Modul Kewirausahaan I [TM13]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
KEWIRAUSAHAAN 1
MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS.
Yang dibahas pada modul 12 ini adalah :
A. Kriteria Investasi
B. Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis
C. Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru
Fakultas
Program Studi
EKONOMI
AKUNTANSI
2014
1
Tatap Muka
13
Kode MK
Disusun Oleh
A21326EL.
Drs. Yasan Endrawan, MM
Abstract
Kompetensi
Studi kelayakan bisnis disebut juga
analisis proyek bisnis, yaitu
penelitian tentang layak atau
tidaknya suatu bisnis dilaksanakan
dengan menguntungkan secara
terus menerus.
Mahasiswa dapat memahami proses
studi kelayakan bisnis.
Kewirausahaan 1
Drs. Yasan Endrawan, MM.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Psykologi
XII. STUDI KELAYAKAN USAHA
Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis
Setelah menganalisis berbagai aspek bisnis secermat mungkin dan hasilnya secara
ekonomis dinyatakan layak, maka langkah selanjutnya adalah menyusun laporan studi
kelayakan. Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisikan sebagai
berikut :
RINGKASAN PROYEK
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru atau Pengembangan
Bisnis yang Sudah Ada
1.2. Nama dan Alamat Perusahaan
1.3. Bidang Usaha
1.4. Bentuk Perusahaan
1.5. Gambaran Perkembangan Perusahaan
BAB
II
PROFIL PERUSAHAAN
(Untuk perusahaan yang sudah ada)
2.1. Gambaran Umum Perusahaan
2.2. Perizinan
2.3. Aspek Teknis Produksi/Operasi
2.4. Aspek Pemasaran
2.5. Aspek Manajemen
2.6. Aspek Keuangan
‘13
2
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen ; YASAN ENDRAWAN
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB
III
PROYEK YANG DIUSULKAN
3.1. Proyek Yang Diusulkan
3.1.1. Sifat investasi (baru/perluasan)
3.1.2. Jenis produk (produk utama dan sampingan)
3.2. Aspek Teknis
3.2.1. Sifat proyek
3.2.2. Jenis dan jumlah produksi
3.2.3. Lokasi
3.2.4. Bangunan
3.2.5. Lay out proses
3.2.6. Proses produksi
3.2.7. Kapasitas produksi
3.2.8. Bahan baku dan bahan penolong
3.2.9. Tenaga kerja
3.3. Aspek Pemasaran
3.3.1
Peluang pasar
3.3.2
Daerah pemasaran
3.3.3
Pasar sasaran
3.3.4
Volume dan harga penjualan
3.3.5
Daur hidup produk
3.3.6
Struktur pasar
3.3.7
Persaingan dan strategi bersaing
3.3.8
Ukuran pasar dan pertumbuhannya
3.3.9
Pangsa pasar
3.3.10 Gross profit margin
3.4. Aspek Manajemen
3.4.1. Kepemilikan
3.4.2. Struktur organisasi
3.4.3. Tim manajemen
3.4.4. Tenaga kerja/karyawan
3.5. Aspek Keuangan
3.5.1. Kebutuhan dana
3.5.2. Sumber dana
3.5.3. Prediksi pendapatan
3.5.4. Prediksi biaya
3.5.5. Prediksi laba rugi
‘13
3
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen ; YASAN ENDRAWAN
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3.5.6. Kriteria investasi
BAB
IV
KESIMPULAN
LAMPIRAN
Penyusunan rencana bisnis ke dalam bentuk yang lebih spesifik lazim disebut dengan
: proposal studi kelayakan usaha. Proposal studi kelayakan usaha sangatlah perlu
karena dengan penyusunan tersebut dapat diperoleh beberapa informasi yang sangat
bermanfaat yaitu antara lain :
1.
Gambaran tentang prospek dari usaha yang direncanakan antara lain tentang :
besarnya investasi, pendapatan yang akan diperoleh
2.
Dapat diketahui atau ditentukan layak tidaknya rencana bisnis tersebut
3.
Sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pemilik, investor, kreditor, maupun
pemerintah
4.
Sebagai perencanaan dan pedoman pelaksanaan serta pengendalian terhadap
kegiatan usaha.
Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru
Sebelum usaha baru dimulai terlebih dahulu disiapkan suatu rencana usaha yang baik
dan kemudian dilakukan suatu evaluasi. Suatu rencana bisnis apapun jenisnya baik
rencana bisnis untuk usaha kecil maupun besar perlu dikaji secara mendalam.
Karena pada dasarnya hasil kajian berperan sangat penting dalam proses
pengambilan keputusan, dimana saran dan kesimpulan yang disajikan merupakan
dasar pertimbangan yang dipakai untuk memutuskan apakah rencana bisnis tersebut
jadi dilaksanakan atau ditangguhkan baik oleh pemilik perusahaan, investor, kreditor
maupun oleh pemerintah.
Rencana bisnis sering disebut dalam bahasa inggris Bisnis Plan, dimaksudkan
sebagai suatu rencana usaha yang menekankan pada penelaahan dan pengkajian
terhadap layak atau tidaknya suatu usaha atau proyek yang akan dilaksanakan
perusahaan/badan usaha baik yang bersifat usaha baru, pengembangan maupun
rehabilitasi usaha. Usaha merupakan daur kegiatan yang menggunakan permodalan
untuk membeli barang atau jasa, kemudian merubahnya kembali menjadi uang tunai
yang merupakan modal usaha. Berdasarkan pengertian tersebut, maka badan usaha
‘13
4
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen ; YASAN ENDRAWAN
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam melaksanakan kegiatan usahanya harus menggunakan atau setidak-tidaknya
mengikuti prinsip-prindip ekonomi serta praktek-praktek dunia usaha pada umumnya.
Sehubungan dengan uraian tersebut diatas, maka dapatiah dikemukakan bahwa
tujuan perusahaan akan dapat dicapai apabila sasaran kegiatan usaha dapat
dirumuskan secara operasional.
Kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh Badan
Usaha dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1.
Usaha-usaha yang bersifat produksi:
Usaha-usaha yang bersifat produksi dicirikan oleh suatu pengguna modal untuk
keperluan pengadaan dan atau produksi serta kegiatan pengolahan barangbarang oleh badan usaha.
Contoh : perusahaan melaksanakan pembelian dan penjualan barang-barang
hasil pertanian, mengolah hasilnya kemudian menjualnya.
2.
Usaha-usaha yang bersifat konsumsi :
Usaha-usaha yang bersifat konsumtif dicirikan oleh suatu kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Contoh : perusahaan melaksanakan kegiatan penjualan barang-barang dan
masyarakat membelinya, seperti kegiatan pada toko. Melalui toko ini berbagai
macam dan jenis barang dijual untuk melayani masyarakat yang bertindak
sebagai konsumen.
Dalam hal ini masyarakat dapat bertindak sebagai
konsumen, produsen atau kedua-duanya.
3.
Usaha yang bersifat jasa :
Usaha-usaha yang bersifat jasa dicirikan oleh kegiatan pelayanan pemenuhan
atas kebutuhan masyarakat yang bersifat non material.
Contoh: badan usaha melaksanakan usaha seperti jasa angkutan, jasa poliklinik,
apotik, simpan pinjam dan lain sebagainya.
Melalui usaha tersebut tujuan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan laba akan
dapat dicapai. Jadi apabila mekanisme kegiatan usaha baik, maka tujuan perusahaan
akan dapat bermanfaat bagi konsumen, demikian pula sebaliknya kalau kegiatan
usaha gagal, maka tujuan perusahaan tidak dapat diwujudkan. Agar kegiatan usaha
atau proyek dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat, maka haruis direncanakan
sebaik-baiknya.
Rencana usaha yang baik harus kongkrit dan ditetapkan terlebih
dahulu sebelum kegiatan usaha itu dilaksanakan secara operational. Seperti telah
‘13
5
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen ; YASAN ENDRAWAN
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
diuraikan dalam pembahasan sebelumnya bahwa rencana bisnis adalah perencanaan
kegiatan usaha atau proyek yang menekankan kepada penelaahan atau pengkajian
terhadap layak atau tidaknya suatu usaha yang akan dilaksanakan.
Lebih lanjut dapatlah dikemukakan bahwa manfaat rencana bisnis dapat dilihat dar
dua segi : pertama manfaat bagi perusahaan dan kedua manfaat bagi lembaga
keuangan atau pihak lain :
1.
Manfaat bagi perusahaan :
Rencana bisnis akan membantu pengusaha untuk mengingat dan menjalankan
dengan aktivitas yang diperlukan, karena rencana bisnis itu sendiri merupakan
daftar aktivitas bisnis sekaligus tahapan-tahapan yang dijalankan. Rencana bisnis
juga akan sangat membantu pengusaha untuk memperoleh bantuan modal.
2.
Manfaat bagi lembaga keuangan atau pihak lain:
Oleh karena rencana bisnis merupakan perencanaan usaha yang dianalisa, maka
dengan mempelajarinya pihak bank atau pihak lain dapat memperoleh gambaran
apakah modal yang diinvestasikan akan aman dan dapat dikembalikan.
Beberapa tahapan yang biasanya dilakukan dalam penyusunan rencana bisnis dalam
bentuk studi kelayakan yaitu :
1.
Studi kemungkinan rencana usaha
Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian usaha yang akan dilaksanakan,
sedang yang dianalisis antara lain potensi sumberdaya, daya dukung yang
dimiliki, potensi permintaan dan sebagainya.
2.
Studi kelayakan pendahuluan
Tahapan pengidentifikasian faktor-faktor yang berhubungan dengan usaha antara
lain kemungkinan investasi, analisis konsep investasi.
3.
Penyusunan studi kelayakan :
Setelah tahap kesatu dan kedua memperoleh gambaran bahwa usaha yang
direncanakan mempunyai harapan untuk berhasil, maka disusun "Studi
Kelayakan" dengan menelaah beberapa aspek yang relevan dengan usaha yang
dilaksanakan dalam periode tertentu. Sedang aspek-aspek apa saja yang perlu
dikaji, sangat tergantung pada kebutuhan.
‘13
6
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen ; YASAN ENDRAWAN
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Suatu rencana usaha yang baik biasanya berisikan komponen-komponen sebagai
berikut :
Ringkasan pelaksanaan usaha
a.
Kegiatan pokok perusahaan dan system pengelolaan
b.
Ciri-ciri dari produk/jasa dan pelayanannya
c.
Ukuran pasar dan potensi pasar
d.
Ringkasan proyeksi keuangan
e.
Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaannya
Deskripsi usaha
a.
Visi dan misi perusahaan
b.
Tujuan jangka pendek dan jangka panjang
c.
Struktur usaha
d.
Bentuk perusahaan
Produk dan pelayanan yang akan diberikan
a.
Produk barang dan jasa apa yang disajikan
b.
Keunggulan barang dan jasa serta pelayanan yang ditawarkannya
c.
Peluang-peluang pengembangan barang dan jasa
d.
Keunggulan dalam pengembangan barang dan jasa
Analisis industri
a.
Kecendrungan industri yang disenangi
b.
Lingkungan industri yang berpengaruh
c.
Izin dan peraturan untuk membangun industri
d.
Ukuran industri yang akan didirikan
e.
Keunggulan dan kelemahan industri baru
Analisis pasar
a.
Pasar sasaran
b.
Kebutuhan pelanggan
c.
Potensi dan perkiraan penjualan untuk setiap pasar sasaran
d.
Perkiraan pangsa pasar yang akan dicapai
Strategi pemasaran
a.
Lokasi pemasaran
b.
Saluran distribusi dan jaringan usaha yang dipilih
c.
Personal yang akan melakukan penjualan
d.
Kebijakan harga yang sesuai
e.
Tujuan promosi, sasaran promosi dan rencana untuk mencapai tujuan
tersebut.
‘13
7
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen ; YASAN ENDRAWAN
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengelolaan
a.
Penentuan tugas dan tanggung jawab masing-masing
b.
Keahlian yang diperlukan
c.
Bentuk dan struktur organisasi
d.
Pimpinan atau direktur
Operasi usaha
a.
Pemasok utama
b.
Kebutuhan-kebutuhan karyawan
c.
Sistem dan prosedur operasi
d.
Tata ruang dan denah rencana
e.
Keperluan peralatan dan biaya
f.
Peralatan tetap dan perabot kantor
g.
Keperluan persediaan bahan baku
h.
Semua biaya operasi yang diperlukan
Proyeksi keuangan
a.
Jumlah equity yang dimiliki
b.
Jumlah dan jenis serta sumber keuangan
c.
Rencana penggunaan dana
d.
Proyeksi aliran kas, proyeksi pendapatan dan proyeksi sisa kas
Agar suatu usaha lebih siap untuk dimulai maka perlu dievaluasi beberapa aspek
berikut :
1.
Evaluasi ringkasan pelaksanaan
a.
Apakah kegiatan pokok perusahaan sudah sangat jelas untuk dilaksanakan
dan apakah system pengelolaan sudah baik dan siap untuk digunakan.
Merupakan factor yang perlu diperhatikan untuk menjamin usaha dapat
berjalan dengan lancar
b.
Ciri-ciri dari produk/jasa dan pelayanannya yang baik sudah ditetapkan untuk
membedakan produk dan layanan dengan para pesaing
c.
Ukuran pasar dan potensi pasar yang akan dimasuki, evaluasi yang tepat
terhadap ukuran dan potensi pasar menjadi faktor penentu dalam
menetapkan besarnya peluang untuk menghasilkan keuntungan dan
kemampuan menjaga eksistensi usaha dimasa yang akan datang.
d.
Ringkasan proyeksi keuangan, apakah menunjukan kemampuan usaha untuk
mengelola keuangan sudah optimal atau belum.
e.
‘13
8
Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaannya
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen ; YASAN ENDRAWAN
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2.
Evaluasi misi bisnis
Memberikan arah kemana tujuan bisnis, untuk itu misi bisnis harus jelas
maksudnya.
3.
Evaluasi lingkungan bisnis
Lingkungan bisnis internal dan eksternal perlu dievaluasi untuk dapat menjamin
usaha yang akan dilakukan berjalan dengan lancar dan diharapkan mampu
mencapai tujuan didirikannya usaha.
4.
Evaluasi produk dan jasa
Produk yang akan diproduksi telah memenuhi syarat-syarat yang ditawarkan dan
demikian pula halnya jasa. Diperkirakan produk dan jasa yang akan diproduksi
mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan diharapkan
memberikan manfaat yang maksimal terhadap pengguna..
5.
Evaluasi pesaing
Bagian yang sangat penting dalam penelitian pasar yaitu menjajagi pesaingpesaing yang ada.
Keberadaan pesaing bukan berarti menjadi lawan bisnis,
tetapi dianggap sebagai sumber informasi yang berharga. ldentifikasi perusahaanperusahaan yang menjadi pesaing, tentang jumlah/potensinya, besarnya asset
dan volume penjualan dari pesaing, apakah rencana bisnis kita akan menyaingi
perusahaan-perusahaan yang sama. Jika asset dan volume penjualan pesaing
tidak dapat diketahui, dicoba untuk mengetahui kekuatan pesaing dengan cara
lain, misalnya jumlah tenaga kerjanya atau jumlah cabang-cabangnya.
6.
Evaluasi harga
Hal ini menyangkut penentuan harga jual, cara-cara penjualan, pemberiaan
potongan harga ataupun penjualan kredit dan sebagainya.
7.
Evaluasi keunggulan bersaing
Sebuah perusahaan tak pernah lepas dari ancaman persaingan.
Hal ini
disebabkan sistem informasi lebih canggih. Orang dapat menipu orang lain
dengan cepat bahkan bisa lebih baik. Oleh karenanya budaya sebuah perusahaan
harus tetap menarik konsumen. Untuk itu ia harus tetap yang pertama yang
terbaik atau tampil beda.
8.
Evaluasi pasar dan pemasaran
Mengkaji apakah prospek pemasaran memberikan gambaran yang cukup cerah.
Apakah ada peluang usaha dan berapa besarnya, sehingga rencana penjualan
‘13
9
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen ; YASAN ENDRAWAN
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dan perolehan keuntungan dapat diproyeksikan dengan realistis. Dalam aspek ini
sekalgus
menganalisis
kecenderungan-kecenderungan
apa
saja
yang
mempengaruhi pasar, besarnya permintaan serta kecenderungannya harus
diperkirakan secara cermat. Dari hasil kajian pasar dapat diharapkan beroperasi
secara sehat apabila produk yang diperdagangkan mampu mendapat tempat
dipasaran.
9.
Evaluasi manajemen dan personel
Kajian tentang manajemen terutama tenaga yang diperlukan, berapa jumlahnya
dan kualifikasi yang dibutuhkan, termasuk pemilik perusahaan dan manajer.
Dengan demikian diharapkan rencana bisnis tersebut dapat dikelola secara baik
oleh team manajemen yang sudah direncanakan.
10. Evaluasi mesin dan peralatan
Mesin dan peralatan sesuai dengan kebutuhan dan mampu memenuhi target
produksi yang telah direncanakan.
11. Evaluasi biaya awal
Setiap kegiatan usaha yang akan dilaksanakan memerlukan biaya-biaya atau
pengeluaran usaha. Menurut prinsip ekonomi, dengan biaya tertentu diharapkan
hasil yang optimal, atau dengan kata lain untuk mendapatkan hasil tertentu
dengan biaya atau pengeluaran yang serendah mungkin. Oleh karena itu biaya
(pengeluaran) usaha harus di proyeksikan sebaik-baiknya agar tidak boros dan
dapat dihemat unsur-unsur biaya yang timbul harus dapat dirinci, dengan
demikian perencanaan biaya dapat ditentukan secara hati-hati dan teliti.
12. Evaluasi pendanaan
Pendaan perlu ditentukan sejak awal darimana saja dana tersebut diperoleh.
Umumnya dana berasal dari modal kas atau barang-barang milik sendiri (pemilik
usaha) dan dari pinjaman dari pihak luar.
13. Evaluasi brak event point
Titik pulang pokok (titik impas) adalah suatu perhitungan yang menunjukkan pada
jumlah penjualan tertentu, besarnya pendapatan sama dengan besarnya biaya
usaha. Dengan mengevaluasi titik pulang pokok ini dapat diketahui pada volume
berapa atau hasil penjuaian minimal yang harus dicapai untuk menutupi biayabiaya atau pada volume penjualan berapa usaha mengalami titik impas (kondisi
perusahaan yang tidak untung dan tidak rugi).
‘13
10
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen ; YASAN ENDRAWAN
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
14. Evaluasi resiko yang tidak terkontrol
Bermanfaat untuk mengurangi kerugian yang mungkin timbul dengan
mempersiapkan segala sesuatunya sebelum resiko terjadi.
15. Evaluasi kesimpulan anda
Untuk mengetahui apakah kesimpulan yang dibuat telah sesuai dengan
pelaksanaan bisnis yang akan dilakukan.
Sudah menjadi kenyataan yang sukar untuk dibantah, tidak semua proyek yang
dibangun baik oleh pihak swasta maupun pemerintah dapat mencapai hasil seperti
yang diharapkan.
Memang tidak sedikit jumlahnya proyek yang dapat beroperasi
dengan baik sejak permulaan. Tetapi tidak sedikit pula proyek yang baru dalam masa
pembangunan saja telah gagal.
Faktor-faktor berikut dapat menggagaikan proyek selama tahap pembangunan :
1.
Dari semula pemilik proyek atau pelaksana pembangunan tidak memahami
dengan jelas persyaratan teknis apa saja yang harus dipenuhi
2.
Pimpinan pelaksana ternyata kurang ahli, tidak jujur atau kurang bertanggung
jawab
3.
Rencana pembangunan tidak cukup matang, desain teknis kurang sempurna
4.
Salah dalam penentuan bahan, peralatan dan tenaga kerja inti
5.
Kebutuhan biaya pembangunan ternyata lebih tinggi dari yang dianggarkan
6.
terjadi
perubahan
ekonomi,
keuangan,
sosial
atau
politik
yang
tidak
menguntungkan
7.
terjadinya bencana alam di lokasi proyek.
Di lain pihak proyek yang selamat selama tahap pembangunan dapat pula tidak lancar
operasinya karena hal-hal berikut ini :
1.
Pemasaran produk yang dihasilkan tidak dapat berjalan dengan lancar;
2.
Kesulitan dalam pengadaan bahan baku dan bahan pembantu
3.
Harga bahan baku dan bahan pembantu lebih tinggi dari pada yang
diperhitungkan semula
4.
Kesulitan dalam pengadaan dana modal kerja
5.
Kondisi atau kapasitas produksi dari faktor produksi yang dipergunakan jauh lebih
tinggi atau lebih rendah dari yang semestinya dan berakibat proyek tidak dapat
beroperasi secara ekonomis
6.
Proyek tidak mampu menarik tenaga pimpinan dan ahli yang diperlukan
7.
Hubungan kerja antara pimpinan proyek dan karyawan tidak berjalan serasi
sehingga produktivitas kerja menjadi rendah
‘13
11
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen ; YASAN ENDRAWAN
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
8.
Proyek tidak menghasilkan keuntungan yang layak.
Beberapa hal yang menyebabkan kegagalan tersebut sebenarnya dapat diantisipasi
jauh sebelum keputusan investasi dilakukan.
Dengan mengantisipasi rencana
investasi secara mendalam seorang investor akan mendapatkan gambaran hambatan
apa saja yang mungkin timbul di kemudian hari, serta seberapa jauh hambatan
tersebut dapat diatasi. Rencana bisnis yang disusun pada hakekatnya dapat
membedakan gambaran seberapa jauh rencana investasi pada suatu proyek tertentu
dapat dipertanggung jawabkan dari berbagai aspek.
‘13
12
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen ; YASAN ENDRAWAN
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Longenecker Justin G, Moore Carlos W, Petty J. William ; Kewirausahaan :
Manajemen Usaha Kecil, 11th Edition, Salemba empat, Jakarta.
Meredith Geoffrey G. et al ; Kewirausahaan : Teori dan Praktek, Cetakan 6, LM PPM
& Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 2000.
Suryana Dr, MSi ; Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses, Edisi revisi, Salemba empat, Jakarta, 2003.
Zimmerer Thomas W., Scarborough ; Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen
Bisnis Kecil, Second edition, Prenhalindo, Jakarta, 2005
‘13
13
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen ; YASAN ENDRAWAN
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download