Bab 2 - Widyatama Repository

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran bukan hanya sekedar penjualan atau periklanan tapi
berpusat pada usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Semakin
banyaknya perusahaan-perusahaan yang memasarkan produknya di pasar,
semakin banyak pula pilihan yang tersedia bagi konsumen untuk memilih produk
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Karena itu pemasar harus
berusaha mengidentifikasi preferensi tersebut dan memuaskan kebutuhan
konsumen.
Definisi pemasaran secara manajerialmenurut American Marketing
Association (AMA)dalam buku Manajemen Pemasaran Kotler dan Keller
(2009:5) mendefinisikan sebagai berikut :
“Marketing is an organization purpose and a set of process to create, to
communicate, and to give customers a value and managing customers
relationship in ways that benefit organization an their stock holders”.
Sedangkan definisi pemasaran secara sosial menurut Kotler dan Keller
(2009:5), mendefinisikan sebagai berikut:
“Marketing is a social process which individuals and groups obtain what
they need and want by creating, offering, and freely exchanging a
products or a services that worth with others”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu
proses sosial yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan apa yang
dibutuhkan dan diinginkan dengan melakukan suatu kegiatan yang menciptakan,
menawarkan, produk atau jasauntuk memenuhi kebutuhan dan keinginan individu
maupun kelompok dan menghasilkan kondisi yang sama-sama menguntungkan.
6
2.2
Pengertian Manajemen Pemasaran
Aktivitas pemasaran dipengaruhi oleh manajemen pemasaran. Tugas dari
manajemen pemasaran itu adalah melakukan perencanaan mengenai bagaimana
cara mencari peluang pasar untuk melakukan pertukaran barang dan jasa
konsumen. Kemudian, manajemen pemasaran mengimplementasikan rencana
tersebut
untuk
menciptakan
dan
mempertahankan
pertukaran
yang
menguntungkan dengan konsumen demi tercapainya tujuan perusahaan.
Agar dapat mengetahui lebih jauh
mengenai manajemen pemasaran,
berikut ini merupakan pendapat dari beberapa ahli mengenai manajemen
pemasaran:
Menurut Kotler & Keller (2009:11) definisi manajemen pemasaran
adalah sebagai berikut:
“Marketing management as the art and science of choosing the market’s
target and to getting, maintaining, and increasing the number of
customers though the creation, delivery, and communicate the superior
customers value”.
Sedangkan menurut Shultz yang dikutip oleh Alma dalam bukunya
Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (2007:130), mendefinisikan
manajemen pemasaran sebagai berikut:
“Marketing management is the planning, direction and control of the
entire marketing activity of a firm or division of a firm”.
Berdasarkan definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen
pemasaran adalah sebuah rangkaian proses dari memilih dan meraih pasar sasaran
untuk dapat menumbuhkan pelanggan dengan melakukan kegiatan perencanaan,
pengarahan hingga pengawasan seluruh kegiatan pemasaran.
7
2.3
Pengertian Perilaku Konsumen
Dalam bidang studi pemasaran, konsep perilaku konsumen secara terus-
menerus dikembangkan dengan berbagai pendekatan.
Berikut ini merupakan definisi perilaku konsumen menurut Nugroho J.
Setiadi (2010:2) :
“Perilaku Konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini”
Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009 : 166) mendefinisikan
Perilaku Konsumen adalah :
“The study of how individuals, groups, an organiations to select, buy, use
and how goods, services, ideas or experiences to satisfy their needs and desires”
2.3.1 Faktor- faktor Utama Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian
Dalam proses keputusan pembelian konsumen, konsumen dipengaruhi
oleh beberapa faktor utama yang berasal dari karakteristik konsumen itu sendiri.
Nugroho J. Setiadi (2010) menjelaskan faktor-faktor utama tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Faktor Budaya
Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku
konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.
Faktor budaya ini dibagi terdiri dari :
Kebudayaan
Sub-budaya
Kelas Sosial
8
2. Faktor Sosial
Merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang
tersusun secara hierarkis yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan
perilaku yang serupa. Dan faktor sosial ini kemudian di uraikan menjadi :
Kelompok Referensi
Keluarga
Peran dan Status
3. Faktor Pribadi
Merupakan karakteristik yang mempunyai dampak secara langsung terhadap
perilaku konsumen. Karakteristik tersebut diantaranya terdiri dari :
Usia dan Tahap Siklus Hidup
Pekerjaan
Keadaan Ekonomi
Gaya Hidup
4. Faktor Psikologis
Merupakan proses psikologis yang mempengaruhi respons konsumen yang
terdiri atas faktor utama yaitu :
Motivasi
Persepsi
Faktor – faktor tersebut merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh
pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan. Namun didalam judul
penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian dengan berfokus untuk
meneliti perilaku konsumen dari aspek faktor pribadi nya saja.
9
2.4
Faktor Pribadi
Faktor Pribadi merupakan suatu faktor yang berasal dari karakteristik
konsumen itu sendiri yang berhubungan secara langsung dalam kehidupan
konsumen.
Menurut Nugroho J. Setiadi, (2010)Faktor pribadi dapat dikelompokkan
menjadi beberapa macam diantaranya :
a.
Usia dan Tahapan dalam siklus hidup
Perilaku seseorang dapat dibentuk dari tahapan siklus hidup
keluarga (tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan
kedewasaannya atau dengan kemampuan daya beli nya).
Biasanya orang - orang dewasa mengalami perubahan atau
tranformasi tertentu pada barang dan jasa yang mereka konsumsi seiring
dengan usia dan tahapan hidupnya seperti halnya pada selera akan
makanan, pakaian, perabot, dan juga pemilihan tempat akan berekreasi
b.
Pekerjaan
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok
pekerja yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa
tertentu.
Selain itu, pekerjaan pun erat kaitannya dengan tekanan atau beban
yang didapat seseorang didalam pekerjaannya masing-masingdimana hal
tersebut juga dapat mempengaruhi pemilihan seseorangakan suatu
produkatau jasa.
c.
Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi seorang konsumen terdiri dari pendapatan yang
dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), lalu dari
tabungan dan hartanya (termasuk persentase aset yang mudah dijadikan
uang),kemampuan untuk meminjam serta sikap terhadap pengeluaran dan
tabungan.
10
d.
Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang
diekspresikan dalam kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya
hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi
dengan lingkungan dan mencerminkan seseuatu dibalik kelas sosial
seseorang.
2.5
Pengambilan Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan dalam pembelian merupakan sebuah proses
yang mempersatukan memori, pemikiran, pemrosesan informasi dan
penilaian-penilaian
secara
evaluatif
Roedjinandari
(2006:319).
Pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen diawali oleh adanya
kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan atau menyadari
adanya masalah, maka konsumen akan melakukan beberapa tahap yang
pada akhirnya sampai pada tahap evaluasi pasca pembelian. Menurut
Kotler dalam Pranoto (2008:42), secara garis besar proses pengambilan
keputusan konsumen pada suatu produk atau jasa terbagi atas tahapantahapan berikut:
1.
Pengenalan Kebutuhan
Pada tahap ini konsumen mulai merasakan kebutuhan akan suatu
produk atau jasa, untuk itu mereka mulai membuka memorinya (internal
seacrh) untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi yaitu memenuhi
kebutuhan akan produk dan jasa.
2.
Pencarian Informasi
Konsumen akan berusaha mencari sebanyak-banyaknya informasi
dari beberapa sumber di luar dirinya dan informasi tersebut dapat
diperoleh melalui marketing stimuli dan sumber lainnya seperti
lingkungan sosial, keluarga, dan lain-lain.
11
3.
Evaluasi Alternatif
Setelah konsumen merasa cukup mendapat informasi yang relevan
untuk memecahkan masalah pada kebutuhan akan suatu produk atau jasa,
maka tahap selanjutnya ia mulai menilai tiap-tiap alternatif yang ada pada
suatu produk atau jasa.
4.
Pembelian
Pada tahap ini konsumen akan benar-benar membeli suatu produk
atau jasa dengan merek yang paling disukai. Pengambilan keputusan
konsumen merupakan hasil dari pemecahan masalahnya akan pilihan suatu
produk atau jasa.
5.
Evaluasi Pasca Pembelian
Tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah
membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas, ada kemungkinan
untuk melakukan pembelian kembali pada masa yang akan datang dan
mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk atau jasa tersebut kepada
orang lain.
Mengenali Perilaku Konsumen tidaklah mudah, karena terkadang mereka
terus terang menyatakan kebutuhan dan keinginannya, namun sering pula mereka
bertindak sebaliknya. Untuk itulah dari beberapa penjelasan diatas sekiranya dapat
membantu para pemasar atau perusahaan untuk mengetahui betapa pentingnya
studi tentang perilaku konsumen. Dalam penelitian ini, Faktor Pribadi dijadikan
sebagai bahan pemecahan masalah untuk membantu perusahaan agar dapat
memudahkan memasarkan produknya, sehingga tujuan perusahaan pun akan lebih
mudah tercapai.
Karenanya, penulis tertarik untuk mengetahui dan menganalisis apakah faktor
pribadi memiliki dampak dan pengaruh terhadap keputusan pemilihan tempat
rekreasi pada Ryzzy Azzahra Waterpark Sukabumi.
12
Keputusan Pemilihan tempat
Rekreasi
Faktor Pribadi
1.
2.
3.
4.
Usia & tahap siklus hidup
Pekerjaan
Situasi Ekonomi
Gaya hidup
Gambar 2.1
P
2.6
1.
2.
3.
4.
5.
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Pembelian
Evaluasi Pasca Pembelian
Paradigma Penelitian
Kerangka Pemikiran
Studi tentang Perilaku Konsumen akan menjadi dasar yang penting dalam
manajemen pemasaran. Hasil dari kajiannya dapat membantu para pemasar untuk
merancang bauran pemasaran, menetapkan segmentasi, merumuskan positioning
dan pembedan produk serta dalam mengembangkan riset pemasarannya.
Keputusan pembelian dari pembeli pun sangat dipengaruhi oleh faktor
kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis dari pembeli yang sebagian besar
merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar. Nugroho J.
Setiadi (2010).
Namun di dalam judul penelitian skripsi ini kembali penulis ingatkan
bahwa penulis membatasi ruang lingkup penelitian dengan berfokus pada perilaku
konsumen dari aspek faktor pribadi nya saja.
13
2.7
Pengembangan Hipotesis
Definisi hipotesis menurut Husein Umar (2012) adalah “Pernyataan
sementara yang perlu dibuktikan benar atau tidak” setiap riset terhadap
suatu
objek harus dibawah tuntunan suatu hipotesis yang berfungsi sebagai
pegangan
sementara yang harus dibuktikan kebenaranya.
H1: Faktor Pribadi berpengaruh positif terhadap Keputusan
Pemilihan
Tempat Rekreasi Ryzzy Azzahra Waterpark.
14
Download