INISIASI MENYUSUI DINI TERHADAP SUHU BAYI BARU LAHIR DI

advertisement
INISIASI MENYUSUI DINI TERHADAP SUHU BAYI BARU LAHIR
DI PUSKESMAS DLANGGU MOJOKERTO
Ika Yuni Susanti
Politeknik Kesehatan Majapahit
ABSTRACT
Newborns often suffer a decrease in body temperature, this is due to the inability of the
newborn maintain body temperature, subcutaneous fat is not perfect, body surface area compared
to body mass, and temperature of the cold environment. To keep baby's body temperature to
remain normal then it needs to be an effort. Handling baby hypothermia in BPS is to provide the
heated lamp to increase the baby's body temperature by providing a 100-watt lights. This
research aims to determine the effect of Early Initiation of Breastfeeding on the newborn's body
temperature.
This type of research is experimental research design with quassy experiment. The
independent variable is the newborn's body temperature without Early Initiation of
Breastfeeding. Dependent variable is the body temperature of newborns with Early Initiation of
Breastfeeding. Entire maternal population by 20 people. Samples from this research is maternal
as many as 16 respondents. Sampling is using accidental sampling. Research conducted in Public
Health Centre Dlanggu Mojokerto on May to June 2012. The collection of data using primary
data. The instrument used a thermometer and checklist. The data presented in tables and
frequency distribution were analyzed using Willcoxon test.
Results of research found almost all (87.5%) newborn's body temperature without
experiencing hypothermia Initiation of Breastfeeding, the majority (75%) body temperature of
newborns with normal Initiation of Breastfeeding, 0025 test results Willcoxon ρ <0.05, then the
H1 accepted
There are affect of Early Initiation of Breastfeeding on the newborn's body temperature in
Public Health Centre Dlanggu Mojokerto.
Based on the results obtained early initiation of breastfeeding affect the newborn's body
temperature, for the handling of newborn infants who suffered hypothermia body temperature
more effectively done Early Initiation of Breastfeeding.
key words: Early Initiation of Breastfeeding, newborn body temperature
sering mengalami penururunan suhu tubuh,
PENDAHULUAN
Menyusui merupakan proses unik
hal ini disebabkan karena ketidakmampuan
yang memberikan keuntungan bagi bayi,
bayi baru lahir mempertahankan suhu tubuh,
ibu, keluarga dan masyarakat. Keuntungan
lemak subkutan yang belum sempurna,
tersebut meliputi kesehatan, perkembangan,
permukaan tubuh yang luas dibandingkan
psikologis, sosial, ekonomi dan lingkungan.
massa tubuh dan suhu lingkungan yang
Inisiasi Menyusui Dini (early initiation) atau
dingin (Waylor, 2008).
permulaan menyusui dini adalah bayi mulai
menyusui
sendiri
lahir
propinsi tahun 2010 di Indonesia tercatat
(Roesli, 2008). Perubahan kondisi suhu
sebesar 217 kasus. Kematian neonatal dini
terjadi pada neonatus yang baru lahir, di
(0-6
dalam tubuh ibunya, suhu tubuh fetus selalu
(78,5%). Proporsi terbesar kematian pada
terjaga, begitu lahir maka hubungan dengan
usia neonatal dini disebabkan oleh gangguan
ibunya sudah terputus dan neonatus harus
pernapasan
mempertahankan suhu tubuhnya sendiri
prematuritas dan sepsis. Kematian bayi
melalui aktifitas metabolismenya. Semakin
neonatal lanjut (7-28 hari) tercatat 39 kasus
kecil tubuh neonatus, semakin sedikit
dengan penyebab tersering adalah sepsis
cadangan lemaknya. Semakin kecil tubuh
neonatorum (20%) (Depkes RI, 2010).
neonatus
rasio
Angka kematian bayi baru lahir sebanyak
massanya
22% dalam satu bulan pertama dapat
juga
permukaan
segera
semakin
tubuh
setelah
Jumlah kematian perinatal di 33
tinggi
dengan
(Suhermi, 2009).
hari) dilaporkan sebesar 142 kasus
(respiratory
disorders),
dicegah dengan bayi menyusui pada ibu satu
Temperatur rektal neonatus biasanya
jam pertama, sedangkan menyusui pada hari
lebih rendah 0,556- 1,112 0C di banding
pertama
suhu inti tubuhnya. Suhu membran timpani
kematian bayi 16%. Pada proses inisiasi
sangat
menyusui
akurat
karena
telinga
tengah
lahir
dini
dapat
bayi
menekan
tidak
angka
mengalami
mempunyai sumber vaskular yang sama
hipotermi atau kedinginan karena dekapan
sebagaimana
ibu terhadap bayi dan suhu di dada ibu akan
vaskular
yang
menuju
hipotalamus (Suhermi, 2009). Sedangkan
naik 2°C (Roesli, 2008).
suhu aksila berhubungan dengan suhu inti,
Tubuh bayi baru lahir merupakan
sehingga nilai normal untuk suhu aksila
organ yang mampu menghasilkan panas
sebesar 35.80C-37.30C. Bayi baru lahir
secara mandiri dan tidak tergantung pada
suhu lingkungan. Tubuh bayi baru lahir
memiliki
seperangkat
yang
didekatkan pada ibunya. Proses setelah
menghasilkan,
Inisiasi Menyusui Dini dilanjutkan dengan
mempertahankan
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
suhu tubuh dalam keadaan konstan. Panas
(Sujiyatini, 2010). Perawatan pada bayi baru
yang
lahir yang mengalami penurunan suhu
memungkinkan
tubuh
mendistribusikan,
dan
dihasilkan
merupakan
sistem
Bayi baru lahir hendaknya langsung
produk
tubuh
sebenarnya
tambahan
proses
dengan memberikan sinar lampu 100 watt,
metabolisme yang utama. Penurunan suhu
kondisi ini tidak efektif karena apabila
tubuh pada bayi merupakan salah satu
dilakukan Inisiasi Menyusui Dini maka suhu
penyebab
bayi akan normal.
kematian
morbiditas
dan
mortalitas pada neonatal (Sarwono, 2007).
Tujuan penelitian adalah mengetahui
Kesulitan mempertahankan suhuh tubuh
pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
terutama terjadi hipoglikemia atau hipoksia
terhadap suhu Bayi Baru Lahir (BBL).
menyebabkan terganggunya fungsi sel dan
METODE PENELITIAN
reaksi kimianya tidak optimal, penurunan
suhu
tubuh
menyebabkan
menurunnya
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini
suplai oksigen yang menyebabkan frekuensi
analitik
jantung dan pernapasan menurun. Kondisi
experiment. Desain ini melibatkan dua
ini menyebabkan bayi mengalami asfiksia
kelompok subjek, satu diberi perlakuan
(Saifudin, 2007).
eksperimental (kelompok eksperimen) dan
Kulit
ibu
berfungsi
sebagai
inkubator, karena kulit ibu merupakan
dengan
adalah penelitian
pendekatan
quassy
yang lain tidak diberi apa-apa (kelompok
kontrol).
thermoregulator bagi bayi. Suhu kulit 100C
Hipotesis penelitian adalah
lebih tinggi dari ibu yang tidak bersalin.
pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Apabila pada saat lahir bayi mengalami
terhadap suhu Bayi Baru Lahir (BBL).
hiportermi, dengan terjadi skin to skin
Variabel
bebas
ada
(independent)
contact secara otomatis suhu kulit ibu akan
penelitian adalah suhu Bayi Baru Lahir
meningkat 20C. Sebaliknya apabila bayi
(BBL) tanpa Inisiasi Menyusui Dini (IMD),
mengalami hipertermi, suhu kulit ibu akan
sedangkan
turun 100C (Roesli, 2008).
adalah suhu Bayi Baru Lahir (BBL) dengan
variabel
terikat
Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
(dependent)
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu bersalin di Puskesmas Dlanggu
Mojokerto sebanyak 20 orang pada bulan
Mei - Juni 2012. Sampel dari penelitian ini
Pendidikan
N
f
%
Dasar
1 (SD-SMP)
10
62,5
Menengah
2
(SMA)
6
37,5
Tinggi
3 (PT)
0
0
16
100
adalah ibu bersalin di Puskesmas Dlanggu
Mojokerto.
Pengambilan
menggunakan accidental sampling.
Instrumen
Berdasarkan gambar 2 diketahui
sebagian besar (62,5%) pendidikan dasar
Teknik pengumpulan data dengan
obeservasi.
Jumlah
sampel
menggunakan
cheklist. Model analisis statistik untuk
penelitian ini adalah Analisis Willcoxon
dengan bantuan SPSS 14.0.
(SD-SMP).
2. Data Khusus
a. Distribusi frekuensi suhu bayi baru
lahir tanpa Inisiasi Menyusui Dini
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Suhu Bayi
Baru Lahir Tanpa Inisiasi Menyusui Dini
Suhu
N BBL tanpa IMD
f
%
HASIL PENELITIAN
1. Data Umum
Hipotermi
1
7
87,5
Umur Responden
Normal
2
1
12,5
Tabel
1
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Usia Responden
UsiaN
f
%
Hipertermi
3
0
0
8
100
a. Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan
< 20
1 tahun
0
0
20-35
2 tahun
15
93,7
> 35
3 tahun
1
6,3
Jumlah
16
100
Berdasarkan
tabel
1
diketahui
mayoritas (93,7%) responden kelompok
umur 20-35 tahun.
b.
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Pendidikan Responden
Tabel
2
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Pendidikan Responden
Jumlah
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa
hampir seluruhnya (87,5%) suhu bayi baru
lahir
tanpa
Inisiasi
mengalami hipotermi.
Menyusui
Dini
b.
Distribusi
Frekuensi
frekuensi suhu Bayi Baru Lahir dengan
Inisiasi Menyusui Dini
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Suhu Bayi
Baru Lahir Dengan Inisiasi Menyusui Dini
Tabel 5 Tabulasi Silang Suhu BBL Tanpa
IMD dan Suhu BBL Dengan IMD
Tanpa
Dengan
Suhu
IMD
IMD
Total
Tubuh
f %
F
%
F
%
Hipotermi
Suhu BBL
f
(%)
Hipotermi
2
25
Normal
6
75
Hipertermi
0
0
8
100
dengan IMD
Jumlah
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa
suhu tubuh baru lahir dengan Inisiasi
Menyusui Dini sebagian besar (75%) adalah
normal.
7 43,8
2
12,5%
9
56,3%
1
6,3
6
37,5%
7
43,8%
Hipertermi 0
0,0
0
0,0%
0
0,0%
8 50,0
8
50,0% 16
100%
35.90C
36.550C
Normal
Jumlah
Ratarata
Berdasarkan tabel 5 diperoleh data
bayi yang lahir tanpa Inisiasi Menyusui Dini
mempunyai suhu normal sebanyak 1 bayi
(6,3% ) dan bayi yang lahir dengan Inisiasi
Menyusui
3. Analisis Data
terhadap perubahan suhu Bayi Baru Lahir
statistik
non
parametrik
Willcoxon rank dengan tingkat kemaknaan
α ≤ 0,05.
Dini
mengalami
hipotermi
sebanyak 2 bayi (12,5%).
Pengaruh efek Inisasi Menyusui Dini
menggunakan
36,350C
Hasil analisis ρ=0,025 < α=0,05,
yang berarti terdapat pengaruh Inisiasi
Menyusui Dini terhadap suhu tubuh bayi
baru lahir.
PEMBAHASAN
Organisme
homotermal
secara
umum dapat dikatakan suhu tubuhnya
senantiasa
konstan
walaupun
suhu
lingkungan berubah. Hal ini disebabkan
adanya interaksi secara berantai antara
pembentukan
panas
dan
kehilangan
aktivitasnya diatur oleh susunan syaraf pusat
yang
mengatur
metabolisme,
sirkulasi
(peredaran darah), perspirasi (penguapan),
dan
pekerjaan
dari
tubuh
(Riwidikdo,
2009:86). Pemeliharaan suhu tubuh bayi
harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa
baru lahir dapat dicapai selama awal masa
boleh ditunda dengan kegiatan menimbang
bayi dengan mempertimbangkan faktor-
atau mengukur bayi. Proses ini harus
faktor bayi memiliki permukaan tubuh besar
berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu.
terhadap
sehingga
Bila bayi kedinginan maka dada ibu akan
kehilangan panas dapat menjadi lebih besar
meningkat hangat sampai 2 derajat, jika bayi
(Taylor, 2005:33):
kepanasan otomatis suhu dada ibu menurun
ratio
berat
badan,
Suhu tubuh bayi baru lahir hipotermi
disebabkan
oleh
adanya
perubahan
sampai 1 derajat. Sedangkan suhu bayi baru
lahir
dengan
Inisiasi
Menyusui
lingkungan yaitu dari saat dikandungan
mengalami
sampai di luar kandungan. Perubahan
pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini yang
disebabkan tubuh bayi baru lahir belum siap
kurang tepat, sehingga kontak skin to skin
beradaptasi
tidak
dengan
lingkungan
baru,
hipotermi
Dini
dapat
maksimal,
disebabkan
kondisi
ini
sehingga suhu tubuh bayi baru lahir padaa
menyebabkan suhu tubuh bayi baru lahir
saat diluar menjadi hipotermi.
yang mengalami hipotermi tidak mengalami
Depkes RI (2010:11) mengatakan
perubahan. Disamping itu dengan Inisiasi
kontak kulit dengan kulit segera setelah lahir
Menyusui
dan bayi menyusui sendiri dalam satu jam
menyebabkan penurunan suhu tubuh hal ini
pertama terbilang penting karena: dada ibu
pengaruh dari lingkungan, dimana pada saat
menghangatkan bayi dengan tepat selama
masih dalam rahim ibu suhu bayi masih
bayi merangkak mencari payudara, sentuhan
dijaga normal, tetapi setelah keluar kondisi
tangan bayi di puting susu dan sekitarnya
tubuh
serta isapan bayi pada puting susu akan
beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
merangsang pengeluaran hormon oksitosin
Tindakan Inisiasi Menyusui Dini dapat
Inisiasi
Menyusui
Dini
menggambarkan bayi aktif menemukan
bayi
Dini
baru
yang
lahir
kurang
tidak
tepat
mampu
memberikan motivasi yang besar untuk ibu
menyusui bayi nantinya.
sendiri puting susu ibu, dilakukan dengan
Suhu tubuh merupakan perbedaan
cara langsung meletakkan bayi yang baru
antara jumlah panas yang diproduksi oleh
lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi
proses tubuh dan jumlah panas yang hilang
ini merayap untuk menemukan puting susu
ke lingkungan luar. Meskipun dalam kondisi
ibu untuk menyusui. Inisiasi Menyusui Dini
tubuh yang ekstrim selama melakukan
aktivitas fisik, mekanisme kontrol suhu
mengurangi risiko hipothermi pada bayi
manusia tetap menjaga suhu inti atau suhu
baru
jaringan
kematian. Bayi baru lahir sebaiknya tidak
dalam
relatif
konstan.
Suhu
lahir
yang
dapat
permukaan berfluktuasi bergantung pada
dibersihkan,
aliran darah ke kulit dan jumlah panas yang
menjaga lapisan lemak yang berfungsi
hilang ke lingkungan luar. Karena fluktuasi
sebagai pelindung. Untuk menjaga kondisi
suhu permukaan ini, suhu yang dapat
suhu tubuh bayi maka dilakukan Inisiasi
diterima berkisar dari 360C atau 380C.
Menyusui Dini, karena dari kontak kulit ibu
Fungsi jaringan dan sel tubuh paling baik
dan kulit bayi baru lahir akan menjaga
dalam rentang suhu yang relatif sempit
kondisi
(Taylor, 2005:29).
meningkat dari hipotermi menjadi normal.
Bayi tidak dapat mengatur suhu
tubuh mereka seperti yang dilakukan oleh
suhu
mekanisme
hipotermi.
dan
bayi
baru
akan
lahir
1. Suhu Bayi Baru Lahir tanpa Inisiasi
Menyusui
panas
tubuh
dikeringkan
SIMPULAN
orang dewasa, karena belum matangnya
pengaturan
cukup
menimbulkan
Dini
hampir
seluruhnya
perkembangan yang belum matang, Selama
2. Suhu Bayi Baru Lahir dengan Inisiasi
periode ini setelah bayi lahir akan berakibat
Menyusui Dini sebagian besar normal.
kehilangan
panas
Kehilangan
panas
kumulatif
ini
terjadi
2-3°C.
3. Terdapat pengaruh Inisiasi Menyusui
melalui
Dini terhadap suhu BayiBbaru Lahir.
konveksi, konduksi, radiasi dan evaporasi.
Kulit
ibu
berfungsi
sebagai
SARAN
1. Fasilitas
kesehatan
hendaknya
inkubator, karena kulit ibu merupakan
memfasilitasi ibu bersalin untuk dapat
thermoregulator bagi bayi. Suhu kulit Ibu
melakukan
bersalin 1°C lebih tinggi dari ibu yang tidak
sehingga dapat meningkatkan cakupan
bersalin. Apabila pada saat lahir bayi
pemberian ASI eksklusif.
Inisiasi Menyusui Dini
mengalami hipothermi, dengan terjadi skin
2. Ibu setelah bersalin melakukan kontak
to skin contact secara otomatis suhu kulit
skin to skin dengan bayinya agar bayi
ibu akan meningkat 2°C. Sebaliknya apabila
merasa nyaman didalam dekapan ibu
bayi mengalami hipertermi, suhu kulit ibu
dan meningkatkan bounding attachment.
akan turun 1°C (Roesli, 2008). Keuntungan ,
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
melakukan Inisiasi Menyusui Dini dapat
meneliti lebih lanjut tentang pengaruh
Inisiasi
Menyusui
Dini
dengan
perubahan metabolism lainnya pada
Bayi Baru Lahir.
Penggunaannya, Jogyakarta: Nuha
Medika
Riwidikdo, 2009, Fisika Kesehatan,
Jogjakarta: Mitra Cendekia
Rosita, 2008, ASI untuk Kecerdasan
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, 2010, Metode Penelitian untuk
Kebidanan, Jakarta: Salemba.
Depkes
RI,
2010,
Buku
Roesli , 2008, Inisiasi Menyusui Dini
Panduan
Tatalaksana Bayi Baru Lahir Di
Rumah Sakit, Jakarta.
Plus ASI Eksklusif, Jakarta: Pustaka
Bunda
Saifudin, 2007, Buku Acuan Pelayanan
Kritayansari, 2010, Asuhan Neonatal
pada bayi baru lahir, Jakarta: Graha
Ilmu.
Nazier,
Bayi, Jogjakarta, Ayyana
Kesehatan dan Neonatal, Jakarta:
YBPP
Sarwono,
2009,
Metode
Penelitian,
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ilmu
Keperawatan, Surabaya: Salemba
Medika
Jakarta: YBPP.
Perbukuan Departemen Pendidikan
Suhermi, 2009, Persalinan dan Bayi
Baru Lahir, Jakarta: EGC.
Sujiyatini, 2010, Asuhan Ibu Nifas,
Jogjakarta: Pustaka Pelajar
Priyambodo, 2008, Fisika Dasar untuk
Mahasiswa Ilmu-Ilmu Eksakta dan
Teknik, Jogjakarta: Penerbit Andi
Proverawati, 2010, Panduan Memilih
Kontrasepsi
Kebidanan,
Nasional
Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan
Penelitian
Ilmu
Somarsono, 2009, Fisika, Jakarta: Pusat
Notoatmodjo, 2010, Metode Penelitian,
Metodologi
2007,
Lengkap
dengan
Panduan Praktek Pemasangan dan
Taylor,
2005,
Buku
Ajar
Praktik
Kebidanan, Jakarta: EGC
Waylor,
2008,
Dasar-Dasar
Keperawatan Maternitas, Jakarta:
EGC
Download