Matakuliah Tahun : F0262/Penganggaran :2005 PERENCANAAN & PENGENDALIAN PENGELUARAN MODAL Pertemuan ke-12 1 Capital Expenditure (Capital Budget) • Adalah proses Perencanaan & pengendalian Pengeluaran Strategis (jangka panjang) dan Taktis (jangka pendek) untuk ekspansi atau investasi aktiva tetap • Materi ini akan menjelaskan dan menggambar kan arti penting dan pendekatan yang diguna kan untuk menyu- sun Budget Pengeluaran Modal. Menjelaskan komponen-komponen dan perannya dalam Perencanaan & Pengendalian serta menjelaskan proses Budget Pengeluaran Modal, keputusankeputusan dan persoalan–persoalan lain yang menyangkut waktu 2 Arti Pengeluaran Modal • Adalah penggunaan dana (kas) untuk mendapatkan aktiva operasional yang akan membantu memperoleh penghasilan atau mengurangi biaya-biaya dimasa depan • Pengeluaran modal seperti aktiva tetap operasional adalah pabrik, ekuipmen, renovasi besar dan paten • Proyek-2 pengeluaran modal memerlukan sejumlah besar Kas, sumber-sumber lain dan utang yang terikat untuk jangka waktu yang panjang • Persolan utama dalam Perencanaan adalah untuk meyakinkan bahwa perusahaan memiliki kapasitas untuk memproduksi barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi Rencana Penjualan produk tsb. • Sedang persoalan utama dalam Pengendalian adalah persolan untuk meyakinkan bahwa pengeluaran modal aktual telah sesuai dengan rencan perusahaan 3 Karakteristik Budget Pengeluaran Modal • Budget atau Rencana Pengeluaran Modal merupakan bagian penting dalam Rencana Laba Komprehensif • Pengeluaran modal diklasifikasikan dalam Budget Pe ngeluaran Modal Besar (Major Capital Expend.) dan Pengeluaran Modal Kecil (Minor Capital Expend.) Pengeluaran Modal Besar (Major Capital Expenditure) • Pada umumnya menyangkut waktu yang relatif panjang (> 1 tahun) dan memerlukan dana yang cukup besar, misal pembelian gedung, mesin-mesin pabrik. • Keputusan pengeluaran modal jenis ini biasanya dilakukan jauh sebelum pelaksanaan dan memerlukan waktu yang lama untuk mendiskusikan 4 Pengeluaran Modal Kecil (Minor Capital Expend) • Meliputi penambahan-2 yang tidak memerlukan perencanaan rinsi dan waktu lama. Contoh : perbaikan gedung. Pembelian peralatan mesin dll. Karakteristik utama Budget Pengeluaran Modal, yaitu bahwa pengeluaran modal harus : 1. Sesuai dengan Rencana Laba Komprehensif, terutama berkenaan dengan jangka waktu 2. Meliputi Rencana Strategis Jangka Panjang dan Rencana Taktis Jangka Pendek 3. Hanya untuk Pengeluaran Modal Besar saja, bukan untuk reperasi dan pemeliharaan 5 Tanggung Jawab Pengeluaran Modal • Eksekutif puncak, yang bekerja sama dengan para ek sekutif lain, mempunyai tanggung jawab dalam penyusunan Budget Pengeluaran Modal • Meskipun demikian, tanggung jawab utama proyek-2 atau usulan-2 lain sebaiknya melibatkan para manajer divisi dan departemen. • Kebijakan-2 dan prosedur-2 sebaiknya ditetapkan untuk mendorong timbulnya gagasan atau usulan pengeluaran modal, baik dari dalam maupun luar perusahaan 6 • Untuk pengeluaran modal besar, pada umumnya tang gungjawab berada ditangan manajemen tingkat atas. • Setiap usulan harus melalui analisis dan evaluasi yang memadai yang ditetapkan melalui prosedur. • Analisis dan evaluasi sangat penting artinya sehingga tidak terjadi usulan proyek yang langsung ditolak ka - rena kelihatan tidak menguntungkan, padahal jika di kaji lebih mendalam akan memberikan keuntungan yang tinggi. 7 • Usulan pengeluran modal harus dibuat secara tertulis meliputi : 1. Deskripsi usulan tersebut 2. Alasan-alasan yang diajukan 3. Sumber-sumber data relevan 4. Keuntungan dan kerugian usulan 5. Kapan mulai dan kapan beralkhir 8 Evaluasi Pengeluaran Proyek • Hasil penilaian proyek mempunyai efek yang sangat besar bagi perusahaan dimasa depan; sekali keputusan diambil, dana yang ditanam tidak mudah bahkan tidak dapat ditarik kembali • Oleh karena itu manajemen perlu mengambil sikap hati-2 dida - lam membuat keputusan pengeluaran modal; proyek yang dipilih haruslah proyek yang dapat memberikan harapan keuntungan bagi perusahanan dimasa depan • Keputusan pengeluaran modal biasanya didasarkan pada evalu - asi nilai investasi secara objektif 9 • Pada dasarnya, nilai investasi adalah laba dibagi dengan investasi • Secara tradisonal, perusahaan mengukur nilai investasi dengan dua pendekatan, yaitu model : a. Discounted cash flow b. Estimasi short cut (payback) • Tanpa mempertimbangkan dua pendekatan diatas, terkadang manajemen membuat pertimbangan praktis sbb. : • Urgency : Urgensi merupakan keadaan memaksa manaje men untuk segera melakukan pengeluaran modal. Contoh : mesin rusak total dan tidak dapat digunakan lagi sehingga perusahaan harus mengganti dengan mesin baru. Pengeluaran modal untuk membeli mesin dalam keadaan seperti ini sering disebut dengan urgency persuasion dan tidak perlu analisis 10 atau perencanaan formal • Repairs : Pertimbangan tersedianya suku cadang dan tenaga ahli yang mempu merawat mesin yang akan dibeli • Credit : Kemungkinan adanya beberapa supplier yang dapat memberikan sejumlah kredit yang lebih murah dibandingkan dengan kredit yang diberikan oleh bank • Noneconomic : Pertimbangan non ekonomis meliputi per timbangan adanya supplier lokal, politik dan sosial serta prefe- rensi lain 11 Metoda Pengukuiran Nilai Ekonomis Ada empat metoda yang secara umum digunakan untuk mengukur nilai ekonomis atau nilai investasi, yaitu : 1. Discounted Cash Flow (DCF) Method, terdiri dari : a. Net Present Value b. Internal Rate of Return 2. Shortcut and Simple Methods, terdiri dari : a. Payback Period b. Accounting Rate of Return 12 Metoda Net Presen Value (NPV) • Metode NPV membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran bersih suatu proyek • Selisih antara jumlah kedua nilai sekarang ini disebut Net Present Value (NPV) • Aliran kas masuk bersih (cash inflows dikurang cash out flows) di PV-kan dengan Rate of Return minimum yang diinginkan • Oleh karena itu metoda ini memerlukan tiga hal, yaitu : a. Aliran Kas keluar awal (Initial Cash Outflows) b. Aliran kas masuk bersih dimasa depan (future net cash inflows) dan c. Rate of Return minimum yang diinginkan 13 • Jika hasil perhitungan NPV positif (favourable) berarti proyek akan memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan rate of return minimum yang di - inginkan : proyek sebaiknya diterima • Sebaliknya, jika NPV negatif (unfavourable ) berarti proyek akan memberikan hasil yang lebih rendah di bandingkan dengan rate of return minimum yang di inginkan; proyek sebaiknya ditolak • Jika terdapat proyek yang sifatnya bersaing (kompe -titif) maka proyek yang memiliki NPV tertinggi meru- pakan proyek yang berada pada peringkat pertama. 14 Mesin A Mesin B Umur Ekonomis (tanpa residu) 10 th. 12 th. Aliran Kas keluar awal Rp 11.000 Rp 15.000 Rata-2 Kas masuk bersih p/tahun 2.750 2.750 Rate of Return yang diinginkan 15% 15% Perhitungan Net Present Value : K a s PV Fact-Tab.B PV Mesin A PV Mesin B Mesin A : Net cash inflows p/th Net cash outflows Rp 2.750 n = 10; i = 15% Rp 13.802 11.000 (selalu pada PV) 11.000 --- (investasi) Mesin B Net cash inflows p/th Rp 2.750 n = 12; I = 15% --- Rp 14.907 Net cash outflows (selalu pada PV) --- 15.000 15.000 Net Present Value ……………………………………. Rp 2.802 (Rp 93) 15 Kesimpulan : Peringkat Mesin A diatas Mesin B karena Mesin A memiliki NPV yang lebih tinggi; Mesin B tidak akan dapat memberikan Rate of Return 15% seperti yang diinginkan Keuntungan mempergunakan Metoda NPV : 1. Memperhitungkan tingkat bunga yang sebenarnya 2. Mudah diterapkan karena metoda ini tidak menggunakan pendekatan trial-and-error 3. Mudah menyesuaikan dengan risiko, yaitu dengan menggunakan tingkat bunga yang berbeda untuk tahuntahun berikutnya Kerugian penggunaan Metoda NPV : 1. Sulit menentukan rate minimum yang diinginkan 2. Tidak menunjukkan rate of return “sebenarnya” 3. Menggunakan asumsi bahwa semua net cash inflows segera dapat diinvestasikan kembali pada rate yang dipilih 16 Metoda Internal Rate of Return (IRR) • Pada Metode NPV, rate of return minimum (tingkat bunga) telah ditentukan oleh manajemn puncak, sehingga metoda tersebut pada dasarnya tidak dihitung rate of return yang “sebenarnya” • Sebaliknya metode IRR tidak menggunakan rate of return minimum yang diinginkan. Sehingga metode tsb. pada dasarnya menghitung (dengan perhitungan yang lebih kompleks) besarnya rate of return yang sebenarnya. • IRR (tingkat bunga) merupakan tingkat bunga yg dapat menyamakan antara PV dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas keluar dari suatu investasi proyek • IRR suatu proyek tidak dapat dihitung secara langsung • Ada dua masalah dalam perhitungan IRR, yaitu aliran kas ma suk sama untuk setiap periode dan aliran kas masuk yang ber beda untuk dua periode atau lebih 17 Ilustrasi : Jika aliran Kas masuk bersih sama setiap periode : Mesin A Mesin B 10 th. 12 th. Rp 11.000 Rp 15.000 2.750 2.750 Umur Ekonomis (tanpa residu) Aliran Kas keluar awal Rata-2 Kas masuk bersih p/tahun Langkah I : Hitung faktor anuitet yang dapat ditemukan pada tabel PV (tabel B) dengan rumus dan perhitungan sbb. : (Cash outflows Investasi : Rata-2 net cash inflows) = Faktor IRR • Mesin A : Rp 11.000 : 2.750 = 4,0 untuk 10 tahun • Mesin B : Rp 15.000 : 2.750 = 5,455 untuk 12 tahun 18 Langkah 2 : • Untuk Mesin A menggunakan tabel B lihat baris n =10; carilah DF yang mendekati 4,00. Pada kasus ini 4,00 berada diantara 20% (4,192) dengan 22% (3,923) • Dari angka tsb. dapat dipastikan bahwa rate of return yang sebenarnya kurang lebih sebesar 21% Dengan cara yang sama rate of return “sebe - narnya” mesin B kurang lebih 15% Tabel A : PV of % $ 1 = Single Future Amount Tabel B : PV of an ordinary Annuity of $ 1 Received at each year-end for n year 19 Langkah 3 : Untuk memperoleh rate of return yang tepat untuk Mesin A, gunakan interpolasi linear antara 20% dengan 22% dengan cara sbb. : IRR = 22% - {(4.000 - 3.923) : (4.129 - 3.923) x (22%-20%)} IRR = 22% - (0.077 : 0.269) x 2% = IRR = 22% - 0.572 = 21.428% (rate of return yang sebenarnya) Dengan cara yang sama, rate of return Mesin B dapat diperoleh dengan hasil +/- 15% 20 Ilustrasi : Jika aliran Kas masuk bersih tidak sama setiap periode Umur Ekonomis (tanpa residu) Aliran Kas keluar awal Rata-2 Kas masuk bersih - Th : 1 - Th : 2 - Th : 3 - Th : 4 - Th : 5 Mesin AB 5 th. Rp 15.000 Rp 5.050 4.550 4.050 3.550 3.050 Perhitung IRR untuk kasus a;liran kas masuk yang berbeda setiap periodenya lebih rumit karena harus menggunkan cara trial-and-error. Satu persoalan dalam hal ini adalah dengan rate berapa prosen pendekatan trial-and-error harus dimulai 21 Langkah 1 : Tentukan rate dengan rumus dan perhitungan sbb. : Discount rate = (Rata2 aliran kas – Penyusutan) : (Rata2 investasi) Discount rate = {(Rp 20.250 : 5) – Rp 3.000} : (Rp 15.000 : 5) ………………= 14% Langkah 2 : Dengan rate 14% yang ditemukan pada langkah 1, gunakan tabel A untuk menghitung PV aliran kas masuk dan kemudian jumlahkan. 22 Tahun Kas Masuk 1 Rp 5.050 2 4.550 3 4.050 4. 3.550 5. 3.050 Jumlah Rp 20.250 Disc.Factor 0,877 0,769 0,675 0,592 0,519 Pres.Value Rp 4.429 3.499 2.734 2.102 1.583 Rp 14.347 Langkah 3 : a. Jika jumlah PV dari kas masuk lebih kecil dari kas keluar (initial outlay = investasi) coba lagi menghitung PV dengan rate diba - wah 14% sampai akhirnya ditemukan jumlah PV sama dengan aliran kas keluar awal 23 b. Jika ternyata dalam trail-and-error tidak ditemukan rate yang dapat menyamakan antara jumlah PV dengan aliran kas keluar awal, gunakan interpolasi linear untuk mendapatkan rate of return yang “sebenarnya” 24 Keuntungan mempergunakan Metoda IRR : 1. Menghindari pemilihan rate of return minimum yang diinginkan 2. Memperoleh rate of return yang sebenarnya 3. Berdasarkan preferensi rate of return yang “sebenarnya” bukan sekedar selisih NPV 4. Tidak memiliki beban untuk menginvestasikan kembali seperti yang digambarkan pada metoda NPV Kerugian penggunaan Metoda IRR : 1. Lebih rumit, terutama jika net cash inflows berbeda untuk setiap periodenya 2. Harus menggunkan analisis sensitivitas 25 Metoda Payback Period • Metode Payback menghitung lama periode (tahun) yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang diinvestasikan dari aliran kas masuk tahunan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut • Rumus dan contoh perhitungan yang digunakan adalah sbb. : Payback Period (tahun) = Investasi kas bersih : Aliran kas masuk bersih tahunan Contoh : Mesin A : Umur ekonomi 10 tahun, Investasi Kas bersih Rp 24.000,- Aliran kas masuk bersih per tahun Rp. 4.000,Payback Period : Rp. 24.000 : 4000 x 1 tahun = 6 tahun Mesin B : Umur ekonomi 10 tahun, Investasi Kas bersih Rp 19.000,- Aliran kas masuk bersih per tahun Rp. 3.800,Payback Period : Rp. 19.000 : 3.800 x 1 tahun = 5 tahun 26 Kesimpulan : Berdasarkan perhitungan diatas, Mesin B lebih baik dibanding kan dengan Mesin A, karena periode pengembalian investasi kas Mesin B lebih cepat dibanding Mesin A Kelebihan metode Payback, lebih sering digunkan dari pada metode lainnya, karena : 1. 2. 3. 4. 5. Mudah dihitung dan tidak memerlukan data yang banyak Berdasarkan pada cash basis, buka acrual basis Cukup akurat untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan untuk beberapa kasus dan bagi pembuat keputusan Dapat digunakan untuk melihat hasil-2 yang diperbandingkan dan mengabaikan alternatif-2 investasi yg buruk (tidak menguntungkan) Menekankan pada alternatif-2 investasi yang memiliki periode pengembalian lebih cepat 27 Beberapa kekurangan dalam metoda ini adalah : • • • Tidak mengukur profitabilitas investasi, misalnya 10% setahun Tidak memperhitungkan nilai waktu uang, misalnya bunga Sulit dalam membuat keputusan jika terdapat dua proyek investasi atau lebih yang memiliki umur ekonomis tidak sama Pada umumnya, metoda ini digunakan jika : 1. Kecepatan informasi atau estimasi nilai investasi sangat diperlukan 2. Ketepatan perhitungan tidak begitu penting 3. Tunai dan Krerdit sulit diperoleh 4. Risiko dimasa yangan akan datang diperkirakan cukup tinggi 28 Metoda Average Return on Total Investment • Metode ini ada;lah salah satu variasi dari metoda Accounting Rate of Return. • Metode ini menggunkan dasar eccrual basis bukan cash basis • Rumus dan perhitungan adalah sbb. : Average Return on Total Investment = Rata-2 aliran kas masuk bersih per tahun Aliran kas keluar untuk investasi Contoh : Mesin A : Umur ekonomi 10 tahun, Investasi Kas bersih Rp 11.000,Rata-2 liran kas masuk bersih per tahun Rp. 2.750,- Rate of Return yang diinginkan : 15% Average Return on Total Investment = Rp. 2.750 : 11.000 x 100% = 25 % 29 Contoh : Mesin B : Umur ekonomi 12 tahun, Investasi Kas bersih sebesar Rp 15.000,- Rata-2 liran kas masuk bersih per tahun Rp. 2.750,Rate of Return yang diinginkan : 15% Average Return on Total Investment = Rp. 2.750 : 15.000 x 100% = 18 % Metode ini memiliki dua keuntungan yaitu : • Mudah dihitung dan hanya berdasarkan pada aliran kas Kerugian metoda ini adalah : • Mengabaikan nilai waktu uang dan memaksa menggunakan rata-2 aliran kas masuk bersih, baik untuk aliran kas masuk yang berbeda maupun yang sama 30