KEPEMIMPINAN SEKOLAH YANG EFEKTIF (Darwis Sasmedi, Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan) Abstract It is widely known that the school principals leadership is not yet satisfactory. The aims of this writing was to understand the effective school principals leadership related to the importance of the effective school leadership, the effective leadership in school, the characteristicts of the effective school principals, the practical of the effective school principal leadership, and the standard of effective leadership. This article further suggests that the effective school principal: (1) having strong and clear vision about his future school, and he motivate all staffs to actualize his vision; (2) having high expectation for student achievement and staff performance; (3) diligent to observe teacher in the class and give positive and constructive feedback to solve the problem and improve learning process; (4) utilizing time effectively; (5) utilizing human and material resources creatively; and (6) to monitor the student achievement individual and collectively and utilizing the information to direct instructional plan Key words: leadership, school, effective Pendahuluan Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka meningkat pula tuntutan terhadap para kepala sekolah. Mereka diharapkan mampu melaksanakan fungsinya baik sebagai manajer dan leader. Untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah dan tenaga kependidikan yang lain, Pemerintah Indonesia telah menunjukkan good will, dengan memperhatikan kesejahteraan melalui beberapa langkah antara lain: pemberian gaji, kewenangan, dan otonomi yang cukup untuk memperkuat peran manajerial mereka di sekolah. Dengan diterbitkannya instrumen kebijakan baru, maka para kepala sekolah akan segera mendapat kompensasi meningkat, dukungan profesional, dan otonomi. Persoalannya adalah untuk memperoleh sejumlah penghargaan tersebut, setiap kepala sekolah harus memenuhi standar mutu yang telah digariskan oleh pemerintah, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Hal ini, dimaksudkan agar pemberian penghargaan tersebut terarah dan tepat sasaran. Sebagai pemimpin pendidikan di sekolah, kepala sekolah memiliki tanggungjawab legal untuk mengembangkan staf, kurikulum, dan pelaksanaan pendidikan di sekolahnya. Di sinilah, efektivitas kepemimpinan kepala sekolah tergantung kepada kemampuan mereka bekerjasama dengan guru dan staf, serta kemampuannya mengendalikan pengelolaan anggaran, pengembangan kurikulum, paedagogi, dan assessmen. http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=334:kepemimpinan-sekolahefektif&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189 pengembangan staf, Di samping itu untuk mewujudkan pengelolaan sekolah yang baik, perlu adanya kepala sekolah yang memiliki kemampuan sesuai tuntutan tugasnya. Untuk itu di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tetang Standar Nasional Pendidikan, pasal 38 disebutkan kriteria menjadi kepala sekolah meliputi: (1) berstatus sebagai guru; (2) memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; (3) memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di sekolah; dan (4) memiliki kemampuan kepimpinanan dan kewirausahaan di bidang pendidikan. Dalam kerangka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), kepala sekolah bertanggungjawab atas pelaksanaan (1) manajemen sekolah; (2) pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM); dan (3) peningkatan peran serta masyarakat dalam mendukung program sekolah. Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, telah diamanatkan dalam Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 8 disebutkan “masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan, dan pada pasal 9 berbunyi masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan”. Untuk menjalankan tugas manajerial di atas, dan juga merespon tuntutan yang terus berubah saat ini, kepala sekolah harus memiliki kepemimpinan yang kuat agar mampu melaksanakan program-program sekolah yang mereka bina secara efektif. Hal ini, mengingat kepala sekolah tidak saja bertanggungjawab mengelola guru, murid, dan orang tua, tetapi juga harus menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat luas. Untuk mendukung pelaksanaan tanggungjawab tersebut, kepala sekolah perlu memiliki kemampuan dan keterampilan kepemimpinan. Untuk membekali calon kepala sekolah agar nantinya dapat menjadi pemimpin pendidikan yang kuat dalam mengembangkan lembaga secara baik, maka mereka perlu dibekali dengan wawasan tentang kepemimpinan efektif. Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap mutu pendidikan di Indonesia, belakangan ini banyak muncul ide persekolahan modern dengan berbagai nama, seperti: Sekolah Unggul, Sekolah Terpadu, Sekolah Percontohan, dan seterusnya. Di beberapa negara maju gerakan ini dinamakan dengan ide Sekolah Efektif. Ciri utama sekolah efektif, berdasarkan berbagai riset meliputi: (1) kepemimpinan instruksional yang kuat; (2) harapan yang tinggi terhadap prestasi siswa; (3) adanya lingkungan belajar yang tertib dan nyaman; (4) menekankan kepada keterampilan dasar; (5) http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=334:kepemimpinan-sekolahefektif&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189 pemantauan secara kontinyu terhadap kemajuan siswa; dan (6) terumuskan tujuan sekolah secara jelas (Davis & Thomas, 1989: 12). Untuk mewujudkan sekolah efektif hanya mungkin didukung oleh kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yang efektif. Fred M. Hechinger (dalam Davis & Thomas, 1989: 17) pernah menyatakan: “Saya tidak pernah melihat sekolah yang bagus dipimpin oleh kepala sekolah yang buruk dan sekolah buruk dipimpin oleh kepala sekolah yang buruk. Saya juga menemukan sekolah yang gagal berubah menjadi sukses, sebaliknya sekolah yang sukses tiba-tiba menurun kualitasnya. Naik atau turunnya kualitas sekolah sangat tergantung kepada kualitas kepala sekolahnya. Pentingnya Kepemimpinan Sekolah yang Efektif Telah menjadi harapan masyarakat bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan selayaknya mampu memimpin dirinya sendiri dan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan yang lainnya. Untuk meningkatkan kualitas diri, banyak upaya yang dapat ditempuh. Adair (1984) menawarkan ada lima hal yang dapat dilakukan, yaitu: (1) mengenal diri sendiri dengan Strength, Weaknesess, Opportunities, Threats (SWOT); (2) berusaha memiliki Kredibilitas; Akseptabilitas, Moralitas, dan Integritas (KAMI); (3) mempelajari prinsip-prinsip kepemimpinan; (4) menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan; dan (5) belajar dari umpan balik. Jadi, punya ilmu harus dipraktikkan seperti nasehat Confius, seorang filosof kuno yang menyatakan, ”Inti pengetahuan ialah mempunyai dan menggunakannya.” Secara obyektif, kehidupan sekolah akan selalu mengalami perubahan sejalan dengan dinamika pembangunan. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan harus berupaya mengembangkan pengeahuan dan keterampilannya dalam mengelola perubahan yang terjadi di sekolah. Melihat posisinya sebagai top leader, kepala sekolah efektif akan menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan reformasi pendidikan pada tingkat sekolah. Dengan melakukan studi terhadap kepemimpinan sekolah efektif kita dapat menggali informasi tentang nilai-nilai efektivitas harus dipelihara di sekolah. Sergiovanni (1987) menjelaskan kriteria sekolah efektif ke dalam hal-hal berikut, yaitu: (1) skor tes UN meningkat; (2) kehadiran (guru, siswa, staf) meningkat; (3) meningkatnya jumlah PR; (4) meningkatnya waktu untuk penyampaian mata pelajaran; (5) adanya partisipasi masyarakat dan orang tua; (6) partisipasi siswa dalam ekstra kurikuler; (7) penghargaan bagi siswa dan guru; dan (8) kualitas dukungan layanan bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Demikianlah, kriteria efektivitas sekolah tersebut akan berkembang sesuai http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=334:kepemimpinan-sekolahefektif&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189 dengan muatan nilai-nilai lokal sekolah, di samping mengikuti standar kinerja pada umumnya. Kepemimpinan yang Efektif di Sekolah Mengingat tugas kepemimpinan yang kompleks, pengertian kepemimpinan tidak dapat dibatasi secara pasti, termasuk pengertian kepemimpinan efektif di sekolah. Namun, sejumlah rujukan menjelaskan bahwa kepemimpinan efektif di sekolah dapat berkait dengan kepemimpinan kepala sekolah di sekolah yang efektif. Atas dasar pandangan ini, maka kepemimpinan efektif di sekolah dapat dimengerti sebagai bentuk kepemimpinan yang menekankan kepada pencapaian prestasi akademik dan non akademik sekolah. Dengan demikian, pemimpin pendidikan efektif selalu berkonsentrasi untuk menggerakkan faktor-faktor potensial bagi ketercapaian tujuan sekolah. Sebagai pemimpin pendidikan pula, kepala sekolah efektif mampu menunjukkan kemampuannya mengembangkan potensi-potensi sekolah, guru, dan siswa untuk mencapai prestasi maksimal. Seorang kepala sekolah efektif sebagai pemimpin pendidikan selayaknya harus mampu meningkatkan prestasi sekolah dengan menunjukkan kemampuannya dalam mengelola sekolah, guru, dan siswa sebagai komponen utama untuk mencapai tujuan sekolah. Pengelolaan yang terkait dengan komponen sekolah dapat meliputi: (1) kurikulum praktis dan mantap; (2) tujuan yang menantang dan balikan yang efektif; (3) partisipasi orang tua dan masyarakat; (4) lingkungan yang tertib dan nyaman; dan (5) kolegialitas dan profesionalisme. Sementara, pengelolaan yang terkait dengan komponen guru dapat mencakup: (1) strategi instruksional; (2) manajemen kelas; dan (3) desain kurikulum. Adapun pengelolaan yang terakit dengan siswa mencakup: (a) lingkungan rumah; (b) kecerdasan belajar; dan (c) motivasi. Ketiga komponen tersebut bersifat interrelatif, oleh karenanya harus dikelola secara sinergis dengan mendasarkan kepada prinsip-prinsip koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi. Dari berbagai pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan efektif adalah kepemimpinan kepala sekolah yang memfokus kepada pengembangan instruksional, organisasional, staf, layanan murid, serta hubungan dan komunikasi dengan masyarakat. Ciri-ciri Kepala Sekolah Efektif Kepala sekolah efektif harus mengetahui: (1) mengapa pendidikan yang baik diperlukan di sekolah; (2) apa yang diperlukan untuk meningkatkan mutu sekolah; dan http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=334:kepemimpinan-sekolahefektif&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189 (3) bagaimana mengelola sekolah untuk mencapai prestasi terbaik. Kemampuan untuk menguasai jawaban atas ketiga pertanyaan ini akan dapat dijadikan standar kelayakan apakah seseorang dapat menjadi kepala sekola efektif atau tidak. Ciri dan perilaku kepala sekolah efektif dapat dilihat dari tiga hal pokok, yaitu: (1) kemampuannya berpegang kepada citra atau visi lembaga dalam menjalankan tugas; (2) menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah; dan (3) memfokuskan aktivitasnya kepada pembelajaran dan kinerja guru di kelas (Greenfield, 1987; Manasse, 1985). Adapun secara lebih detil, deskripsi tentang kualitas dan perilaku kepala sekolah efektif dapat diambil dari pengalaman riset di sekolahsekolah unggul dan sukses di negara maju. Atas dasar hasil riset tersebut, dapat dijelaskan ciri-cirinya, yaitu: (1) kepala sekolah efektif memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolahnya, dan ia mendorong semua staf untuk mewujudkan visi tersebut; (2) kepala sekolah efektif memiliki harapan tinggi terhadap prestasi siswa dan kinerja staf; (3) kepala sekolah efektif tekun mengamati para guru di kelas dan memberikan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran; (4) kepala sekolah efektif mendorong pemanfaatan waktu secara efisien dan merancang langkah-langkah untuk meminimalisasi kekacauan; (5) kepala sekolah efektif mampu memanfaatkan sumber-sumber material dan personil secara kreatif; dan (6) kepala sekolah efektif memantau prestasi siswa secara individual dan kolektif dan memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan instruksional. Kepala sekolah yang tidak efektif biasanya, yaitu: (1) membatasi perannya sebagai manajer sekolah dan anggaran; (2) menjaga dokumen, sangat disiplin; (3) berkomunikasi dengan setiap orang sehingga memboroskan waktu dan tenaga; (4) membiarkan guru mengajar di kelas; (5) memanfaatkan waktu hanya sedikit untuk urusan kurikulum dan pembelajaran (Martin & Millower, 1981; Willower & Kmetz, 1982). Praktik Kepemimpinan Kepala Sekolah Efektif Dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin yang efektif di sekolah, selama periode kepemimpinannya kepala sekolah dapat melaksanakan hal-hal berikut. Dalam tahun pertama masa bakti kepemimpinannya, kepala sekolah efektif dapat melakukan hal-hal, yaitu: (1) menerima tanggungjawab sebagai kepala sekolah. Jika masih menekankan kepada administrasi dan disiplin, membiarkan guru mengajar di kelas, maka ia perlu merubah wawasannya menuju manajemen sekolah efektif; (2) menetapkan tujuan dan menetapkan norma-norma atas dasar kebijakan yang telah http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=334:kepemimpinan-sekolahefektif&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189 digariskan oleh dinas pendidikan, nilai masyarakat, dan tentunya visinya sendiri tentang sekolah unggul; (3) berkonsentrasi kepada upaya-upaya pembelajaran dan mulai melakukan kunjungan kelas; (4) mengembangkan aktivitas dan struktur sesuai dengan tujuan, norma, dan maksud pendidikan; (5) menyusun kalender akademik untuk menghindari hambatan belajar siswa, waktu perencanaan guru, dan seterusnya; (6) mendukung saluran-saluran untuk melakukan komunikasi terbuka, pengambilan keputusan, dan problem-solving. Berusaha untuk memantapkan atmosfir kolegial; (7) memperhatikan pertemuan dewan guru dalam memecahkan persoalan; (8) merencanakan pementapan dan orientasi akademik; (9) merencanakan sistem pemberian penghargaan bagi siswa dan staf; (10) berinisiatif membangkitkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat Di tahun kedua ini, kepala sekolah efektif menindaklanjuti ide-ide pada tahun pertama dengan kegiatan nyata, yaitu: (1) memantapkan iklim akademik sekolah, harapan berprestasi tinggi dalam keterampilan dasar, penilaian kemajuan, dan prestasi siswa. Minat staf harus dikonsentrasikan ke hal-hal tersebut; (2) mendorong kepekaan sekolah terhadap masyarakat; (3) mentransformasi visi sekolah efektif kepada staf, siswa, dan orang tua; (4) beralih dari fokus persoalan yang sempit menuju orientasi program yang lebih luas; (5) tampil percaya diri dan lebih visibel di jalan, kelas, halaman sekolah, dan masyarakat; (6) berinisiatif melakukan observasi kelas dan kegiatan supervisi akademik; (7) menjadwal peristiwa pelatihan instruksional; (8) memberi dukungan secara kontinyu kepada staf selama sesuai dengan tujuan sekolah yang lebih luas; (9) menjalin hubungan yang baik dengan komunitas sekolah, termasuk staf, siswa, orang tua, dan lingkungan; selalu memperlakukan staf, siswa, orang tua, dan pihak lain dengan rasa hormat. Pada tahun ketiga ini, kepala sekolah efektif pada dasarnya menyempurnakan implementasi perubahan iklim dan prosedur sekolah dan melanjutkan reformasi. Dalam hal ini, kepala sekolah dapat melakukan hal-hal berikut: (1) melanjutkan menyusun dan mentransformasi tujuan personal dan sekolah yang sejalan dengan pemerintah; (2) memantau proses dan program instruksional; (3) mengkoordinasikan program instruksional, dengan memantapkan prestasi; (4) mengambil peran penting dalam pengembangan program dan evaluasi dan keputusan tentang seleksi materi instruksional; (5) merencanakan dan menjadwal untuk penggunaan material dan sumber daya personil secara optimal; (6) mengorganisasi pelatihan inservice guru dalam bidang khusus dan teknik pengelolaan kelas; (7) tetap mempertimbangkan riset yang relafan http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=334:kepemimpinan-sekolahefektif&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189 dan gagasan untuk kepemimpinan efektif, sekolah efektif, dan pembelajaran efektif; dan (8) menyempurnakan standar kinerja guru, siswa, staf, dan diri sendiri. Standar Kepemimpinan yang Efektif Pada dasarnya kepemimpinan efektif dapat dilihat dari tujuh perilaku kepala sekolah untuk: (1) menerapkan kepemimpinan sekolah efektif; (2) melaksanakan kepemimpinan instruksional; (3) memelihara iklim belajar yang berpusat pada siswa; (4) mengembangkan profesionalitas dan mengelola SDM; (5) melibatkan orang tua dan menjalin kemitraan dengan masyarakat; (6) mengelola sekolah secara efektif dan melaksanakan program harian; dan (7) melaksanakan hubungan interpersonal secara efektif. Kepemimpinan di sekolah dapat mencakup serangkaian kegiatan kepala sekolah dalam memimpin institusi sekolah dengan cara membangun teamwork yang kuat, mengelola tugas dan orang secara bertanggungjawab, dan melibatkan sejumlah pihak terkait dalam pelaksanaan visi sekolah. Untuk membangun tim, kepala sekolah dapat melakukannya dengan; (1) mendorong dan merespon masukan dari anggota tim; (2) bekerjasama dengan staf dan murid memantapkan dan membangun tim di sekolah; (3) membantu tim menyusun tujuan; dan (4) memfokuskan tim kepada pencapaian tujuan yang spesifik dan terukur Koordinasi dapat dilakukannya dengan menjalin kerjasama dengan instansi terkait, melibatkan guru, staf, orang tua, dan masyarakat secara tepat dalam pengambilan keputusan. Adapun implementasi visi sekolah dapat dilakukan dengan cara mengembangkan visi sekolah bersama stakeholders, mengarahkan pelaksanaan program sesuai dengan visi sekolah, dan mengkomunikasikan dan menunjukkan visi dalam rangka peningkatan mutu sekolah. Kepemimpinan instruksional ditunjukkan kepala sekolah dalam berusaha mendorong kesuksesan semua murid dengan menciptakan program instruksional yang mendorong perbaikan proses belajar dan mengajar. Tiga hal penting yang menjadi perhatiannya berupa asesmen, kurikulum, dan pembelajaran. Dalam asesmen, kepala sekolah: (1) mengarahkan evaluasi belajar siswa dengan menggunakan beragam teknik dan sumber informasi; (2) menganalisis data siswa, staf, dan masyarakat untuk pengambilan keputusan; (3) memanfaatkan data sekolah. Penutup Kepemimpinan efektif di sekolah menekankan kepada pencapaian prestasi akademik dan non akademik. Pemimpin pendidikan yang efektif selalu berkonsentrasi http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=334:kepemimpinan-sekolahefektif&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189 untuk menggerakkan faktor-faktor potensial bagi ketercapaian tujuan sekolah. Kepala sekolah yang efektif mampu menunjukkan kemampuannya mengembangkan potensipotensi sekolah, guru, dan siswa untuk mencapai prestasi secara maksimal. Kepala sekolah yang efektif sebagai pemimpin pendidikan selayaknya harus mampu meningkatkan prestasi sekolah dengan menunjukkan kemampuannya dalam mengelola sekolah, guru, dan siswa sebagai komponen utama untuk mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah yang efektif dengan ciri-ciri, yaitu: (1) memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolahnya, dan ia mendorong semua staf untuk mewujudkan visi tersebut; (2) memiliki harapan tinggi terhadap prestasi siswa dan kinerja staf; (3) tekun mengamati para guru di kelas dan memberikan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran; (4) mendorong pemanfaatan waktu secara efisien dan merancang langkah-langkah untuk meminimalisasi kekacauan; (5) mampu memanfaatkan sumber-sumber material dan personil secara kreatif; dan (6) memantau prestasi siswa secara individual dan kolektif dan memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan instruksional. DAFTAR RUJUKAN Adair, John. 1984. Menjadi Pemimpin Efektif. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Davis, Gary A. & Thomas, Margaret A. 1989. Effective Schools and Effective Teachers. Massachusetts: Ally and Bacon. Depdiknas (2009). Kepemimpinan Pendidikan Persekolahan yang Efektif. Depdiknas. Jakarta Manasse, A. L. 1985. Improving Conditions for Principal Effectiveness: Policy Implications of Research. Elementary School Journal, 85 (3) 439-463. Sergiovanni, T. J. 1987. The Principalship: A Reflective Practice Perspective. Boston: Allyn & Bacon. http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=334:kepemimpinan-sekolahefektif&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189