Sosialisasi Bedah Jantung, Paru dan Pembuluh Darah di STIKES SORONG – PAPUA BARAT dr. Sihar Deddy SpBTKV,FIHA Ahli Bedah Jantung Ahli Bedah Paru Ahli Bedah Pembuluh Darah Latar Belakang • Angka Penyakit Jantung masih merupakan angka tertinggi untuk angka kematian penyakit di Dunia dan juga Indonesia, khususnya Papua. Dan juga demikian dengan penyakit Paru serta Pembuluh Darah • Banyak penduduk Papua yang kurang mengerti akan bahaya dari Jantung, Paru dan pembuluh Darah, sehingga kami berkewajiban untuk memberikan sosialisasi dan pemeriksaan yang berhubungan dengan kesehatan Jantung, Paru dan pembuluh Darah Maksud dan Tujuan 1. Mampu mengerti tentang penyakit Jantung,Paru dan pembuluh Darah 2. Mampu dalam upaya pencegahan dan bahaya penyakit jantung, Paru dan pembuluh Darah dengan mengetahui faktor resiko 3. Mengerti tentang bidang dari Bedah Jantung, Paru dan Pembuluh Darah Harapan 1. Melakukan Pemeriksaan Jantung,Paru dan pembuluh darah sesuai dengan umur resiko tinggi dan keluhan yang di alami 2. Dapat meng-implementasikan pola hidup sehat Bidang Bedah Jantung Paru dan Pembuluh Darah 1. Operasi Jantung Operasi Jantung dibagi menurut indikasi : 1. Kelainan Kongenital 2. Kelainan Jantung rheuma 3. Kelainan Jantung koroner 4. Kelainan Rithme Jantung 5. Kelainan Katub jantung 6. Tumor dalam ruang intra Jantung 7. Trauma Jantung Menurut metoda - Terbuka - Tertutup Approach : 1. Konvensional 2. Minimal Invasive Tujuan Operasi Jantung 1.Koreksi total dari kelainan anatomi, misal • Penutupan defek septum ( Atrial septal defect /ASD, Ventrikel Septal Defect/ VSD) • Tetralogy of Fallot/ TOF • Transposisi Arteri Besar ( Transposition of Great Arteries/ TGA) • Koartasio aorta, stenosis pulmonal 2. Operasi palliative yaitu melakukan operasi sementara dengan tujuan untuk menghadapi operasi definitif (koreksi total) di kemudian hari. ASD Arterial swicth Total Koreksi VSD+Pulmonal Stenosis VSD Perimembran VSD DCSA VSD + ASD 3. Reparasi atau mengganti katup yang mengalami penyempitan dan kebocoran. 4. Bedah Pintas Koroner ( coronary artery bypass graft/ CABG) memakai transplant vena saphena dan arteri mammaria interna untuk mengatasi sumbatan arteri koroner. 5. Transplantasi jantung: mengganti jantung pasien yang tidak mungkin diperbaiki lagi dengan jantung pasien yang meninggal karena sebab lain. CABG Bidang Bedah Jantung Paru dan Pembuluh Darah 2. Operasi Paru • Operasi Paru meliputi : 1. Kelainan Dinding Dada,Mediastinum dan Diafragma 2. KelainanTrakea 3. Kelainan Bronchus 4. Kelainan Paru • Approach : 1. Konvensional 2. Minimal Invasive Bidang Bedah Jantung Paru dan Pembuluh Darah 3. Operasi Pembuluh Darah • Operasi Pembuluh Darah meliputi: 1. kelainan Pembuluh Darah Besar 2. kelainan Pembuluh Darah Kecil • Approach : 1. Konvensional 2. Minimal Invasive Pembagian Waktu Operasi Elektif Semi elektif Darurat Problem pembedahan • Pre operatif - status fisik,infeksi dll • Intra operatif - missed diagnosed, perdarahan dll • Pasca operatif - perdarahan, low cardiac output aritmia,infeksi,dll Median Sternotomi • Posisi pssien telentang, kepala ekstensi, dada dibusungkan dengan cara meja operasi dipatahkan pada bagian punggung atas. Batasan sayatan mulai dari strernal notch sampai dengan Prosesus Xipoideus, berada ditengah-tengah tulang sternum. Untuk membuka sternum, digunakan gergaji sternum ( untuk pasien dewasa), dan digunakan gunting besar lurus ( untuk anak-anak < 8 kg). Hemostasis menggunakan kauter diatermi dan bonewax. Dilanjutkan dengan proserdur operasi. Torakotomi Posterolateral • Posisi pasien miring kanan dan diganjal dengan bantal untuk mendapatkan posisi yang diinginkan. Insisi mulai dari garis aksila tengah ke posterior kira-kira 2 cm dibawah angulus inferior scapula dan prosesus spinosus vertebra. Kulit, subkutis,otot latisimus dorsi dipotong. • Untuk hemostasis digunakan kauter dan rongga thorax dibuka pada sela iga ke IV. • Insisi ini biasanya dipakai pada pasien dengan koartasio aorta, PDA ligasi,Glenn Shunt, Blallock Taussig Shunt atau anuerisma aorta desenden. Torakotomi Anterolateral • Posisi pasien terlentang dan bagian kiri diganjal dengan ketinggian 45 derajat. Insisi dilakukan pada sela iga ke V. Insisi seperti ini biasanya dipakai pada pasien dengan luka tusuk jantung dengan tamponade, perikardiotomi, arteri banding pulmonal. TORAKOTOMI Keperawatan Perioperatif Fase Preoperasi • Fase preoperasi dimulai dari saat pasien dijadwalkan untuk operasi dan diakhiri saat pasien diinduksi. • Dalam hal ini peran perawat adalah melakukan pengkajian dan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya. Fase Intra operasi • Fase intra operasi dimulai dari saat pasien dibawa ke kamar operasi, dan berakhir saat pasien diterima di ICU. • Peran perawat adalah melakukan tindakan pengamanan dan penyelamatan saat menerima pasien dan saat membawa serta mengatur posisi pasien sebelum operasi, mengontrol teknik aseptik. Fase Post operasi • Fase post operasi dimulai darisaat operasi selesai dan berlanjut sampai ke ruang perawatan. • Dalam hal ini peran perawat adalah melakuakan observasi secara ketat dan intensif, mengkaji kondisi pasien, mendokumentasikan semua tindakan yang dilakukan PENGKAJIAN PASIEN SAAT TIBA DI KAMAR OPERASI • • • • • • • • Observasi tingkat kesadaran pasien Observasi emosi pasien Observasi aktivitas pasien Cek obat yang digunakan Observasi pernafasan pasien Cek riwayat penyakit keluarga, gaya hidup. Observasi tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu pasien. Observasi kulit: warna, turgor, suhu, keutuhan. Pemeriksaan diagnostic • • • • • Elektrocardiografi : untuk mengetahui adanya disritmia. Rontgen thorax Hasil labotratorium: darah lengkap, koagulasi, elektrolit, ureum kreatinin, HbsAg. Echocardiografi kateterisasi jantung Tindakan Perawat Kamar Operasi Saat Menerima Pasien di Kamar Operasi • • • • • • • • • Melakukan serah terima dengan perawat ruangan Memperkenalkan diri dan anggota tim kamar operasi kepada pasien Mengecek identitas pasien dengan memanggil namanya memberikan dukungan kepada pasien Menginformasikan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan seperti ganti baju, pemasangan infuse, kanulasi arteri pemasangan lead EKG. Mendampingi pasien saat pemberian premedikasi Menciptakan situasi yang tenang Meyakinkan bahwa pasien tidakmenggunakan gigi palsu, perhiasan, kontak lensa, dan alat Bantu dengar. Membawa pasien ke ruang operasi. PERAWATAN INTRA OPERASI Airway (Jalan Nafas) • Perawatan airway/ jalan nafas dalam hal ini adalah menyiapkan alat untuk memperlancar jalan nafas pasien intra operasi, antara lain: guedel, laringoskop, ETT, suction lendir. Breathing ( Pernafasan) • Perawatan yang dilakukan adalah mempersiapkam alat untuk terapi oksigen, antara lain: Kanul oksigen, Sungkup oksigen, Bagging dan ventilator, Pulse oksimetri Circulation ( Sirkulasi) • Perawatan yang dilakukan adalah pemasangan EKG, kateter arteri, CVP, kateter arteri pulmonalis, kateter urin, suhu nasofaringeal/ rectal, persiapan obat-obatan : anesthesia, inotropik, kronotropik, antiaritmia, diuretic, anti hipertensi, anti koagulan dan koagulan. Defibrilator • Persiapan alat defibrillator ( lengkap dengan paddle eksternal dan internal) untuk mengantisipasi terjadinya ventrikel takikardi tanpa nadi (VT) atau vetrikel fibrilasi (VF) Diathermi • Perawatan yang dilakukan antara lain pemasangan diatermi pad sesuai ukuran untuk mencegah panas yang tinggi/ terbakar. Penempatan pad harus tepat di bagian tubuh yang datar yang tidak ada rambut (bila ada rambut, harus dicukur) , tidak pada tulang,dan tidak pada tempat yang mudah dilalui air. Bila merubah posisi pasien, pastikan pad masih menempal dengan baik. Posisi Pasien di Meja Operasi • Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan prosedur operasi yang akan dilakukan, seperti median sternotomi, anterolateral, posterolateral. • Hal- hal yang harus diperhatikan dalam mengatur posisi pasien, antara lain posisi pasien harus fisiologis, sistem musculoskeletal harus terlindung, lokasi operasi mudah terjangkau, mudah dikaji oleh anestesi, pastiakan adanya perlindungan pada bagian yang tertekan ( kepala, sacrum, scapula, siku dan tumit) Persiapan Lain • TEE (Trans Esophageal Echocardiografi) untuk melihat penampilan pergerakan jantung, fungsi katup, fungsi miokard, anatomi, adanya udara di ruang jantung, keefektifan venting. • EEG ( Elektro Encephalogram) untuk memonitor fungsi serebral dari injuri, iskemia dan gangguan neurologic post operasi. • ECG ( Elektro Cardiografi) untuk memantau iskemia miokard • Nasofaringeal/ Rectal temperature untuk mengevaluasi temperature pada saat “ cooling dan rewarming” ,derajat proteksi miokard, perfusi perifer yang adekuat, maligna hipertensi. • IABP (Intra aortic Balon Pump) untuk memperbaiki sirkulasi miokard ( meningkatkan supply oksigen miokard dan mengurangi kebutuhan oksigen miokard. Perawatan yang dilakukan adalah mempersiap kanarteri femoralis untuk pemasangan IABP. Menjaga Kesterilan Bedah • • • • • Menjaga teknik asepsis selama prosedur operasi, Menjaga sterilitas pada alat yang dipakai, menjelaskan kepada anggota tim kamar operasi, Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, Memakai gaun dan sarung tangan steril, Mempersiapkan kulit ( prepasasi kulit) dengan hibiscrub, dilanjutkan dengan betadin solution 10% dan alcohol, melakukan draping. FUNGSI KEPERAWATAN DI KAMAR OPERASI Circulating Nurse ( Sirkulator) Tugas sirkulator adalah: • Manajer kamar operasi: menjaga keamanan dan kebutuhan kesehatan pasien dan meminitor aktifitas anggota tim kamar operasi serta mengecek kondisi kamar operasi. • Bertanggung jawab terhadap kebersihan, temperature, kelembaban, lampu kamar operasi • Menjamin peralatan di kamar operasi berfungsi dengan baik. • Memonitor teknik aseptic • Memonitor pasien selama prosedur • Membuat dokumentasi Scrub Nurse Tugas scrub nurse adalah: • Persiapan benang dan instrument • Membantu dokter dokter bedah selama operasi • Mengecek/ menghitung kembali semua jarum, kasa dan intrumen menjelang akhir operasi. • Memberi label setiap specimen. • Memahami prinsip asepsis • Mempunyai kemampuan dalam prinsip anatomi dan perawatan jaringan. • Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan untuk mengantisipasi kebutuhan operasi. • Mempunyai kemampuan dalam mengatasi situasi emergensi di kamar operasi. • Merawatluka operasi • Merawat luka drain. Scrub nurse Sekilas Penyakit jantung koroner • Definisi • Patofisiologi • Etiologi/Resiko : yang bisa dirubah dan tak bisa dirubah • Diagnosa:Lab,X ray,ECG,treadmill,Echo,Cath angio,thalium scan • Therapy • Score option therapy Sekilas pembedahan jantung Tindakan operasi besar dan berbahaya Kemajuan teknologi & Ilmu pengetahuan aman Perlu persiapan yang baik - keluarga pasien - tim medis - rumah sakit Alur pasien Keluarga Dokter umum Dokter spesialis anak Dokter spesialis Penyakit Dalam Dokter spesialis Jantung anak Dokter spesialis Jantung Dokter Spesialis Jantung Intervensi Spesialis Bedah Jantung Alur perawatan pasien • Kardiologi memberi pengantar ke Sp. BTKV • Sp. BTKV memberi penjelasan penyakit yang diderita dan apa yang akan dikerjakan sehubungan dengan Bedah • Pasien diberikan konsul ke Gimul, Paru, THT • Pasien diberikan jadwal operasi dan SPMR • Pasien MRS dan lakukan cek lab • Hasil diberikan ke Sp. BTKV dan dianalisa • Edukasi dan Inform concern • Orientasi tempat rawat dilakukan oleh perawat SDM yang ada dalam team • • • • • • Sp. BTKV (leader) Sp. Kardiologi Sp. Anestesi KKV Sp. Perfusi/ Perawat perfusi Sp. KIC / ICU Perawat Bedah, anestesi,Perfusi, ICU, Kardiologi Sarana dan Pra sarana • Sarana : Gedung sesuai dengan ketentuan permenkes ttg tata ruang operasi Bedah jantung • Pra Sarana : - Bedah Jantung : Instrumen, IABP,Echo,defib dll - Anestesi: alat anestesi, Scwan ganz, TEE - Perfusi : alat perfusi,warmer dll - Kardiolog : EKG, treadmill,echo,cath-angio Film saat main bola kemudian serangan jantung Animasi Macam terapi • Video stent,ballon • Video operasi Video Operasi Foto saat operasi sendiri sendiri Foto saat operasi dng teman luar negeri Foto saat lagi acara nasional dan internasional T e r i m a k a s i h