BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Menurut Hardjana dalam Nurjaman dan Umam (2012:36) komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. Sedangkan menurut Murphy dalam Wursanto dalam Nurjaman dan Umam (2012:36) mengatakan, “Communication is the whole process used to reach other minds” yang artinya komunikasi adalah seluruh proses yang dipergunakan untuk mencapai pikiran-pikiran orang lain. Dari beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang memberikan pesan kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung. Dengan berkomunikasi seseorang dapat mencapai pikiranpikiran orang lain. Komunikasi merupakan alat unik yang digunakan para pemasar untuk membujuk para konsumen agar bertindak menurut cara yang diinginkan (misalnya, memberikan suara pada pemilu, melakukan pembelian, memberikan derma, berlangganan di toko ritel). Komunikasi dapat berbentuk verbal, visual, atau kombinasi dari keduanya. Dapat juga merupakan simbol misalnya, harga yang tinggi, pengemasan yang bermutu, logo yang mengesankan dan menyampaikan arti khusus yang ingin ditanamkan oleh pemasar. Singkatnya komunikasi merupakan jembatan antara pemasar, konsumen dan lingkungan sosiokultural mereka (Schiffman dan Kanuk,2008:252). 9 10 2.1.1 Komponen Komunikasi Banyak cara mendefinisikan komunikasi, kebanyakan pemasar sepakat bahwa komunikasi merupakan transmisi atau pengiriman pesan dari pengirim kepada penerima melalui medium transmisi. Ditambah juga dengan adanya umpan balik yang membuat pengirim berhati-hati agar pesan yang dimaksud benar-benar dapat diterima (Schiffman dan Kanuk, 2008:252). 1. Pengirim Adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. 2. Pesan Adalah isi atau maksud yang disampaikan oleh satu pihak ke pihak lain. 3. Saluran (medium) Adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. Dalam komunikasi tatap muka saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran suara. 4. Penerima Adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain. 5. Umpan balik Adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi yang disampaikan. Gambar 2.1 Model Komunikasi Dasar (Schiffman dan Kanuk,2008:253) Umpan balik 11 2.1.2 Komunikasi Massa Komunikasi massa menurut Suprapto (2009:17) adalah proses penyampaian informasi, ide, dan sikap kepada banyak orang (biasanya dengan menggunakan mesin atau media yang diklasifikasikan ke dalam media massa, seperti radio, televisi, surat kabar atau majalah). Dari definisi di atas, komunikasi massa adalah proses komunikasi kepada banyak orang dengan menggunakan media massa untuk menginformasikan pesan yang ingin disampaikan. Industri media adalah industri yang unik karena mereka melayani dua pasar yang berbeda sekaligus dengan satu produk (dual product market). Pada pasar yang pertama yaitu khalayaknya (pembaca, pemirsa, pendengar), industri menjual produk berupa ‘goods’ (Bing Bedjo Tanudjaja, 2007. Pengaruh media komunikasi massa terhadap popular culture dalam kajian budaya/cultural studie). 2.1.3 Ciri Khusus Komunikasi Massa Menurut Suprapto (2009:19) Komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut: 1. Berlangsung Satu Arah Dalam komunikasi massa feedback atau tanggapan baru akan diperoleh setelah komunikasi berlangsung. 12 2. Komunikator pada Komunikasi Massa Melembaga Komunikasi massa menggunakan media massa dalam menyampaikan pesannya. Seorang komunikator dalam media massa bertindak atas nama lembaga dan nyaris tidak memiliki kebebasan individual. 3. Pesan – Pesan Bersifat Umum Pesan – pesan yang disampaikan melalui media massa pada umumnya bersifat umum (untuk orang banyak). 4. Melahirkan Keserampakan Seperti contohnya sebuah radio siaran dengan acaranya dapat membuat banyak orang dengan serepak mendengarkan acara di radio tersebut. 5. Komunikan Bersifat Heterogen Kemajemukan audience komunikasi massa ini menyebabkan pelaksana komunikasi massa harus benar – benar mempersiapkan semua ide atau informasi yang akan disampaikan sebaik mungkin sebelum disebarluaskan. 2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Perilaku Konsumen Menurut (AMA) American Marketing Association perilaku konsumen didefinisikan sebagai interaksi dinamis antara pengaruh, kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka (Supranto dan Limakrisna,2007:3). 13 Definisi di atas memuat 3 hal penting, yaitu: 1. Perilaku konsumen bersifat dinamis, sehingga susah untuk ditebak atau diramalkan. 2. Melibatkan interaksi: kognitif, afektif, perilaku, dan kejadian di sekitar atau di lingkungan konsumen. 3. Adanya pertukaran, seperti menukar barang milik penjual dengan uang milik pembeli. Sedangkan Setiadi (2010:2) mengartikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan nenyusuli tindakan ini. Definisi sederhana tentang perilaku konsumen adalah “perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan (memakai, mengkonsumsi) dan menghabiskan produk (barang dan jasa) termasuk proses yang mendahului dan mengikuti tindakan ini” (Supranto dan Limakrisna, 2007:4) 2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Kotler & Armstrong (2008) perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1. Faktor Budaya 14 a. Budaya Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Nilai-nilai yang dianut sejak kecil dapat mendasari seseorang dalam berperilaku. b. Sub budaya Sub budaya mempunyai kelompok-kelompok yang lebih kecil menyerupai indentifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya. Ada empat macam sub budaya yaitu kelompok kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan wilayah geografis. c. Kelas Sosial Kelompok sosial adalah kelompok dalam masyarakat yang setiap kelompoknya cenderung memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. 2. Faktor Sosial a. Kelompok Acuan Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang disebut membership group atau kelompok keanggotaan. Membership group terdiri dari dua yaitu primary group (keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja) dan secondary group yang bersifat lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). 15 b. Keluarga Keluarga dapat memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Anggota keluarga menjadi acuan yang paling berpengaruh terhadap perilaku pembelian. c. Peran dan Status Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan besarnya peran dan statusnya. Setiap peran membawa satu status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat. 3. Faktor pribadi a. Usia dan Siklus Hidup Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan berubahubah selama hidupnya. Begitu pula dengan selera seseorang yang berubah karena dipengengaruhi oleh usianya. b. Situasi Ekonomi Situasi ekonomi seseorang dapat dilihat dari tingkat pendapatan dan berpengaruh terhadap pilihan produk yang akan digunakan, contohnya setelan jas Hugo Boss diposisikan untuk para konsumen kelas atas sedangkan The Executive dimaksudkan untuk konsumen tingkat menengah. c. Gaya Hidup Gaya hidup seseorang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang yang datang dari 16 kebudayaan, kelas sosial dan pekerjaan yang sama belum tentu mempunyai gaya hidup yang sama. d. Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi terhadap barang dan jasa yang akan dibeli. Contohnya para pekerja kantor akan membeli sepatu kerja biasa, sedangkan para pekerja pabrik akan membeli sepatu khusus yang sesuai dengan prosedur keselamatan. e. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan setiap orang sedangkan konsep diri lebih kearah citra diri. Tiap individu memiliki gambaran diri yang kompleks dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut. 4. Faktor Psikologis a. Motivasi Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap keputusan itu. b. Persepsi Proses mengorganisasi, yang dan digunakan mengartikan seseorang masukan untuk memilih, informasi guna menciptakan suatu gambaran yang berarti dari lingkungan sekitarnya. c. Pembelajaran Pembelajaran adalah perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman, pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan 17 kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan, dan penguatan. d. Keyakinan dan Sikap Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang untuk mempercayai sesuatu. Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan dan tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap objek tertentu. 2.2.3 Gaya Hidup Gaya hidup memiliki beragam arti dan dapat diinterpretasikan beraneka ragam oleh para pemasar dan teorisi. Seperti yang diungkapkan oleh Solomon (2009), Lifestyle defines a pattern of consumtion that reflects a person’s choise on how to spend their time and money. Artinya gaya hidup menunjukan pola konsumsi yang merefleksikan pilihan seseorang dalam menghabiskan waktu dan uangnya. Sedangkan menurut Setiadi (2010:77) gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat). Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup lebih mengambarkan perilaku seseorang dalam menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktunya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, gaya hidup dan kepribadian memiliki definisi yang berbeda. Gaya hidup mempunyai karekteristik 18 yang lebih spesifik dibandingkan dengan kepribadian. Sedangkan kepribadian lebih menggambarkan karakteristik yang ada dalam diri manusia. Walaupun memiliki definisi yang berbeda, kepribadian dan gaya hidup saling berhubungan. Gaya hidup tidak cepat berubah sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen (Setiadi, 2010:77). Menurut Well dan Tigert dalam Susanto (2010) menjelaskan bahwa perilaku konsumen dapat diamati atau diukur dengan menggunakan sistem AIO (Activities, Interest, and Opinion) (Setiadi, 2010:77). Gaya hidup pertama kali didefinisikan oleh Lazer (1963) sebagai "konsep sistematis yang mewakili karakteristik hidup masyarakat tertentu atau sekelompok orang, yang juga berbeda dari orang-orang dari masyarakat lain dan kelompok orang. "Kotler (2000, 2003) mendefinisikan gaya hidup sebagai salah satu cara hidup hidupnya, yang dengan kata lain, bagaimana seseorang menyajikan dirinya dalam kepentingannya, kegiatan, dan pendapat. (Chin-Hung Liu & Wei-Shih Tsai, 2010. The effects of service quality and lifestyle on consumer choice of channel types: The health food industry as an example: 3). Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa gaya hidup mempunyai pengaruh dibidang pemasaran. Seperti dalam memproduksi barang atau jasa, pemasar harus mengetahui apa saja yang diinginkan para konsumen agar dapat memenuhi apa yang diperlukan dan dibutuhkan konsumen. Maka dari itu, pemasar harus melihat dari sudut pandang konsumen mulai dari lingkungan, kebutuhuan, demografis, kepribadian, dan salah satunya adalah gaya hidup. 19 2.2.4 TeknikPengukuran Gaya Hidup Gaya hidup dapat di ukur dengan menggunakan riset AIO (activities, interests and opinions). Berikut pengertian AIO: 1. Activities (kegiatan) Bagaimanakah mereka menggunakan waktu dalam kehidupan sehari – hari ? 2. Interest (minat) Apa saja yang menjadi minat atau apa saja yang ada di sekeliling mereka yang dianggap penting dalam kehidupan dan berinteraksi sosial? 3. Opinions (opini) Bagaimana pendapat atau opini memandang diri sendiri dan terhadap dunia di sekitar mereka? Berikut ini akan disajikan kategori dari pendekatan gaya hidup yang diidentifikasi oleh Plummer dan Assael dalam Setiadi (2010: 79) : Tabel 2.1 Inventarisasi Gaya Hidup 20 (Sumber: Plummer dan Assael dalam Setiadi (2010: 79)) Dari penjelasan di atas, AIO akan digunakan sebagai dimensi variabel gaya hidup dalam penelitian ini. Dimensi ini digunakan untuk membangun indikator yang akan dibuat dalam kuesioner yang akan akan dijadikan data primer dalam penelitian. 2.2.5 Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Amstrong (2008:181) keputusan pembelian adalah membeli merek yang paling mereka sukai, tetapi dua faktor berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Sedangkan menurut Engle, Blackwell, dan Miniard dalam Sumarwan (2011:180) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai tindakan langsung yang terlibat dalam menetapkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan. 21 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu proses dimana konsumen melakukan pembelajaran terlebih dahulu tentang sebuah produk sebelum melakukan pembeilian. 2.2.6 Proses Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Armstrong (2008:179), keputusan pembelian melalui lima tahap proses sebelum akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli atau tidak membeli suatu produk. Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian Kotler dan Armstrong (2008:179) Proses pengambilan keputusan Pembelian Memahami konsumen memungkinkan pemasar untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang konsumen mereka. Selain itu dapat menjadi dasar bagi mereka untuk menciptakan strategi pemasaran yang lebih cocok untuk konsumen target mereka. Jika pemasar memahami proses ini .VOLUME NO.1, EDISI NO.9 ISSN 2277-1166 (Swarna Bakshi, IMPACT OF GENDER ON CONSUMER PURCHASE BEHAVIOUR: 2). Proses keputusan pembelian adalah sebagai berikut : 22 1. Pengenalan Kebutuhan Adalah tahap pertama dari proses keputusan pembelian, dimana konsumen menyadari kebutuhannya. Kebutuhan dapat dipicu dari rangsangan internal yang cukup tinggi sehingga menjadi sebuah dorongan. 2. Pencarian Informasi Adalah tahapan kedua dari proses keputusan pembelian dimana konsumen akan mencari informasi lebih banyak. Informasi dapat diperoleh dari beberapa sumber yaitu sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan), sumber komersial (iklan, wiraniaga, situs web, penyalur, kemasan, tampilan), sumber publik (media massa, organisasi pemeringkat konsumen, pencarian internet), dan sumber pengalaman (penanganan, pemeriksaan, pemakaian produk). 3. Evaluasi Alternatif Adalah tahap ketiga dari proses keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi yang didapat untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. Konsumen sampai sikap terhadap merek yang berbeda melalui beberapa prosedur evaluasi. Bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. 4. Keputusan Pembelian Adalah tahap keempat dari proses keputusan pembelian. Konsumen memutuskan merek apa yang akan dibeli. Pada umumnya, keputusan 23 pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. 5. Perilaku Pascapembelian Adalah tahap terakhir dalam proses keputusan pembelian dimana konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan tingkat kepuasan dan ketidak puasan mereka. Kepuasan dan ketidak puasan konsumen dapat diketahui dari hubungan antara ekspektasi konsumen dengan kinerja anggapan produk. Jika produk tidak sesuai ekspektasi, maka konsumen akan kecewa. Jika produk susai ekspektasi, maka konsumen akan puas. Apabila produk melebihi ekspektasi, maka konsumen akan sangat puas. 2.3 Kerangka Pemikiran Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Variabel X Variabel Y Gaya Hidup Keputusan Pembelian Activities Interests Opinions Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pascapembelian 24 2.4 Hipotesis 1. Ho: Tidak ada hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian iphone. Ha: Terdapat hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian iphone. 2. Ho: Tidak adanya pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian iphone. Ha: Terdapat pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian iphone.