BAB 5 BARISAN DAN DERET BILANGAN A. Pola Bilangan Pola bilangan dapat di artikan sebagai susunan bilangan yang memiliki keteraturan. Bentuk-bentuk pola bilangan: 1. Pola Bilangan Ganjil BIlangan-bilangan 1 , 3 , 5 , dan 7 merupakan bilangan- bilngan ganjil. Dengan ,demikian pola bilangan ganjil dapat kamu tulisakan 1 , 3 , 5 , 7 , 9 , ….. Berdasarkan tabel tersebut , kamu dapat mencari urutan ke-n dari suatu bilangan dari suatu pola bilngan ganjil , yaitu 2n-1 dengan bilngan asli . Contoh : 1. Tentukan jumlah dari 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + 15 + 17 + 19 Jawab: Jadi n = 10 1 + 3 + 5 +7 + 9 + 11 + 13 + 15 + 17 + 19 = n ²= 10 ²= 100 2. Hitunglah jumlah dari 15 bilngan ganjil yang pertama Jawab: 15² = 225 2. Pola Bilngan Genap 2 , 4 , 6 , 8 , 10 , 12…… Urutan bilangan ke - n dari suatu pola bilangan genap adalah 2n dengan n bilngan asli . 2 + 4 + 6 + 8 +….. = n (n + 1 ) dengan n bilngan asli . Contoh : 1. Hitunglah 10 + 12 + 14 +…. + 100 . n=50 Jawab: 2 + 4 +6 + 8 +10 + 12 + 14 +….. +100,karena 100 merupakan suku ke-50 dari suku genap. Karena 2 + 4 + 6 + 8 adalah 4 suku pertama maka, 2 + 4 + 6 + 8 = 4 (4 + 1) = 20 Sehingga [ 10 + 12 + 14 + … + 100 ]= [ 2 + 4 + 6 + 10 + … + 100 ] - [ 2 + 4 + 6 + 8 ] = 50 ( 50 + 1 ) – 4 ( 4 + 1) = 2.550 - 20 = 2.530 2. Tentukan jumlah Sembilan bilangan genap kedua Jawab: 2 + 4 + ….. + 18 + 20 + …. + 36 Jumlah 9 bilangan genap kedua = 18 bilangan genap pertama -9 bilangan genap pertama = 18 ( 18 + 1 ) – 9 (9 + 1 ) = 18 (19 )- 9(10 ) = 342 – 90 = 252 3. Pola bilangan Segitiga , Persegi, dan Persegi Panjang a. Pola bilangan Segitiga Urutan ke – n dari suatu bilangan segitiga adalah π ( π+π π ), dengan n bilangan asli . Contoh: 1. Tentukan bilangan ke-6 pada pola bilangan segitiga Jawab: Bilangan ke-6 dari suatu bilangan segitiga bermakna n=6, yaitu : π+1 ) 2 =π( = 6( 6+1 6 .7 )= 2 2 = 21 b. Pola Bilangan Persegi Urutan ke – n dari suatu pola bilangan persegi adalah n² dengan n bilangan asli . Contoh: 1. Tulislah pola bilangan persegi hingga suku ke- 9 Jawab: 1 , 4 , 9 , 16 , 25 , 36 , 49 , 64 , 81 . 2. Tentukan urutan ke - 25 dari suatu pola bilangan persegi Jawab: n² = 25 ² = 625 c. Pola Bilangan Persegi Panjang Urutan ke-n dari suatu bilangan persegi panjang adalah n (n + 1 ) dengan n bilangan asli . Contoh : 1. Tentukan Pola bilangan persegi panjang hingga suku ke-9 . Jawab : 2 , 6 , 12 , 20 , 30 , 42 , 56 , 72 , 90 . 2. Tentukan urutan ke-25 dari pola bilangan persegi panjang Jawab : n (n + 1 ) = 2 5 (25 + 1 ) =25 . 26 = 650 d. Pola Bilangan segitiga pascal Pola bilangan segitiga pascal : 1 1 1 1 1 1 2 3 4 5 1 1 3 6 10 1 4 10 1 5 1 Jumlah bilangan baris ke-n pada pola biangan segitiga pascal adalah 2n – 1 , dengan bilangan asli . Contoh : 1. Tentukan jumlah bilangan – bilangan segitiga pascal pada baris ke-3, Jawab : Pola bilangan segitiga pascal adalah 2π – 1 = 2³ - 1 = 2² = 4 2. Tentukan hasil dari ( x + y ) ³ , kemudian tentukanlah pula koefisien suku ke – 2 dan suku ke – 3 . Jawab : ( x + y )³ = x+-3 x ²y + 3 x y² +y Pada pemfaktoran tersebut terlihat bahwa koefisien suku ke – 2 adalah 3 dan koefisien suku ke – 3 adalah 3 . B. Barisan Bilangan 1. Barisan Aritmatika Barisan aritmatika ( sering juga disebut barisan hitung ) adalah suatu barisan yang di peroleh dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan suku sebelumnya dengan suku bilangan tetap . Bilangan tetap tersebut dinamakn pembeda dan dinotasikan b . Pembeda suatu Ubarisan aritmatika dapat kamu tentukan dengan cara mencari selisih dua suku yang berurutan . Pada barisan aritmatikaπ1 , π2 , π3 , π4 ,,,,,, ππ−1 , ππ berlaku b = π2 − π1 = π4 − π3 = ,,,,, = ππ− ππ−1 , dengan b adalah pembeda dan bilangan asli. Dengan demikaian , rumus untuk menentukan suku ke-n dari suatu barisan aritmatika: πΌπ= π + Dengan ππ =suku ke- n , n bilangan asli a = suku pertama (π1 ) b = pembeda (π−π )π Barisan aritmatika ada yang nilainya semakin lama semakin besar ( barisan aritmatika naik ), tetapi ada pula barisan aritmatika yang nilainya semakin lama semakin kecil ( barisan aritmatika turun ). Barisan 3 , 6 , 9 , 12 , ….. merupakan barisan aritmatika naik . Adapun barisan 12 , 9 , 6 , 3 , …. merupakan barisan aritmatika turun . Pembeda pada barisan aritmatika naik akan bernilai positif . Adapun pembeda pada barisan aritmatika turun akan bernilai negative . Contoh : 1. Tentukan suku ke – 21 dari barisan aritmatika 3 , 7 , 11 , 15 , ….. Jawab : Diketahui a = 3 , π2 = 7 b =π2− π1 = 7 – 3 = 4 sehingga , π2 1 = a + (21 – 1 ) b = a + 20 b = 3 + 20 (4 ) = 3 + 80 = 83 2. Jika suku ke-10 pada suatu baris aritmatika adalah 29 dengan pembeda barisan aritmatika tersebut adalah 3 . Tentukan suku pertama (π1 ) Jawab : Diketahui π10=29 , b = 3 Maka ππ = a + ( n – 1 ) b Dengan n = 10 Sehingga π10 = a + ( 9 ) b π10 = a +( 9 ) 3 π10 = a +27 a =π10 – 27 a = 29 – 27 a =2 2. Barisan Geometri Barisan geometri ( sering disebut juga barisan ukur ) adalah suatu barisan yang diperoleh dengan cara mengalikan suku sebelumya dengan suatu bilangan tetap yang tidak sama dengan nol . Bilangan tetap tersebut dinamakan pembanding ( rasio ) dan dinotasikan r . Pada barisan geometri π1 , π2 , π3 ,…. ππ−1 , ππ berlaku r = π2 π1 π π ππ = π3 = π4 = … = π 2 3 π−1 , r adalah pembanding dan n bilangan asli . Misalny , π1 = a dan pembanding r maka dapat ditulisakn barisan geometrinya sebagai berikut . a , ar , (ar ) r (arr ) r, …… π1 π2 π3 π4 Sederhanakan bentuk tersebut menjadi seperti berikut . a , a r , a r² , a r ³, …. π1 π2 π3 π4 Dengan demikian , rumus untuk menentukan suku ke- n dari suatu barisan geometri adalah sebagai berikut : πΌπ =π ππ−π ππ = suku ke – n , n bilangan asli dengan a = suku pertama ( π1 ) r = pembanding contoh : 1. Tentukan suku ke – 6 dari barisan 2 , 6 , 18 , …. Jawab : ππ r =π π−1 π2 =π 2−1 π 6 =π2 = 2 = 3 1 Dengan demikian , ππ=π ππ−1 π C. 6−1 ππ = 2 . 35 = 2 . 243 = 486 6= Deret Bilangan 1. Deret Aritmatika Deret Aritmatika merupakan jumlah suku – suku pada barisan aritmatika . ππ= π’1+ π’2+ π’3+β―.+ π’π Untuk mecari nilai ππ dari suatu deret aritmatika , dapat menggunakan rumus : π ο· πΊπ = { 2a + (n – 1 ) b } π π ο· πΊπ = {a +πΌπ } π Dengan : a = suku pertama (π1 ) b = pembeda ππ = suku ke-n , n bilangan asli. Untuk suku tengah π1 dari deret dengan 2n + 1 suku dapat di tulis dengan rumus : ο· ο· πΌπ= πΌπ+π = π + { (π + π ) − π }π = π + ππ π πΌπ =π ( a + πΌππ+π ) 2πΌπ = π + πΌππ+π πΌππ−π =2πΌπ−π Dengan demikian , jumlah suku – suku dari deret dengan banyak suku 2n +1 adalah ο· πΊππ+π = ππ+π π ( a + πΌππ+π ) ππ+π = π ππ+π = π {a +( ππΌπ−π ) ( 2πΌ π ) = ( 2n + 1 ) Contoh : 1. Diberikan deret aritmatika 3 + 7 + 11 + 15 + ….. a. Tentukan π34 dari deret tersebut b. Tentukan π16 dari deret tersebut Jawab : a. a = 3 dan b =4 sehingga ππ=π+(π−1 )π π34= π (34 − 1 )π =3 +33b =3 +33 ( 4 ) =3 +132 =135 b. ππ= π { 2π + (π − 1 )π} 2 π 16= {2π + (16 − 1 )π } 16 2 = 8 {2π + 15π } = 8 { 2 ( 3 ) + 15 (4 )} = 8 ( 6 + 60 ) = 8 ( 66 ) = 528 2. Deret Geometri Terdapat dua macam deret geometri naik dan derert geometri turun . ciri deret geometri naik r > 1 dan ciri deret geometri turun adalah 0 < r < 1 . Jumlah dari suatu deret geometri adalah sebagai berikut. π−ππ ο· πΊπ =π ( ο· πΊπ =π ( π−π π−π ππ−π ) jika 0< r < 1 ) jika r > 1 Dengan a adalah suku pertama (π1 ) dan r adalah pembanding . Contoh : 1. Diketahui deret geometri 3 + 9 + 27 + ….. a. Tentukan suku ke -6 dari deret tersebut . b. Tentukan π6 dari deret tersebut . Jawab : a. Dari deret tersebut ,a =3 dan r = ππ ππ−1 = π2 9 = π1 3 π−1 ππ =ππ π6 =ππ 6−1 =ππ 5 = 3.35 =3 .243 =3 =729 b. Oleh karenan r > 1 maka π ππ π6 π π−1 ) π−1 π 6−1 = π ( π−1 ) 36−1 =3 ( 3−1 ) 729−1 = 3( ) 3−1 728 =3 . 2 =π ( =1.092 π =π ( ππ−1 ) π−1