MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN 1 MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah : A. Kriteria Investasi B. Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis C. Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru Fakultas Program Studi EKONOMI AKUNTANSI 2014 1 Tatap Muka 13 Kode MK Disusun Oleh A21326EL. Drs. Yasan Endrawan, MM Abstract Kompetensi Studi kelayakan bisnis disebut juga analisis proyek bisnis, yaitu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Mahasiswa dapat memahami proses studi kelayakan bisnis. Kewirausahaan 1 Drs. Yasan Endrawan, MM. Pusat Bahan Ajar dan eLearning Psykologi XII. STUDI KELAYAKAN USAHA Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis Setelah menganalisis berbagai aspek bisnis secermat mungkin dan hasilnya secara ekonomis dinyatakan layak, maka langkah selanjutnya adalah menyusun laporan studi kelayakan. Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisikan sebagai berikut : RINGKASAN PROYEK BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru atau Pengembangan Bisnis yang Sudah Ada 1.2. Nama dan Alamat Perusahaan 1.3. Bidang Usaha 1.4. Bentuk Perusahaan 1.5. Gambaran Perkembangan Perusahaan BAB II PROFIL PERUSAHAAN (Untuk perusahaan yang sudah ada) 2.1. Gambaran Umum Perusahaan 2.2. Perizinan 2.3. Aspek Teknis Produksi/Operasi 2.4. Aspek Pemasaran 2.5. Aspek Manajemen 2.6. Aspek Keuangan ‘13 2 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen ; YASAN ENDRAWAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id BAB III PROYEK YANG DIUSULKAN 3.1. Proyek Yang Diusulkan 3.1.1. Sifat investasi (baru/perluasan) 3.1.2. Jenis produk (produk utama dan sampingan) 3.2. Aspek Teknis 3.2.1. Sifat proyek 3.2.2. Jenis dan jumlah produksi 3.2.3. Lokasi 3.2.4. Bangunan 3.2.5. Lay out proses 3.2.6. Proses produksi 3.2.7. Kapasitas produksi 3.2.8. Bahan baku dan bahan penolong 3.2.9. Tenaga kerja 3.3. Aspek Pemasaran 3.3.1 Peluang pasar 3.3.2 Daerah pemasaran 3.3.3 Pasar sasaran 3.3.4 Volume dan harga penjualan 3.3.5 Daur hidup produk 3.3.6 Struktur pasar 3.3.7 Persaingan dan strategi bersaing 3.3.8 Ukuran pasar dan pertumbuhannya 3.3.9 Pangsa pasar 3.3.10 Gross profit margin 3.4. Aspek Manajemen 3.4.1. Kepemilikan 3.4.2. Struktur organisasi 3.4.3. Tim manajemen 3.4.4. Tenaga kerja/karyawan 3.5. Aspek Keuangan 3.5.1. Kebutuhan dana 3.5.2. Sumber dana 3.5.3. Prediksi pendapatan 3.5.4. Prediksi biaya 3.5.5. Prediksi laba rugi ‘13 3 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen ; YASAN ENDRAWAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3.5.6. Kriteria investasi BAB IV KESIMPULAN LAMPIRAN Penyusunan rencana bisnis ke dalam bentuk yang lebih spesifik lazim disebut dengan : proposal studi kelayakan usaha. Proposal studi kelayakan usaha sangatlah perlu karena dengan penyusunan tersebut dapat diperoleh beberapa informasi yang sangat bermanfaat yaitu antara lain : 1. Gambaran tentang prospek dari usaha yang direncanakan antara lain tentang : besarnya investasi, pendapatan yang akan diperoleh 2. Dapat diketahui atau ditentukan layak tidaknya rencana bisnis tersebut 3. Sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pemilik, investor, kreditor, maupun pemerintah 4. Sebagai perencanaan dan pedoman pelaksanaan serta pengendalian terhadap kegiatan usaha. Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru Sebelum usaha baru dimulai terlebih dahulu disiapkan suatu rencana usaha yang baik dan kemudian dilakukan suatu evaluasi. Suatu rencana bisnis apapun jenisnya baik rencana bisnis untuk usaha kecil maupun besar perlu dikaji secara mendalam. Karena pada dasarnya hasil kajian berperan sangat penting dalam proses pengambilan keputusan, dimana saran dan kesimpulan yang disajikan merupakan dasar pertimbangan yang dipakai untuk memutuskan apakah rencana bisnis tersebut jadi dilaksanakan atau ditangguhkan baik oleh pemilik perusahaan, investor, kreditor maupun oleh pemerintah. Rencana bisnis sering disebut dalam bahasa inggris Bisnis Plan, dimaksudkan sebagai suatu rencana usaha yang menekankan pada penelaahan dan pengkajian terhadap layak atau tidaknya suatu usaha atau proyek yang akan dilaksanakan perusahaan/badan usaha baik yang bersifat usaha baru, pengembangan maupun rehabilitasi usaha. Usaha merupakan daur kegiatan yang menggunakan permodalan untuk membeli barang atau jasa, kemudian merubahnya kembali menjadi uang tunai yang merupakan modal usaha. Berdasarkan pengertian tersebut, maka badan usaha ‘13 4 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen ; YASAN ENDRAWAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dalam melaksanakan kegiatan usahanya harus menggunakan atau setidak-tidaknya mengikuti prinsip-prindip ekonomi serta praktek-praktek dunia usaha pada umumnya. Sehubungan dengan uraian tersebut diatas, maka dapatiah dikemukakan bahwa tujuan perusahaan akan dapat dicapai apabila sasaran kegiatan usaha dapat dirumuskan secara operasional. Kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh Badan Usaha dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : 1. Usaha-usaha yang bersifat produksi: Usaha-usaha yang bersifat produksi dicirikan oleh suatu pengguna modal untuk keperluan pengadaan dan atau produksi serta kegiatan pengolahan barangbarang oleh badan usaha. Contoh : perusahaan melaksanakan pembelian dan penjualan barang-barang hasil pertanian, mengolah hasilnya kemudian menjualnya. 2. Usaha-usaha yang bersifat konsumsi : Usaha-usaha yang bersifat konsumtif dicirikan oleh suatu kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat. Contoh : perusahaan melaksanakan kegiatan penjualan barang-barang dan masyarakat membelinya, seperti kegiatan pada toko. Melalui toko ini berbagai macam dan jenis barang dijual untuk melayani masyarakat yang bertindak sebagai konsumen. Dalam hal ini masyarakat dapat bertindak sebagai konsumen, produsen atau kedua-duanya. 3. Usaha yang bersifat jasa : Usaha-usaha yang bersifat jasa dicirikan oleh kegiatan pelayanan pemenuhan atas kebutuhan masyarakat yang bersifat non material. Contoh: badan usaha melaksanakan usaha seperti jasa angkutan, jasa poliklinik, apotik, simpan pinjam dan lain sebagainya. Melalui usaha tersebut tujuan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan laba akan dapat dicapai. Jadi apabila mekanisme kegiatan usaha baik, maka tujuan perusahaan akan dapat bermanfaat bagi konsumen, demikian pula sebaliknya kalau kegiatan usaha gagal, maka tujuan perusahaan tidak dapat diwujudkan. Agar kegiatan usaha atau proyek dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat, maka haruis direncanakan sebaik-baiknya. Rencana usaha yang baik harus kongkrit dan ditetapkan terlebih dahulu sebelum kegiatan usaha itu dilaksanakan secara operational. Seperti telah ‘13 5 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen ; YASAN ENDRAWAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id diuraikan dalam pembahasan sebelumnya bahwa rencana bisnis adalah perencanaan kegiatan usaha atau proyek yang menekankan kepada penelaahan atau pengkajian terhadap layak atau tidaknya suatu usaha yang akan dilaksanakan. Lebih lanjut dapatlah dikemukakan bahwa manfaat rencana bisnis dapat dilihat dar dua segi : pertama manfaat bagi perusahaan dan kedua manfaat bagi lembaga keuangan atau pihak lain : 1. Manfaat bagi perusahaan : Rencana bisnis akan membantu pengusaha untuk mengingat dan menjalankan dengan aktivitas yang diperlukan, karena rencana bisnis itu sendiri merupakan daftar aktivitas bisnis sekaligus tahapan-tahapan yang dijalankan. Rencana bisnis juga akan sangat membantu pengusaha untuk memperoleh bantuan modal. 2. Manfaat bagi lembaga keuangan atau pihak lain: Oleh karena rencana bisnis merupakan perencanaan usaha yang dianalisa, maka dengan mempelajarinya pihak bank atau pihak lain dapat memperoleh gambaran apakah modal yang diinvestasikan akan aman dan dapat dikembalikan. Beberapa tahapan yang biasanya dilakukan dalam penyusunan rencana bisnis dalam bentuk studi kelayakan yaitu : 1. Studi kemungkinan rencana usaha Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian usaha yang akan dilaksanakan, sedang yang dianalisis antara lain potensi sumberdaya, daya dukung yang dimiliki, potensi permintaan dan sebagainya. 2. Studi kelayakan pendahuluan Tahapan pengidentifikasian faktor-faktor yang berhubungan dengan usaha antara lain kemungkinan investasi, analisis konsep investasi. 3. Penyusunan studi kelayakan : Setelah tahap kesatu dan kedua memperoleh gambaran bahwa usaha yang direncanakan mempunyai harapan untuk berhasil, maka disusun "Studi Kelayakan" dengan menelaah beberapa aspek yang relevan dengan usaha yang dilaksanakan dalam periode tertentu. Sedang aspek-aspek apa saja yang perlu dikaji, sangat tergantung pada kebutuhan. ‘13 6 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen ; YASAN ENDRAWAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Suatu rencana usaha yang baik biasanya berisikan komponen-komponen sebagai berikut : Ringkasan pelaksanaan usaha a. Kegiatan pokok perusahaan dan system pengelolaan b. Ciri-ciri dari produk/jasa dan pelayanannya c. Ukuran pasar dan potensi pasar d. Ringkasan proyeksi keuangan e. Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaannya Deskripsi usaha a. Visi dan misi perusahaan b. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang c. Struktur usaha d. Bentuk perusahaan Produk dan pelayanan yang akan diberikan a. Produk barang dan jasa apa yang disajikan b. Keunggulan barang dan jasa serta pelayanan yang ditawarkannya c. Peluang-peluang pengembangan barang dan jasa d. Keunggulan dalam pengembangan barang dan jasa Analisis industri a. Kecendrungan industri yang disenangi b. Lingkungan industri yang berpengaruh c. Izin dan peraturan untuk membangun industri d. Ukuran industri yang akan didirikan e. Keunggulan dan kelemahan industri baru Analisis pasar a. Pasar sasaran b. Kebutuhan pelanggan c. Potensi dan perkiraan penjualan untuk setiap pasar sasaran d. Perkiraan pangsa pasar yang akan dicapai Strategi pemasaran a. Lokasi pemasaran b. Saluran distribusi dan jaringan usaha yang dipilih c. Personal yang akan melakukan penjualan d. Kebijakan harga yang sesuai e. Tujuan promosi, sasaran promosi dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut. ‘13 7 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen ; YASAN ENDRAWAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengelolaan a. Penentuan tugas dan tanggung jawab masing-masing b. Keahlian yang diperlukan c. Bentuk dan struktur organisasi d. Pimpinan atau direktur Operasi usaha a. Pemasok utama b. Kebutuhan-kebutuhan karyawan c. Sistem dan prosedur operasi d. Tata ruang dan denah rencana e. Keperluan peralatan dan biaya f. Peralatan tetap dan perabot kantor g. Keperluan persediaan bahan baku h. Semua biaya operasi yang diperlukan Proyeksi keuangan a. Jumlah equity yang dimiliki b. Jumlah dan jenis serta sumber keuangan c. Rencana penggunaan dana d. Proyeksi aliran kas, proyeksi pendapatan dan proyeksi sisa kas Agar suatu usaha lebih siap untuk dimulai maka perlu dievaluasi beberapa aspek berikut : 1. Evaluasi ringkasan pelaksanaan a. Apakah kegiatan pokok perusahaan sudah sangat jelas untuk dilaksanakan dan apakah system pengelolaan sudah baik dan siap untuk digunakan. Merupakan factor yang perlu diperhatikan untuk menjamin usaha dapat berjalan dengan lancar b. Ciri-ciri dari produk/jasa dan pelayanannya yang baik sudah ditetapkan untuk membedakan produk dan layanan dengan para pesaing c. Ukuran pasar dan potensi pasar yang akan dimasuki, evaluasi yang tepat terhadap ukuran dan potensi pasar menjadi faktor penentu dalam menetapkan besarnya peluang untuk menghasilkan keuntungan dan kemampuan menjaga eksistensi usaha dimasa yang akan datang. d. Ringkasan proyeksi keuangan, apakah menunjukan kemampuan usaha untuk mengelola keuangan sudah optimal atau belum. e. ‘13 8 Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaannya KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen ; YASAN ENDRAWAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Evaluasi misi bisnis Memberikan arah kemana tujuan bisnis, untuk itu misi bisnis harus jelas maksudnya. 3. Evaluasi lingkungan bisnis Lingkungan bisnis internal dan eksternal perlu dievaluasi untuk dapat menjamin usaha yang akan dilakukan berjalan dengan lancar dan diharapkan mampu mencapai tujuan didirikannya usaha. 4. Evaluasi produk dan jasa Produk yang akan diproduksi telah memenuhi syarat-syarat yang ditawarkan dan demikian pula halnya jasa. Diperkirakan produk dan jasa yang akan diproduksi mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan diharapkan memberikan manfaat yang maksimal terhadap pengguna.. 5. Evaluasi pesaing Bagian yang sangat penting dalam penelitian pasar yaitu menjajagi pesaingpesaing yang ada. Keberadaan pesaing bukan berarti menjadi lawan bisnis, tetapi dianggap sebagai sumber informasi yang berharga. ldentifikasi perusahaanperusahaan yang menjadi pesaing, tentang jumlah/potensinya, besarnya asset dan volume penjualan dari pesaing, apakah rencana bisnis kita akan menyaingi perusahaan-perusahaan yang sama. Jika asset dan volume penjualan pesaing tidak dapat diketahui, dicoba untuk mengetahui kekuatan pesaing dengan cara lain, misalnya jumlah tenaga kerjanya atau jumlah cabang-cabangnya. 6. Evaluasi harga Hal ini menyangkut penentuan harga jual, cara-cara penjualan, pemberiaan potongan harga ataupun penjualan kredit dan sebagainya. 7. Evaluasi keunggulan bersaing Sebuah perusahaan tak pernah lepas dari ancaman persaingan. Hal ini disebabkan sistem informasi lebih canggih. Orang dapat menipu orang lain dengan cepat bahkan bisa lebih baik. Oleh karenanya budaya sebuah perusahaan harus tetap menarik konsumen. Untuk itu ia harus tetap yang pertama yang terbaik atau tampil beda. 8. Evaluasi pasar dan pemasaran Mengkaji apakah prospek pemasaran memberikan gambaran yang cukup cerah. Apakah ada peluang usaha dan berapa besarnya, sehingga rencana penjualan ‘13 9 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen ; YASAN ENDRAWAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dan perolehan keuntungan dapat diproyeksikan dengan realistis. Dalam aspek ini sekalgus menganalisis kecenderungan-kecenderungan apa saja yang mempengaruhi pasar, besarnya permintaan serta kecenderungannya harus diperkirakan secara cermat. Dari hasil kajian pasar dapat diharapkan beroperasi secara sehat apabila produk yang diperdagangkan mampu mendapat tempat dipasaran. 9. Evaluasi manajemen dan personel Kajian tentang manajemen terutama tenaga yang diperlukan, berapa jumlahnya dan kualifikasi yang dibutuhkan, termasuk pemilik perusahaan dan manajer. Dengan demikian diharapkan rencana bisnis tersebut dapat dikelola secara baik oleh team manajemen yang sudah direncanakan. 10. Evaluasi mesin dan peralatan Mesin dan peralatan sesuai dengan kebutuhan dan mampu memenuhi target produksi yang telah direncanakan. 11. Evaluasi biaya awal Setiap kegiatan usaha yang akan dilaksanakan memerlukan biaya-biaya atau pengeluaran usaha. Menurut prinsip ekonomi, dengan biaya tertentu diharapkan hasil yang optimal, atau dengan kata lain untuk mendapatkan hasil tertentu dengan biaya atau pengeluaran yang serendah mungkin. Oleh karena itu biaya (pengeluaran) usaha harus di proyeksikan sebaik-baiknya agar tidak boros dan dapat dihemat unsur-unsur biaya yang timbul harus dapat dirinci, dengan demikian perencanaan biaya dapat ditentukan secara hati-hati dan teliti. 12. Evaluasi pendanaan Pendaan perlu ditentukan sejak awal darimana saja dana tersebut diperoleh. Umumnya dana berasal dari modal kas atau barang-barang milik sendiri (pemilik usaha) dan dari pinjaman dari pihak luar. 13. Evaluasi brak event point Titik pulang pokok (titik impas) adalah suatu perhitungan yang menunjukkan pada jumlah penjualan tertentu, besarnya pendapatan sama dengan besarnya biaya usaha. Dengan mengevaluasi titik pulang pokok ini dapat diketahui pada volume berapa atau hasil penjuaian minimal yang harus dicapai untuk menutupi biayabiaya atau pada volume penjualan berapa usaha mengalami titik impas (kondisi perusahaan yang tidak untung dan tidak rugi). ‘13 10 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen ; YASAN ENDRAWAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 14. Evaluasi resiko yang tidak terkontrol Bermanfaat untuk mengurangi kerugian yang mungkin timbul dengan mempersiapkan segala sesuatunya sebelum resiko terjadi. 15. Evaluasi kesimpulan anda Untuk mengetahui apakah kesimpulan yang dibuat telah sesuai dengan pelaksanaan bisnis yang akan dilakukan. Sudah menjadi kenyataan yang sukar untuk dibantah, tidak semua proyek yang dibangun baik oleh pihak swasta maupun pemerintah dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan. Memang tidak sedikit jumlahnya proyek yang dapat beroperasi dengan baik sejak permulaan. Tetapi tidak sedikit pula proyek yang baru dalam masa pembangunan saja telah gagal. Faktor-faktor berikut dapat menggagaikan proyek selama tahap pembangunan : 1. Dari semula pemilik proyek atau pelaksana pembangunan tidak memahami dengan jelas persyaratan teknis apa saja yang harus dipenuhi 2. Pimpinan pelaksana ternyata kurang ahli, tidak jujur atau kurang bertanggung jawab 3. Rencana pembangunan tidak cukup matang, desain teknis kurang sempurna 4. Salah dalam penentuan bahan, peralatan dan tenaga kerja inti 5. Kebutuhan biaya pembangunan ternyata lebih tinggi dari yang dianggarkan 6. terjadi perubahan ekonomi, keuangan, sosial atau politik yang tidak menguntungkan 7. terjadinya bencana alam di lokasi proyek. Di lain pihak proyek yang selamat selama tahap pembangunan dapat pula tidak lancar operasinya karena hal-hal berikut ini : 1. Pemasaran produk yang dihasilkan tidak dapat berjalan dengan lancar; 2. Kesulitan dalam pengadaan bahan baku dan bahan pembantu 3. Harga bahan baku dan bahan pembantu lebih tinggi dari pada yang diperhitungkan semula 4. Kesulitan dalam pengadaan dana modal kerja 5. Kondisi atau kapasitas produksi dari faktor produksi yang dipergunakan jauh lebih tinggi atau lebih rendah dari yang semestinya dan berakibat proyek tidak dapat beroperasi secara ekonomis 6. Proyek tidak mampu menarik tenaga pimpinan dan ahli yang diperlukan 7. Hubungan kerja antara pimpinan proyek dan karyawan tidak berjalan serasi sehingga produktivitas kerja menjadi rendah ‘13 11 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen ; YASAN ENDRAWAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 8. Proyek tidak menghasilkan keuntungan yang layak. Beberapa hal yang menyebabkan kegagalan tersebut sebenarnya dapat diantisipasi jauh sebelum keputusan investasi dilakukan. Dengan mengantisipasi rencana investasi secara mendalam seorang investor akan mendapatkan gambaran hambatan apa saja yang mungkin timbul di kemudian hari, serta seberapa jauh hambatan tersebut dapat diatasi. Rencana bisnis yang disusun pada hakekatnya dapat membedakan gambaran seberapa jauh rencana investasi pada suatu proyek tertentu dapat dipertanggung jawabkan dari berbagai aspek. ‘13 12 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen ; YASAN ENDRAWAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id DAFTAR PUSTAKA Longenecker Justin G, Moore Carlos W, Petty J. William ; Kewirausahaan : Manajemen Usaha Kecil, 11th Edition, Salemba empat, Jakarta. Meredith Geoffrey G. et al ; Kewirausahaan : Teori dan Praktek, Cetakan 6, LM PPM & Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 2000. Suryana Dr, MSi ; Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Edisi revisi, Salemba empat, Jakarta, 2003. Zimmerer Thomas W., Scarborough ; Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, Second edition, Prenhalindo, Jakarta, 2005 ‘13 13 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen ; YASAN ENDRAWAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id