ASI Eksklusif

advertisement
by Reni Fahriani
20080718
Angka keberhasilan menyusui di Indonesia masih rendah
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2002-2003
1997
2003
Inisiasi dalam 1 jam
pertama
8%
3,7 %
ASI eksklusif 0-4 bulan
52 %
55,1%
ASI eksklusif 0-6 bulan
42,4 %
39,5 %
Susu formula
10,8 %
32,4 %
Durasi menyusui
23,9 bulan
22,3 bulan
Durasi ASI eksklusif
1,7 bulan
1,6 bulan
Suradi R. Menempatkan kembali peran air susu ibu dalam pembinaan tumbuh kembang bayi dan anak.
Disampaikan pada upacara pengukuhan sebagai guru besar tetap Ilmu Kesehatan Anak pada
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2004
• Ibu
bekerja/sekolah
• Faktor psikologis
ibu
• Faktor fisis ibu
• Maraknya promosi
susu formula
• Kurangnya
dukungan
Ibu
Lingkungan
luar
Keluarga
Rumah
sakit
•
• Praktik tidak
mendukung pemberian
ASI (penggunaan dot,
pemisahan dini, tidak
ada konseling)
Suradi R. Menempatkan kembali peran air susu ibu dalam pembinaan tumbuh kembang bayi dan anak. D
isampaikan pada upacara pengukuhan sebagai guru besar tetap Ilmu Kesehatan Anak pada FKUI, Jakarta 2004.
United Nations Children's Fund: Fact Sheet The 1st hour: Who owns it?
Inisiasi menyusu dini mencegah 22 % kematian neonatal. semiloka nasional, Jakarta, 16-17 September 2007
Faktor yang
mempengaruhi
ASI eksklusif
Rendahnya
keberhasilan
menyusui
eksklusif
Perlu
intervensi
Inisiasi
Menyusu Dini
(IMD)
10 Langkah Menuju Keberhasilan Pemberian ASI
Eksklusif
WHO
UNICEF
Baby Friendly Hospital
Initiative
United Nations Children's Fund, World Health Organization.
Baby-friendly hospital initiative revised, updated and expanded for integrated care.
Preliminary version for country implementation. Geneva: UNICEF, WHO; 2006. h.23-28.
IMD
ASI
Eksklusif
Penelitian tentang hubungan IMD dengan keberhasilan
pemberian ASI eksklusif telah diteliti di luar negeri, namun
demikian penelitian sejenis Indonesia belum banyak
dilakukan
Penelitian ini penting dilakukan untuk meyakinkan petugas
dan masyarakat khususnya ibu menyusui bahwa pemberian
ASI eksklusif bukan hal yang menyulitkan dan IMD dapat
meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif
 Berapa
prevalens ibu yang memberikan ASI
eksklusif ?
 Berapa prevalens ibu yang memberikan ASI
eksklusif dilakukan IMD ?
 Apakah terdapat hubungan antara IMD
dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif?
 Inisiasi
menyusu dini pada bayi cukup bulan
berhubungan dengan keberhasilan pemberian
ASI eksklusif
Tujuan umum
• Meningkatkan keberhasilan pemberian ASI
eksklusif melalui IMD
Tujuan khusus
• Mengetahui prevalens pemberian ASI eksklusif
• Mengetahui prevalens pelaksanaan IMD
• Mengetahui hubungan antara pelaksanaan IMD
dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Bidang akademik
Memperoleh data mengenai hubungan antara keberhasilan pemberian ASI
eksklusif dengan dilakukannya IMD.
Bidang masyarakat

Memberikan masukkan bagi pelaksanaan program rumah sakit dan kepada
masyarakat upaya untuk menggalakan IMD dan usaha untuk meningkatkan
keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi melalui peningkatan
angka pemberian ASI eksklusif.

Meningkatkan kecerdasan anak Indonesia melalui peningkatan pemberian
ASI eksklusif.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena dengan pemberian ASI
berarti mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membeli pengganti ASI
seperti susu formula.
Bidang penelitian
Landasan atau data dasar bagi penelitian lebih lanjut tentang IMD dan ASI
yang masih jarang dilakukan di Indonesia untuk meningkatkan
pelaksanaan IMD demi keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
TINJAUAN PUSTAKA
WHO : Deklarasi Innocenti, 1990
ASI eksklusif
Pemberian ASI saja (termasuk ASI yang
diperah) tanpa memberikan cairan lain
seperti air putih, pengganti ASI, dan
cairan lainnya serta makanan padat,
kecuali pemberian vitamin, mineral,
dan obat, selama 6 bulan setelah lahir
WHO
Mulai
menyusu
dalam ½-1
jam setelah
persalinan
dan rawat
gabung
Menyusui
eksklusif
sampai
usia 6
bulan
Memberikan
makanan
pendamping
pada anak
setelah usia
6 bulan
Meneruskan
menyusu
sampai usia 2
tahun atau
lebih
WHO
UNICEF
WABA
Inisiasi Menyusu Dini
Gangal P, Nair R, Prabhu S, et al. Breast crawl initiation of breastfeeding by breastCrawl. 1st ed. India:
UNICEF Maharashtra; 2007.
No.
Langkah-langkah
1.
Sarana pelayanan kesehatan memiliki kebijakan peningkatan pemberian ASI yang tertulis
dan secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas kesehatan.
2.
Melakukan Pelatihan bagi petugas kesehatan dalam hal pengetahuan dan keterampilan
untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3.
Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya
dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun, termasuk
cara mengatasi kesulitan menyusui.
4.
Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan , yang
dilakukan diruang bersalin. Apabila ibu mendapat operasi Caesar, bayi disusui setelah
30 menit.
5.
Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar, dan cara mempertahankan menyusui
meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.
6.
Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.
7.
Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari.
8.
Membantu ibu menyusui semau bayi, tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi
menyusui.
9.
Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
10.
Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada
kelompok tersebut ketika pulang dari Rumah Sakit/ Rumah Bersalin/ Sarana Pelayanan
Kesehatan.
Division of Child Health and Development. Evidence for the ten steps to successful breastfeeding. Geneva: WHO. 1998- Cited in Core Curriculum, 2007.
• Prolaktin
• Hormon lain : Insulin,
tiroksin, steroid
• Oksitosin
Produksi
Sekresi
Suradi R. Anatomi payudara & fisiologi laktasi. Dalam: Suradi R, Tobing HK, penyunting. Manajemen laktasi. Jakarta: Perinasia; 2007. h. 2.1-5.
Lawrence RA et al. Breastfeeding: A guide for the medical profession. 6th Ed. 2005.
Reflek prolaktin
Stimuli hisapan bayi akan merangsang sekresi prolaktin di
hipofisis anterior sekresi ASI meningkat.
Reflek pengaliran ASI (let down reflex)
Proses menyusu merangsang kelenjar hipofisis
posterior untuk mensekresi hormon oksitosin :
kontraksi mioepitel alveoli  ASI dapat dipompa
keluar.
 Semakin sering menyusui, pengosongan saluran alveoli
semakin baik dan menyusui akan semakin lancar

Suradi R. Anatomi payudara & fisiologi laktasi. Dalam: Suradi R, Tobing HK, penyunting. Manajemen laktasi. Jakarta: Perinasia; 2007. h. 2.1-5
ASI merupakan larutan kompleks
dengan gizi lengkap yang mengandung
karbohidrat, lemak dan protein
Mengandung faktor proteksi imunitas
spesifik dan non spesifik
Lawrence RA, Lawrence RM. Breastfeeding: A guide for the medical profession. Edisi ke-6. New york: Elsevier Mosby Inc; 2005. h. 13-100.
Mexitalia M. ASI sebagai pencegah malnutrisi pada bayi. Dalam: Suradi R, Hegar B, Partiwi IGA, Marzuki AN, Ananta Y, penyunting. Indonesia menyusui. Jakarta: IDAI; 2010. h. 219-31.
Goldman. Immunologic factors in human milk during the first year of lactation. J Pediatr. 2000;100:563-9.
Mengurangi risiko perdarahan pasca persalinan
Menurunkan risiko menderita kanker payudara
dan kanker ovarium pada ibu
Menunda menstruasi dan kehamilan
Lawrence RA, Lawrence RM. Breastfeeding: A guide for the medical profession. Edisi ke-6. New york: Elsevier Mosby Inc; 2005. h. 13-100.
Nissen E, Lilja G, Widstrom AM, Uvnas MK. Elevation of oxytocin levels early postpartum in women. Acta Obstet Gynecol Scand. 1992;74:530-3.
Jernstrom H, Lubinski J, Lynch HT, dkk. Breast-feeding and the risk of breast cancer in BRCA1 and BRCA2 mutation carriers. J Natl Cancer Inst. 2004;96:1094-8.
Baby
Friendly
Hospital
Initiative:
BFHI,tahun
1992
• Membantu ibu untuk memulai inisiasi
menyusui dalam 30 menit setelah bayi lahir
dengan menitikberatkan pada kemampuan
alami bayi untuk memulai menyusu dengan
cara merangkak di dada ibunya yang disebut
“breast crawl”(setiap bayi, saat diletakkan di
perut ibunya segera setelah lahir memiliki
kemampuan untuk menemukan payudara
ibunya dan mengambil minum pertamanya
dengan kemampuannya sendiri).
United Nations Children's Fund.World Health Organization. Breastfeeding promotion and support in a baby- friendly hospital - 40 hours course. Sesion 5 : birth practice and breastfeedingstep 4. Genewa: UNICEF, WHO; 2006. h. 83-94.
2006,
Revisi
BFHI
• Meletakkan bayi dalam posisi
tengkurap di dada ibunya, kontak
kulit ke kulit dengan ibu segera
setelah lahir paling sedikit selama 1
jam dan dorong ibu mengenali
tanda-tanda kesiapan bayi menyusu,
dan bila perlu tawarkan bantuan.
United Nations Children's Fund, World Health Organization. Baby-friendly hospital initiative revised, updated and expanded for integrated care. Genewa. UNICEF-WHO; 2006.
Angka kematian neonatal saat ini mencapai 40% dari kematian balita
Sebanyak 4 juta bayi baru lahir meninggal setiap tahunnya
United Nations Milennium Summit tahun 2000
Menurunkan angka kematian anak dibawah usia 5 tahun, salah satunya dengan cara
menurunkan angka kematian neonatal melalui intervensi kesehatan ibu
Edmond
Inisiasi menyusu dalam 1 jam pertama setelah lahir menurunkan 22% risiko kematian
bayi 0-28 hari dan penundaan inisiasi meningkatkan risiko kematian
Penelitian di RS St Carolus tahun 2008 pada 276 bayi :angka IMD 75% (pada kelahiran
spontan 82% dan persalinan dengan bantuan alat 44% dan pada bedah kaisar sebesar 59%)
Indikasi IMD
Ibu dan bayi dalam keadaan sehat
Tidak berkaitan dengan cara persalinan
Persalinan spontan yang melahirkan bayi
kurang bugar tidak terindikasi
Bayi bugar lahir melalui bedah
kaisar/ekstraksi vakum/forsep dapat
dilakukan IMD
Setelah lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang
sudah dialasi kain kering,Seluruh tubuh bayi
dikeringkan termasuk kepala, kecuali kedua
tangannya
pemotongan dan pengikatan tali pusat
Verniks kaseosa yang melekat pada tubuh bayi
tidak perlu dibersihkan
bayi langsung ditengkurapkan di atas dada ibu
dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Ibu dan bayi
diselimuti bersama-sama, jika perlu berikan topi
Akan terjadi 5 fase “prefeeding behaviour “ atau
“breast crawling”
Gangal P, Nair R, Prabhu S, et al. Breast crawl initiation of breastfeeding by breastCrawl. 1st ed.
India: UNICEF Maharashtra; 2007.
Gangal P, Nair R, Prabhu S, et al. Breast crawl initiation of breastfeeding by
breastCrawl. 1st ed. India: UNICEF Maharashtra; 2007.
Perawatan rutin bayi baru lahir
Rawat gabung:
Bayi dan ibu bersama-sama 24 jam sehari
Roesli U. Inisiasi menyusu dini plus ASI eksklusif.
Jakarta: Pustaka Bunda; 2008. h.1-31
1.
2.
3.
4.
Dilakukan di kamar operasi
Jaga suhu 20-25 ºC
Selimut untuk menutupi tubuh bayi dan ibu
Jika IMD belum berhasil dalam 1 jam, ibu
dan bayi dapat dipindahkan ke ruangan dan
IMD diteruskan
Roesli U. Inisiasi menyusu dini plus ASI eksklusif.
Jakarta: Pustaka Bunda; 2008. h.1-31
Mencegah hipotermi
• Christensson K (1992) : Bayi baru lahir yang melakukan kontak dini dengan
kulit ibu memiliki suhu aksila yang lebih tinggi dan lebih sedikit menangis
Kolonisasi dini
• Memungkinkan bayi memperoleh bakteri komensal secara dini yang akan
berkolonisasi di kulit dan usus  penting untuk pertahanan bayi
Kolostrum
• Bayi memperoleh kolostrum yang mengandung Ig, limfosit dan faktor
imunokompeten lain yang merangsang imunitas humoral dan seluler
• Secretory IgA dalam kolostrum tahan terhadap enzim proteolitik saluran
pencernaan dan dapat membentuk lapisan di dalam mukosa saluran
cerna mencegah bakteri patogen dan enterovirus masuk ke dalam
mukosa usus.
• Kolostrum mengandung epithelial growth factor yang mempercepat
maturasi sel usus
•Christensson K. Temperature, metabolic adaptation and crying in healthy full-term newborns .Act paeditr. 1992;81:488-93.
•Fransson ,et al. Temperature variation in newborn babies. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2005;90:500-4.
Meningkatkan kemampuan menyusu bayi
• Righard & Alade , 1990: pemisahan dini segera setelah lahir
menurunkan kemampuan bayi untuk menyusu
Meningkatkan kesinambungan menyusui
• Sosa, et al: kontak dini selama 45 menit setelah lahir
menunjukkan sebanyak 72% bayi masih menyusui setelah 3
bulan dibandingkan dengan hanya 42% pada bayi yang
dipisahkan selama 24 jam setelah lahir
Perez-Escamilla, et al (1994)
• Kontak dini, RG, bimbingan menyusui yang betul saat rawat
gabung, on demand breastfeeding memiliki pengaruh yang
positif terhadap kesuksesan menyusui
•Christensson K. Temperature, metabolic adaptation and crying in healthy full-term newborns .Act paeditr. 1992;81:488-93.
•Fransson ,et al. Temperature variation in newborn babies. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2005;90:500-4.
Menurunkan mortalitas
• Edmond dkk : keterlambatan IMD berhubungan
dengan peningkatan angka kematian neonatal akibat
infeksi dan non-infeksi.
• Sebanyak 16% kematian neonatal dapat dicegah jika
semua bayi dilakukan inisiasi dini pada hari
pertama, dan 22% kematian dapat dicegah jika
inisiasi dilakukan pada 1 jam pertama kehidupan.
Menurunkan morbiditas
• Clemens, et al.1999: bayi yang dilakukan inisiasi dini
memiliki kejadian diare dalam usia 6 bulan 26% lebih
rendah dibandingkan bayi dengan inisiasi lambat
•Christensson K. Temperature, metabolic adaptation and crying in healthy full-term newborns .Act paeditr. 1992;81:488-93
•Fransson ,et al. Temperature variation in newborn babies. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2005;90:500-4
Risiko ikematian bayi bertambah seiring bertambahnya
keterrlambatan inisiasi setelah hari ke 3. Sebanyak
22% kematian dapat dicegah apabila bayi dilakukan
IMD dalam 1 jam pertama
Edmond,
et al.
2006
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
4.2
Risiko meningkat 6x lipat
2.3
0.7
2.6
1.2
With in 1 From 1 hour
hour
to end of day
1
Day 2
Day 3
After day 3
Edmond KM, et al. Delayed breastfeeding initiation increases the risk of neonatal mortality. Pediatrics. 2006
Penelitian di Israel, 2003
• Kontak dini kulit bayi dan ibu segera setelah
lahir melalui kangaroo care --> meningkatkan
ambang regulasi SSP terhadap stimulus luar,
(organisasi tidur bayi lebih baik)
Christensson dkk
• IMD menurunkan stress bayi baru lahir-->
(durasi menangis paling sedikit pada bayi
IMD)
Christensson K. Temperature, metabolic adaptation and crying in healthy full-term newborns .Act paeditr. 1992;81:488-93.
Fransson ,et al. Temperature variation in newborn babies. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2005;90:500-4.
Antibiotics for premature rupture of membrances
1%
Antimalarial intermittent preventive treatment in pregnancy
1%
Measless vaccine
1%
Nevirapine and replacement feeding
2%
Newborn temperature management
2%
Tetanus Toxoid
2%
Vitamin A
2%
Antenatal steroids
3%
Water, sanitation, hygiene
3%
Clean delivery
4%
Hib Vaccine
4%
Zinc
5%
6%
Complementary feeding
7%
Insecticide-treated material
13%
Breastfeeding
22%
Early Initiation
0%
5%
10%
15%
20%
Jones. How many child deaths can we prevent this year? Lancet 2003
25%
Memper
cepat
involusi
uterus
Merasa
nyaman dan
sayang bayi
Mencegah
anemia
Stimulasi
produksi
ASI
Ibu
Nissen E, et al. Elevation of oxytocin levels early postpartum in women. Acta Obstet Gynecol Scand 1992;74:530-3.
Guyton AC, Hall, JE. Pregnancy and lactation. Textbook of medical physiology. Harcourt Asia: WB Saunders 2000: h. 954-5.
Dengan IMD bayi
akan kedinginan
Beri kain kering dan selimut , jika perlu topi bayi.
Bayi yang di IMD, memiliki regulasi pengaturan suhu
lebih baik
IMD membantu ibu lebih rileks
Ibu perlu istirahat
Ibu perlu waktu
untuk episiotomi
IMD dapat dilakukan selama episiotomi
Kolostrum mengandung tinggi nutrien dan zat imunokompeten
Kolostrum kotor
•UNICEF, WHO. BFHI revised, updated and expanded for integrated care. Geneva: UNICEF, WHO; 2006. h.23-28
•Roesli U. Inisiasi menyusu dini plus ASI eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008. h.1-31.
Bayi harus dilatih
dahulu
Setiap bayi baru lahir memiliki kemampuan alamiah untuk
menemukan putting ibunya
Ibu dan bayi dapat dipindahkan selama IMD ke ruangan lain
Sibuknya ruang
persalinan
Tidak ada petugas
kesehatan yang
mendampingi
IMD dapat didampingi oleh anggota keluarga
UNICEF, WHO. BFHI revised, updated and expanded for integrated care. Geneva: UNICEF, WHO; 2006. h.23-28
Roesli U. Inisiasi menyusu dini plus ASI eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008. h.1-31.
.
KERANGKA KONSEP
Bayi Lahir
Kesehatan ibu
Stigma di masyarakat
tentang IMD
Psikologi ibu
Jumlah paritas
Inisiasi
Menyusu Dini
(IMD)
Usia ibu
Fasilitas rawat gabung
Tingkat pendidikan ibu
Penjelasan mengenai
pentingnya ASI
eksklusif
Ibu bekerja/bersekolah
Tingkat sosial ekonomi
Manfaat untuk bayi :
• Mencegah hipotermi
• Kolonisasi dini flora normal di
kulit dan usus bayi
• Memungkin bayi memperoleh
kolostrum
• Meningkatkan kemampuan bayi
menyusu
• Menurunkan risiko kematian
neonatal akibat infeksi
• Menurunkan stress pada bayi
Manfaat untuk Ibu :
• Mempercepat involusi uterus
• Menurunkan risiko perdarahan
postpartum
• Merangsang produksi dan
sekresi ASI
• Meningkatkan hubungan
psikologis ibu dan bayi
Promosi susu formula
ASI eksklusif
•
•
•
•
Sumber nutrient untuk bayi
Proteksi terhadap infeksi
Menurunkan risiko alergi
Tumbuh kembang optimal
METODOLOGI
Rancangan
Penelitian
Kasus
kontrol
Lokasi dan Waktu
Penelitian
• RS Saint
Carolus Jakarta
• RS Thamrin
Internasional
Salemba,
• Puskesmas
Tebet
• Puskesmas
Menteng
• Waktu penelitian
dimulai sejak
lolos kaji etik
Populasi
Penelitian
• Populasi target :
semua bayi sehat
• Populasi
terjangkau :bayi
usia 6 bulan yang
datang ke RS St.
Carolus, RS
Thamrin
Internasional
Salemba,
Puskesmas Tebet
dan Puskesmas
Menteng
Sampel dan cara
pemilihan sampel
Matching
matching
• Semua bayi 6
bulan yang
datang
memeriksakan
kesehatan atau
imunisasi di
lokasi penelitian
• Cara pemilihan
sampel :
consecutive
sampling
• Lahir di
tempat
yang
sama
• Pendidika
n Ibu
• Bayi berusia 6 bulan.
• Bayi dengan riwayat lahir cukup bulan melalui
persalinan normal maupun bedah kaisar.
• Ibu bersedia menjadi subyek penelitian
• Bayi dengan kelainan bawaan seperti
labiopalatognatoskisis, kelainan jantung, spina bifida
atau sindrom down.
• Bayi yang memiliki kontraindikasi menyusu, seperti
lahir dari ibu HIV.











Untuk menilai hubungan antara IMD dan ASI eksklusif (dua-duanya
merupakan variabel kategorik tidak berpasangan):
n1 = n2 = (Z √2PQ + Z√P1Q1 + P2Q2)2
(P1 – P2)2
Keterangan :
n1 = n2 : jumlah sampel yang diperlukan masing-masing kelompok
α : tingkat kemaknaan, ditetapkan oleh peneliti, pada penelitian ini 0,05
Zα = 1,96
Power : 80% sehingga  = 0,2 dan Z = 0,842
P2 : proporsi kejadian ASI eksklusif : 0,395 (39,5%).10
P1-P2 : selisih minimal proporsi pemberian ASI eksklusif antara kelompok
variabel dianggap bermakna sebesar 20 % atau 0,2.
n1 = n2 = 96 sampel
n1 + n2 = 192 sampel, sehingga total sampel seluruhnya adalah 192
sampel
Bayi berusia 6 bulan yang memeriksakan kesehatannnya di RS St. Carolus,
RS. MH. Thamrin Internasional Salemba, Puskesmas Tebet, Puskesmas Menteng
Kriteria inklusi/eksklusi
Informed consent
Pencatatan identitas bayi, identitas ibu, tingkat pendidikan, alamat lengkap, nomor telepon yang
dapat dihubungi
Pengambilan data dengan wawancara melalui kuesioner pada Ibu
ASI eksklusif
IMD
Non IMD
ASI non eksklusif
IMD
Non IMD
 Variabel
tergantung adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam
penelitian ini adalah pemberian ASI eksklusif.
 Variabel bebas adalah variabel yang secara
langsung berhubungan dengan hipotesis, yang
dinilai pengaruhnya terhadap variabel
tergantung. Dalam penelitian ini adalah IMD.
Inisiasi Menyusu Dini
(IMD
Meletakkan bayi dalam posisi tengkurap di dada ibunya melalui kontak kulit ke kulit dengan
ibu segera setelah lahir paling sedikit selama 1 jam, membantu ibu mengenali tanda-tanda
kesiapan bayi menyusu sampai bayi dapat meraih puting ibu dan menyelesaikan menyusu
pertamanya.
ASI eksklusif
Pemberian ASI saja (termasuk ASI yang diperah) tanpa memberikan cairan lain seperti air
putih, pengganti ASI, dan cairan lainnya serta makanan padat), kecuali pemberian vitamin,
mineral, dan obat, selama 6 bulan setelah lahir
ASI non eksklusif
Sebelum usia 6 bulan diberikan susu formula, atau cairan lain seperti air putih, air teh, dan
sebagainya, atau sereal dan makanan lainnya.
Partus normal
Melahirkan bayi secara spontan tanpa disertai penggunaan alat (seperti vacuum ekstraksi
atau forsep) atau tindakan operatif untuk membantu proses persalinan.
Partus melalui bedah
kaisar
Melahirkan bayi melalui tindakan bedah dengan cara dilakukan sayatan di daerah abdomen
ibu dalam tindakan anestesi.
Konseling
mengenai IMD
Penjelasan yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada ibu mengenai pentingnya IMD dan
manfaat IMD baik saat ante natal care, maupun saat melahirkan di rumah sakit.
Konseling ASI
eksklusif
Sebelum usia 6 bulan diberikan susu formula, atau cairan lain seperti air putih, air teh, dan
sebagainya, atau sereal dan makanan lainnya.
Umur bayi
Paritas
Usia ibu
Ibu bekerja/bersekolah
Ibu tidak bekerja
Tingkat pendidikan ibu
Umur bayi yang dinyatakan dalam bulan berdasarkan tanggal lahir, waktu
dilakukan pemeriksaan menurut umur kronologi : < 15 hari dibulatkan ke bawah, >
15 hari dibulatkan ke atas.
Jumlah kelahiran ibu.
Usia ibu yang dinyatakan dalam tahun berdasarkan tanggal lahir, waktu
melahirkan menurut umur kronologis: < 6 bulan dibulatkan ke bawah, > 6 bulan
dibulatkan ke atas.
Ibu bekerja/bersekolah di luar rumah sehingga jauh dari bayi dengan lama waktu
lebih atau sama dengan 6 jam.
Ibu yang tidak melakukan pekerjaan mencari penghasilan atau hanya menjalankan
fungsi sebagai ibu rumah tangga saja.
• Pendidikan rendah: tidak sekolah /SD/SLTP
• Pendidikan menengah: SLTA atau yang sederajat.
• Pendidikan tinggi: D3, Sarjana (S1), Magister (S2), Doktor (S3)
 Analisis

Digunakan untuk deskripsi data dasar berupa
distribusi dan proporsi.
 Analisis

univariat:
bivariat dengan Uji Kai-Kuadrat:
Digunakan untuk membandingkan 2 variabel
nominal yang tidak berpasangan. Dalam
penelitian ini adalah IMD dan ASI eksklusif.
 Penilaian
hasil uji hipotesis dinyatakan
bermakna bila p ≤ 0,05.
KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
_____________________________________________________________________
IDENTITAS RUMAH SAKIT
Nama Rumah Sakit/Puskesmas :………………………………………………
Alamat Rumah Sakit/Puskesmas : ……………………………………………………………………………………………………….No Telp
Jenis pelayanan kesehatan : (Rumah sakit swasta/rumah sakit ibu dan anak/puskesmas)


IDENTITAS RUMAH SAKIT

Nama Rumah Sakit/Puskesmas :…………………………………………………..

Alamat Rumah Sakit/Puskesmas : ……………………………………………….......
No Telp :………..

Jenis pelayanan kesehatan : (Rumah sakit swasta/rumah sakit ibu dan anak/puskesmas)

Apakah di Rumah Sakit tersebut IMD merupakan salah satu manajemen dalam persalinan?


Ya

Tidak
Jika ya, sejak kapan RS tersebut menerapkan IMD ?

< 1 tahun

1 tahun

2 tahun

3 tahun


> 3 tahun
Apakah petugas kesehatan memberikan informasi kepada setiap ibu hamil tentang pentingnya IMD?

Ya

Tidak

Apakah petugas kesehatan memberikan informasi
kepada setiap ibu hamil tentang pentingnya IMD?



Apakah petugas kesehatan memberikan informasi
kepada setiap ibu hamil yang hendak melahirkan
tentang IMD, manfaat serta tekniknya?



Ya
Tidak
Siapa yang memberikan penjelasan tersebut?




Ya
Tidak
Dokter
Bidan
Perawat
Apakah RS memeiliki fasilitas rawat gabung?


Ya
Tidak
FORMULIR PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
No. urut penelitian
Nama ibu
Nama ayah
Usia ibu
Alamat
Pendidikan
Jumlah anak
Usia anak terkecil
Tanggal lahir anak terkecil
Nama bayi
No. Rekam medis bayi
Jenis kelamin
Tanggal lahir bayi
Cara lahir
Berat badan lahir
Usia gestasi
: ............................................
: ............................................
: ………………………………
: ………………………………
:………………………………………………………………Telepon : …………....
: 0. Tidak sekolah
1. SD
2. SLTP
3.SLTA
4. Akademi (D1-D3)
5. S1/S2
: …………. orang
: …………tahun
: ………- ……….-………
: ………………………………
: ............................................
: Laki-laki/perempuan
: ............................................
: ...........................................
: ……………….. gram
: ……………… minggu
FORMULIR PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
No. urut penelitian
: ............................................
Nama ibu
: ............................................
Nama ayah
: ………………………………
Usia ibu
: ………………………………
Alama
t
:……………………………….
Telepon : …………....
Pendidikan
:
Tidak sekolah
SD
SLTP
SLTA
Akademi (D1-D3)
S1/S2
Pekerjaan Ibu
:
Ibu rumah tangga
Pegawai negeri sipil
Wiraswasta
Masih sekolah
Lainnya, sebutkan……..
Jumlah anak
: …………. orang
Usia anak terkecil
: …………tahun
Tanggal lahir anak terkecil
: ………- ……….-………
Nama bayi
: ………………………….
No. Rekam medis bayi
: ............................................
Jenis kelamin
: Laki-laki/perempuan
Tanggal lahir bayi
: ...........................................
Cara lahir
: ...........................................
Berat badan lahir
: ……………….. gram
Usia gestasi
: ……………… minggu
IMD
Apakah anak ibu saat lahir dilakukan penyusuan dini segera setelah lahir (IMD)?
Ya
Tidak
Jika YA, kapan anak ibu mulai dilakukan IMD?
Dalam ½ - 1 jam pertama setelah lahir
Setelah 1 jam setelah lahir
Dalam 24 jam setelah lahir
>24 jam setelah lahir
Kapan bayi ibu dilakukan perawatan rutin bayi baru lahir seperti pengukuran berat lahir,
panjang lahir, dihangatkan, injeksi vitamin K?
Segera setelah lahir
Sebelum IMD
Setelah IMD selesai
Berapa lama (durasi) bayi diletakkan di atas dada ibu untuk merangkak mencari puting sendiri?
Hanya sebentar (ibu tidak ingat)
30 menit sampai 1 jam
Lebih dari 1 jam
Apakah bayi ibu berhasil menyusu pertama saat IMD?
Ya
Tidak
 Apakah
setelah lahir bayi berada dalam
satu ruangan yang sama dengan ibu?
(rawat gabung)?


Ya
Tidak
 Apakah
setelah lahir bayi ibu diberikan
susu formula oleh tenaga kesehatan di
pelayanan kesehatan tempat ibu
melahirkan?
 Ya
 Tidak
PERILAKU MENYUSUI
Apakah ibu memberikan ASI kepada anak ibu?
Ya
Tidak
Jika YA, berapa lama ASI diberikan ? …….. bulan
Sampai berapa lama ASI diberikan?...........................
Apakah suami atau keluarga terdekat mendukung dalam pemberian ASI ?
Iya
Tidak
Apakah ibu memberikan cairan lain (seperti susu formula, air jeruk, air teh,
madu) dan makanan tambahan (seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur tim
dan lainnya) kepada bayi?
Iya
Tidak
Jika jawaban diatas Ya, sebutkan makanan/minuman apa saja yang diberikan
kepada bayi……………………………………………………………………
Jika jawaban diatas Ya, sejak usia berapa bulan ibu mulai memberikannya?
Sejak lahir
Usia < 4 bulan
Usia 4-6 bulan
Usia > 6 bulan

Apakah dalam 6 bulan pertama, bayi diberikan
minuman/makanan lain selain ASI atau susu formula?




Jika Ya, sebutkan…………………….
Bila Ibu bekerja/bersekolah apakah ibu tetap memberikan
ASI yang telah diperas atau dipompa sebelumnya selama
ibu bekerja/bersekolah ?






Ya
Tidak
Ya
Tidak
Apakah ibu juga memberikan memberikan susu formula
selama ibu bekerja/bersekolah ?
Iya
Tidak
Apakah bayi ibu sudah mendapat makanan pendamping
ASI?


Ya
Tidak
 Usia
berapa ibu mulai member makanan
pendamping ASI?



Usia < 4 bulan
Usia 4-6 bulan
Usia > 6 bulan
 Makanan
pendamping pertama apa yang
ibu berikan pada bayi ibu?



Jus buah-buahan
Bubur susu
Nasi tim saring
Karakteristik
ASI Eksklusif
Ya
Tidak
Usia Ibu (tahun)
18-24
25-29
30-34
35-41
Pekerjaan Ibu
Ibu rumah
tangga
Pegawai negeri
sipil
Wiraswasta
Ibu bersekolah
Ya
Tidak
Jenis kelamin bayi
Lelaki
Perempuan
Jumla
h (n)
Persentase
(%)
P
OR
CI (95%)
Karakteristik
Paritas
Pertama
Kedua
Ketiga atau lebih
Cara Persalinan
Spontan
Ekstraksi vakum/forsep
Bedah kaisar
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Ya
Tidak
Tidak tahu
Waktu Menyusu Pertama
Setelah Lahir
Dalam 5 menit
Dalam 30 menit
Dalam 1 jam
Dalam 1 hari
Jumlah
(n)
(%)
P
OR
CI (95%)
Karakt
eristik
ASI eksklusif
Jumlah
IMD
NonIMD
(%)
ASI non
eksklusif
Jumlah
(%)
Jumlah
(%)
P
OR
95 %
CI
ANGGARAN PENELITIAN
Pembuatan Proposal (Print 50 Lembar) @Rp.1.000,-
Rp. 50.000,-
ATK (Alat Tulis Kantor)
Rp. 200.000,-
Fotokopi (6 Exp x 50 Lembar) @ Rp.100,-
Rp.
55.000,-
Pembuatan Kuisioner (Print 8 Lembar) @Rp.1.000
Rp.
8.000,-
Fotokopi kuisioner (156 x 8 lembar) @Rp.100,-
Rp. 124.800,-
Analisis Data
Rp. 650.000,-
Total
Rp. 1.087.800,-
 Thank
you
Karakteristik
ASI Eksklusif
Ya
Tidak
Usia Ibu (tahun)
18-24
25-29
30-34
35-41
Pekerjaan Ibu
Ibu rumah tangga
Pegawai negeri sipil
Wiraswasta
Ibu bersekolah
Ya
Tidak
Jenis kelamin bayi
Lelaki
Perempuan
Paritas
Pertama
Kedua
Ketiga atau lebih
Cara Persalinan
Spontan
Ekstraksi vakum/forsep
Bedah kaisar
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Ya
Tidak
Tidak tahu
Waktu Menyusu Pertama Setelah Lahir
Dalam 5 menit
Dalam 30 menit
Dalam 1 jam
Dalam 1 hari
Lebih dari 1 hari
Jumlah (n)
Persentase (%)
P
OR
CI (95%)
Download
Study collections