Bukti Audit - Firdaus Indrajaya Tuharea

advertisement
Prosedur audit top down Vs Prosedur
audit bottom up
Top down : Mengevaluasi bukti tentang laporan
keuangan yang diharapkan dari pengetahuan tentang
entitas, bisnis, dan industrinya
Laporan Keuangan
Bottom up : Mengevaluasi bukti yang mendukung
transaksi dan akumulasinya dalam laporan
keuangan
Keputusan Penting Tentang
Bukti Audit
 Sifat Pengujian
 Saat pengujian
 Luas pengujian
 Penerapan staf audit
Sifat Pengujian
 Prosedur audit mana yang akan dilaksanakan
 Terkait dengan tujuan spesifik yang ingin
dicapai auditor
 Harus relevan
 Mempertimbangkan biaya relatif serta
efektivitas dalam kaitannya dg tujuan audit
 Pendekatan compliance atau substantive test
Saat pengujian audit
Interim audit atau year end audit
Luas Pengujian Audit
Berkaitan dengan berapa banyak bukti audit
yang harus diperoleh
Penetapan Staf audit
 Terkait dengan due audit care
Tim audit
 Independensi
 Penggunaan tenaga spesialis
Terdapat 5 (lima )kelompok umum asersi
laporan keuangan , yaitu :
Keberadaannya atau keterjadiannya
( existence or occurrence )
Kelengkapannya ( completeness )
Hak dan kewajiban ( right and obligations )
Penilaian atau alokasi ( valuation or
allocation )
Penyajian dan pengungkapan ( presentation
and disclosure )
TUJUAN AUDIT
Tujuan Umum.
menyatakan pendapat atas kewajaran , dalam
semua hal yang material , posisi keuangan dan
hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
Tujuan Spesifik.
Tujuan audit spesifik lebih diarahkan untuk
pengujian terhadap pos pos yang terdapat dalam
laporan keuangan yang merupakan asersi
manajemen .
Dasar Pembahasan Bukti
Audit
Standar Pekerjaan Lapangan khususnya standar
ketiga ,mendasari pembahasan bukti audit.
Selengkapnya bunyi standar tersebut adalah
sebagai berikut :
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan dan konfirmasi sebagai dasar untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit.
Pengertian Bukti Audit
Bukti audit adalah segala informasi yang
mendukung data yang disajikan dalam
laporan keuangan , yang terdiri dari data
akuntansi dan informasi pendukung
lainnya , yang dapat digunakan oleh
auditor sebagai dasar untuk menyatakan
pendapatnya mengenai kewajaran laporan
keuangan tersebut.
Tipe Bukti Audit
Tipe Data Akuntansi
 Pengendalian Intern.
 Catatan Akuntansi.
Tipe Informasi Penguat (corroborating
information)
Bukti Fisik.
Bukti Dokumenter.
Perhitungan.
Bukti Lisan.
Perbandingan dan Ratio.
Bukti dari spesialis, etc
Kecukupan Bukti Audit
Berkaitan dengan kuantitas bukti audit.
Faktor yang mempengaruhi kecukupan bukti
audit , meliputi :
Materialitas.
Resiko audit.
Faktor – faktor ekonomi.
Ukuran dan karakteristik populasi.
Jenis Bukti Audit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Struktur Pengendalian Intern
Bukti Fisik
Catatan akuntansi
Konfirmasi
Bukti Dokumenter
Bukti Surat Pernyataan Tertulis
Perhitungan kembali sebagai bukti matematis
Bukti Lisan
Bukti Analitis & Perbandingan
Kompetensi Bukti Audit
Kompetensi bukti adalah berkaitan dengan
kuantitas atau mutu dari bukti–bukti tersebut.
Bukti yang kompeten adalah bukti yang dapat
dipercaya , sah , obyektif , dan relevan.
Untuk menentukan kompetensi bukti harus
mempertimbangkan berbagai faktor , yaitu :
Sumber bukti ,
Relevansi bukti ,
Obyektivitas bukti ,
Saat atau waktu.
Bukti Kurang
Kompeten
Faktor
Kompetensi
Dari dalam
perusahaan
Pengendalian
intern lemah
Dari luar
perusahaan yg
independen
SUMBER
Perolehan atau
pengetahuan
tidak langsung
Relevan tidak
langsung
Bukti lebih
kompeten
Pengendalian
intern baik
Perolehan atau
pengetahuan
langsung
RELEVANSI
Relevan
langsung
Subyektif
OBYEKTIVITAS Obyektif
Bukti di
terapkan pada
selain pada tgl
neraca
Bukti diterapkan
SAAT / WAKTU pada tgl neraca
Judgment Auditor
Judgement atau pertimbangan yang dilakukan
auditor dipengaruhi berbagai faktor , yaitu :
1) Pertimbangan profesional auditor.
2) Integritas manajemen.
3) Transaksi yang terjadi di perusahaan.
4) Jenis kepemilikan perusahaan.
5) Kondisi keuangan perusahaan.
Prosedur audit yang dapat digunakan untuk
memperoleh bukti yang kompeten atau dapat
dipercaya adalah :
 Inspeksi
 Pembuktian ( vouching )
 Observasi
 Kalkulasi Kembali
 Konfirmasi
 Analisis
 Wawancara
 Rekonsiliasi
 Perbandingan
 Penjajagan
 Pengkajian Ulang  Perhitungan ( count )
 Penilaian
 Pengujian ( test )
 Verifikasi
 Scanning
 Penelusuran
Klasifikasi Prosedur Audit
 Prosedur untuk memperoleh
pemahaman struktur pengendalian
internal
 Pengujian pengendalian
 Pengujian substantif
Evaluasi bukti harus lebih teliti bila
menghadapi situasi audit yang mengandung
resiko besar.
Situasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pengawasan intern yang lemah .
b.Kondisi keuangan klien yang tidak sehat.
c. Manajemen yang tidak dapat dipercaya.
d.Penggantian kantor akuntan publik.
e. Perubahan peraturan perpajakan.
f. Usaha yang bersifat spekulatif.
g.Transaksi yang kompleks.
Download