Uploaded by User25931

Kasus IBD

advertisement
Adapun hal yang dapat perawat lakukan yaitu dengan membantu pasien meningkatkan
kualitas hidup pada pasien yang mengalami kasus IBD. Pada penelitian kualitatif studi yang
dilakukan oleh Dabirian Aazam et.al (2011) mengatakan bahwa pasien dengan stoma
mengatakan mempunyai masalah dengan keluarga beberapa bulan setelah operasi stoma.
Beberapa pasien menghindari pertemuan keluaraga atau sekolah karena mereka takut
mengeluarkan flatus. Hal yang sama juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh
Skountrianos. G, Nichols T.R dan Menier M (2014) bahwa gambaran diri merupakan salah
satu alasan yang berkontribusi kurangnya hubungan sosial.
Adapun masalah keperawatan dan intervensi yang perawat dapat lakukan terkait dengan
pasien yang mengalami kasus IBD :
DIAGNOSA
Gangguan rasa
nyaman nyeri
berhubungan
dengan trauma
jaringan
-
TUJUAN/KH
TUJUAN:
Diharapkan
rasa nyeri
berkurang/hilang
KH:
Skala nyeri 0-10
- Wajah tampak
rilek
INTERVENSI
RASIONAL
1. Kaji keluhan dan skala nyeri 1. Untuk mengetahui sifat dan
2. Motivasi untuk melakukan
tingkat nyeri
tekhnik pengaturan nafas
sehingga memudahkan dalam
dan mengalihkan perhatian
memberikan tindakan
3. Hindari sentuhan seminimal 2. Relaksasi dan retraksi dapat
mungkin untuk mengurangi
mengurangi
rangsangan
rangsangan nyeri
nyeri
4. Pertahankan puasa
3. Sentuhan
dapat
5. Berikan analgetik
sesuai
meningkatkan
rangsangan
dengan program medis
nyeri
4. Untuk mengistirahatkan usus
5. Analgesik
membantu
memblok jaras nyeri
Kerusakan
Tujuan :
1. Jelaskan
pentingnya 1. Meningkatkan pengetahuan
intregitas kulit dapat
merawat luka pada pasien
pasien tentang kondisinya
berhubungan
mempertahankan
kolostomi
dan tindakan yang akan
dengan
integritas kulit 2. Observasi
luka,
catat
dilakukan
pemasangan
Kriteria hasil :
karakteristik drainase
2. Perdarahan pasca operasi
kolostomi
Iritasi
3. Kosongkan irigasi dan
terjadi selama 48 jam
berkurang
bersihkan
kantong
pertama, dimana infeksi dapat
Luka
kolostomi secara ritun
terjadi
kering .
4. Kolaborasi
pemberian 3. Menghilangkan bakteri dan
antibiotik
mengurangi resiko infeksi
Gangguan
konsep
diri/citra diri
berhubungan
dengan
perubahan
anatomis
Tujuan :
1.
Menyatakan
penerimaan diri
sesuai situasi
Kriteria hasil :
 Menerima
perubahan
kedalam
konsep
diri
tanpa
harga
diri
yang
negatif
 Menunjukkan
penerimaan
dengan
melihat/
menyentuh
stoma
dan
berpartisipasi
dalam
perawatan diri
 Menyatakan
perasaan
tentang stoma /
penyakit
 Mulai
menerima
situasi secara
konstruktif
Gangguan
Tujuan :
istirahat tidur Kebutuhan
berhubungna
istirahat dan tidur
dengan luka terpenuhi.
insisi akibat Kriteria hasil :
tindakan
 KIien
dapat
colostomy
tidur tenang
(6-8
jam
sehari).
2.
3.
4.
4. Mengurangi resiko infeksi
Catat perilaku menarik diri, 1. Dengan
masalah
pada
peningkatan
penilaian
yang
dapat
ketergantungan,
memerlukan evaluasi lebih
manipulasi/tidak
terlibat
lanjut dan terapi lebih dekat
dalam perawatan
2. Menyentuh
stoma
Berikan kesempatan pada
menyakinkan pasien/keluarga
pasien atau orang terdekat
bahwa hal itu tidak mudah
untuk memandang atau
rusak dan gerakan pada stoma
menyentuh stoma, gunakan
merupakan peristaltic yang
kesempatan
untuk
normal
memberikan tanda positif 3. Ketergantungan
pada
tentang
penyembuhan
perawatan diri membantu
penampilan normal dsb.
untuk
memperbaiki
Tingkatkan pasien bahwa
kepercayan
diri
dan
penerimaan
memerlukan
penerimaan situasi
waktu, baik secara fisik dan 4. Meningkatkan rasa control
emosi
dan memberikan pesan pada
Berikan kesempatan pasien
pasien bahwa ia dapat
menerima kolostomi melalui
menangani masalah tersebut,
partisipasi perawatan diri
meningkatkan harga diri
Jadwalkan
aktivitas
perawatan dengan pasien
1. Jelaskan
perlunya 1. Pasien
lebih
dapat
pengawasan fungsi usus
mentoleransi gangguan dari
dalam operasi awal
staf bila ia memahami alas
2. Berikan system kantong
an/pentingnya perawatan
adekuat, kosongkan kantong 2. Flatus/feses berlebihan terjadi
sebelum tidur, bila perlu
meski
diintervensi,
pada jadwal yang teratur
pengosongan pada jadwal
teratur
meminimalkan
kebocoran
Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan adanya
luka
pasca
bedah
di
abdomen
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
berhubungan
dengan asupan
nutrisi tidak
adekuat
 Tidak
ada 3. Biarkan pasien mengetahui 3. Pasien
akan
mampu
faktor
bahwa stoma tidak akan
beristirahat lebih baik bila
lingkungan
cedera bila tidur
merasa
aman
tentang
dan psikologis 4. Dukung
kelanjutan
kolostomi stomanya
yang
kebiasaan ritual sebelum 4. Nyeri
mempengaruhi
mempersulit
tidur
kemampuan pasien untuk
5. Kolaborasi
berikan
jatuh/tetap tidur. Obat yang
tidur.
 Klien
analgesic, sedative saat tidur
tepat
waktu
dapat
kelihatan segar
meningkatkan istirahat/tidur
(tidak
selama periode awal pasca
mengantuk).
operasi. Catat jaras nyeri pada
otak ada dipusat tidur dan
dapat memmpengaruhi pasien
menjadi terbangun
Tujuan :
1. Jelaskan
pentingnya 1. Gerakan mengurangi spasme
Diharapkan
gerakan/aktivitas bagi pasien
otot akibat bedrest
pasien
dapat 2. Bantu dan latih pasien untuk 2. Meningkatkan
rasa
melaukan
melakukan aktivitas/gerakan
kepercayaan dan meminimal
aktivitas sesuai 3. Ubah posisi secara periodic
resiko dekubitus
kondisinya
sesuai kondisi pasien
3. Perubahan posisi menurunkan
Kriteria Hasil :
4. Motivasi pasien untuk tetap
insiden komplikasi kulit
 Px
mampu
melakukan latihan
4. Meningkatkan rasa percaya
mika-miki
diri dan untuk semangat
tanpa bantuan
sembuh
 Px
dapat
duduk sendiri
Tujuan :
1. Jelaskan pentingnya nutrisi 1. Nutrisi dapat mempercepat
Diharapkan nafsu
pada pasien
penyembuhan luka
makan
pasien 2. Jelaskan makanan yang 2. Mencegah kondisi yang
meningkat
dianjurkan
dan
yang
buruk pada pasien
Kriteria Hasil :
dipantangkan
3. Menurunkan resiko mual,
 Bebas tanda 3. Monitor makanan dalam
muntah
porsi sedikit tapi sering
4. Mencegah
timbulnya
malnutrisi
 Pola makan 3 4. Monitor makanan-makanan
keracunan makanan atau
kali sehari
yang dikonsumsi
kondisi pasien yang buruk
5. Kolaborasi dengan ahli gizi 5. Membantu
mengkaji
kebutuhan nutrisi pasien
dalam perubahan pencernaan
dan funngsi usus
Daftar Pustaka :
Helen. 2014. Kulaitas Hidup Pasien dengan Stoma Permanen di Rumah Sakit Kanker Dharmais.
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2016-11/S58252-Helen. Diunduh pada tanggal 26
September 2019.
Nurhayati. D. 2017. Kualitas Hidup Anak Usia Toddler Pasca Kolostomi di Bandung.
https://media.neliti.com/media/publications/197135-ID-the-quality-of-life-of-toddlerpost-colo.pdf. Diunduh pada tanggal 26 September 2019.
Zakaria. R. 2011. Diagnostic Problem in Crohn’s Disease : A Case Report.
https://media.neliti.com/media/publications/69813-ID-none.pdf. Diunduh pada tanggal
26 september 2019.
Avesina N. A. Dan Iskandar C. S. 2017. Penyakit Crohn’s pada Laki-laki Usia 55 Tahun.
https://pdfs.semanticscholar.org/a36e/a57a32f1471f01f5f9566110802e0c5e9683.pdf.
Diunduh pada tanggal 26 September 2019.
Download