KONSUMSI IKAN PENDUDUK RIAU PEKANBARU, BALITBANG RIAU, 15/15/2016. Ikan mengandung asam lemak omega-3 (DHA) dan omega-6, yang berperan dalam pertumbuhan dan kesehatan. Ikan menyediakan protein hewani yang relatif tinggi, dan menyediakan asam lemak tidak jenuh esensial yang diperlukan tubuh manusia. Ikan juga merupakan sumber vitamin A disamping vitamin lainnya dan juga berbagai mineral. Pada tahun 2014, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan melakukan Survei Diet Total (SDT) yang dilakukan di seluruh Provinsi di Indonesia. Survei terdiri dari dua kegiatan yaitu 1) survey konsumsi makanan individu (SKMI) dan 2) analisis cemaran kimia makanan (ACKM). SKMI bertujuan salah satunya untuk memperoleh informasi tentang gambaran pola konsumsi makanan dan tingkat kecukupan zat gizi penduduk. Disain penelitian SKMI adalah kros-seksional, di Provinsi Riau jumlah sampelnya adalah 3.500 orang. Konsumsi makanan diperoleh dengan cara ‘recall 1x24 jam’. Metode recall adalah cara pengumpulan data individu dan keluarga dengan cara meminta anggota rumah tangga untuk mengingat kembali semua makanan yang dikonsumsi selama 24 jam yang lalu dengan cara probing (penggalian) informasi. Hasil wawancara recall makanan pada individu, diperoleh berat masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi dalam satuan gram dan mililiter (ml), kemudian setiap jenis bahan makanan dikelompokkan dalam 17 grup makanan menurut pengelompokkan ASEAN. Kelompok ikan dan olahannya terdiri dari 1) ikan laut, 2) ikan air tawar, 3) olahan ikan, 4) udang, kepiting dan olahannya, 5) cumi, kerang, keong dan olahannya, dan 6) hewan air lainnya. Rata-rata konsumsi ikan dan olahannya di Riau adalah 118,7 gram/orang/hari, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional yaitu 78,4 gram/orang/hari. Konsumsi ikan tertinggi ada di Provinsi Maluku Utara yaitu 201,4 gram/orang/hari. Berdasarkan data konsumsi ikan penduduk Indonesia, jenis ikan yang banyak dikonsumsi adalah ikan laut, lalu diikuti dengan air tawar, yang memberikan sumbangan 54,3% dan 29,9% dari berat total ikan. Berat ikan yang dikonsumsi ikan oleh kelompok umur 19 – 55 tahun adalah yang paling besar. Persentase penduduk yang mengkonsumsi ikan laut hanya 25,5%, ikan tawar dikonsumsi oleh 11,0% penduduk, dan olahan ikan dikonsumsi oleh 16,6% penduduk. Konsumsi ikan sebanyak 118,7 gram menghasilkan 23,7 gram protein, dan mencukupi 47,4% (dengan asumsi kecukupan protein perhari adalah 50 gram) kecukupan protein sehari. Meskipun konsumsi ikan di Provinsi Riau lebih tinggi dari rata-rata nasional, namun perhatian perlu diberikan pada kelompok umur dibawah lima tahun karena berat ikan yang dikonsumsi paling rendah dan proporsi penduduk yang mengkonsumsi ikan juga paling rendah dibandingkan kelompok umur lainnya. Selain itu belum semua penduduk mengkonsumsi ikan, hanya 1 dari 4 penduduk yang mengkonsumsi ikan laut, dan 1 dari 10 penduduk yang mengkonsumsi ikan air tawar. (HRH) Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2014. Buku Studi Diet Total: Survei Konsumsi Makanan Individu Indonesia 2014. Jakarta: Lembaga Penerbit Balitbangkes