Modul Metode Penelitian Kuantitatif [TM15]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Penulisan
Laporan
Penelitian
Teknik Pengutipan Sumber, Jenis-jenis
laporan penelitian, format laporan
penelitian
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ilmu
Komunikasi
S1 Brodcasting
Tatap Muka
13
Kode MK
Disusun Oleh
85021
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom
Abstract
Kompetensi
Mendeskripsikan Metode Penelitian
Mahasiswa dapat memahami penelitian
ilmiah, teori dan ilmu, penalaran
deduktif dan induktif
Menyelesaikan laporan ilmiah terkait dengan kegiatan
menulis. Sementara menulis
terkait dengan ketrampilan berbahasa, yang tidak semua orang dapat dengan fasih
melakukannya. Menulis laporan hasil penelitian, tidak berbeda dengan menyusun tulisan
ilmiah populer lainnya. Secara teknis, bedanya pada kerangka tulisan. Tulisan ilmiah hasil
penelitian harus ditulis berdasarkan kerangka yang baku. Kerangka laporan hasil
penelitian terdiri atas:

Pendahuluan

Kajian Teori

Metodologi Penelitian




Hasil Penelitian
Pembahasan
Simpulan dan Saran
Lampiran-lampiran
PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan adalah bab yang mengantarkan isi naskah, yaitu bab yang berisi
hal-hal yang umum yang dijadikan landasan kerja penyusun. Pendahuluan dalam
karya ilmiah biasanya terdiri atas:
(1) Latar Belakang Masalah
(2) Identifikasi Masalah
(3) Pembatasan Masalah
(4) Tujuan Penelitian
(5) Manfaat Penelitian
Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya
dilakukan penelitian terhadap suatu masalh atau problematika yang muncul, dapat
ditulis dalam bentukan uraian paparan atau point-point saja. Identifikasi masalah
merupakan kumpulan masalah yang berhasil diurai. Sedangkan pembatasan masalah
diambil dari bagian-bagian identifikasi masalah yang akan diteliti. Biasanya tidak
semua masalah yang berhasil diidentifikasi diteliti karena keterbatasn biaya, waktu
dan kemampuan. Tujuan penelitian diambil dari batasan masalah. Sedangkan
manfaat penelitian bisa dituliskan manfaat untuk si peneliti, lembaganya dan bagi
dunia komunikasi pada umumnya.
Kajian Teori
Kajian teori atau kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi
dalam pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk membantu gambaran
langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu penulis dalam membahas
2016
15
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
masalah yang akan diteliti. Artinya, kerangka teori harus bisa memberikan gambaran
tata kerja teori itu.
Metodologi Penelitian
Penelitian ilmiah harus menggunakan metode atau teknik penelitian. Menurut
Wiradi (1998) metode adalah seperangkat langkah yang tersusun secara sistematis.
Metode penelitian seperti deskriptif, komparatif, ekperimen, sensus, survei,
kepustakaan dan metode penelitian tindakan kelas.
Analisis atau Pembahasan
Bab analisis ini merupakan bab yang terpenting dalam penelitian ilmiah. Dalam Bab
ini akan dilakukan kegiatan analisis, sintesis pembahasan, interpretasi, jalan keluar
dan beberapa pengolahan secara tuntas.
Simpulan dan Saran
Pada bagian ini berisi simpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan.
Simpulan yang dimaksud adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya
dengan hipotesis yang sudah dikemukakan. Simpulan ini diperoleh dari uraian
analisis, interpretasi, dan deskripsi yang tertera pada bab analisis. Selanjutanya,
saran-saran penulis tentang metodologi penelitian lanjutan, penerapan hasil
penelitian, dan beberapa saran yang mempunyai relevansi dengan hambatan yang
dialami selama penelitian.
Teknik Pengutipan Sumber
1. KUTIPAN
Pengertian
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Penulisan sumber kutipan ada yang menggunakan pola Harvard, ada pula yang
menggunakan pola konvensional atau catatan kaki (footnote).
2016
15
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
#POLA HARVARD
Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan
menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang
dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu
dicantumkan pada daftar pustaka.
Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. Kutipan
langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat
tidak ada yang diubah. Disebut kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara
meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli
dari sumber tersebut.
Kutipan langsung dapat dilakukan dengan cara :
-
dalam
bentuk
aslinya,
tidak
disingkat,
tidak
dipotong,
dan
tidak
diterjemahkan;
-
dalam bentuk terjemahan;
-
dalam bahasa aslinya, kemudian diterjemahkan;
-
aslinya dimasukkan dalam lampiran, dan terjemahannya dimasukkan dalam
teks.
-
Contoh :
-
Mulyana (2006:148) menegaskan bahwa komunikasi antar pribadi juga
melibatkan unsur psikologis komunikan dan komunikator.
-
Menurut Sasa Djuarsa (2011:4-5), “Komunikasi adalah suatu proses melalui
mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam
bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orangorang lainnya (khalayak)”
-
2016
15
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
-
Berkenaan dengan pola pengasuhan terhadap anak, role model dianggap
sebagai metode yang paling tepat dalam mendidik anak (Novian, wawancara,
15 Mei 2016).
Kutipan tidak langsung dapat dilakukan dengan cara :
-
menggunakan kata-kata sendiri, akan tetapi pengertiannya tidak berbeda
dengan ide/bahan/data orang lain yang dikutip;
-
membuat tabel, peta, diagram dari data orang lain;
-
menyusun bagan data orang lain;
-
menyadur pendapat orang lain.
-
Contoh :
-
“Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak
atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan
sesaat” (Rahkmat, 1993 : 177).
-
“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang” (KBBI,
1996).
Tujuan Kutipan
2016
-
Sebagai landasan teori untuk tulisan kita
-
Sebagai landasan teori untuk tulisan kita
-
Sebagai penjelasan
-
Bisa juga sebagai penguat pendapat yang kita kemukakan
15
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan
pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad.
Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun
berderet dari atas ke bawah.
Cara Membuat Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari
internet :
-
pertama; tulis nama,
-
kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu
beri (tanda titik),
-
ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi,
-
keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web
dll setelah itu beri tanda koma,
-
kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok.
Contoh:
Contoh Daftar Pustaka dalam pengambilan data dari internet :
Sadida
(2009).
Semiotika.
From
https://sadidadalila.wordpress.com/2009/12/03/semiotika/ 3 Desemeber 2009
Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku :
-
pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih
dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama
belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan,
2016
15
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
-
kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku,
-
ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah
judul gunakan (tanda titik),
-
keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda
titik dua),dan
-
kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik).
Contoh:
-
Mulyana, Dedy (2006). Ilmu Komunikasi suatu Pengantar. Yogyakarta:
Penerbit Andi Offset.
Djuarsa, Sasa ( 2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang
penulis dalam buku yang sama :
-
Pertama;
tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama
belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa
singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda
titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti
nama asli yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang
kedua dan ketiga tetap. Jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama
terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan
nama selesai,
-
Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda
kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik).
-
Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis
dengan huruf miring.
2016
15
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
-
keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda
titik dua : )
-
kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri
(tanda titik) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar
pustaka.
Contoh daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang
sama :
Sukanto, Rudi, Budi Mulya dan Rangga Sela. 1999. Business Forcasting.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan Manajemen Informatika UGM.
Nasoetion, A.H., dan Ahmad Barizi. 2000. Metode Statistika. Jakarta: PT.
Gramedia.
3. CATATAN KAKI
Footnote (Catatan Kaki) merupakan catatan yang menyebutkan sumber dari
suatu kutipan. Footnote atau catatan kaki adalah daftar keterangan khusus
yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah.
Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar,
menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan/bibiliografi.
Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
-
Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua
pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan
penjelasannya.
-
Keterangan pada footnot adalah menunjukkan tempat dimana evidensi
tersebut didapatkan.
2016
15
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
-
Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang
digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi
footnote).
-
Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks.
-
Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan
bahan dalam lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam
halaman, sub-bab, atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan.
Unsur-unsur Catatan Kaki (Footnote)
1. Nama penulis/pengarang, penterjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa
gelar kesarjanaan.
2. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti penulis
asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti
penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor.
3. Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul
dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan.
4. Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan
atau dipublikasikan.
5. Nomor halaman, dalam footnote– nomor halaman disingkat “hal”
kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu
ketukan.
Ketentuan Kutipan pada Catatan Kaki (Footnote)
1) Setiap kutipan baik kutipan langsung maupun kutipan yang tidak langsung
harus diberi nomor pada akhir kutipan dengan angka arab yang diketik
setengah spasi di atas garis ketikan teks naskah.
2016
15
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2) Nomor kutipan harus berurut sampai akhir bab. Kutipan atas pendapat yang
bersumber pada tulisan orang lain yang dirujuk dalam naskah essay harus
disebutkan sumbernya dengan menggunakan catatan kaki (footnote).
3) Catatan kaki ini menunjukkan dan menginformasikan sumber kutipan.
4) Catatan kaki dapat digunakan pula untuk memberikan komentar mengenai
sesuatu yang dikemukakan di dalam teks.
5) Penulisan catatan kaki dilakukan dengan mencantumkan nama, tahun terbit,
judul buku, nama penerbit, kota, dan halamannya.
6) Jika nama pengarang terdiri dari 2 (dua) orang, maka keduanya harus
dicantumkan dalam catatan kaki.
7) Jika nama pengarang terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih, maka cukup nama
akhir dari pengarang pertama yang ditulis dan di belakangnya ditulis “et all”
(artinya dengan orang lain) bagi tulisan dan penulis dari luar Indonesia atau
menggunakan “” (dan kawan-kawan) jika tulisan atau penulis dari Indonesia,
tetapi dalam daftar pustaka harus dicantumkan semua nama pengarangnya.
8) Judul buku dalam catatan kaki harus diketik dengan cetak miring. Penulisan
halaman disingkat dengan “hlm”.
9) Penulisan catatan kaki dapat dilakukan pula dengan menggunakan singkatan
ibid, cit., dan loc. cit.
 – Ibid merupakan singkatan dari ibidem yang artinya dalam halaman yang
sama. Ibid digunakan dalam catatan kaki apabila kutipan diambil dari sumber
yang sama dan belum disela oleh sumber lain.
 Op.cit.merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam keterangan
yang telah disebut. Op.cit digunakan dalam catatan kaki untuk menunjuk
kepada sumber yang sudah disebut sebelumnya secara lengkap, tetapi telah
disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda.
 Loc.cit. merupakan singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat yang
sama telah disebut. Loc.cit. digunakan dalam catatan kaki apabila hendak
2016
15
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menunjukkan kepada halaman yang sama dari sumber yang sama yang sudah
disebut terakhir, tetapi telah disela oleh sumber lain.
-
Penggunaan ibid tidak perlu menuliskan nama pengarangnya karena
penggunaan ibid tersebut hanya dilakukan ketika sumber yang telah dikutip
belum disela dengan sumber lainnya. Sebaliknya, penggunaan cit. dan loc.cit.
tetap harus menuliskan nama pengarangnya yang diikuti dengan tulisan op.cit.
atau loc.cit.
Contoh Penulisan Catatan Kaki (Footnote)
Sumber Buku
1
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu-ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah
(Jakarta: PT Gramedia, 1992), hlm. 3.
Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah, jurnal)
2
Mayadina Rahma, “Kekerasan terhadap Anaka dalam Perspekif Hukum
islam” Shima, Edisi XIV, April 2015, hlm. 12.
Sumber artikel dalam sebuah buku (kumpulan karangan)
1
Ali Syari’ati, Rasulullah saw Sejak Hijrah hingga Wafat, Terj. Afif Muhammad,
Sunt. Ahmad Hadi (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992), hlm. 28.
Sumber Makalah Seminar
1
Machmoed Effendhie, “Arsip Sebagai Sumber Informasi dalam Pengambilan
Keputusan”, Makalah seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat Eselon III dan IV
Kabupaten Sleman, 11 September 2001, hlm. 14.
2016
15
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sumber Terbitan Pemerintah
1
Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip, pasal
6.
Sumber Terbitan Organisasi
1
Developing and Oprating a Records retention Programme, ARMA, 1986, hlm.
52.
Sumber Lisan
1
Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13 Oktober 2003 di Kantor
Kepatihan Yogyakarta.
Sumber Karya Ilmiah Tidak diterbitkan (LTA, Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)
1
Erna Handayani dkk., “Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari Sentralisasi ke
desentralisasi di P.T. Sari Husada”, LTA D-III Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya,
UGM, 2000, hlm. 28.
Daftar Pustaka
Ali, Muhamad. 2007.Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Grasindo-Imtima.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Rakhmat, Jalaludin. 2006. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosda Karya
2016
15
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download