Minggu ke-6 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Program Studi Akuntansi STIE PELITA NUSANTARA KONSEP MATERIALITAS Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu. Definisi tersebut mengharuskan Auditor untuk…. Mempertimbangkan: Keadaan yang berkaitan dengan entitas Kebutuhan informasi pihak yang akan meletakkan kepercayaan atas laporan keuangan auditan Mengapa Konsep Materialitas Penting dalam Audit Laporan Keuangan…??? Auditor tidak bisa memberikan JAMINAN bagi siapapun bahwa laporan keuangan auditan adalah AKURAT………... Dalam audit laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan (assurance) berikut ini: Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diringkas, digolongkan, dan dikompilasi Bahwa ia telah mengumpulkan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan Bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan Konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor……... • Konsep Materialitas • Konsep Risiko Audit PERTIMBANGAN MATERIALITAS Pertimbangan Kuantitatif; hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan, seperti: 1. Laba bersih sebelum pajak dalam laporan keuangan 2. Total aktiva dalam neraca 3. Total aktiva lancar dalam neraca 4. Total ekuitas pemegang saham dalam neraca Pertimbangan Kualitatif, seperti: 1. Kemungkinan terjadinya pembayaran yang melanggar hukum 2. Kemungkinan terjadinya kecurangan 3. Syarat yang tercantum perjanjian kredit dari bank 4. Adanya gangguan dalam trend laba 5. Sikap manajemen terhadap integritas laporan keuangan TINGKATAN MATERIALITAS MATERIALITAS PADA TINGKAT LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan mengandung salah saji material jika laporan tersebut berisi kekeliruan atau kecurangan yang dampaknya, secara individual atau secara gabungan, sedemikian signifikan sehingga mencegah penyajian secara wajar laporan keuangan tersebut sesuai Prinsip Akuntansi Berterima Umum. MATERIALITAS PADA TINGKAT SALDO AKUN yaitu salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun saldo akun material (besarnya saldo akun yang tercatat). CARA MENERAPKAN MATERIALITAS Auditor menggunakan materialitas: 1. Dalam perencanaan audit 2. Pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanaan audit Auditor perlu membuat estimasi materialitas karena... terdapat hubungan terbalik antara jumlah dalam laporan keuangan yang dipandang material oleh auditor dengan jumlah pekerjaan audit yang diperlukan untuk menyatakan kewajaran laporan keuangan. UKURAN KUANTITATIF MATERIALITAS Sampai saat ini, belum ada panduan resmi yang diterbitkan oleh IAI tentang ukuran kuantitatif materialitas. Berikut contoh beberapa panduan kuantitatif dalam praktik: 1. Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 5% sampai 10% dari laba sebelum pajak 2. Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 1/2% sampai 1% dari total aktiva 3. Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 1% dari pasiva 4. Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 1/2% sampai 1% dari pendapatan bruto HUBUNGAN MATERIALITAS DENGAN BUKTI AUDIT Materialitas merupakan satu diantara sekian faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor tentang kecukupan (kuantitas) bukti audit. Semakin rendah tingkat meterialitas, semakin besar jumlah bukti audit yang diperlukan (hubungan terbalik) RISIKO AUDIT Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Semakin pasti auditor dalam menyatakan pendapatnya, semakin rendah risiko audit yang auditor bersedia untuk menanggungnya. Jika diinginkan tingkat kepastian 99%, risiko audit yang auditor bersedia untuk menanggungnya adalah 1%. UNSUR RISIKO AUDIT Risiko Bawaan : kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang terkait. Risiko Pengendalian : risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas. Risiko Deteksi : risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko ini ditentukan oleh efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. HUBUNGAN ANTAR RISIKO RISIKO BAWAAN Kerentanan asersi individual terhadap salah saji material RISIKO PENGENDALIAN Pengendalian Intern Klien Salah saji dicegah dan dideteksi dengan pengendalian intern klien Salah saji material tidak dapat dicegah/ dideteksi oleh SPI klien Prosedur Auditor untuk memverifikasi asersi Salah saji dideteksi dengan prosedur verifikasi auditor RISIKO DETEKSI Salah saji material tidak dapat dideteksi dalam asersi individual RISIKO AUDIT Laporan keuangan yang berisi salah saji material, namun diberi pendapat WTP Hubungan antara Materialitas, Bukti Audit, dan Risiko Audit Bukti Audit Materialitas Risiko Audit