Bab IV Kondisi Paritas pada Keuangan Internasioanl dan Perkiraan Nilai Tukar 1.1 Pendahuluan 1. Deskripsi Mata Kuliah 2. Tujuan Khusus 1.2 Pelaksanaan 1. Suku Bunga di Ingris dan di Swiss masing-masing 12 % dan 5 % alasan apa yang membuat adanya perbedaan suku bunga tersebut? Jawab Perubahan tingkat suku bunga disuatu Negara akan mempebngaruhi arus modal internasional, pada prinsipnya kenaikan suku bunga akan merangsang masuknya modal asing itulah sebabnya Negara dengan modal lebih tinggi tingkat suku bunga masuk, permintaan untuyk meningkatkan mata uang. Suku bunga akan mempengaruhiu operasi pasar valuta asing dan pasar uang. Ketika akan melakukan transaksi bak akan mempertimbankan perbedaan suku bunga di pasar modal nasional dan global dengan perbedaan yang berasal dari laba. Mereka lebih memilih untuk mendapatkan pinjaman lebih murah di pasar uang asing dengan suku bunga yang lebih rendah, dan sebaliknya jika suku bunga tinggi maka resiko pinjaman akan berpengaruh pada meningkatnya biaya produksi dan menyebvabkan tingginya harga barang dalam negeri. Hal ini relative akan mnegurangi nilai mata uanga nasional terhadap satu Negara. 2. Pada akhir 2015 Treasurry bill Jerman berjangka waktu satu tahun memberikan yield 9,1 % sedangkan Treasurry bill Amerika menghasilkan yield 6,9 % pada saat yang sama tingkat inflasi pada tahun 2015 di Amarika sebesar 6,3 % dan di Jerman 3,1 % Pertanyaan a. Apakah tingkat inflasi dan suku bunga tersebut konsisten dengan teori Fisher Effect? b. Kenapa terjadi perbedaan suku bunga AS dan Jerman? Jelaskan. Jawab. a. Tingkat inflasi dan suku bunga terhadap dua Negara tersebut tidak konsisten denghan teori Fisher Effect dikarenakan yield di Jerman terlalu tinggi tidak sesuai dengan inflasinya hanya 3,1 % b. Perbedaan suku bunga dikarenakan inflasi setiap Negara berbeda dan nilai mata uanga AS lebih tinggi dibandingkan jerman, sehingga sengaja jerman menaikan suku bunga agar menarik investor menamkan modalnya dalam bentuk mata uang jerman, sehingga nilai mata uang jerman akan naik.