1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fast food / makanan cepat saji telah dikenal oleh masyarakat sebagai alternatif makanan yang dapat dibeli dan dikonsumsi dengan cepat dan mudah. Kata makanan cepat saji itu sendiri berarti makanan yang cepat saji dimana konsumen tidak memerlukan waktu yang lama untuk makanan yang mereka pesan untuk dapat langsung dikonsumsi karena prosesnya mudah. Konsep dari makanan cepat saji itu sendiri berawal mula pada Romawi Kuno yang menjual roti yang telah dicelup dengan minuman anggur, sebagai makanan yang cepat untuk dikonsumsi sebagai sarapan. M akanan cepat saji diciptakan untuk para insan yang tidak memiliki banyak waktu karena disibukkan oleh kegiatan maupun pekerjaan sehingga mereka memilih makanan yang cepat saji sebagai alternatif terbaik sebagai asupan tenaga ketika lapar dan harus buru-buru. Namun sejak tahun 1912 makanan cepat saji berubah haluan menjadi makanan yang telah diproses dahulu agar proses penyajian lebih cepat dan juga bukan hanya dikonsumsi bagi orang-orang yang sibuk saja namun kepada semua lapisan masyarakat terutama anak-anak muda. M ulai dari saat itu hingga dewasa ini trend dari makanan cepat saji yang dijual direstoran-restoran semakin kaya akan kadar gula, lemak 2 dan garam. M akanan cepat saji yang menjual makanan-makanan yang berkolesterol tinggi dan didukung dengan minuman soda merupakan resep utama kurangnya nutrisi dan tingginya kalori dalam makanan yang dibuat. M akanan yang tinggi akan kalori namun rendah akan nutrisi adalah definisi dari junk food menurut Kamus Bahasa Inggris Meriam – Webster’s Collegiate Dictionary – Eleventh Edition ( 2003 ). M engkonsumsi junk food terus menerus akan membuat tubuh bukan hanya kekurangan nutrisi namun terjadi penimbunan lemak, naiknya gula darah, dan juga naiknya tensi darah, dimana jangka panjangnya dapat menyebabkan banyak penyakit. Penyakit-penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas. Semua penyakit tersebut dapat memberi kontribusi yang cukup signifikan pada sebuah penyakit yang sangat mematikan. Penyakit yang menyebabkan 1 dari 2 manusia meninggal olehnya. Penyakit tersebut adalah cardiovascular disease, atau yang lebih dikenal sebagai penyakit jantung. Konsumsi junk food yang memiliki kadar lemak tak jenuh, gula dan garam yang tinggi, tidak memiliki dampak langsung yang cukup signifikan selain obesitas, namun dalam jangka panjang akan timbul masalah-masalah yang dapat memicu penyakit jantung. Penyebab utama penyakit jantung yang disebabkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup yang tidak baik adalah hipertensi. Naiknya tensi sebanyak 20mmHg dari systolic blood pressure dapat meningkatkan persentase sebesar 56% akan terserangnya penyakit jantung. Penyebab kedua adalah diabetes yang dapat membuat blood clots pada arteri di jantung. Semua hal tersebut ada pada junk food. 3 Usia terjangkit penyakit jantung tiap tahunnya semakin muda. Awalnya penyakit jantung dikatergorikan sebagai penyakit orang-orang yang sudah tua, umumnya umur 65 tahun keatas. Namun sekarang ini, tak jarang ditemukan anak muda yang berusia dibawah 25 tahun sudah terjangkit penyakit jantung. Kontributor terbesarnya adalah trend dalam mengkonsumsi junk food dari restoran-restoran franchise yang dimakan oleh anak-anak muda dewasa ini. Trend tersebut dapat mudah terlihat di Indonesia khususnya. Junk food yang dijual direstoran-restoran franchise makanan cepat saji terkemuka seperti KFC, M cDonalds dan Burger King, bukan hanya marak dikunjungi namun sudah menjadi tempat hang out dan gaya hidup anak muda yang pergi berjalan-jalan di M all. M akanan cepat saji yang dulunya mentargetkan diri untuk orang-orang dalam working class pun merubah konsepnya dengan menjual paket happy meals untuk anak-anak dan juga membuat desain interior dari restoran-restoran tersebut lebih hip dan friendly agar dapat menarik pangsa pasar lebih muda. Sangat disayangkan bahwa trend pengkonsumsian makanan cepat saji yang sebenarnya tidak baik untuk kesehatan tidak dapat langsung menembus pola pikir anakanak muda karena secara psikologis dan kepedulian anak-anak muda dalam hal kesehatan tidaklah begitu tinggi. M aka itu perlu adanya peran orang tua untuk dapat ‘meluruskan’ jalan pikiran mereka akan bahayanya dari makanan cepat saji yang mereka konsumsi atas alasan enak di lidah dan mengikuti trend masa kini. Peran orang tua dalam pengajaran akan bahayanya makanan cepat saji masih sangat terbatas khususnya dalam bangsa Indonesia. Kurang adanya informasi dan 4 kesadaran akan bahaya makanan cepat saji itu sendiri yang menyebabkan usaha makanan cepat saji di Indonesia berkembang pesat dan jumlah konsumen yang ‘menikmati’ namun tak mengerti konsekuensi di masa depan akan terserang oleh penyakit serangan jantung meningkat pesat. 1.2 Ruang Lingkup Tugas Akhir Dengan kondisi yang dapat dilihat oleh penulis akan permasalahan mengenai kurangnya kesadaran orang tua di Indonesia, maka penulis hendak membuat sebuah animasi iklan layanan masyarakat yang bersifat persuasif akan bahayanya pengkonsumsian makanan cepat saji bagi kesehatan oleh karena adanya resiko serangan jantung. Iklan ini dibuat agar dapat memancing ketertarikan masyarakat pada umumnya dan orang tua (parents) pada khususnya untuk dapat mengubah pola makan mereka serta anak-anak mereka. Kondisi dan problem yang perlu diatasi melalui ilmu Desain Komunikasi Visual jurusan Animasi adalah untuk menciptakan media audio visual berbentuk iklan layanan masyarakat yang bersifat persuasif serta menarik minat target audience untuk permasalahan diatas. Dimulai dengan tahap Pre-Production hingga Post Production.