LAPORAN KEGIATAN ETN PASKA PROGRAM ETNEP DI RS. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Oleh : Indah Nurmala Dewi, SKp; MHSM;ETN Setelah mengikuti kegiatan program ETNEP Juli 2007, sebagai satu-satunya ETN di Sumatera, Sumatera Selatan dan di RS. Mohammad Hoesin yang saya lakukan adalah: 1. Mensosialisasikan tentang peranan ETN kepada perawat-perawat Bedah, Penyakit Dalam melalui kegiatan pelatihan Perawatan luka dan perawatan stoma. Pelatihan tersebut juga menggandeng dokter spesialis bedah plastik dan dokter bedah digestive sebagai pembicara. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada akhir 2007 dan Mei 2008 dengan disponsori oleh Convatex dan Alcare. 2. Menjadi Anggota InETNA dan WCET 3. Mensosialisasikan kepada para dokter digestive dan dokter penyakit dalam secara terus menerus. 4. Membentuk Tim perawatan Luka dan Stoma. Perawat-perawat yang saya tunjuk dalam tim adalah mereka yang sudah mendapatkan pelatihan perawatan luka dan stoma dan secara intens melakukan perawatan luka dan stoma pada pasien di RS. Tujuan pembentukan TIM ini adalah untuk mempercepat sosialisasi dan transfer informasi tentang perawatan luka dan stoma, selain itu juga membantu tugastugas saya sebagai ETN, karena tidak mungkin saya lakukan sendiri. Direktur RS telah menyetujui Tim ini dengan Membuat Surat Keputusan (SK) Tim Luka. 5. Saat ini para dokter bedah digestive, dokter spesialis penyakit dalam dan dokter bedah digestive anak sudah merujuk pasien-pasien stoma dan DM dengan ulkus kepada saya/ Tim Luka melalui surat Konsul. 6. Mengikuti lomba poster pada 2nd Inetna Congress di Jakarta dan mendapat juara pertama. Poster ini dipampang di ruangan Perawatan Bedah untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada perawat lain. Selain juga sebagai media informative kepada para dokter bedah. 7. Memberikan pelatihan kepada Mahasiswa Keperawatan pada Desember 2009. 8. Mengikuti 2nd APETNA congres pada Desember 2009 sebagai pembicara dan peserta. 9. Tim luka dan stoma juga melakukan perawatan di rumah ( Home Care) 10. pada tanggal 26 Mei 2010 juga telah dilakukan pelatihan perawatan stoma pada Perawat anak dan neonatus, mengingat banyak kasus anak dengan stoma karena menderita Atresia Ani dan Hirscprung. Dan dokter Spesialis anak pun saat ini mulai melakukan rujukan perawatan stoma kepada saya/ Tim 11. Mendistribusikan kantong-kantong stoma pada pasien tidak mampu sekaligus memperkenalkan bermacam-macam kantong baik kepada pasien dan perawat. Kantong-kantong tsb saya dapat dari sumbangan Heather 12. Pasien –pasien yang dirujuk kepada saya tidak hanya berasal dari RS.Mohammad Hoesin saja tempat saya bekerja tetapi juga berasal dari RS Swasta. Hanya saja saya belum dapat melayani pasien yang di Rawat di RS lain karena belum ada mekanisme atau aturan bagaimana kami bisa memasuki institusi lain. 13. Direktur setuju untuk dibuat ruang poli khusus untuk pasien luka dan stoma. Mengingat belum banyak pasiennya dan untuk efisiensi, direktur menganjurkan perawatan stoma dan luka bergabung dengan ruang perawatan kanker terpadu. ( Ruangan masih dalam proses). Demikian yang bisa saya sampaikan mengenai perkembangan perawatan stoma dan luka di RS. Mohammad Hoesin Palembang Sumatera Selatan. Palembang, 30 Mei 2010 Indah N. Dewi