Dra. Amanah Anwar., Psi., MSi. Anna.2016 Nutrisi dan Diet Komponen makanan Proses metabolik Komponen Makanan Diet sehat dilengkapi jumlah optimal semua nutrisi penting untuk kebutuhan metabolik tubuh. Selain air, makanan terdiri dari lima tipe komponen kimia yang melengkapi nutrisi spesifik untuk fungsi tubuh Lima tipe komponen dan peranannya dalam metabolisme adalah : Lima Tipe Komponen Karbohidrat Lemak Protein Vitamin Mineral Karbohidrat Terdiri dari simple sugars dan complex sugars sebagai sumber utama energi untuk tubuh. Simple sugars adalah glukosa, yang terdapat dalam daging, dan fructose yang terdapat dalam buah dan madu. Pelaku pola hidup diet juga mbutuhkan kandungan gula complex, spt sucrose (gula pemanis), lactosa yang terdapat dalam produk susu, dan starch (kanji) dlm berbagai tumbuhan Lemak Lemak juga menghasilkan energi untuk tubuh. Lemak meliputi lemak jenuh dan lemak tidak jenuh atau dikenal sebagai kolesterol. Ahli nutrisi merekomendasikan bahwa diet terdiri tidak lebih dari 30 % kalori (tidak kurang dari 10%) dari lemak. Untuk menghitung prosentase kalori dari lemak, perlu mengetahui jumlah kalori dan gram dari lemak. Gram lemak X 9, dan dibagi jumlah kalori. Protein Merupakan unsur penting terutama dalam pembentukan sel baru. Mereka terdiri dari molekul organik yang disebut asam amino: sekitar setengah dari 20 atau lebih asam amino yang dikenal penting untuk perkembangan dan fungsi tubuh serta harus disediakan oleh pola makan kita. Vitamin Vitamin adalah bahan kimia organik yang mengatur metabolosme dan fungsi tubuh. Mereka digunakan dalam mengkonversi nutrisi menjadi energi, menghasilkan hormon, dan menghancurkan produk limbah dan racun. Beberapa vitamin A,D,E, dan K hancur dalam lemak dan disimpan dalam jaringan lemak tubuh. Vitamin tersisa (B dan C) larut dalam air, cadangan tubuh sangat sedikit menyimpan vitamin ini dan mengeluarkan sejumlah kelebihan sebagai limbah. Mineral Mineral adalah zat in organik, seperti calcium, fosfor, potasium, sodium, besi, yodium, dan seng, yang penting dalam perkembangan dan fungsi tubuh. Misal: calcium dan fosfor merupakan komponen tulang dan gigi; potasium dan sodium berperan dalam trans misi syaraf; dan besi penting dalam mengedarkan oksigen dalam tubuh Makanan Sehat Makanan juga mengandung serat, yang tidak dianggap nutrisi karena tidak digunakan dalam metabolisme tetapi masih diperlukan dalam proses pencernaan. Orang bisa mendapatkan semua nutrisi dan serat yang mereka butuhkan dengan pola makan diet yang terdiri dari berbagai makanan dari lima kelompok dasar: biji2an, buah2an, sayuran, produk susu, daging dan ikan. Roti dan cereal yang terbuat dari biji2an lebih banyak mengandung serat dari pada biji2an yang diperkaya atau diperkuat dengan nutrisi. Makanan . . . Orang umumnya yang makan sehat tidak memerlukan pola makan tambahan dengan vitamin dan nutrisi lainnya, satu wortel misal, cukup dilengkapi vitamin A utk 4 hari. Wanita hamil membutuhkan lebih besar semua nutrisi: meski sebagian besar nutrisi tambahan berasal dari penyesuaian dalam pola makannya, mereka juga direkomendasi tambahan zat besi. Wanita dengan gen spesifik, mungkin membutuhkan folic acid, vit B, untuk mencegah bayidari perkemb cacat lahir parah (Spna bifida). Beberapa orang yang mengkonsumsi suplemen memiliki sikap yang lebih baik. Tetapi seseorang dapat kelebihan nutrisi, yang mengarah ke bentuk keracunan jika menumpuk dalam tubuh. Misal, Terlalu banyak vit A dan D menjadi bahaya kesehatan pada hati dan ginjal Makanan . . . Makanan tidak diproses umumnya lebih sehat dari pada makanan diproses, yang mengandung tambahan yang lebih menguntungkan industri makanan dari pada konsumen. Tambahan bahan pengawet, meningkatkan atau mpertahankan tekstur makanan, atau meningkatkan rasa makanan. Meski tidak berbahaya untuk kesehatan, beberapa menyebabkan reaksi alergi. Misal orang menjadi sensitif pada monosodium glutamate (MSG), mengalami peningkatan tekanan darah dan berkeringat ketika mengkonsumsinya. Anak terutama peka terhadap efek tambahan karena sistem tubuhnya masih pembentukan dan terlalu cepat matang , sedikit demi sedikit menjadi lebih banyak makan dari pada orang dewasa. Diet pada Lintas Budaya Di seluruh kel budaya diet bervariasi. Orang Denmark konsumsi 60% lebih lemak binatang dp Amerika yg konsumsi dua kali lebih banyak Israel dan Jepang. Itali dan Spanyol konsumsi 40% lebih sayur2an dp Finlandia dan Amerika. Pada abad 20, kebanyakan orang Amerika mprlihatkan pola makan: konsumsi lebih gula, lemak binatang, dan protein binatang tetapi konsumsi kurang serat. Cara pengolahan makanan juga merubah dan mempengaruhi pola makan mereka. Misal, kentang rebus mengandung banyak kalori dan hampir tidak ada lemak, tetapi jika digoreng atau potato chips, kalori dan lemak meningkat. Penggunaan pemrosesan dan fast food menyebabkan perubahan pola pengaturan makan. Diet mencakup Faktor Biopsikososial Banyak orang di dunia, bahkan bayi baru lahir, menyukai rasa manis dan menghindari rasa pahit. Kecenderungan ini muncul sejak lahir. Bahan kimia otak dapat membimbing orang makan makanan berlemak dan mengaktifkan pusat kenikmatan otak mrk ketika mmakannya Pola pengaturan makan (Diet) tergantung pada pengalaman individu dan sosial. Beberapa makanan lebih sesuai dimakan di rumah, bekerja, atau sekolah. Anak mengkonsumsi makanan tertentu sedang anak lain tidak, tergantung pada kondisi kultural dan ekonomi. Seseorang melihat TV yang menayangkan respon menyukai pada makanan tertentu, maka cenderung menjadi lebih menyukainya faktor sosial. Diet pada beberapa Negara Banyak anak di dunia tidak mengatur pola makan mereka untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat. 50% lebih anak tumbuh kerdil dengan malnutrisi di Ethiopia, Guatemala, dan India (WHO, 1999). Studi berat rata2 anak, menunjukkan bhw anak lbh kecil cend tumbuh pd daerah miskin. Studi anak miskin dan kaya tinggal pd area sama: anak upper class lebih tinggi dp lower class. Perbedaan pertumbuhan tubuh dihasilkan dari beberapa faktor, yaitu genetik, nutrisi, dan penyakit. Diet dan Kesehatan Bbrp orang mengatur pola makan: Biji2an Vegetarian Pd negara ttt, diet yang exessive akan mengembangkan atherosclerosis, hipertensi, dan kanker. Kontrol Berat & Diet Orang di banyak negara di dunia sangat memiliki “kesadaran berat”. Memperhatikan berat pada anak2 sejak dini, terutama bagi overweight dan yang tersisih dr kelompok sosial. Remaja banyak menjadi sangat mperhatikan penampilan fisik dan akan merubah seperti yang mereka inginkan Mereka sering mengekspresikan tentang: Masalah kulit, Ingin tampil lebih baik atau lebih atletis, Lebih tinggi atau pendek, Dan menjadi berat yang diinginkan. Perbedaan Sosiokultural, Gender, Usia dlm Kontrol Berat USA, prosentase tinggi Overweight & Obesity dp Inggris dan Canada UAS, >50% remaja overweight dan 25% ecesity, satu dari delapan anak Ow atau Obes. Prosentase lebih besar laki2 dp wanita Ow, tp wanita obesity. Prosentase wanita Ow atau Obesity lebih besar bg Afrika Amerika. Faktor Biologis pd Kontrol Berat Kecepatan metabolik individu Masalah kelenjar – kelenjar endokrin Herediter Mekanisme kontrol pada hypothalamus Pengaturan taraf insulin dalam darah seseorang Jumlah dan ukuran sel lemak dalam tubuh Exercise Faktor Biologis pd Kontrol Berat Karena kecepatan metabolik individu dapat berbeda, orang kurus lebih banyak kalori dipergunakan dp orang gemuk. Kecepatan metabolik lebih rendah maka jaringan lemak pindah tempat ke jaringan otot kegemukan. Menjadi gemuk krn terlalu sering makan Porsi makan lebih banyak Studi pd adult didapatkan ttg pengaturan pola makan bhw yang tidak tercatat terdapat pd orang lbh berat dp normal, wanita dp pria, dan sedikit pendidikan. Faktor Psikososial dlm Kontrol Berat Kecemasan, kemarahan dan stres Life style Kepekaan terhadap isyarat terkait makanan di lingkungan. Pengekangan makanan, menahan makan dapat mengembangkan pola makan yang abnormal, sering menjadi secara temporer disinhibited (penyimpangan menghambat) atau melepas. Prevensi Overweight Overweight – Kesehatan – Prevensi Prevensi Aktivitas fisik teratur Makan makanan sehat Kurangi makanan berkolesterol dan bergula Gunakan buah, kacang & makanan sehat lain Monitoring Exercise atau Perencanaan Diet secara komersial Behavioral & Cognitive Method Nutrition and exercise counseling Self monitoring Stimulus control techniques Altering the act of eating (mengubah aktivitas makan) – permen karet Behavioral contracting Anorexia & Bulimia Anorexia: kehilangan rasa lapar yang patologis. Anorexia ini merupakan gejala umum pada orang dengan gangguan mental ( lawan dari bulimia) Bulimia: rasa lapar yang berlebihan dan patologis