016 15 Metodologi Penelitian Kuantitatif Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id #POLA HARVARD Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka. Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. Disebut kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut. Kutipan langsung dapat dilakukan dengan cara : - dalam bentuk aslinya, tidak disingkat, tidak dipotong, dan tidak diterjemahkan; - dalam bentuk terjemahan; - dalam bahasa aslinya, kemudian diterjemahkan; - aslinya dimasukkan dalam lampiran, dan terjemahannya dimasukkan dalam teks. - Contoh : - Mulyana (2006:148) menegaskan bahwa komunikasi antar pribadi juga melibatkan unsur psikologis komunikan dan komunikator. - Menurut Sasa Djuarsa (2011:4-5), “Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orangorang lainnya (khalayak)” - 2016 15 Metodologi Penelitian Kuantitatif Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id - Berkenaan dengan pola pengasuhan terhadap anak, role model dianggap sebagai metode yang paling tepat dalam mendidik anak (Novian, wawancara, 15 Mei 2016). Kutipan tidak langsung dapat dilakukan dengan cara : - menggunakan kata-kata sendiri, akan tetapi pengertiannya tidak berbeda dengan ide/bahan/data orang lain yang dikutip; - membuat tabel, peta, diagram dari data orang lain; - menyusun bagan data orang lain; - menyadur pendapat orang lain. - Contoh : - “Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat” (Rahkmat, 1993 : 177). - “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang” (KBBI, 1996). Tujuan Kutipan 2016 - Sebagai landasan teori untuk tulisan kita - Sebagai landasan teori untuk tulisan kita - Sebagai penjelasan - Bisa juga sebagai penguat pendapat yang kita kemukakan 15 Metodologi Penelitian Kuantitatif Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. DAFTAR PUSTAKA Daftar Pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah. Cara Membuat Daftar Pustaka Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet : - pertama; tulis nama, - kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), - ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, - keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, - kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok. Contoh: Contoh Daftar Pustaka dalam pengambilan data dari internet : Sadida (2009). Semiotika. From https://sadidadalila.wordpress.com/2009/12/03/semiotika/ 3 Desemeber 2009 Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku : - pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, 2016 15 Metodologi Penelitian Kuantitatif Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id - kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, - ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), - keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua),dan - kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Contoh: - Mulyana, Dedy (2006). Ilmu Komunikasi suatu Pengantar. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Djuarsa, Sasa ( 2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Elex Media Komputindo. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama : - Pertama; tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama asli yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, - Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik). - Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring. 2016 15 Metodologi Penelitian Kuantitatif Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id - keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) - kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. Contoh daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama : Sukanto, Rudi, Budi Mulya dan Rangga Sela. 1999. Business Forcasting. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Manajemen Informatika UGM. Nasoetion, A.H., dan Ahmad Barizi. 2000. Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia. 3. CATATAN KAKI Footnote (Catatan Kaki) merupakan catatan yang menyebutkan sumber dari suatu kutipan. Footnote atau catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibiliografi. Fungsi Catatan Kaki (Footnote) - Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya. - Keterangan pada footnot adalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut didapatkan. 2016 15 Metodologi Penelitian Kuantitatif Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id - Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote). - Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks. - Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan bahan dalam lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam halaman, sub-bab, atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan. Unsur-unsur Catatan Kaki (Footnote) 1. Nama penulis/pengarang, penterjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar kesarjanaan. 2. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor. 3. Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan. 4. Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau dipublikasikan. 5. Nomor halaman, dalam footnote– nomor halaman disingkat “hal” kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan. Ketentuan Kutipan pada Catatan Kaki (Footnote) 1) Setiap kutipan baik kutipan langsung maupun kutipan yang tidak langsung harus diberi nomor pada akhir kutipan dengan angka arab yang diketik setengah spasi di atas garis ketikan teks naskah. 2016 15 Metodologi Penelitian Kuantitatif Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2) Nomor kutipan harus berurut sampai akhir bab. Kutipan atas pendapat yang bersumber pada tulisan orang lain yang dirujuk dalam naskah essay harus disebutkan sumbernya dengan menggunakan catatan kaki (footnote). 3) Catatan kaki ini menunjukkan dan menginformasikan sumber kutipan. 4) Catatan kaki dapat digunakan pula untuk memberikan komentar mengenai sesuatu yang dikemukakan di dalam teks. 5) Penulisan catatan kaki dilakukan dengan mencantumkan nama, tahun terbit, judul buku, nama penerbit, kota, dan halamannya. 6) Jika nama pengarang terdiri dari 2 (dua) orang, maka keduanya harus dicantumkan dalam catatan kaki. 7) Jika nama pengarang terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih, maka cukup nama akhir dari pengarang pertama yang ditulis dan di belakangnya ditulis “et all” (artinya dengan orang lain) bagi tulisan dan penulis dari luar Indonesia atau menggunakan “” (dan kawan-kawan) jika tulisan atau penulis dari Indonesia, tetapi dalam daftar pustaka harus dicantumkan semua nama pengarangnya. 8) Judul buku dalam catatan kaki harus diketik dengan cetak miring. Penulisan halaman disingkat dengan “hlm”. 9) Penulisan catatan kaki dapat dilakukan pula dengan menggunakan singkatan ibid, cit., dan loc. cit. – Ibid merupakan singkatan dari ibidem yang artinya dalam halaman yang sama. Ibid digunakan dalam catatan kaki apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dan belum disela oleh sumber lain. Op.cit.merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam keterangan yang telah disebut. Op.cit digunakan dalam catatan kaki untuk menunjuk kepada sumber yang sudah disebut sebelumnya secara lengkap, tetapi telah disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda. Loc.cit. merupakan singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat yang sama telah disebut. Loc.cit. digunakan dalam catatan kaki apabila hendak 2016 15 Metodologi Penelitian Kuantitatif Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menunjukkan kepada halaman yang sama dari sumber yang sama yang sudah disebut terakhir, tetapi telah disela oleh sumber lain. - Penggunaan ibid tidak perlu menuliskan nama pengarangnya karena penggunaan ibid tersebut hanya dilakukan ketika sumber yang telah dikutip belum disela dengan sumber lainnya. Sebaliknya, penggunaan cit. dan loc.cit. tetap harus menuliskan nama pengarangnya yang diikuti dengan tulisan op.cit. atau loc.cit. Contoh Penulisan Catatan Kaki (Footnote) Sumber Buku 1 Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu-ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: PT Gramedia, 1992), hlm. 3. Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah, jurnal) 2 Mayadina Rahma, “Kekerasan terhadap Anaka dalam Perspekif Hukum islam” Shima, Edisi XIV, April 2015, hlm. 12. Sumber artikel dalam sebuah buku (kumpulan karangan) 1 Ali Syari’ati, Rasulullah saw Sejak Hijrah hingga Wafat, Terj. Afif Muhammad, Sunt. Ahmad Hadi (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992), hlm. 28. Sumber Makalah Seminar 1 Machmoed Effendhie, “Arsip Sebagai Sumber Informasi dalam Pengambilan Keputusan”, Makalah seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat Eselon III dan IV Kabupaten Sleman, 11 September 2001, hlm. 14. 2016 15 Metodologi Penelitian Kuantitatif Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sumber Terbitan Pemerintah 1 Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip, pasal 6. Sumber Terbitan Organisasi 1 Developing and Oprating a Records retention Programme, ARMA, 1986, hlm. 52. Sumber Lisan 1 Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13 Oktober 2003 di Kantor Kepatihan Yogyakarta. Sumber Karya Ilmiah Tidak diterbitkan (LTA, Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.) 1 Erna Handayani dkk., “Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari Sentralisasi ke desentralisasi di P.T. Sari Husada”, LTA D-III Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya, UGM, 2000, hlm. 28. Daftar Pustaka Ali, Muhamad. 2007.Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Grasindo-Imtima. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu Rakhmat, Jalaludin. 2006. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosda Karya 2016 15 Metodologi Penelitian Kuantitatif Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id