Edisi Khusus Natal 16-12-2012 – Mg. Aven III

advertisement
Edisi khusus Natal 2012
MINGGU ADVEN III
15-16 Desember 2012
Saudara - saudariku yang baik,
Memasuki minggu adven III, kita menyalakan lilin warna campuran ungu dan pink yang bermakna
gembala / sukacita. Ini menggambarkan semakin dekat penantian kita. Para gembala menjadi umat
yang terpilih mewakili umat manusia yang sedang menanti kedatangan Sang Juru Selamat. Kesahajaan,
ketulusan dan kemurnian hati para gembala menjadi palungan yang hangat bagi Emanuel. Mari kita
menyiapkan palungan hati kita dengan kemurahan hati, kerelasediaan, dan kesetiaan sehingga layak
menyambut hadirnya Sang Juru Selamat.
1. Gaudete.... Bersukacitalah
Gaudete, bersukacita, tanda bahwa kita memasuki Minggu adven III, fokus permenungan kita
pada hati para gembala yang bersukacita dan bergembira dalam menyambut kehadiran sang
Bayi di tempat yang sederhana. Kristus datang ke dunia untuk menghalau kuasa gelap,
kejahatan dan menunjukkan jalan kebenaran. Gerak maju penyalaan lilin setiap hari sebagai
lambang kesiapan kita untuk berjumpa dengan Kristus.
Secara keseluruhan, selama Masa Adven kita berjuang untuk menggenapi apa yang kita
daraskan dalam doa pembukaan Misa Minggu Adven Pertama: “ Bapa di surga. Tambahkanlah
kerinduan kami akan Kristus, Juruselamat kami, dan berilah kami kekuatan untuk bertumbuh
dalam kasih, agar fajar kedatangan-Nya membuat kami bersukacita atas kehadiran-Nya dan
menyambut terang kebenaran-Nya.
2. Kegembiraan dan pertobatan
Pertobatan berarti berbalik arah. Berbalik ke mana? Berbalik ke arah Kristus agar kita menjadi
”kudus dan tak bercacat di hadapan Allah” (Ef 1:4). Berkat pembaptisan kita menjadi anggota
persekutuan Gereja yang Kudus. Kita dapat hidup dalam perkumpulan orang-orang yang
dikuduskan dan menjadi kudus. Tapi kekudusan yang diterima di saat pembaptisan tersebut
tidak menghilangkan kerapuhan dan kelemahan kodrat manusiawinya. Demikian pula berkat
pembaptisan ini tidak pula menghilangkan kecenderungan kita kepada dosa. Sebutan
kecenderungan ini dalam istilah gerejanya adalah ”concupiscentia”. Kecenderungan ataupun
kecondongan ini akan tetap menempel pada diri manusia yang dibaptis. (Bdk. KGK 1426).
Karena adanya kecenderungan inilah maka Tuhan berkarya. Dia memberikan rahmatNya
kepada manusia agar umat manusia memiliki kekuatan untuk tetap memperjuangkan
kehidupannya sebagai orang kristen (Pengikut Kristus). Perjuangan tersebut berupa usaha dan
berusaha untuk kembali kepada kekudusan dan kehidupan abadi, yakni ”ke mana Tuhan selalu
memanggil kita” . Kesadaran akan pemberian rahmat dan kekuatan untuk selalu berjuang
kembali ke dalam kekudusan berikut dengan warta seruan tobat Yesus (Mrk. 1:15) itulah yang
harus menjadi kegembiraan dan sukacita kita tersendiri. Inilah paradoks yang positip, paradoks
yang membawa kita pada keabadian dan kekudusan.
3. Kesederhanaan dan kegembiraan.
Lilin yang dinyalakan minggu ini adalah lilin ”gembala”. Kita tidak asing dengan kehidupan
gembala. Seorang gembala memiliki sifat yang tulus dalam bekerja, tanpa pamrih, dan dengan
sukacita menggembalakan domba-dombanya. Sungguh merupakan kegembiraan tersendiri
bagi seorang gembala bila mendapatkan padang rumput yang dapat dimakan oleh dombadombanya. Kesederhanaan, keramahan menjadi ciri khas para gembala. Mereka dapat
menerima apa adanya walaupun dalam situasi yang sesulit apapun. Hati mereka selalu terbuka
terhadap setiap pengalaman dan peristiwa. Mereka lapang dada terhadap segala kritik dan
arahan dari manapun itu berasal.
Berkat kesederhanaan dan ketulusannya itu maka mereka dapat merasakan kegembiraan
ketika kandangnya dipakai orang lain untuk berteduh. Mereka sadar bahwa kandang yang
mereka dirikan mempunyai fungsi sosial, memiliki peran yang sangat penting bagi orang asing
yang berada dalam keterbatasan baik keterbatasan fisik (kemiskinan) maupun keterbatasan
mental. Oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau mereka justru menjadi manusia pertama
yang dapat berjumpa dengan sang Gembala agung nan suci dan berkuasa yaitu Kristus yang
sudi lahir di kandang domba, Ini menjadi puncak kegembiraan para gembala.
Doa:
Ya Tuhan, sang Gembala agung. Sudah dekat dan sudah hampir waktunya untuk datang untuk
menyapa kami. Kami mohon kepadaMu yang Tuhan, sudilah memberikan kami sifat
kesederhanaan, ketulusan hati, keterbukaan hati dan budi seperti para gembala di padang itu.
Jadikanlah kami sebagai orang selalu bertobat sehingga kami dapat menjadi orang pertama
yang Kau hampiri untuk bisa menerima rahmat panggilanMu menuju kekudusan sejati. Buatlah
kami selalu bersuka cita dan bergembira ria dalam memperjuangkan kehidupan kami sebagai
pengikutMu. Demi Kristus Juruselamat kami. Amin.
Pertanyaan reflektif:
-
Apakah pertobatanku menghasilkan penyesalan yang tulus?
Apakah saya bisa menerima situasi dan kondisi apapun dengan gembira?
Bagaimana usahaku untuk menjadi orang yang sederhana?
Apakah aku sudah menghayati dan memaknai kedatangan sang Gembala agung ini
dengan benar?
(Dari berbagai sumber)
Family in action
Saudara - saudariku,
Membangun “komunikasi berdasarkan cinta kasih dan iman dalam keluarga” adalah tema
permenungan kita dalam minggu adven III. Minggu adven I kita bersama merenungkan
kekhasan dari setiap anggota keluarga, minggu adven II kita diajak untuk merenungkan “makna
keluarga bagiku” mengenal keluarga secara benar sebagai wujud kasih. Alangkah
membahagiakan jika kita mampu berbagi sukacita kepada orang-orang yang kita cintai. Minggu
Adven III adalah minggu Gaudette (sukacita ), sebagai anak-anak Allah sudah selayaknya kita
memberi harapan dan sukacita bagi orang lain. Komunikasi yang tulus adalah wujud ungkapan
cinta kasih. Mari kita bersama memperdalam makna komunikasi yang benar dalam keluarga.
“ Komunikasi berdasarkan cinta kasih dan iman dalam Keluarga
”
Pembukaan : 1. Lagu
: Dalam Yesus kita bersaudara
Dalam Yesus kita bersaudara (3x)
Sekarang dan selamanya
Dalam Yesus kita bersaudara
2. Tanda Salib dan Seruan Tobat
Marilah kita hening untuk memeriksa batin kita sejauh mana kita telah membangun
komunikasi yang tulus dalam keluarga?
Hening….. (saat hening dibacakan, seruan, ungkapan refleksi…)
 Tuhan Yesus Engkaulah guru kehidupan kami, kami kadang kekurangan kasih
yang mempersatukan, kami kadang mendiamkan, bersikap acuh dan dingin
dalam menjalin komunikasi. Kami sibuk dengan pekerjaan kami masing-masing.
 Tuhan Yesus Engkaulah teladan hidup kami, kami kadang enggan menyapa
anggota keluarga yang membuat jengkel dan marah, kami sulit memberi maaf
dan enggan untuk minta maaf, hati kami diselimuti oleh keegoisan dan
kesombongan.
 Tuhan hati-Mu adalah hati pengampun dan pengasih, hatiMu selalu terbuka
bagi siapa saja yang datang untuk memohon pengampunan. Tuhan ajarilah kami
mengasihi keluarga kami dengan tulus lewat komunikasi yang menyejukkan.
Lagu : Kasih.
Kasih pasti lemah lembut, kasih pasti memaafkan, Kasih pasti murah hati, kasihMu,
kasihMu, oh Tuhan.
Kasih pasti lemah lembut, kasih pasti memaafkan, Kasih pasti murah hati, kasihMu,
kasihMu, Tuhan.
Ajarilah kami ini saling mengasihi, Ajarilah kami ini saling mengampuni,
Ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan, KasihMu kudus tiada batasnya.
3. Marilah berdoa bersama :
Allah Bapa Yang Mahabaik, rencanaMu adalah baik ketika mempersatukan kami sebagai
keluarga Kristiani. Engkau membekali kami dengan perlengkapan rohani yang
membangun cinta kasih di antara kami. Kami mau belajar berkomunikasi satu sama lain,
supaya kebersamaan ini semakin meneguhkan dan menggembirakan. Ajarilah kami
mendengarkan dan menerima, agar kami belajar mencintai dengan nyata. Doa ini kami
panjatkan dalam Nama Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Sharing keluarga (panduan sharing)
 Bagaimana saya menjalin komunikasi dalam keluarga (suami, istri, anak dll)
 Pernahkah dalam keluarga mengalami kemandekan dalam berkomunikasi.
 Bagaimana mengatasi hal itu.
 Minggu Adven III adalah minggu Gaudete, minggu sukacita, sudahkan
kehadiranku dalam keluarga membawa sukacita bagi yang lain.
 Kiat-kiat apa yang akan dibangun agar komunikasi berdasarkan cinta kasih dapat
terwujud dalam keluarga.
(pemimpin ibadat membuat kesimpulan kecil dari sharing pengalaman berkomunikasi dalam keluarga)
1. Bacaan Kitab Suci : 1. Dibacakan Injil Yohanes 2 : 1-11
2. Diberi kesempatan merenungkan secara pribadi ayat manakah yang paling
menyentuh dengan situasi
keluarga, berkaitan dengan pengalaman sukacita seperti yang dialami oleh para
gembala.
3. Diberi kesempatan untuk menyampaikan doa spontan.
4. Pemimpin Doa mengajak berdoa bersama BAPAKAMI
Novena Natal (lihat lembar di bawah dimulai tgl. 16 Desember)
Lagu Penutup : SANTO YUSUF YANG MENJAGA (PS 644)
*** Novena Natal menjadi tradisi bahwa 9 hari menjelang Natal didoakan
antiphon “O”.
Pada prinsipnya novena adalah doa pribadi atau doa
bersama selama sembilan hari berturut-turut yang dipanjatkan untuk mendapatkan
suatu rahmat khusus, mempersiapkan hati untuk menyambut kelahiran Sang juru
selamat. Novena dimulai pada tanggal 16 Desember dan berakhir pada tanggal 24
Desember pagi hari.
16 Desember 2012
P: Sesungguhnya, Sang Raja akan datang, Tuhan semesta alam, Dialah yang akan
melepaskan
kuk yang membebani kami.
Didoakan bersama-sama :
Salam, dan terberkatilah saat dan waktu
ketika Putra Allah dilahirkan dari Perawan yang Tersuci
di sebuah kandang di Betlehem
di tengah malam yang dingin mencekam.
Demi saat anugerah agung mulia itu,
aku memohon dengan sangat kepada-Mu,
sudi dengarkanlah doaku dan kabulkanlah permohonanku
(...........sebut permohonan di sini..........).
Dengan pengantaraan Yesus Kristus
dan BundaNya yang Tersuci.
Amin.
17 Desember 2012
P : O KEBIJAKSANAAN dari mulut maha tinggi.
Engkau meliputi dunia seluruhnya dari ujung yang satu ke ujung yang lain dan mengatur
segala sesuatu
dengan kekuatan dan kelembutan. Datanglah, dan ajarilah kami juga jalan kebijaksanaan.
Salam dan terberkatilah....
18 Desember 2012
P : O JUNJUNGAN dan Pemimpin bangsa Israel.
Engkaulah yang menampakkan diri kepada Musa di dalam semak-semak bernyala dan
memberikan dia hukumMu di
puncak gunung Sinai. Datanglah, dan ulurkanlah tanganMu yang kuasa, untuk
membebaskan kami.
Salam dan terberkatilah....
19 Desember 2012
P : O AKAR YESE, Engkau muncul bagaikan tanda suar di tengah bangsa-bangsa.
Engkau membisukan raja-raja, dan rakyat datang berlindung padaMu. Datanglah, jangan
bertangguh lagi dan bergegaslah menyelamatkan kami.
Salam dan terberkatilah....
20 Desember 2012
P : O KUNCI DAUD dan tongkat kekuasaan Israel.
Bila Engkau membuka, tiada seorang pun dapat menutup; Bila Engkau menutup, tiada
seorang pun dapat membuka. Datanglah, hantarlah para tawanan ke luar penjara, dan
orang-orang yang terbelenggu keluar dari kegelapan dan maut.
21 Desember 2012
O BINTANG KEJORA, pantulan Terang abadi dan Surya keadilan.
Datanglah, pancarkanlah sinarMu yang cemerlang mengusir kegelapan dan maut.
Salam dan terberkatilah....
Sumber Doa Novena: (http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id592.htm)
Download