BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, p7) studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan,untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan. Kasmir dan Jakfar (2010,p4) dalam bukunya berjudul “Studi Kelayakan Bisnis” menggunakan teori William F.S. Investasi diartikan sebagai mengorbankan dollar sekarang untuk dollar di masa yang akan datang. Dari pengertian ini terkandung 2 (dua) atribut penting di dalam investasi yaitu adanya resiko dan tenggang waktu. Mengorbankan uang artinya menanamkan sejumlah dana dalam suatu usaha saat sekarang atau saat investasi dimulai. Kemudian mengharapkan pengembalian investasi dengan disertai tingkat keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang. Pengorbanan sekarang mengandung suatu kepastian bahwa uang yang digunakan untuk investasi sudah pasti dikeluarkan.Sedangkan hasil di masa yang akan datang bersifat tidak pasti. Menurut Landis dan Christoper (2013), Studi kelayakan biasanya diarahkan pada pekerjaan yang semuanya akan berlangsung secara sekaligus, tetapi memiliki beberapa kompleksitas atau ketidakpastian. 2.1.1. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau bisnis dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan (Kasmir Jakfar,2012,p13),yaitu: 2.1.2. Menghindari Resiko Kerugian Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. 9 10 2.1.3. Memudahkan Perencanaan Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan. 2.1.4. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan usaha. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus diikuti. Pedoman tersebut telah tersusun secara sistematis, sehingga usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. 2.1.5. Memudahkan Pengawasan Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha sesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang telah disusun. 2.1.6. Memudahkan Pengendalian Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan,maka jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk mengendlaikan pelaksanaan agar tidak melenceng dari rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai. 2.2. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis Tahapan studi kelayakan bisnis yang harus dilaksanakan menurut Jumingan (2009,p10) sebagai berikut : 2.2.1. Kegiatan menemukan Ide/gagasan usaha Ide atau gagasan usaha biasanya dapat timbul melalui serangkaian kegiatan berikut : a. Melalui bacaan, dengan cara ini akan dapat diketahui sudah seberapa jauh perkembangan bidang usaha tersebut saat ini. Apa saja yang sudah dilakukan, teknologi yang sudah digunakan sampai saat ini. Apa saja yang sudah dilakukan, teknologi yang sudah digunakan sampai saat ini, apakah ada catatan data statistik yang 11 menggambarkan realisasi dari kegiatan yang telah dilakukan pelaku bisnis di bidang ini. b. Melalui survey. Fokus kegiatan mungkin belum tergambar secara nyata, tetapi pelaku berkeyakinan bahwa hasil temuannya merupakan suatu produk/jasa yang memang belum pernah ada sebelumnya atau temuannya merupakan suatu hasil temuan secara tidak langsung atau kebetulan, dan ternyata banyak hasil temuan dari teknologi yang ada sekarang adalah hasil dari ide/gagasan yang muncul melalui suatu survey. c. Melalui pengalaman kerja. Dalam konteks ini pelaku terbiasa dengan kegiatan kerja secara menyeluruh sehingga sekecil apapun pekerjaan yang berhubungan dengan proses penciptaan produk atau jasa sudah dikuasai dengan baik. Ide atau gagasan yang muncul akan terealisasi jika didukung oleh rasa keyakinan pelaku atas dasar pengalaman yang sudah dimiliki saat ini. 2.2.2. Melakukan studi kemungkinan pemilihan bentuk usaha yang tepat untuk ide/gagasan tersebut. Pilihan itu antara lain usaha menghasilkan barang (usaha industri),usaha peningkatan dari usaha yang memang sudah ada sebelumnya atau usaha perdagangan. Pertimbangannya harus dilakukan secara objektif setelah dilakukan pengumpulan data. 2.2.3. Tahap analisis data Secara berurutan analisis nya meliputi hal-hal berikut : a. Analisis pasar dalam usaha menentukan besarnya penerimaan dan biaya yang di butuhkan untuk memasarkan produk atau jasa yang sudah di rencankan sebelumnya. b. Analisis teknis dan manejemen di tunjukan untuk menentukan mesin dan peralatan,bahan baku,SDM,prosedur produksi , dan sebagainya yang semuanya harus terutang lengkap kedalam kebutuhan dana yang diperlukan untuk dapat memproduksi barang atau jasa sesuai rencana c. Analisis finansial baik buruknya hasil analisis finansial sangat tergantung tahap-tahap sebelumnya. d. Analisis manajemen dalam operasi ditujukan merencanakan,mengorganisasikan,melaksanakan,mengawasi untuk 12 tujuan sutu bisnis yang dijalankan untuk suatu pencapaian dan implementasi yang terkoordinasi secara efektivitas. 2.2.4. Aspek – Aspek Studi Kelayakan 2.2.5. Aspek Pemasaran, Dalam kaitan dengan studi kelayakan suatu usaha atau proyek,aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang paling penting. Ini disebabkan Aspek pasar dan pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu perusahaan.Apabila aspek pasar dan pemasaran tidak diteliti secara benar, bagaimana prospeknya di masa yang akan datang, bukan mustahil tujuan perusahaan tidak pernah tercapai. Bahkan bukan tidak mungkin kehidupan perusahaan akan terancam. Intinya aspek pasar dan pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu perusahaan. Apabila aspek pasar dan pemasaran tidak diteliti secara benar, bagaimana prospeknya di masa yang akan datang, bukan mustahil tujuan perusahaan tidak pernah tercapai.Bahkan bukan tidak mungkin kehidupan perusahaan akan terancam. Intinya Aspek pasar dan pemasaran adalah untuk mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki, struktur pasar dan peluang pasar yang ada, prospek pasar di masa yang akan datang serta bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan. Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Pengertian pasar secara sederhana bisa diartikan sebagai tempat sama lainnya. Pengertian pasar secara sederhana bisa diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Sedangkan pengertian dari pemasaran yang dikemukakan oleh Philip Kotler adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. 2.2.6. Aspek Teknis, Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkaitan dengan pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut dibangun. Evaluasi aspek teknis meliputi deskripsi produk, penentuan kapasitas produksi ekonomis proyek, proses produksi yang dilakukan, persediaan bahan baku, jumlah tenaga kerja, penggunaan mesin dan peralatan. Disamping itu perlu juga diteliti dan diajukan saran tentang lokasi proyek dan tata letak pabrik yang paling menguntungkan ditinjau dari berbagai macam segi. Dari kesimpulan perihal di atas maka 13 dapat diketahui juga rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya. 2.2.7. Aspek Finansial, aspek ini terdiri dari sumber-sumber dana, biaya Kebutuhan investasi, taksiran biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi, dan kriteria penilaian Investasi seperti : NPV, IRR, PI, Payback periode. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi. 2.2.8. Aspek Manajemen, Aspek manajemen yakni berkaitan dengan manajemen pembangunan atau pengembangan proyek dan manajemen Sumber daya manusia. 2.2.9. Aspek Hukum, aspek ini menyangkut sisi hukum yang berkaitan tentang ijin usaha, bentuk perusahaan, jaminan-jaminan maupun aspek hukum lainnya. 2.3.0 Aspek Ekonomi dan Sosial, Pengaruh usaha terhadap peningkatan penghasilan negara, Pengaruh proyek terhadap industri lain, seperti supply bagi industri lain dan pasar bagi hasil produksi, Aspek yang bersifat sosial seperti semakin ramainnya daerah tersebut, lalu lintas yang semakin ramai, penerangan listrik, dan lain sebagainya. Aspek sosial merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang dialami oleh masyarakat sekitar proyek atau bisnis tersebut didirikan. 2.3. Investasi Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen. Investasi adalah pengaitan sumber – sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Muljadi (2001:284). Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut : a) Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus dengan yang baru. b) Investasi dengan penggantian. penambahan kapasitas, sering juga bersifat 14 c) Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama. d) Investasi lain-lain, yaitu investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas. 2.3.1. Jenis-jenis Investasi Investasi terdapat empat penggolongan investasi, yaitu : 2.3.2. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment) Investasi ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat kontrak yang telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakanya tanpa mempertimbangkan laba atau rugi. Contohnya karena air limbah yang telahdigunakan dalam proses produksi jika dialirkan keluar pabrik akan mengakibatkan timbulnya pencemaran lingkungan, maka pemerintah mewajibkan perusahaan untuk memasang instalasi pembersih air limbah, sebelum dibuang keluar pabrik. 2.3.3. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measureable profit investment) Investasi ini dimaksudkan untuk menaikan laba, namun laba yang diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan adanya investasi ini sulit untuk dihitung secara teliti. Contohnya adalah pengeluaran biaya promosi produk untuk jangka panjang, biaya penelitian, dan pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan karyawan. Sulit untuk mengukur tambahan laba yag dapat diperoleh dengan adanya pengeluaran biaya promosi produk , begitu juga sulit untuk mengukur penghematan biaya (karena adanya efisiensi) akibat adanya program pelatihan. 2.3.4. Investasi dalam penggantian ekuipment (replacement investment) Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk mesin dan ekuipmen yang ada. Dalam pemakaian mesin dan ekuipmen, pada suatu saat yang terjadi biaya operasi mesin dan ekuipmen menjadi lebih besar dibandingkan dengan biaya operasi jika mesin tersebut diganti dengan yang baru, atau produktivitasnya tidak mampu memenuhi kebutuhan 15 2.3.5. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment) investasi ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya. Tambahan kapasitas akan memerlukan aktiva diferensial berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pandapatan diferensial, yang berupa tambahan pendapatan (revenues), serta memerlukan biaya diferensial, yang berupa tambahan biaya karena tambahan kapasitas. 2.4. Prinsip-prinsip Investasi Investasi memiliki prinsip – prinsip yang wajib diperhatikan dalam berinvestasi, agar yang ditananamkan tidak memiliki resiko yang dapat merugikan para investor, yaitu : 2.4.1. High risk high return dan low risk low return adalah prinsip yang mengatakan bahwa semakin beresiko investasi seseorang semakin tinggi pendapatan yang akan diterima dimasa yang akan datang dan sebaliknya 2.4.2. Diversification (diverse low risk) adalah prinsip yang akan mengatakan bahwa penganekaragaman dalam investasi akan membuat resiko investasi berkurang. 2.4.3. Long term stability (long term low risk) adalah prinsip yang mengatakan bahwa investasi yang berjangka waktu panjang beresiko rendah 2.4.4. Liquidity (liquid high risk) adalah prinsip yang mengatakan bahwa semakin liquidinvestasi tersebut, semakin besar resiko yang melekat. 2.5. Resiko Investasi Risiko investasi adalah kemungkinan hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapakan. Dalam konteks Manajemen investasi, risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapakan (expected return) dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata (actual return). Semakin besar penyimpangannya bearti semakin besar tingkat risikonya. Risiko juga merupakan keadaan dimana kemungkinanya timbulnya kerugian/bahaya itu didapat diperkirakan sebelumnya dengan menggunakan data/informasi yang cukup terpercaya atau relevan yang tersedia. Adapun konteks resiko dibedakan menjadi 2, yaitu : 16 2.5.1. Risiko sistematis (systematic risk) Risiko sistematis adalah risiko yang terjadi karean perubahan pasar secara keseluruhan dan terjadi karena kejadian diluar perusahaan. Risiko ini tidak bisa didiversifikasi atau dikurangi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya risiko inflasi, resiko tingkat suk bunga, risiko nilai tukar mata uang. Risiko ini juga disebut Undiversifiable risk 2.5.2. Risiko non sistematis (unsystematic risk) Risiko non sistematis adalah risiko yang terjadi karena kondisi mikro perusahaan itu sendiri. Risiko ini dapat dikurangi atau dapat didiversifikasi dengan cara membentuk portfolio, karena risiko ini dipengaruhi pasar secara local atau regional. Misalnya kebijakan di suatu daerah tertentu mengenai perubahan tingkat retribusi dan pajak daerah. Risiko ini juga disebut Diversifiable risk. 2.6. Metode Penilaian Investasi Dalam menjalankan proyek akan penggunaan investasi pada umumnya menggunakan metode–metode penilaian investasi yang diantaranya adalah penggunaan metode : 2.6.1. Penentuan Biaya Penentuan biaya merupakan hal yang sangat penting karena dibutuhkan sebagai patokan dalam penentuan jumlah dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan suatu proyek. Hal ini dapat dilihat secara jelas pada neraca awal.Adapun yang termasuk didalamnya adalah : a) Aktiva Lancar Kas serta asuransi (dibayar dimuka) merupakan salah satu yang termasuk dalam aktiva lancar. 17 b) Aktiva Tetap Kendaraan, tanah, perlengkapan kantor, bangunan, mesin, praoperasional peralatan merupakan dan yang termasuk dalam aktiva tetap. c) Kewajiban dan modal Sejumlah dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek tersebut yang diperoleh baik dari utang kepada bank maupun dari investasi pribadi. 2.6.2. Proyeksi Laba Rugi Analisa laba rugi dimaksudkan untuk melihat kemungkinan proyek memperoleh keuntungan atau kerugian pada tiap periode tertentu, sesuai dengan kapasitas produksi yang direncanakan dan diasumsikan bahwa produk akan terjual habis pada akhir tiap – tiap periode (akhir tahun). Adapun langkah – langkah perhitungan laba rugi adalah sebagai berikut : a) Perhitungan biaya produksi dan perkiraan pendapatan dari penjualan berdasarkan rencana kapasitas produksi yang telah ditetapkan. b) Perhitungan pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Dari proyeksi laba rugi akan dapat memberikan gambaran bagi pihakmanajemen untuk menentukan kebijakan harga jual. 2.6.3. Penyusutan / Depresiasi Merupakan pengalokasian biaya investasi suatu proyek pada setiap tahun sepanjang umur ekonomis proyek tersebut. Besarnya depresiasi tahunan yang dikenakan pada suatu properti tergantung pada ongkos investasi dari properti, tanggal pemakaian awalny, estimasi masa pakainya, nilai sisa yang ditetapkan, dan metode depresiasi yang digunakan. 2.6.4. Analisa Aliran Kas (cashflow) Analisa kas merupakan deskripsi grafis dari setiap alternatif yang digunakan dan dianalisa. Aliran kas merupakan langkah pertama dalam analisa ekonomi teknik yang bertujuan untuk mempermudah mengetahui perkembangan uang sesuai dengan waktu. 18 2.6.5. Metode Payback periode Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tetapi satuan waktu (bulan, tahun dsb). Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan maka proyek ini dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek di tolak atau tidak diterima . Problema utama dari metode ini adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding kelemahan-kelemahan lainnya adalah : a) Tidak memperhatikan time value of money/factor diskonto, sedangkan cash flow pada waktu yang akan datang apabila dinilai sekarang akan berbeda. b) Diabaikanya aliran kas setelah periode payback, sehingga lebih mementingkan pada pengembalian nilai investasi daripada aspek laba dalam waktu umur investasi. c) Tidak memperhatikan variasi besar kecilnya cash floe tiap tahun, apakah semakin meningkat, atau menurun atau stabil. Kriteria Jumlah Investasi Jumlah proceed = = Jumlah investasi awal usaha Jumlah Keuntungan + depresiasi (penyusutan). Jika payback period lebih kecil (<) dari waktu maksimum yang diisyaratkan maka proyek diterima. Jika Payback period lebih besar (>) dari waktu maksimum yang diisyaratkan maka proyek ditolak. 2.6.6. Metode Net Present Value NPV merupakan perhitungan selisih antrara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dengan penerimaan kas bersih (operasional ataupun terminal cash – flow ) di masa datang. Adapun persamaan dari NPV : NPV = 19 dimana : NPV = net present value Ft = aliran kas pada periode t N = umur proyek atau periode studi dari proyek tersebut i 0= nilai rate of return dari proyek atau investasi tersebut Apabila nilai sekarang / NPV lebih besar daripada 0 (nol) maka proyek dapat dikatakan menguntungkan, dan begitupula sebaliknya. 2.6.7. Metode Internal Rate return (IRR) IRR merupapakan tingkat bunga yang menyamakan present value dari aliran kas keluar dan present value dari aliran kas masuk. Secara sistematis tingkat bunga tersebut dapat dinyatakan sebagai r, dan dinyatakan dalam persamaan berikutini : Dimana : IRR adalah internal rate of return PV adalah present value positif dengan discount rate tertentu yang lebih rendah ( i1 ) . NV adalah present value negatif dengan discount rate tertentu yang lebih tinggi ( i2 ) 2.6.8. Analisa Sensitivitas Ketidakpastian berarti bahwa makin banyak kemungkinan yang akan terjadi, karenanya jika kita dihadapkan pada masalah ketidakpastian dalam penaksiran aliran kas, maka kita perlu mencoba mengetahui apalagi yang akan terjadi. Untuk mengetahui perubahan seberapa sensitif faktor-faktor atau suatu keputusan terhadap parameter-parameter yang mempengaruhinya, maka setiap pengambilan keputusan pada ekonomi teknik hendaknya disrtai dengan analisa sensitivitas. Analisa sensitivitas dilakukan dengan mengubah nilai dari suatu 20 parameter pada suatu saat untuk selanjutnya dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap akseptabilitas suatu alternatif investasi,. Parameter-parameter yang biasanya berubah dan perubahannya bisa mempengaruhi keputusan-keputusan dalam studi ekonomi teknik adalah ongkos investasi, aliran kas, nilai sisa, tingkat bunga, tingkat pajak, dan sebagainya. 2.6.9. Analisa Manfaat Biaya Analisa manfaat biaya (benefit cost analisys) adalah cara praktis untuk menaksir kemanfaatan proyek, yang memerlukan tinjauan yang panjang dan luas. Tinjauan yang panjang dalam hal ini berarti mengevaluasi proyek tersebut selama horizon perencanaan atau umumnya. Tinjauan yang luas berarti semua efek ongkos-ongkos maupun manfaat harus dilihat dan dianalisi. Ini perlu dilakukan karena biasanya proyek secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi orang banyak. Pengaruh tersebut bisa positif yang biasanya disebut benefit, danbisa juga negative yang biasanya disebut disbenefit. Suatu proyek dikatakan layak apabila rasio antara manfaat terhadap biaya yang dibutuhkannya lebih besar dari satu (B/C > l) 2.7.0. Weighted Average Cost of Capital (WACC) Perhitungan WACC untuk mendapatkan nilai bunga atau rate finansial. WACC meunjukkan proporsi dari jumlah utang atau kewajiban dengan jumlah ekuitas. Nilai WACC ini didapatkan sebagai bandingan terhadap nilai IRR yang didapatkan apabila nilai dari WACC lebih besar dari nilai IRR maka proyek ini ditolak. WACC = Dimana : E = Jumlah proporsi Ekuitas Iinvestasi pribadi) D = Jumlah proporsi utang 21 re = rate dari ekuitas rd = rate dari utang (rate of debt) T = proporsi pajak terhadap nilai laba sebelum pajak 2.7.1. Pengertian Cashflow Ada berbagai cara penilaian investasi adalah berdasarkan pada keuntungan yang dilaporkan didalam buku. Hal ini dikarenakan untuk dapat menghasilkan keuntungan tambahan kita mengetahui bahwa keuntungan uang dilaporkan didalam buku belum pasti dalam bentuk kas sehingga dengan demikian jumlah kas yang ada dalam perusahaan belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang dilaporkan didalam buku. Cash flow terdiri dari 3 jenis yaitu: a) Initial Cash flow (aliaran cash flow permulaan) Ialah pengeluaran – pengeluaran untuk investasi pada awal periode. b) Operastional Cash Flow (aliran kas operational) Ialah aliran kas yang timbul selama proyek investasi tersebut berjalan c) Terminal Cash Flow (aliran kas terminal) Ialah aliran kas yang akan diterima pada akhir proyek. Setiap usul pengeluaran modal (Capital Expenditure) selalu Mengandung dua aliran kas yaitu : a) Aliran kas keluar netto Aliran kas yang diperlukan untuk investasi baru aliran kas keluar dari kegiatan investasi seperti pembayaran pembelian investasi jangka panjang dalam bentuk obligasi atau sekuritas ekuitas perusahaan lain. b) Aliran kas masuk tahunan Sebagai hasil dari investasi baru tersebut atau sering disebut juga proceeds. Dalam suatu penilaian investasi proyek cash flow merupakan suatu unsur penting. Dalam pengertian cash flow itu sendiri mengandung pengertian seperti yang diuraikan oleh Lukman Syamsudin;1993:45, yaitu :“Untuk 22 menilai alternatif capital expenditure maka sebagai dasar perhitungannya bukan jumlah keuntungan yang ditempatkan dalam laporan keuangan perusahaan akan jumlah cash flownya”. Dari pendapat diatas tampak jelas bahwa untuk menilai suatu investasi proyek yang lebih relevan digunakan adalah Cash Flow, bukan jumlah keuntungan yang ditempatkan dalam laporan keuangan karena jumlah cash flow mampu menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya dan untuk mendapatkan aktiva yang diperlukan serta untuk mendapatkan keuntungan tambahan. 2.7.2. Pengertian Capital Budgeting (Penganggaran Modal) Capital budgeting ialah proses perencanaan dan pengambilan keputusan pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebih waktu satu tahun. Capital Budgeting memiliki arti yang sangat penting bagi pengusaha, dikarenakan : a) Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang dan ini akan berpengaruh pada penyediaan dana untuk keperluan lain. b) Investasi dalam aktiva tetap menyangkut hasil yang akan diperleh untuk masa yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan “forecasting” akan adanya “Over“ atau “under mengakibatkan investaiment“ dalam aktiva tetap. c) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar, jumlah dana yang besar ini memungkinkan tidak dapat diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau sekaligus, berhubungan dengan itu maka sebelumnya harus dibuat rencana yang teliti. d) Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat. Serta tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kemunduran. 23 2.7.3. Keuntungan dan Kerugian Investasi Secara umum keuntungan adalah tingkat selisih antara total penghasilan dengan total biaya yang dikeluarkan. bahwa keuntungan adalah hasil sampingan dari usaha yang baik dan bukan merupakan tujuan moral dari suatu usaha “. Selain itu untuk bisa mendapatkan laba pihak pengelola juga dituntut untuk melakukan perencanaan yang tepat dengan mencari tempat-tempat atau lokasi yang mungkin untuk memperoleh laba. Pada dasarnya ada dua keuntungan yang didapatkan pengelolah dalam investasi, yaitu : a) Deviden Deviden adalah pembagian keuntungan yang diberika oleh perusahaan kepad pemegang saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. b) Capital Gains Capital gain adalah selisih harga beli dan selisih harga beli. Selain keuntungan terdapat kerugian dalam investasi, yaitu : a) Tidak Mendapat Deviden Tidak selamanya perusahaan menghasilkan laba oleh karena itu jika perusahaan mengalami kerugian maka pengelola juga tida mendapatkan deviden. b) Capital Loss Capital loss adalah harga beli lebih tinggi dari ada harga jual c) Usaha bangkrut atau likuiditas Jika perusahaan bangkrut maka akan berdampak langsung pada pengelola. 2.7.4. Kajian Sejenis Analisis investasi pada perkantoran sewa (Theodora Mertua Veronica, 2008, university Gunadarma) Berdasarkan hasil penelitian investasi diatas untuk mengetahui tingkat kelayakan investasi pada pembangunan perkantoran sewa kantor di daerah djuanda, penyusunan ini untuk mengevaluasi dan menganalisa kelayakan investasi yang akan dilakukan penyusun untuk penilaian investasi tersebut. Dan berdasarkan penelitian 24 tersebut penulis menarik kesimpulan bahwa pembangunan perkantoran sewa di daerah djuanda itu layak dilaksanakan. Analisis kelayakan investasi pada warung internet Ozznet cabang tamini square (david kurniawan, 2008, universitas gunadarma) Berdasarkan hasil penelitian investasi diatas untuk mengetahui tingkat kelayakan investasi perluasan usaha yang akan dilakukan oleh pengusaha tersebut. Dan berdasarkan penelitian tersebut penulis menarik kesimpulan bahwa pembangunan investasi ini layak untuk dilaksanakan. Purnomo Arbi (2009) Skripsi. Analisa Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong (Studi kasus: Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang). Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil yaitu ketersediaan input (bibit, kandang, peralatan, modal dan tenaga kerja) tersedia di daerah penelitian. Usaha ternak sapi potong di daerah penelitian secara ekonomi layak dikembangkan, karena dari hasil penelitian yang dilakukan pada usaha ternak sapi potong di Desa Jati Kesuma diperoleh rataan penerimaan per ternak sapi potong selama satu tahun sebesar Rp 42,177,866.66 dan rata-rata pendapatan per ternak selama satu tahun sebesar Rp 10,622,123.33 dan rata-rata nilai ROI yang diperoleh lebih besar dari pada tingkat suku bunga yang berlaku yakni sebesar 36.77% dengan tingkat suku bunga pinjaman sebesar 8.25%. Auliya Syafrul (2010) Skripsi. Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan Dafarm Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah usaha ini layak untuk dijalankan baik dari segi aspek finansial maupun aspek non finansial. Aspek pasar menunjukkan adanya permintaan yang cukup besar yang masih belum terpenuhi dan secara teknis tidak ada kendala yang menghambat untuk menjalankan usaha ini. Dari aspek manajemen, usaha pembuatan yoghurt telah memiliki struktur organisasi formal dan juga pembagian tugas yang jelas antara pemimpin dan karyawan, sehingga dapat dikatakan usaha tersebut layak untuk dijalankan. Secara hukum usaha ini telah memiliki izin usaha resmi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupten Bogor. Aspek sosial lingkungan menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena tidak menyebabkan 25 pencemaran lingkungan dan tidak merugikan masyarakat sekitar. Aspek ekonomi menunjukkan bahwa terdapat kontribusi perusahaan terhadap perekonomian secara keseluruhan. Hasil analisis terhadap aspek finansial menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan berdasarkan kriteria investasi. Skenario I menghasilkan nilai NPV sebesar Rp 55.324.877, Net B/C 1,56, IRR 19%, dan payback periode 5,92 tahun. Sedangkan skenario usaha II menghasilkan nilai NPV sebesar Rp 83.147.143, Net B/C 1,80, IRR 47 24%, dan payback periode 5,11 tahun. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa kedua skenario usaha tidak layak untuk dijalankan ketika mengalami penurunan penjualan 36,57%, tetapi ketika mengalami kenaikan harga susu segar sebesar 12,5%, usaha tersebut tetap layak untuk dijalankan. Yulia Kurniawan (2011) Skripsi. Analisa Kelayakan Usaha Ayam Goreng Kremes (Studi Kasus pada Usaha Katering di Jepara). Aspek kelayakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek lingkungan dan aspek finansial. Metode penilaian kelayakan investasi aspek keuangan adalah Net Present Value (NPV), Payback Period (PP) an Internal Rate of Return (IRR). Hasil pengolahan menunjukkan bahwa dengan MARR 18%, investasi usaha ayam kremes dapat dilakukan melalui 3 tipe yaitu tipe gerobak (Rp. 10.000.000), tipe warung kecil (Rp. 50.000.000) dan tipe restoran (Rp. 100.000.000). Perhitungan aspek finansial menunjukkan bahwa ketiga investasi layak dilakukan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai NPV pada masing-masing tipe adalah positif, nilai Payback Period berada dibawah target yang ditentukan yaitu 5 tahun, dan nilai IRR di atas tingkat suku bunga yang ditentukan yaitu 18% 2.8.0. Implikasi Ilmu Manajemen pada SKB Ilmu manajemen berkaitan serta menyumbang andil pemikiran serta menyempurnakan penelitian ini, yakni dalam studi kelayakan untuk kasus proyek pengadaan mesin yang akan dilaksanakan oleh PT Pemuda Mandiri Sejahtera. Menurut Nurul Oktima(2012, p183) definisi dari Manejemen adalah Ilmu dan seni dalam perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan dan 26 pengawasan,penyusunan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Dr. Husein Umar(2008,p147), hasil studi aspek manajemen hendaknya memberikan informasi dalam dua kegiatan pokok,yaitu manajemen dalam pembangunan proyek bisnis dan manajemen dalam implementasi bisnis rutin dalam hal: 2.8.1. Perencanaan. Hendaknya SKB dapat menilai perencanaan dari sisi pendekatan yang digunakan,dari sisi jangka waktu dan dari sisi tingkatan manajemen. Perencanaan juga hendak nya dapat dinilai dari sisi fungsinya. Program kerja yang tidak terlepas dari anggaran merupakan suatu perencanaan juga,hendaknya dibuat dengan teknikteknik tertentu, sehingga dapat dinilai apakah program kerja tersebut layak atau tidak waktu direalisasikan dalam kedua kegiatan pokok diatas. 2.8.2. Pengorganisasian. Hendaknya SKB dapat mengkaji apakah langkahlangkah pengorganisasian di dalam dua kegiatan pokok di atas dapat direncanakan dan diperkirakan akan berjalan dengan baik. Langkahlangkah pengorganisasian itu yang utama adalah mampu membuat perencanaan berupa: rincian seluruh perkerjaan yang akan dikerjakan,pembagian beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang akan dikerjakan oleh para pekerja,pengkombinasian pekerjaanpekerjaan yang ada,penetapan mekanisme untuk pengkoordinasian pekerjaan, dan pemantauan efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas. 2.8.3. Penggerakan. Hendaknya SKB dapat mengkaji fungsi manajemen yang lain, yaitu penggerakan (actuating), apakah layak atau tidak layak. Pengkajiannya dapat melalui beberapa aspek pokok,yaitu: bahwa manajemen hendaknya dapat mempengaruhi orang-orang agar bersedia bekerja dengan baik bahkan lebih baik,mampu melakukan daya tolak pada seseorang anggota perusahaan bila dianggap perlu,mampu memupuk kesetiaan pada tugas,pimpinan dan perusahaan dimana karyawan bekerja. 27 2.8.4. Pengendalian. Hendaknya SKB mampu mengkaji aspek pengendalian bagi kedua kegiatan pokok ini, sehingga dapat diambil keputusan layak atau tidak layaknya atas aspek ini.Kajian dapat diarahkan pada fungsi pokok pengendalian,yaitu: mencegah secara maksimal terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan-kesalahan,memperbaiki berbagai penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan- kesalahan,memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi, mendinamisasikan organisasi ke arah yang lebih efektif dan efisien,serta mempertebal rasa tanggung jawab setiap unit organisasi dengan selalu bekerja secara benar, sehingga penyimpangan- penyimpangan menjadi sulit muncul. 2.9.0. Kerangka Berfikir Kerangka berfikir dalam penelitian ini diawali dengan adanya permintaan atas pengadaan alat mesin filtrasion dari PT. Bekaert Advance Filtration Indonesia yang merupakan perusahan pembuat Filter Elemen. Produk Filter Elemen tersebut untuk memenuhi konsumen industri pembuat Polyster, polypropilene film dan polyamide baik untuk pangsa pasar di Indonesia dan juga ekspor ke asia tenggara. PT Pemuda Mandiri Sejahtera (PT PMS) selaku perusahaan yang bergerak dalam hal pembuatan alat mesin dan otomotif merespon atas permintaan dari PT. Bekaert Advance Filtration Indonesia, yang memesan alat abbrasive dan cutting tolls. Menyikapi permintaan dari PT. Bekaert Advance Filtration Indonesia, maka PT PMS melakukan perhitungan dan evaluasi dari berbagai aspek ; yakni aspek pasar, aspek teknis serta aspek finasial (keuangan). Khusus aspek finansial diukur dengan alat ukur investasi berupa penilaian NPV, IRR, Payback period, WACC serta dianalisa sensitivitaskan atas proyek tersebut. Sehingga nilai kelayakan akan proyek tersebut akan didapat. Adapun bagan fikir penelitian ini adalah sebagai berikut : 28 PT PEMUDA MANDIRI SEJAHTERA PT BAKAERT INDONESIA Internal Eksternal (AspekKeuanga n) (AspekTeknisd anAspekPasar) ANALISA FINANSIAL : Alat Ukur : PAYBACK PERIOD NPV IRR WACC ANALISA SENSITIVITAS TIDAK LAYAK Perlu dilakukan perhitungan ulang untuk mengetahui besaran ekspansi yang layak LAYAK Baik untuk dilakukan ekspansi karena dapat memberikan keuntungan bagi yang berinvestasi Gambar : Kerangka Pemikiran Sumber :KasmirdanJakfar (2004)