konsumsi pangan, aktivitas fisik dan kaitannya

advertisement
iii
RINGKASAN
MUTIA FERMANDA. Analisis Asupan Air dan Mutu Gizi Asupan Pangan pada
Wanita Dewasa di Indonesia. Dibimbing oleh Hardinsyah dan Sri Prihatini.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis asupan air
dan mutu gizi asupan pangan pada wanita dewasa (20-55 tahun) di Indonesia.
Selain itu, penelitian ini juga memiliki tujuan khusus sebagai berikut: (1)
Menganalisis asupan air pada wanita dewasa; (2) Menganalisis kebutuhan dan
tingkat pemenuhan kebutuhan air pada wanita dewasa; (3) Menganalisis mutu
gizi asupan pangan pada wanita dewasa; (4) Menganalisis hubungan antara
karakteristik sampel dengan asupan air dan mutu gizi asupan pangan pada
wanita dewasa.
Penelitian ini menggunakan data Riskesdas 2010, oleh karena itu desain
penelitian ini secara keseluruhan mengacu pada desain penelitian tersebut
(cross sectional study). Pengumpulan data dilakukan oleh Tim Riskesdas pada
bulan Mei–Agustus 2010 pada 33 provinsi di Indonesia. Pengolahan, analisis,
dan interpretasi data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Juni–September
2011 di Kampus IPB Darmaga Bogor, Jawa Barat. Data yang digunakan dalam
penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder. Data diperoleh berupa
electronic file yang terdiri dari data entrian dan data hasil olahan. Data terdiri atas
variabel karakteristik sampel (usia, berat badan, tinggi badan, dan status
kehamilan), karakteristik sosial ekonomi (pendidikan, pekerjaan, daerah, status
ekonomi), asupan pangan serta konsumsi zat gizi makro, vitamin, dan mineral.
Data yang diperoleh, diolah dan dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excell
dan SPSS. Proses pengolahan meliputi cleaning dan analisis.
Sampel rumah tangga dalam Riskesdas 2010 dipilih berdasarkan listing
Sensus Penduduk tahun 2010. Proses pemilihan rumah tangga dilakukan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) dengan two stage sampling. Jumlah rumah tangga
yaitu 69300 dengan jumlah anggota rumah tangga sebanyak 251388, kemudian
didapatkan 66630 orang wanita dewasa (usia 20-55 tahun). Cleaning data
dilakukan untuk data berat badan, tinggi badan dan asupan pangan yang tidak
lengkap, serta terhadap sampel yang asupan energinya <0.3 atau >3 kali dari
energi basal dan memiliki tingkat kecukupan zat gizi >400%. Setelah dilakukan
proses cleaning, maka jumlah sampel wanita dewasa yang digunakan untuk
penelitian yaitu 57232 orang, yang terdiri dari 1995 orang wanita hamil dan
55237 orang wanita yang tidak hamil.
Rata-rata total asupan air pada wanita dewasa hamil lebih tinggi
dibanding wanita yang tidak hamil, yaitu 1586.0±608.1 mL. Sementara itu, ratarata total asupan air pada wanita yang tidak hamil adalah sebanyak
1530.7±552.3 mL. Adapun persentase air dari minuman, makanan, dan
metabolik pada wanita hamil berturut-turut adalah 57.4±15.6%, 31.0±14.7%, dan
11.6±4.4%. Persentase air dari minuman, makanan, dan metabolik pada sampel
yang tidak hamil adalah sebesar 56.9±15.2%, 31.8±14.1%, dan 11.4±4.1%.
Rata-rata kebutuhan air pada wanita hamil adalah 2829.3±343.5 mL dan
wanita yang tidak hamil adalah 2395.9±364.8 mL. Tingkat pemenuhan
kebutuhan air pada wanita hamil 56.8±22.9%, lebih rendah dibanding wanita
yang tidak hamil 65.4±25.9% (p<0.01). Tingkat pemenuhan kebutuhan air pada
dewasa muda dan dewasa madya adalah 64.3±25.4% dan 66.4±26.6% (p<0.01).
Total asupan air pada penelitian ini dianggap rendah.
Rata-rata mutu gizi asupan pangan pada wanita hamil dan tidak hamil
adalah 48.6±16.4 dan 53.2±15.9. Sebanyak 67.2% wanita hamil dan 56.2%
iv
wanita tidak hamil memiliki skor mutu gizi pangan <55 dan tergolong sangat
kurang. Umumnya sampel mengalami defisiensi (<70% AKG) pada seluruh zat
gizi, kecuali fosfor dan vitamin A. Hanya 2.5% sampel hamil dan 3.1% sampel
tidak hamil yang memiliki kategori MGP baik (≥85).
Hasil uji korelasi Rank Spearman pada keseluruhan subjek menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p<0.01) antara asupan air dengan
pendidikan (r=0.005) dan status ekonomi (r=0.119), serta antara MGP dengan
pendidikan (r=0.054) dan status ekonomi (r=0.219). Hasil uji beda-t menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan air sampel yang
bertempat tinggal di desa dengan yang bertempat tinggal di kota (p<0.01). Hasil
uji beda-t juga menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara mutu gizi
asupan pangan sampel yang bertempat tinggal di desa dengan yang bertempat
tinggal di kota (p<0.01).
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang jumlah
asupan air dan mutu gizi asupan pangan pada wanita dewasa di Indonesia.
Wanita dewasa disarankan untuk mengonsumsi air sesuai dengan kebutuhan
dan mengonsumsi pangan sumber hewani, sayur, dan buah untuk meningkatkan
mutu gizi asupan pangan.
Download