BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis (Explanatory Research), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih variabel dalam hal ini hubungan variabel bebas dengan variabel terikat melalui pengujian hipotesa. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode belah lintang (Cross Sectional) karena variabel-variabel penelitian dikumpulkan pada saat yang bersamaan 16). B. Populasi dan sampel 1. Populasi Semua siswa Sekolah Dasar Bandarharjo Swasta Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara sebesar 111 orang 2. Sampel Sampel diambil secara purposive sampling yaitu : Sebanyak 34 siswa dari kelas 4 dan 5 dengan pertimbangan lebih mudah ditanyai mengenai recall makanan dibanding kelas 1, 2 dan 3, sedangkan kelas 6 tidak diambil sampel karena akan menghadapi ujian akhir. C. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel a) Variabel bebas : 1) Infeksi kecacingan 2) Tingkat Konsumsi Energi 3) Tingkat Konsumsi Protein b) Variabel Terikat : Prestasi Belajar 2. Definisi Operasional a) Infeksi Kecacingan Definisi : Merupakan infeksi cacing usus yang bersifat parasit dengan daur hidup yang berkaitan dengan perilaku bersih dan kondisi sanitasi lingkungan dengan pemeriksaan mikroskopik tinja tiap sampel menurut cara modifikasi Kato-Katz yang kemudian diterapkan dalam sebuah prosedur pemeriksaan yang didasarkan pada sistem ban berjalan (assembly line) yana diukur dengan cara menghitung jumlah telur dalam tinja (Tpg). Skala : Rasio b) Prestasi belajar Definisi : hasil yang dicapai siswa setelah menempuh pelajaran yang berupa nilai-nilai ulangan harian atau semester yang diukur berdasarkan nilai raport semester II tahun 2004/2005 yaitu untuk semua jumlah mata pelajaran Skala : Rasio c) Tingkat konsumsi energi adalah banyaknya zat gizi yang dikonsumsi dibatasi pada energi dan dinyatakan dengan satuan kalori/hari dihitung dari konsumsi pangan sehari dengan menggunakan metode recall 1 x 24 jam selama 3 hari berturut-turut dibandingkan dengan Angka Kecukupan Energi yang dianjurkan (kalori) dikalikan 100 % Skala : Interval d) Tingkat konsumsi protein adalah banyaknya zat gizi yang dikonsumsi dibatasi pada protein dan dinyatakan dengan satuan gr/hari dihitung dari konsumsi pangan sehari dengan menggunakan metode recall 1 x 24 jam selama 3 hari berturut-turut dibandingkan dengan Angka Kecukupan Protein yang dianjurkan (gr) dikalikan 100 % Skala : Interval D. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara mencatat langsung melalui wawancara kepada responden. Data primer meliputi : a. Identitas responden (nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan orang tua serta berat badan responden) b. Infeksi cacingan : Infeksi cacing Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura yang bersifat parasit yang dilakukan melalui pemeriksaan feses dengan menggunakan metode Kato-Katz c. Prestasi Belajar : Hasil yang dicapai siswa setelah menempuh pelajaran yang berupa nilai-nilai ulangan harian atau semester yang diukur berdasarkan nilai raport semester II tahun 2004/2005 d. Pengukuran tingkat konsumsi energi dan protein yang diperoleh dari hasil recall dalam waktu 1 x 24 jam selama 3 hari berturut-turut 2. Data Sekunder a. Diperoleh dari laporan gambaran umum SD Bandarharjo Swasta b. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengambil data prestasi belajar di SD Bandarharjo yaitu nilai-nilai ulangan harian atau semester yang diukur berdasarkan nilai raport semester II tahun 2004/2005 E. Metode Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data meliputi : 1. Editing Mengkoreksi data yang diperoleh meliputi hasil 3 x recall 24 jam berturut-turut 2. Koding Setelah data di edit, kemudian memberi kode pada hasil jawaban 3. Tabulasi data Merupakan kelanjutan dari pengkodean pada proses pengolahan data. Hal ini dilakukan agar lebih mudah penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dan menggunakan program komputer. Setelah data didapat, kemudian data diolah dengan menggunakan komputer melalui program FP2 sehingga diperoleh konsumsi energi dan protein. Perhitungan kecukupan gizi yang dianjurkan berdasarkan pada rata-rata patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur dan jenis kelamin. Penyesuaian perbedaan berat badan ideal dalam AKG dengan berat badan aktual, dilakukan berdasarkan rumus 2) : Berat Badan Aktual ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ x AKG Berat Badan Standart Untuk mengetahui tingkat konsumsi energi dan protein menggunakan rumus : Asupan Energi (kal) Tingkat Konsumsi energi : ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ x 100 % Angka Kecukupan Gizi Asupan Protein (gr) Tingkat Konsumsi Protein : ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ x 100 % Angka Kecukupan Gizi Angka Kecukupan Energi (AKG Energi) dan Angka Kecukupan Protein (AKG Protein) dihitung dengan menggunakan koreksi berat badan, sedangkan untuk mengetahui kategori tingkat Kecukupan Energi dan Protein dilihat pada tabel : No Tingkat kecukupan Kategori (% AKG) 1 < 70 % Defisit Tingkat Berat 2 70-79 % Defisit Tingkat Sedang 3 80-89 % Defisit Tingkat Ringan 4 90-119 % Normal 5 > 119 % Diatas Kecukupan Sumber : WKNPG, 1998 2) Kemudian untuk Klasifikasi jumlah telur mengacu pada FKUI 10) : 1) Jika dalam lapang pandang ditemukan banyak sekali telur (lebih dari 100) maka dinyatakan infeksi berat atau + + + (plus 3) 2) Jika dalam lapang pandang ditemukan telur cacing yang tidak begitu banyak (sedang) atau kurang dari 100 maka dinyatakan infeksi sedang atau + + 3) Jika dalam lapang pandang ditemukan < 10 telur, dikategorikan sebagai infeksi ringan atau + 4) Kondisi telur juga dinilai atas kondisi fertil dan infertile. Untuk telur fertile tanda plus diatas ditulis dalam kurung, misalnya (+ +) Untuk Prestasi Belajar dapat dikategorikan sebagai berikut : 1) Baik : > 80 2) Cukup : 61 - 79 3) Kurang : < 60 4. Analisa data a) Univariat Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi mengenai infeksi cacingan dan tingkat konsumsi energi dan protein dengan prestasi belajar. b) Bivariat Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal maka digunakan Uji Kolmogorov Smirnov, kemudian setelah itu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan ascaris dan trichuris terhadap prestasi belajar serta hubungan tingkat konsumsi energi dan protein dengan prestasi belajar maka jika data berdistribusi normal menggunakan Uji Analisa Korelasi Product Moment Pearson dan jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan Uji Analisa Korelasi Rank Spearman