DESEMBER 2009 • Misa Bahasa Indonesia, Minggu tanggal 6 Desember 2009, pukul 15.30, di Chapel, lantai 2, Gereja Holy Spirit. • PD Siang, setiap hari Kamis pukul 14.30, di ruang 03-02, Gereja Holy Spirit. • Sel Group PD Siang, diadakan setiap hari Selasa pukul 13.30 siang. • PD Malam diadakan pada hari Jumat, tgl 11 Desember 2009, pukul 19.45 malam, ruang Attic, Lt 4, Gereja Holy Spirit. • Misa Bahasa Indonesia Bulan January, Minggu tanggal 3 January 2009, pukul 15.30, di Chapel, lantai 2, Gereja Holy Spirit. Mari kita mendoakan setiap rencana yang telah dibuat. Terima Kasih. MEMPERSIAPKAN NATAL Shalom saudara saudari dalam Kristus Tuhan, Sebentar lagi kita memasuki penghujung tahun dan merayakan Natal. Kita sudah memasuki masa Adven, yang merupakan awal kalender liturgi Gereja. Melalui perayaan liturgi Adven, Gereja menghidupkan lagi penantian akan Mesias, agar umat beriman mengambil bagian dalam persiapan yang lama menjelang kedatangan pertama Penebus dan membaharui di dalamnya kerinduan akan kedatanganNya yang kedua. (Katekismus Gereja Katolik no. 524) Masa adven serupa seperti masa kehamilan, di mana kita mengandung, melindungi, dan memelihara hidup baru sang Kristus dalam diri kita. Kita harus menjaganya jangan sampai dapat menganggu sang bayi. Seperti seorang ibu yang merokok, minum alkohol atau obat-obatan yang dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap sang janin atau bayi yang dikandungnya, jadi kita yang berdosa bila dipenuhi dengan kepentingan-kepentingan duniawi akan merusak atau bahkan menggugurkan hidup baru yang ada dalam masa Adven. ANCAMAN NATAL Seorang bocah sangat menginginkan sebuah sepeda baru untuk hadiah Natalnya. Karena itu, ia menyiapkan sebotol susu untuk Sinterklas yang ia harap akan datang ke rumahnya dan kemudian memberikannya sebuah sepeda baru. Dan benar, pada tengah malam, datanglah Sinterklas ke rumahnya. Saat ia melihat segelas susu dengan label "Untuk Sinteklas" tersebut, ia sangat senang. Di malam yang dingin, ia pun meneguk habis susu hangat yang disiapkan oleh bocah tadi. Setelah menghabiskan susu segelas itu, ia menemukan sepucuk surat di samping gelas susu tadi, tertulis: "Sinterklas, jika kamu menaruh sebuah sepeda baru di bawah pohon Natal, aku akan berikan penawar racun yang aku campur dalam susu yang kau minum. Timmy." "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5) Berbagai persiapan kita perlukan untuk kehamilan rohani kita, antara lain dengan mengaku dosa. Dengan bertobat, kita menyingkirkan segala sesuatu yang menghalangi pertumbuhan hidup Allah dalam diri kita. Kita juga harus memelihara dan beristirahat dalam kehamilan kita. Dengan hidup sederhana, banyak berdoa, membaca firman Tuhan, dan ambil bagian dalam persekutuan, kita memelihara kehamilan rohani kita. Adven juga biasa dihayati dengan tradisi Katolik, seperti yang dituliskan di dalam buletin ini. Simbol-simbol juga dipakai untuk menghayati tradisi ini, yang mengajak kita untuk menghayati kasih Allah yang begitu besar dengan kehadiran Kristus ke dalam dunia. Sudah sepantasnya kita bersuka cita akan kasih Allah, dan mempersiapkan diri kita untuk menyambut kasih Allah ini. Sudahkah kita mempersiapkan hati kita untuk merayakan kedatangan Tuhan Yesus? Salam damai dalam Kristus, Tim redaksi KKIHS DUDUK DI KAKI YESUS MENGENAL ARTI DAN TRADISI ADVEN “Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan (kaki) pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat” --- Yesaya 52:7 Kata ‘adven’ berasal dari kata Latin ‘adventus’ yang berarti kedatangan. Maka ‘masa adven’ berarti masa untuk menunggu kedatangan Tuhan Yesus. Masa adven berlangsung selama 4 minggu, yakni dari Minggu Adven I sampai dengan Minggu Adven IV. Para orang tua dapat menghabiskan waktu dalam memandangi bayi kita. Kita begitu nikmat memandangi kaki bayi kita dan jari-jari yang menekuk dan bergerak-gerak. Kita menghitung jari-jari tangannya. Setiap gerakan memberikan kesukaan. Sebelum kita mengetahuinya, kita telah menghabiskan waktu setengah jam memandangi bayi kita. Kita pun dapat menghabiskan waktu berjam-jam dengan bayi kita, dan tidak pernah lelah. Ini karena kita begitu menyayangi si bayi, anak kita. Yesus datang dan menjadi bayi juga (Yoh 1:14). Sekarang kita dapat berhubungan dengan-Nya dengan suatu cara yang belum dapat kita lakukan sebelumnya. Sebagai orangtua yang mengagumi setiap segi atas kelahiran anakanak, maka kita dapat merenung dan berpikir-pikir tentang banyak segi dalam diri bayi Yesus. Masa Natal ini, sebagaimana kita menatap bayi Yesus, khususnya pada kaki Yesus yang indah (Yes 52:7) kita dapat membayangkan: Yesus berjalan di jalan yang berdebu untuk memberitakan kabar baik tentang kerajaan Allah (Mat 10:14). Ia membiarkan kakiNya dibasuh oleh perempuan yang berdosa (Luk 7:44-45), agar kita dapat tahu bahwa kasih menutupi banyak pelanggaran (1 Ptr 4:8). Ia mengijinkan kakiNya ditusuk dan dihunjam dengan paku di kayu salib dan darahNya tercurah bagi keselamatan kita. KakiNya bergerak-gerak menahan diri pada paku-paku itu sekedar agar Ia dapat bernafas untuk menyampaikan katakata terakhirNya di kayu Salib “ Hari ini pula engkau bersamaKu ke Firdaus”, Wanita, ini anakmu!”,:Nak ini ibumu!”. Pilihlah bagian-bagian yang terindah pada Natal ini (Luk 10:42). Duduklah di kaki Yesus yang indah dan dengarlah sabda-sabdaNya (Luk 10:39). Sumber: Satu perjamuan satu jemaat Pada awalnya tradisi adven sebenarnya tidak berasal dari Gereja Katolik Roma, tetapi merupakan tradisi Gereja Timur untuk mempersiapkan Epifani, yang jatuh pada tanggal 6 Januari. Pada peristiwa tersebut kanak-kanak Yesus dikunjungi oleh orang majus dari timur. Bagi Gereja Timur itulah Natal. Maka mereka merayakannya secara meriah. Tradisi Katolik menghayati masa adven dengan melakukan ibadat bersama dan puasa. Selain itu juga mulai diciptakan simbol-simbol yang disebut dengan Korona Adven (lingkaran Adven). Korona Adven berbentuk sebuah lingkaran yang diuntai dengan daun-daun pinus atau cemara dan diatasnya dipasang empat lilin (tiga lilin berwarna ungu dan satu lilin berwarna merah); selain itu juga masih diberi aksesoris lain seperti pita berwarna ungu dan merah. Korona Adven adalah simbol yang mau menunjukkan pesan-pesan tertentu, yakni: Korona Adven berbentuk suatu lingkaran. Lingkaran adalah suatu bentuk tanpa awal dan akhir. Lingkaran ini melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir. Lingkaran Adven terbuat dari tumbuh-tumbuhan segar, sebab Kristus datang guna memberi kita hidup baru melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Tiga batang lilin berwarna ungu dan satu lilin berwarna merah muda. Warna ungu melambangkan tobat, keprihatinan, matiraga, persiapan dan kurban. Warna merah muda melambangkan hal yang sama, tetapi dengan menekankan Minggu Adven Ketiga, saat kita bersukacita karena persiapan kita sekarang sudah mendekati akhir. Selain itu warna merah juga merupakan tanda cinta kasih. Lilin juga sebagai simbol terang, yang melambangkan Kristus, yang datang ke dalam dunia untuk menghalau kuasa gelap kejahatan dan menunjukkan kepada kita jalan kebenaran. (sumber: http://www.katedral-purwokerto.net)