Edisikhusus Natal 2012 ARTIKEL DALAM WARTA PAROKI 8-9 Desember 2012 Saudara-saudariku yang baik, Betlehem kota Daud menjadi kota sejarah yang menyimpan sejuta misteri iman dan mengukir kisah hidup Sang Juru Selamat. Dengan penuh iman kita menanti kedatangan-Nya. Para gembala sosok pribadi yang sederhana menggambarkan kesahajaan, kesetiaan dan kerendahan hati. Inilah symbol hadir-Nya, Sang Emanuel yang mau merendahkan diri, senasib dengan manusia. Para gembala menjadi lambang, Iman yang hidup, iman yang terwujud dalam tindakan. “BERBAHAGIALAH IA YANG PERCAYA” (LUK. 1: 45) Minggu ini kita memasuki minggu Adven kedua. Kita mulai juga menyalakan lilin yang kedua. Kepada kita, diteriakan pula seruan Yohanes Pembaptis: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis! Maka Allah akan mengampuni dosamu” (Luk. 3: 3). Sungguh, penyelamatan Tuhan sudah dekat kepada kita. Dan kita diundang untuk mengarahkan hidup pada Allah. Allah sendiri sekarang ini berkenan mendatangi kita. Inilah keyakinan iman gereja sebagaimana dinyatakan dalam Dei Verbum 2: “Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya Allah berkenan mewahyukan diri-Nya dan memaklumkan rahasia kehendak-Nya ( Ef 1:9); berkat rahasia itu manusia dapat menghadap Bapa melalui Kristus Sabda yang menjadi daging, dalam Roh Kudus, dan ikut serta dalam kodrat ilahi (Ef 2:18; 2Ptr 1:4). Maka dengan wahyu itu Allah yang tidak kelihatan (Kol 1:15; 1Tim 1:17) dari kelimpahan cinta kasih-Nya menyapa manusia sebagai sahabat-sahabat-Nya (Kel 33:11; Yoh 15:14-15), dan bergaul dengan mereka (Bar 3:38), untuk mengundang mereka ke dalam persekutuan dengan diri-Nya dan menyambut mereka didalamnya”. Dan kepada Allah yang mendatangi kita, yang memberikan rencana penyelamatan-Nya kepada kita, kita wajib menyatakan “ketaatan iman” (Rom 16:26). Demikianlah manusia dengan bebas menyerahkandiri seutuhnya kepada Allah, dengan mempersembahkan “kepatuhan akalbudi sertakehendak yang sepenuhnya kepada Allah”,dan dengan secarasukarela menerima Allah sendiri. Dan agar orangdapat beriman seperti itu, Allah juga telah mencurahkan rahmat-Nya untuk menolong manusia, yang menggerakkan hati dan membalikkannyakepada Allah, membuka mata budi, dan menimbulkan “pada semua orang rasa manis mendekati dan mempercayai Allah” Dalam sejarah umat manusia, kita dapat saksikan begitu banyak orang yang dibangkitkan Allah untuk menerima kebenaran ilahi itu. Abraham dipanggil Allah dari negerinya ke negeri asing yang belum pernah dikenalnya. Kepada Allah yang memanggil itu, Abraham menyatakan ketaatan iman. Dia pergi mengikuti janji Tuhan. Tokoh lain adalah Maria, Bunda Yesus. Kepada Malaikat Gabriel yang memberitahukan kabar bahwa dia akan mengandung meskipun belum bersuami, Maria menyatakan: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu (Luk. 1: 38)”. Kita juga akan menemukan ketaatan Yusuf, tunangan Maria untuk berserah kepada Allah. “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus” (Mat. 1: 20) Sepanjang sejarah manusia, Allah senantiasa menyatakan diri. Sejak awal mula, Allah menetapkan agar karya penyelamatan-Nya itu diteruskan. Karya penyelamatan itu pulalah yang sekarang sampai kepada kita. Maka undangan untuk menyerahkan diri kepada Allah, ketaatan iman juga disampaikan kepada kita masingmasing. Inilah pertobatan sebagaimana diwartakan oleh Yohanes Pembaptis. Mengarahkan hidup kita kepada Allah sendiri. Secara khusus, dalam pertemuan lingkungan atau pertemuan keluarga, permenungan kita pada Minggu Adven II ini bertema “Makna Keluarga Bagiku”. Ketaatan iman kita pada Allah itu secara nyata terwujud dalam keluarga. Kita tidak menghayati iman kita dalam dunia pribadi kita sendiri tetapi dalam rangka hubungan dengan orang lain. Dan orang-orang yang paling dekat dengan kita adalah anggota keluarga kita masingmasing. Di dalam hidup berkeluarga, kita menemukan dan menghayati iman secara nyata. Kebahagiaan dalam hidup berkeluarga itu dibangun setiap hari dengan saling memberi perhatian, dengan keterbukaan dan kerelaan berkomunikasi, dengan saling menerima apa adanya, dengan kasih sayang dan kelembutan dan kesabaran tanpa paksaan, dengan rela berkorban dan saling membantu, serta saling memaafkan (1Kor 13). Tapi juga dengan saling berdoa bersama dan menanggung beban. DOA Ya Allah Bapa, kami telah mendengar dan menerima sabda-Mu sebagai kebenaran. Kami juga telah menerima rahmat keberanian menjawab undangan-Mu sehingga sekarang ini kami dapat beriman dan percaya. Oleh karena itu, sudilah ya Tuhan memberikan kekuatan pada kami untuk selalu taat pada-Mudan setia pada SabdaMu sehingga kami tidak akan goyah dalam menjalani ketaatanini meskipun ada banyak rintangan dan halangan di depan kami. Berilah kami budi dan pikiran yang jernih agar kami selalu dapat mencontoh Bunda Maria sebagai teladan ketaatan beriman yang sempurna. Semoga dimasa penantian kedatangan-Mu ini, kami semakin taat pada hukum dan perintah-perintah-Mu. Bantulah kami juga untuk mewujudnyatakan ketaatan kami kepada-Mu dalam hidup sehari-hari, terutama dalam keluarga kami. Sebab kami sadar bahwa pertumbuhan iman kami tidak terletak pada kesucian pribadi kami tetapi pada tindakan nyata kami sehari-hari. Semoga kami masing-masing semakin rela memberikan diri kepada masing-masing anggota keluarga. Buatlah kami semakin menyakini dan menjalankan bahwa cinta bukanlah untuk mendominasi melainkan untuk menumbuhkembangkan mereka yang kami cintai. Semua doa permohonan ini, kami hunjukkan kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami.Amin Family in action Saudara-saudariku, Tidak terasa kita sudah memasuki Minggu Adven ke II, cahaya dua lilin – lilin adven yang menyala semakin menerangi hati dalam kehidupan keluarga kita? Mari kita melanjutkan perjalanan rohani keluarga kita agar secara nyata ketaatan iman kita pada Allah terwujud dalam keluarga. Tema Renungan :”MaknaKeluargabagiku” Bentuk/Cara : Membangun kebersamaan dalam menapaki masa Adven : - membuat corona Adven yang ditempatkan di ruang keluarga / ruang makan keluarga - makan bersama dengan anggota keluarga - Rekreasi bersama dengan anggota keluarga - sharing / cerita pengalaman hidup sebagai anggota keluarga - ibadat / doa bersama dengan anggota keluarga (terpimpin ) Panduan Ibadat / Doa bersama dengan anggota keluarga terpimpin : - Dipimpin bergilir Pembukaan : 1. Lagu : SEMUA BAIK Dari semula, tlah Kautetapkan ,hidupku dalam tanganMu,dalam rencanaMu Tuhan Rencana indah, tlah Kausiapkan, bagi masa depanku, yang penuh harapan. Reff : S’mua baik, s’mua baik apa yang t’lah Kau perbuat, di dalam hidupku, S’mua baik, sungguh teramat baik, Kau jadikan hidupku berarti. 2. Tanda Salib dan SeruanTobat Hening sejenak (pemeriksaan batin) Marilah kita mohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa kita : Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian, Bahwa saya telah berdosa ….. 3. Marilah berdoa bersama : Allah Bapa Yang Mahabaik, betapa luhur belaskasihMu kepada kami. Engkau memberi kami keluarga yang Kaucintai. Ajaklah kami menghargai keluarga kami ini, supaya kami menikmati kesatuan dan kebersamaan yang memperkembangkan hidup kami. Rasa syukur ini kami panjatkan dalam Nama Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin Sharing keluarga : saling menceritakan peristiwa – peristiwa hidup yang terjadi baik diantara anggota Keluarga sendiri maupun di kantor, di sekolah, sesuai profesi dari setiap anggota keluarga. - Pemimpin Ibadat dalam keluarga berterima kasih atas sharing dari masing –masing anggota keluarga. Pemimpin Ibadat mengajak menyanyi bersama PELANGI KASIHNYA : Apa yang kaualami kini, mungkin tak dapat Engkau mengerti, satu hal tanamkan di hati Indah semua yang Tuhan b’ri. Tuhanmu tak akan memberi, ular beracun pada yang minta roti, cobaan yang Engkau alami tak melebihi kekuatanmu. Tangan Tuhan sedang merenda, suatu karya yang agung mulia, saatnya kan tiba nanti Kau lihat pelangi kasihNya. - Pemimpin Ibadat mengajak menyiapkan hati untu kmendengarkan dan meresapkan Sabda Tuhan Bacaan Kitab Suci :1. Dibacakan Injil Matius : 7 : 24-27 2. Diberi kesempatan merenungkan secara pribadi ayat manakah yang paling Menyentuh dengan situasi keluarga? 3. Doa persembahan keluarga Tuhan, dalam membangun hidup berumah-tangga, nilai-nilai yang terus menerus kami perjuangkan dalam keluarga : Kejujuran, kesetiaan, kepercayaan menjadi humus yang menyuburkan. Keterbukaan, ketulusan, keharmanisan menjadi kunci kebahagiaan. Kerukunan, kerelasediaan, kerendahan hati, menjadi dasar yang kokoh dalam membangun hidup berkkeluarga. Tanggungj awab, sederhana, kerja keras, kesabaran menjadi kekuatan keluarga kami. Memahami, mengerti, mendengarkan, komunikasi menjadi sarana yang mempersatukan keluarga Semoga, kami mampu menepis hal-hal yang menghambat kehormonisan keluarga : curiga, mendiamkan, kurang percaya, meremehkan, dan kesombongan. Tuhan kami persembahkan keluarga kami dalam tangan-Mu, buatlah hati kami selalu terbuka akan bimbingan-Mu dan semoga keluarga kami menjadi cerminan keluarga Nasaret. Amin. 4. Pemimpin Doa mengajak berdoa bersama BAPAKAMI Penutup DOA KELUARGA : Marilah berdoa bersama : Allah Bapa Yang Mahakasih, Kami bersyukur bersama seluruh keluarga di Keuskupan Agung Jakarta ini karena Engkau selalu mendampingi dan membimbing hidup keluarga kami. Bantulah kami semakin mengenal keluarga kami. Memperbaiki relasi kami satu sama lain. Tuntunlah kami selalu pada masa adven ini agar makin memahami makna keluarga, supaya makin menghargai kesatuan di dalamnya. Melalui komunikasi yang baik, kami mau membangun kebenaran yang hangat di dalam keluarga yang telah Engkau hadiahkan bagi kami. Melalui rekonsiliasi dan pengampunan Engkau menghendaki keluarga kami lahir baru. Menjadi Gereja kecil yang terberkati dan memberkati. Kami ingin menjadi seperti Keluarga Kudus Nazareth. Bekerja sama untuk membangun kekudusan, saling mencintai seperti mencintai Engkau sendiri lebih melayani daripada dilayani. Menghargai satu sama lain dalam membangun kebahagiaan. Semoga atas bimbingan-Mu selama bulan Keluarga ini, kami dapat melanjutkan kebiasaan baik untuk saling mengasihi dan melayani sesuai dengan hukum cinta kasih-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin. Lagu Penutup : SANTO YUSUF YANG MENJAGA (PS 644) ****PANITIA NATAL 2012 - DUREN SAWIT SELATAN****