24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan karakteristik dan tingkat kecukupan energi dan protein, tingkat pengetahuan gizi, jenis terapi kanker serta status gizi pasien kanker rawat inap. Penelitian ini dilaksanakan di RS Kanker Dharmais Jakarta Barat. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli 2011. Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap di RS kanker Dharmais. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil secara non probability samples dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi sebagai berikut : 1. Laki- laki atau perempuan 2. Usia ≥18 tahun 3. Pasien rawat inap dengan kunjungan baru maksimal 3 hari rawat 4. Kondisi sadar dan bersedia menjadi contoh penelitian yang ditunjukan dengan penandatanganan informed concern. Dengan perhitungan sampel sebagai berikut : n= . = 78 keterangan : n = jumlah contoh 78 N = jumlah populasi 354 orang (periode bulan Juni) d = tingkat kepercayaan (0.1) (Notoatmodjo 2005) Jumlah contoh yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan yaitu 78 orang. Pengambilan contoh dilakukan selama dua minggu, dengan jumlah contoh sebanyak 80 orang dari populasi pasien kanker untuk periode bulan Juni 2011 pada kelas II, III dan jamkesmas yaitu 354 orang. 25 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi data karakteristik contoh (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan), antropometri contoh meliputi (berat badan dan tinggi badan) tingkat pengetahuan gizi contoh, asupan makan contoh. Data sekunder terdiri dari, jenis penyakit kanker contoh, jenis terapi kanker yang sedang dijalankan contoh, dan gambaran umum rumah sakit, gambaran umum instalasi gizi RS Kanker Dharmais. Data karakteristik contoh (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan) diperoleh melalui pengisian kuesioner dengan menggunakan kuesioner. Data antropometri (berat badan dan tinggi badan) diperoleh dengan melakukan pengukuran menggunakan timbangan injak dan microtoise. Data pengetahuan gizi contoh diperoleh melalui pengisian kuesioner dengan menggunakan kuesioner. Data mengenai jenis kanker, pengobatan atau jenis terapi kanker diperoleh dari buku rekam medis contoh. Data asupan makan contoh dikumpulkan dengan menggunakan recall 2 x 24 jam dari makanan yang dikonsumsi contoh. Data sekunder didapatkan dari data profil Rumah Sakit Kanker Dharmais mengenai gambaran umum Rumah sakit dan instalasi gizi. Selain itu data jenis diet, jenis kanker, pengobatan ataupun terapi kanker dan lama perawatan dikumpulkan dari hasil diagnosa dokter melalui rekam medis. Jenis dan cara pengumpulan data secara umum dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini: Tabel 3 Jenis dan Cara Pengumpulan Data No 1 2 Data Karakteristik contoh - Usia - Jenis kelamin - Tingkat pendidikan - Pekerjaan Jenis data Cara Pengumpulan Data Alat Primer Wawancara kuesioner Berat badan, dan tinggi badan Primer/sekunder 3 Pengetahuan gizi Primer 4 Jenis kanker,jenis terapi kanker Asupan zat gizi (Energi & protein) Gambaran umum rumah sakit dan instalasi gizi 5 6 Sekunder Primer Sekunder Wawancara timbangan injak dan rekam medis Kuesioner Wawancara/ melihat dari buku rekam medis Wawancara dengan recall 2 x24 jam Buku rekam medis Recall 2 x 24 jam wawancara - Pengukuran 26 Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh kemudian diolah melalui proses editing, coding, dan entry data kemudian tabulasi dan dianalisis dengan menggunakan program komputer perangkat lunak Microssoft excel 2007 dengan analisis deskriptif. Data karakteristik contoh yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan, data pengetahuan gizi contoh, data asupan makan data jenis kanker, data terapi kanker, dan data status gizi contoh dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu kemudian dianalisis secara deskriptif. Usia contoh. Data usia contoh yang diperoleh dikelompokan menjadi tiga kelompok berdasarkan (Riskesdas 2007) yaitu 15-24 tahun, 25-34 tahun, 35-44 tahun, 45-54 tahun, 55-64 tahun, 65-74 tahun dan > 75 tahun. Jenis kelamin. Data jenis kelamin contoh terdiri dari dua kategori yaitu laki - laki dan perempuan. Tingkat pendidikan. Data tingkat pendidikan contoh diolah dengan mengkelompokan menjadi lima kategori yaitu tidak sekolah, SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat, dan Perguruan Tinggi/sederajat. Pekerjaan. Data pekerjaan contoh diolah dengan mengkelompokan menjadi lima kategori yaitu PNS, Pegawai Swasta, Wiraswasta, Buruh, dan Ibu Rumah tangga/ tidak bekerja. Tingkat pengetahuan gizi. Tingkat pengetahuan gizi contoh diolah dengan menggunakan scoring dari hasil jawaban contoh, kemudian dikelompokan menjadi tiga kategorikan menurut (Khomsan 2000) yaitu tingkat pengetahuan baik (> 80%), tingkat pengetahuan sedang (60- 80%), dan tingkat pengetahuan kurang (< 60%). Jenis kanker. Data jenis kanker contoh diolah dengan mengkategorikan berdasarkan jenis kanker contoh yang ada pada buku rekam medis. Jenis Terapi kanker. Data terapi kanker contoh diolah dengan mengkategorikan berdasarkan jenis terapi yang dijalani contoh yang ada pada buku rekam medis. Asupan zat gizi. Data hasil konsumsi dalam satuan gram kemudian dihitung energi dan kandungan proteinnya dengan menggunakan program nutrisurvey sehingga diperoleh rata-rata asupan untuk 2 hari. Data tersebut dianalisis sebagai berikut : Asupan energi dan protein contoh dibandingkan dengan angka kecukupan gizi (2005) untuk contoh dengan status gizi kurang maupun lebih, 27 sedangkan contoh dengan status gizi normal menggunakan angka kecukupan gizi yang telah dikoreksi dengan berat badan aktual contoh sehingga didapatkan angka kecukupan energi dan protein koreksi. Rumus yang digunakan dalam mengkoreksi angka kecukupan gizi adalah sebagai berikut (Nasoetion & Damayanthi 2008): AKG Koreksi = Angka kecukupan gizi kemudian digunakan untuk menghitung tingkat konsumsi zat gizi. Tingkat konsumsi zat gizi contoh diperoleh dengan menggunakan rumus (Nasoetion & Damayanthi 2008) : Tingkat konsumsi zat gizi = , 100 % Penggolongan tingkat kecukupan dilakukan berdasarkan Supariasa (2002) yaitu : Defisit berat : < 70 % AKG Defisit sedang : 70 - 79 % AKG Defisit ringan : 80 - 89 % AKG normal : 90 - 119% AKG kelebihan : ≥ 120% AKG Status gizi. Status gizi contoh diukur dengan menggunakan indeks massa tubuh yang terdiri dari lima kategori menurut Depkes (1994) dalam Depkes (2005) yaitu sebagai berikut : Kategori IMT Kurus tingkat berat < 17,0 kg/m2 Kurus tingkat ringan 17,0 - 18,49 kg/m2 Normal 18,5 - 24,9 kg/ m2 Gemuk tingkat ringan 25 - 27,0 kg/m2 Gemuk tingkat berat > 27,0 kg/m2 Pengolahan data ini mencakup tabulasi data dan perhitungan statistik. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis data univariat dan analisis data bivariat. Adapun data yang akan dianalisis yaitu: 1. Analisis Univariat a. Data karakteristik contoh meliputi (usia, jenis kelamin, pekerjaan dan tingkat pendidikan) 28 b. Tingkat kecukupan dan Asupan energi dan protein contoh c. Tingkat pengetahuan gizi contoh d. Jenis terapi kanker contoh e. Jenis kanker contoh f. Status gizi contoh g. Asupan makan contoh (energi dan protein) dengan status gizi contoh h. Jenis terapi kanker contoh dengan status gizi contoh i. Jenis kanker contoh dengan status gizi contoh j. Asupan makan contoh (energi dan protein) dengan terapi kanker contoh k. Kebiasaan makan contoh 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat untuk melihat hubungan antar dua variabel dengan menggunakan uji korelasi Pearson digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yaitu hubungan antara tingkat pengetahuan gizi, asupan (energi dan protein), jenis terapi kanker dengan status gizi. . 29 Tabel 4 Pengkategorian variabel penelitian No Variabel 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Pekerjaan 3. Tingkat Pendidikan 5. Pengetahuan gizi 6. Jenis kanker 7. Terapi kanker 8. Asupan zat gizi (Energi & protein) 9. Status gizi Kategori/Kelompok 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 15-24 tahun 25-34 tahun 35-44 tahun 45-54 tahun 55-64 tahun 65-74 tahun > 75 tahun Laki-laki Perempuan 1. Pegawai swasta 2. PNS 3. Wiraswasta 4. Buruh 5. IRT/ tidak bekerja 3. Perguruan Tinggi 4. SMA/sederajat 5. SMP/sederajat 6. SD/sederajat 7. Tidak sekolah 1. Kurang (<60%) 2. Sedang (60%-80%) 3. Baik (>80%) 1. Kanker payudara 2. Kanker servix 3. Kanker paru 4. Kanker ovarium 5. Kanker nasofaring 6. Kanker rektum 7. Kanker tiroid 8. Kanker kolon 9. Hepatoma 10. Lymphoma non hodgkin’s 1. Kemoterapi 2. Radioterapi 3. Operasi 4. Terapi lainnya 1. Defisit berat : < 70% AKG 2. Defisit sedang : 70 - 79% AKG 3. Defisit ringan : 80 - 89 % AKG 4. Normal : 90 - 119% AKG 5. Kelebihan : ≥ 120 % AKG Kurus tingkat berat : <17,0 kg/m2 Kurus tingkat ringan : 17,0 – 18,49 kg/m2 Normal : 18,5- 24,9 kg/m2 Berat tingkat ringan : 25,0 – 27,0 kg/m2 Berat tingkat berat : > 27 kg/m2 Sumber/ Acuan Riskesdas 2007 Sebaran contoh Sebaran contoh Sebaran contoh Khomsan (2000) Data RSK.Dharmais Rekam medis Supariasa (2002) Depkes (2005) 30 Definisi Operasional Contoh adalah pasien kanker rawat inap baik laki-laki maupun perempuan yang telah bersedia menjadi contoh penelitian dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti. Usia adalah umur penderita kanker yang dikelompokan menjadi tujuh kelompok umur yaitu 15-24 tahun, 25-34 tahun, 35-44 tahun, 45-54 tahun, 55-64 tahun, 6574 tahun dan > 75 tahun. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir contoh yang telah ditamatkan dan memperoleh ijazah atau sertifikat, yang dikategorikan menjadi SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/ sederajat, Perguruan tinggi/ sederajat. Pekerjaan adalah jenis pekerjaan contoh yang dikategorikan menjadi PNS, Pegawai Swasta, wiraswasta, buruh, IRT/ tidak bekerja. Pengetahuan gizi adalah kemampuan contoh dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan gizi seimbang, dan fungsi zat gizi. Jenis kanker adalah jenis kanker yang diderita oleh contoh. Jenis Terapi kanker adalah jenis upaya tindakan seperti kemoterapi, radioterapi maupun kombinasi pengobatan yang sedang dijalani oleh contoh. Asupan makan adalah konsumsi makanan contoh berdasarkan hasil recall dua kali 24 jam. Asupan Energi dan Protein adalah rata-rata asupan energi dan protein contoh yang berasal dari makanan baik secara oral, enteral maupun parenteral yang dihitung dari 2 hari asupan contoh. Tingkat Kecukupan Energi dan Protein adalah jumlah asupan energi dan protein contoh yang dibandingkan dengan angka kecukupan gizi untuk status gizi kategori kurang atau lebih sedangkan status gizi normal dibandingkan dengan angka kecukupan gizi yang telah dikoreksi berat badan ideal. Status gizi adalah keadaan gizi contoh yang dihitung berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) menurut Depkes (2005). IMT dihitung berdasarkan berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dikuadratkan (BB/TB2).