filsafata-bahasa-proposisi

advertisement
FILSAFAT BAHASA
Proposisi dalam Bahasa
Empat Jenis Filsafat Bahasa
• Filsafat atomisme Logis
• Filsafat Positivime Logis
• Filsafat Empirisme Logis
• Filsafat Bahasa Biasa
Filsafat Atomisme Logis
• Tokoh : Bertrand Russell (1872-1970)
• Ludwig Wittgenstein (1889-1951)
• Atomisme Logis merupakan nama filsafat yang diberikan oleh
•
•
•
•
•
Russell
Russell: Logika adalah fundamental filsafat. Logika bersifat
atomis.
Atom yang dimaksud adalah atom logis bukan atos fisika
Analisis logis digunakan untuk mendapatkan satuan-satuan
logis akan kebearan realitas
Russell menganggap bahasa sehari-hari tidak memadai untuk
bahasa filsafat karena banyak makna ganda dan keterikatan
dengan konteks
Pikiran harus dibangun melalui bahasa yang berdasarkan
formulasi logika
Formulasi Logika Bahasa
• Konsep: struktur gramatikal belum tentu merupakan
•
•
•
•
struktur logis.
Struktur gramatikal yang sama belum tentu sama dalam
struktur logis, sangat mungkin berbeda dalam struktur
logis.
Formulasi logisnya adalah : subjek dan predikat harus
memiliki formulasi logis.
Formulasi logis dapat tercapai bila ada kesesuaian antara
subjek dan predikat.
Apabila unsur X (subjek) berkesesuaian dengan Y
(predikat) , unsur Y dapat digantikan dengan unsur X.
Contoh Formulasi Logis
• a. Kucing itu kuning.
• b. Kucing itu berjalan.
• c. SBY adalah presiden RI
• d. Presiden RI adalah SBY
• kalimat a dan b memiliki struktur gramatikal yang sama namun
•
•
•
•
berbeda struktur logisnya.
a dan b memiliki subjek sama, yaitu kucing, tetapi predikatnya
(prinsip verifikasi) berbeda.
Verifikasi atas predikat akan dapat membuktikan struktur logis.
Apakah kucing itu adalah kuning dan apakah kuning itu adalah
kucing.
Kalimat c dan d memiliki struktur logis yang sama: SBY adalah
presiden RI dan Presiden RI adalah seorang SBY.
Formulasi logis harus didukung oleh fakta , yaitu sintesa logis
dari fakta. Faktanya SBY adalah presiden RI dan presisen RI
faktanya adalah SBY.
• Struktur bahasa dan dunia harus sesuai atau isomorfi.
• Dunia merupakan serangkaian fakta dan fakta terungkap
melalui bahasa, sehingga harus ada kesesuian antara struktur
logis bahasa dan struktur logis realitas dunia.
• Isomorfi juga berkaitan dengan nama diri yang disebutnya
sebagai logical proper name.
• Logical proper name tidak hanya memasukkan nama diri tetapi
juga pronomina demosntrativa ini, itu,
sebagai egocentric particular.
yang disebutnya
• Logical proper name digunakan untuk mengacu dua hal, yaitu
1) entitas berfungsi sebagai nama yang tidak menunjuk objek
yang sama untuk dua entitas yang berbeda, 2) menunjuk
entitas yang dikenal pada suatu saat
• Dengan kata lain dalam kalimat SBY adalah presiden RI,
SBY adalah nama diri sedangkan presiden RI adalah
deskripsi nama diri.
• Dengan kata lain nama diri adalah bentuk pendek dari
deskripsi nama.
Filsafat Atomis Logis Ludwig Wittgnestein
• Konsep ludwig tidak jauh berbeda dengan Russell.
• Konsepnya: dunia terdiri atas keseluruhan fakta-fakta
•
•
•
•
•
•
bukan berisi benda-benda.
Substansi dunia adalah fakta bukan benda-benda.
Fakta merupakan keadaan atau peristiwa.
Fakta-fakta itu dapat dijelaskan berdasarkan hubungan
antarfakta.
Gambaran logis dapat diliht dari proposisi
Proposisi hanya mempunyai satu analisis yang lengkap
Proposisi bermakna adalah proposisi yang berhubungan
dengan nama, dan nama itu bermakna hanya jika dalam
hubungan dengan proposisi
• Nama merupakan istilah teknis dan tidak dapat dipecah
•
•
•
•
•
•
•
menjadi definisi.
Nama adalah tanda pertama (primitif)
Nama berarti sebuah objek dan objek itu adalah maknanya.
Jika tidak ada objek, proposisi hanya sebagai istilah tanpa
makna.
Apabila x adalah nama dan deskripsi nama merupakan
objeknya.
Nama SBY adalah teknis yang dapat dimaknai sebagai
presiden RI, ketua umum partai demokrat, dan seorang lakilaki.
Proposisi SBY adalah presiden RI merupakan proposisi
bermakna, sedangkan proposisi SBY adalah supir taksi adalah
palsu atau takbermakna.
Jadi, proposisi sejati dan bermakna harus menggambarkan
realitas dunia yang berstruktur logis.
Positivisme Logis (PL)
• Filsafat ini lahir di Wina dengan tokohnya Moritz Schlik, rudolf Carnap,
Hans Hahn
• Filsafat ini dipengaruhi aliran sebelumnya, yaitu aliran empiresme yang
diusung oleh Dvid Hume, John Stuart Mill dan Ernest Mach
• Aliran PL ini juga dipengaruhi oleh positivisme oleh karenanya disebut
sebagai neopositivime atau lebih dikenal dengan positivisme logis.
• PL menekankan pada aspek empirisme sehingga disebut juga
empirisme logis.
• PL tidak menolak metafisika seperti yang dilakukan oleh atomisme
logis. PL tidak mengingkari keberadaan dunia luar atau dunia
transenden, melainkan pernyataan metafisika tidak bermakna.
• Jadi, Kaum PL atau empiresme logis tidak menyatakan bahwa
pernyataan metafisika salah, melainkan pernyataannya tidak
menyatakan sesuatu sama sekali
• Konsep: proposisi dianggap bermakna apabila dapat
•
•
•
•
•
•
diverifikasi.
Memverifikasi berarti membuktikan secara empiris.
Setiap proposisi memiliki kemungkinan untuk diverifikasi.
Ayer: verifikasi ada dua jenis verifikasi ketat dan verifikasi
lunak atau longgar.
Verifikasi ketat ditegakkan oleh Moritz yang menafsirkan
verifikasi adalah pengamatan dengan bukti empiris.
Kebenaran proposisi harus didukung oleh bukti atau
pengalaman yang meyakinkan.
Verifikasi lunak diusulkan oleh Ayer: proposisi
mengandung kemungkinan bagi pengalaman atau
pengalaman yang memungkinkan dibuktikan kebenaranya.
Pernyataan: Di planet Mars terdapat kehidupan.
Pernyataan itu bermakna walaupun belum diverifikasi, tetapi
pernyataan itu memungkinkan untuk diverifikasi.
• Proposisi empiris: proposisi faktual yang harus dapat
•
•
•
•
diverifikasi secara empiris.
Proposisi analitis/formal: proposisi yang kebenaranya
tidak memerlukan verifikasi secara empiris, verifikasi ini
meliputi verifikasi logika dan matematika.
Proposisi analitis memiliki kebenaran berdasarkan makna
yang terkandung dalam simbol-simbol.
Proposisi analitis tidak berdasarkan pengalaman, tetapi
pengetahuan a priori (pengetahuan tanpa pengalaman
empiris)
Manusia akan mati, adalah proposisi a priori karena
simbol manusia dan mati berhubungan. Mati adalah sifat
manusia.
• Dalam pandangan Alfred Jules Ayer, proposisi bermakna
jika merupakan abservation statement. Artinya proposisi
tersebut merupakan hasil pengamatan atau verifikasi.
• Verifikasi juga tidak harus dilakukan secara lengkap,
cukup dengan sampel.
• Ayer menganggap bahwa ungkapan teologi, etika,
estetika adalah omong kosong, tak bermakna. Mis: Tuhan
adalah pencipta alam. Orang berdosa akan masuk
neraka, lukisan itu bernilai tinggi. Ungkapan itu tidak
mengungkapkan suatu realitas empiris.
• Filsafat Ayer dikenal sebagai radikalisme.
Download