Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Proses dalam SIA menggunakan sistem pemrosesan transaksi untuk mencatat berbagai operasi transaksi yang terjadi, yang mempengaruhi status finansial organisasi. Sistem ini mengenai operasional sistem akuntansi, dan menangani laporan historis dari semua transaksi yang terjadi dalam jumlah besar. Selain itu, sistem ini membuat berbagai laporan seperti laporan keseimbangan keuangan dan rekening masukan yang semuanya memberikan gambaran finansial dari organisasi Sistem Informasi Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Salah satu kerangka kerja sistem informasi ialaha sistem informasi akuntansi Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa, "Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan." Menurut Barry E. Cushing yang dikutip dan dialih bahasakan oleh La Midjan & Azhar Susanto (2003) mengatakan bahwa, "Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat sumber manusia dan modal dalam organisasi, yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data." Menurut Nugroho Wdjajanto (2001) menyatakan bahwa : "Sistem informasi akuntansi adalah susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen." Menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2001) menyatakan bahwa: "Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem pengolahan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat dan metode yang berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang berstruktur pula." Sedangkan menurut Romney & Steinbart (2000) Sistem informasi akuntansi adalah serangkaian dari satu atau lebih komponen yang saling berelasi dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan, yang terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan teknologi informasi. Berdasarkan definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kombinasi dari berbagai sumber daya yang dirancang untuk memproses data akuntansi dan keuangan yang ada dan mengubahnya menjadi informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Sebagai sebuah sistem informasi, SIA menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Dimana akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. Subsistem Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 5 sistem, yaitu : Sistem Pengeluaran (expenditure system) Segala peristiwa yang berhubungan dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang diperlukan oleh perusahaan, baik berupa barang ataupun jasa, baik pemasok dari luar maupun dari karyawan didalam perusahaan. Sistem Pendapatan (revenue system) Berhubungan dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen dan mendapatkan pembayaran dari mereka. Sistem Produksi (production systeme) Berhubungan dengan pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi. Sistem Manajemen Sumber Daya (resources management system) Meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber daya seperti investasi dan aktiva tetap (fasilitas). Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan (general ledger and financial accounting) Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mulyadi (2001, pp19-20), sistem informasi memiliki empat tujuan umum dalam penyusunannya, yaitu : 1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya. 2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah. 3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. 4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Menurut Hall (2001, p18), mengatakan pada dasarnya tujuan disusunnya sistem informasi akuntasi adalah : Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen. Kepengurusan merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporanlaporan yang diminta lainnya. Secara internal, pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi menyediakan informasi bagi personel operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif. adalah untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas kegiatan operasional perusahaan, khususnya dalam proses arus informasi akuntansi. Model Pemrosesan Sistem Informasi Akuntansi PENDAHULUAN Sistem informasi akuntansi menganalisis bagaimana kejadian yang mempengaruhi suatu organisasi dicatat, diringkas, dan dilaporkan. Sistem informasi akuntansi dicatat dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya komputer. Sistem informasi akuntansi digunakan dalam berbagai bentuk organisasi, meliputi perusahaan perorangan, kemitraan, perseroan terbatas, yayasan nirlaba, atau rumah tangga. Kejadian yang mempengaruhi organisasi apa pun merupakan akibat dari interaksi dengan lingkungannya, yang mencakup entitas ekonomi, sosial, politik, dan peraturan. Sistem informasi akuntansi membahas tentang berbagai peristiwa yang mempengaruhi suatu perusahaan. Peristiwa-peristiwa ini diakui dan dicatat oleh suatu sistem yang di dalamnya terdapat sumber daya manusia dan sumber daya teknologi informasi, khususnya komputer. Kemudian dioleh dengan menggunakan berbagai metode akuntansi dan disajikan sebagai laporan yang nantinya digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Kebanyakan perusahaan menggunakan sistem informasi berbasis komputer yang mengandalkan pengolahan manual maupun komputerisasian. Sistem akuntansi keuangan merupakan sistem informasi akuntansi dalam ruang lingkup yang terbatas. Sistem-sistem yang terdapat dalam sistem akuntansi keuangan ini harus mematuhi Prinsip-prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Sistem akuntansi keuangan yang di dalamnya terdapat proses penjurnalan dan posting merupakan sistem pengolahan transaksi. Lebih lanjut lagi, sistem informasi akuntansi juga menghasilkan berbagai laporan untuk tujuan interen manajemen. Sistem informasi akuntansi adalah penerapan dari teori umum informasi untuk masalah-masalah operasi ekonomi yang efisien. Sistem informasi akuntansi merupakan sistem formal. Sistem informasi akuntansi sangat berguna bagi perusahaan atau pengguna datanya. Sistem sumber daya manusia dan komputer mencatat, memproses, dan melaporkan kejadian dari lingkungan organisasi. METODE DAN SASARAN AKUNTANSI Semua sistem informasi akuntansi mencatat, memproses, dan melaporkan kejadian dengan menggunakan metode akuntansi untuk mencapai sasaran akuntansi. Sasaran tersebut menentukan ruang lingkup sistem, yang selanjutnya menentukan sifat dasar kejadian dan metode akuntansi. Karakteristik SIA meliputi tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna dan sumber daya/Lebih jauh lagi, sistem informasi akuntung suatu perusahaan tertentu mempunyai cakupan yang menyeluruh. RUANG LINGKUP SISTEM DAN SIFAT DASAR KEJADIAN Untuk perseroan terbatas yang sudah go public, ruang lingkup sistem informasi akuntansi harus mengikuti prinsip akuntansi yang di terima secara umum (Generally Accepted Accounting Principles/ GAAP). GAAP adalah penting untuk membuat laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak eksternal di luar organisasi. Dengan GAAP, setiap kejadian yang memiliki dampak moneter yang dapat ditentukan terhadap organisasi harus diakui sebagai transaksi akuntansi. Biasanya ruang lingkup sistem organisasi untuk memproses data akuntansi lebih luas dari pada ruang lingkup yang di syaratkan oleh GAAP. Misalnya, apabila sistem akuntansi mencakup ramalan aggaran belanja, maka sistem tersebut mengakui transaksi yang terjadi di masa yang akan datang dan memperkirakan dampak moneternya. Penganggaran belanja dan sistem lain seperti itu yang ditujukan terutama untuk digunakan dalam organisasi membentuk sistem informasi akuntansi manajerial. Sistem informasi akuntansi manajerial memiliki sasaran pelaporan internal dan eksternal. Untuk pelaporan eksternal sistem tersebut menggunakan metode yang disyaratkan oleh GAAP ; untuk pelaporan intenal, sistem tersebut menggunakan metode yang lebih disukai oleh manajemen. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. PROSES AKUNTANSI Proses akuntansi di mulai ketika kejadian ekonomi diterima oleh sistem informasi akuntansi, yang mencatat kejadian ekonomi itu sebagai transaksi akuntansi. Proses akuntansi adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan transaksi dan berakhir dengan penutupan buku berakhirnya seluruh proses pencatatan pada waktu tertentu. Siklus akuntansi dan mencakup langkah-langkah utama, yaitu: Mengidentifikasi transaksi atau peristiwa lain. Menyiapkan dokumen sumber transaksi itu seperti nota pembelian , faktur dan lain-lain. Menganalisis dan mengklasifikasikan transaksi langkah ini melibatkan kuantifikasi transaksi dalam bentuk uang, mengidentifikasi account yang terkena dampak dan apakah akun tersebut harus didebet atau dikreditkan. Mencatat transaksi dengan membuat entri di jurnal yang sesuai, seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas atau pengeluaran, atau jurnal umum dan entri tersebut dibuat dalam urutan kronologis. Post entri jurnal umum ke buku besar. Langkah ini dilakukan selama periode akuntansi sebagai transaksi terjadi atau dalam proses batch periodik. Menyiapkan neraca percobaan untuk memastikan bahwa debet kredit sama. Saldo percobaan adalah daftar dari semua buku besar, dengan debet di kolom kiri dan kredit di kolom kanan. Pada titik ini belum ada entri menyesuaikan. Jumlah aktual dari setiap kolom tidak bermakn, yang peting adalah bahwa nilai sama. Memperbaiki perbedaan dalam neraca percobaan. Jika kolom tidak seimbang, mencari kesalahan matematika, kesalahan posting, dan kesalahan perekaman. Kesalah posting meliputi: posting dari jumlah yang salah, mengabaikan posting,posting di kolom yang salah, atau posting lebih dari sekali. Siapkan jurnal penyesuaian untk merekam / mencatat transaksi yang masih harus dibayar, ditangguhkan, dan jumlah yang diperkirakan. Siapkan neraca saldodisesuaikan. Siapkan laporan keuangan, yang terdiri dari neracar, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Siapkan jurnal penutup yang menutup rekening sementara seperti pendapatan, biaya keuntungan, dan kerugian. Posting jurnal penutup ke buku besar. Siapkan neraca percobaan setelah penutupan untuk memutuskan bahwa debet kredit sama. Pada proses ini, hanya accounttetap muncul karena yang sementara telah ditutup. KOMPONEN SISTEM INFORMASI Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data, jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer. Ada dua tipe sistem informasi, personal dan multiuser. Sistem informasi personal adalah sistem informasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi personal dari seorang pengguna tunggal (single user). Sedangkan sistem informasi multiuser didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kelompok kerja (departemen, kantor, divisi, bagian) atau keseluruhan organisasi. Untuk membangun sistem informasi, baik personal maupun multiuser, haruslah mengkombinasikan secara efektif komponen-komponen sistem informasi, yaitu: prosedur kerja, informasi (data), orang dan teknologi informasi (hardware dan software). TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Dalam sistem modern, jurnal dan buku besar berbentuk file komputer. Program komputer memindahbukukan entri dan menyiapkan laporan akuntansi. Akuntan mengontrol proses ini dengan memberikan input dan menentukan bagaimana program itu bekerja. Secara konseptual, proses akuntansi adalah identik tanpa memandang teknologi yang digunakan. Ini sebenarnya merupakan pandangan tentang proses akuntansi yang tidak tergantung pada teknologi. PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM BISNIS Penggunaan teknologi yang meluas digunakan dalam dunia bisnis adalah pada teknologi komunikasi & Informasi yang didalamnya didukung dengan alat utama yaitu komputer, sejalan dengan perkembangan teknologi dalam bidang tersebut yang sangat cepat. Penggunaan awal sebagai media dalam pengolahan data administratif intern secara lokal dalam perusahaan dengan memanfaatkan konfigurasi jaringan (Networking) berupa Local Area Network (LAN) dengan komunikasi data intern berupa Intranet yang kemudian berkembang menjadi alat komunikasi data lintas wilayah dengan menggunakan konfigurasi jaringan luas berupa Wide Area Network (WAN), Value Added Network (VAN)dan semakin berkembang menjadi Megapolitan Network yang jaringannya meluas pada wilayah seluruh dunia sehingga komunikasi data berkembang pada Internet (Komunikasi Jaringan Penggunaan Bebas) dan ekstranet (Komunikasi Jaringan Penggunaan Terbatas). Terjadi pula pergeseran teknologi dalam konfigurasi jaringan ini dari penggunaan kabel biasa dan kabel serat optik hingga penggunaan nirkabel Wirelless Fidelity-Wifi). Perluasan kemampuan komputer dengan konfigurasi networking mengembangkan pola bisnis yang turut berkembang yang pada awalnya dengan memanfaatkan internet sebagai media marketing berupa promosi produk dan perluasan pengenalan profil perusahaan, berkembang menjadi media komunikasi berupa pembentukan komunitas sesama pemakai produk dan produsennya dengan mediator e-mail dalam internet sehingga perusahaan dapat dengan mudah mendekatkan diri dengan pelangganny, perkembangan berlanjut menjadi proses transaksi jual beli produk (e-trade) serta transaksi pertukaran financial dalam dunia perbankan (e-payment dan e-banking) dan kemudian dikembangkan lebih luas lagi menjadi berbagai pola komersialisasi bisnis (e-commerce dan e-business) perkembangan masih berlanjut dengan pergeseran elektronik secara dekstop menjadi portable atau mobilesehingga tercipta berbagai media transaksi on-line dengan penggunaan mobilephone. Bern H. Schmitt menegaskan “Why ios the rapid technological development important? Because through these product you will be able to send and receive information in any medium (text, voice, picture, and other media) to practically anybody (real or virtual). This will allow people and companies to connect and to share an experiential universe with another at any time”. (1999:6). Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam bisnis cenderung cepat mengingat pada kemampuannya dalam komunikasi data dalam berbagai media sehingga memudahkan pemakainya. Dalam mengembangkan konsep Customer Relationship Management, Kaj Storbacka mengemukakan bahwa membina jaringan dengan pelanggan adalah merupakan salah satu ukuran penting dalam nilai hubungan(Relationship Value).”As business becomes more networked, reference value becomes an increasingly important measure of relationship value. This means that attention should be paid to the reference value of a customer as soon as relationship established”.(2001:36), ia juga mengemukakan mengenai penerapan relasional dengan pelanggan pada perusahaan internasional General Electrics, “GE’s call centre operation is divided in two departments. One department answers calls from customers. This entire activity is loccated in Louisville. Two hundred people answer four million calls a year there”.(2001:30) Adalah menunjukkan keberperanan komunikasi dan pertukaran informasi antara produsen dengan pelanggannya melalui penyediaan jaringan komunikasi yang meluas. Penerapan sistem dengan basis komputer yang terintegrasi secara on-line melalui sarana internet adalah salah satu penunjang dalam hal tersebut sebagai media yang disediakan dengan biaya relatif murah dibandingkan dengan menggunakan komunikasi on-line dengan telepon.Customer Oriented merupakan konsep marketing saat ini yang dianggap mampu menghadapi persaingan dalam dunia bisnis dengan memberikan berbagai fasilitas pada pelanggannya melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai mediator memberikan solusi yang cukup efektif namun juga sekaligus memberikan implikasi yang cukup beresiko tinggi bagi pelaku bisnis mengingat Open System membutuhkaninfrastruktur yang sangat baik bagi kepentingan internal perusahaan, terutama dalam hal pengendalian datanya. Teknologi informasi yang meliputi komputer dan telekomunikasi memampukan (enable) Suatu entitas mengumpulkan data, menyimpan, mengolah, dan melaporkan serta mendistribusikan informasi kepada para pemakai dengan kos yang relatif rendah. Teknologi informasi juga memampukan suatu entitas menangkap dan menanggapi informasi eksternal secara efektif. Teknologi informasi digunakan untuk melaksanakan bisnis perusahaan. a) b) c) d) e) f) g) h) i) BIDANG-BIDANG AKUNTANSI Akuntansi Pemerintahan, yakni bidang akuntansi yang melakukan pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi dalam politik, Negara maupun di daerah. Akuntansi Biaya, yakni bidang akuntansi yang menekankan pada penetapan atas biaya pembuatan barang produksi. Akuntansi Manajemen, yakni bidang akuntansi yang mempergunakan data histories maupun data taksiran untuk membantu manajemen perusahaan dalam menyusun perencanaan. Akuntansi Perpajakan, yakni bidang akuntansi yang secara khusus mempersiapkan SPT (surat pemberitahuan Pajak) dan konsekuensi pajak yang mungkin terjadi atas transaksi perusahaan. Akuntansi Keuangan, yakni bidang akuntansi yang secara umum berhubungan dengan proses pencatatan transaksi-transaksi perusahaan. Akuntansi Pemerikasaan, yakni bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan secara independent. Akuntansi Sosial, yakni bidang akuntansi terbaru yang mempelajari efek social yang terjadi akibat kemajuan dibidang usaha. Sistem Akuntansi, yakni bidang akuntansi yang membahas berbagai disain prosedur pengumpulan data akuntansi yang sesuai kebutuhan perusahaan. Akuntansi Pendidikan, yakni bidang akuntansi yang khusus berkecimpung di bidang pendidikan. MENGAPA KITA MEMPELAJARI SISTEM INFORMASI AKUTANSI ? Dalam beberapa dekade silam studi tentang sistem informasi akutansi menjadi sangat penting bagi semua akuntan. Sebelum ada pemrosesan yang menggunakan komputer, sistem akuntansi menggunakan teknologi manual yang sangat jauh lebih mudah untuk di pahami. Namun, mikrokomputer telah membuat komputer menjadi praktis bagi organisasi terkecil sekalipun. Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya : SIA melakasanakan tugas yang diperlukan Berpegang pada prosedur yang relatif standar Menangani data rinci Berfokus historis Menyediakan informasi pemecahan minimal Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. RINGKASAN Sistem akuntansi finansial merupakan sistem informasi akuntansi yang memiliki ruang lingkup yang terbatas. Sistem tersebut harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang di terima secara umum untuk pelaporan eksternal, dan harus melaksanakan tigabelas langkah diatas dalam siklus akuntansi. Siklus akuntansi, sebagaimana dijelaskan dalam bab ini, merupakan proses yang tidak tergantung pada teknologi. Tujuan studi anda mengenai sistem informasi akuntansi adalah mempelajari bagaimana proses akuntansi itu bekerja dengan menggunakan teknologi komputer. Mengenal System Informasi Akuntansi Proses bisnis dan system informasi akuntansi Dua istilah di buku ini adalah proses bisnis dan system informasi,proses bisnis(business process) adalah urutan aktivitas yang dilaksanakan oleh suatu bisnis untuk memperoleh ,menghasilkan serta menjual barang dan jasa. Beberapa model dari proses bisnis telah dikembangkan.Para akuntan memanfaatkan proses bisnis perusahaan dalam bentuk siklus transaksi.Siklus transaksi (transaction cycle) mengelompokan kejadian kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalam urutan tertentu.Kejadian(events) adalah aktivitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu.Setiap siklus transaksi melibatkan beberapa kejadian,siklus transaksi dan kejadian akan dibahas terperinci pada bab 2.Terdapat tiga siklus transaksi utama: Siklus perolehan/pembelian adalah proses pembelian dan pembayaran untuk barang-barang dan jasa Siklus konversi adalah proses mengubah sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang dan jasa Siklus pendapatan adalah proses menyediakan barang atau jasa untuk para pelanggan dan menagih uangnya Sistem informasi manajemen – SIM adalah suatu system yang menangkap data tentang satu organisasi,menyimpan dan memelihara data serta menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen.SIM dapat dipandang sebagai seuatu kumpulan subsistem yang menyediakan informasi untuk fungsi seperti produksi,pemasaran,sumber daya manusia serta akuntansi dan keuangan yang akan dijelaskan pada bagian ini yaitu SIA – Sistem informasi akuntansi yang dipandang bagian dari SIM organisasi. Proses bisnis organisasi dan SIM sangat berhubungan dengan erat.SIM menangkap data tentang proses bisnis organisasi kemudian data ini dikumpulkan ,diikhtisarkan dan diorganisasikan untuk menghasilkan informasi yang membantu organisasi dalam memonitor dan mengendalikan proses-proses bisnisnya sebagai contoh adalah alat pemindai atau scanner yang berada pada toko/supermarket. Lingkup Sistem Informasi Akuntansi Sebagaimana dibahas sebelumnya ,sebenarnya SIM merupakan seperangkat subsistem.semua subsistem dalam SIM sangat penting dan informasi yang berbeda diperlukan untuk menjalankan fungsinya. System informasi akuntansi adalah suatu subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akutansi dan keuangan,juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi.SIA menelusuri sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan,penjualan dalam satuan,pembayaran,gaji dan jam kerja. Tumpang tindih substansial di dalam kebutuhan informasi muncul karena subsistem menggunakan data mengenai proses-proses bisnis mendasar yang sama.Oleh karena informasi akuntansi merupakan bagian utama dari perangkat informasi yang diperlukan oleh semua pengguna.banyak perusahaan kini berusaha untuk mengonversi system informasi mereka yang terpencar menjadi perencanaan sumber daya perusahaan(ERP),ERP adlah suatu system manajemen bisnis yang mengintregasikan semua aspek proses bisnis perusahaan termasuk subsistem subsistem yang berada didalam nya seperti pemasaran ,produksi,SDM dan akuntansi dan keuangan. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pada bagian ini akan dijelaskan apa yang dikerjakan oleh SIA dan memberikan lima macam penggunaan informasi akuntansi. Membuat laporan external Perusahaan menggunakan system informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor,kreditor,dinas pajak,badan-badan pemerintah dan yang lain lain.Laporan ini mencakup laporan keuangan,SPT pajak,dan laporan yang diperlukan oleh badan-badan pemerintah yang mengatur perusahaan dalam industry perbangkan dan utilitas. Mendukung Aktivitas Rutin Para manajer memerlukan satu system informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusaahan itu. Mendukung pengambilan keputusan Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi Perencanaan dan pengendalian Suatu system informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian.Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh system informasi dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah yang actual. Menerapkan pengendalian Pengendalian internal mencakup kebijakan kebijakan ,prosedur prosedur dan system informasi yang digunakan untuk melindungi asset-aset perusahaan dan data keuangan perusahaan. Peran akuntansi dalam hubungannya dengan SIA Akuntan sebagai pengguna Para akuntan dan manajer keuangan menggunakan system akuntansi untuk semua fungsi yang dibahas sebelumnya yaitu menyusun laporan external,menangani transaksi rutin dan lain lain. Akuntan sebagai manajer Para manajer bertanggung jawab mengatur karyawan dan sumber daya untuk membantu suatu organisasi dalam mencapai tujuannya dan dalam organisasi kecil maupun besar manajer akuntansi mengelola system informasi secara keseluruhan. Akuntan sebagai konsultan Akuntan yang sudah berpengalaman dapat menyediakan jasa konsultas di baanyak bidang termasuk system informasi,perencanaan keuangan perorangan,akuntansi internasional,akuntansi lingkungan dan akuntansi forensic. Akuntan sebagai evaluator Akuntan menyediakan bermacam macam jasa evaluasi yang berfokus atau bergantung pada system informasi akuntansi pada hal ini akuntan dilihat sebagai seorang auditor internal dan external dan penyedia jasa asuransi. Akuntan sebagai penyedia jasa akuntansi dan perpajakan Akuntan menggunakan piranti lunak akuntansi guna menyusun laporan keuangan untuk klien klien kecil dan piranti lunak perpajakan guna memberiakan jasa perpajakan untuk klien mereka. Proses bisnis dan data SIA Sistem akuntansi bersifat kompleks dan banyak keahlian diperlukan untuk mengevaluasi SIA.akuntan perlu untuk meninjau ulang dokumentasi,melakukan wawancara,dan mengamati transaksi transaksi untuk memahami system akuntansi klien. Proses dan Kejadian Bisnis Proses bisnis merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan , serta menjual barang dan jasa.satu cara penting untuk mempelajari proses bisnis perusahaan adalah dengan berfokus pada siklus transaksi. Siklus pemerolehan/pembelian Siklus konversi Siklus pendapatan Penidentifikasian Kejadian Dalam Proses Bisnis Akuntansi pada dasarnya adalah sebuah system informasi,dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui bagaimana system informasi beroperasi.para akuntan harus terbiasa dengan proses bisnis sebelum mereka dapat mengevaluasi atau mendesain system informasi akuntansi. Proses bisnis merupakan aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Siklus transaksi mengelompokkan kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Kejadian adalah berbagai hal yang terjadi pada suatu saat tertentu. Proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus transaksi utama : Siklus pemerolehan/pembelian mengacu pada proses pembelian barang dan jasa. Siklus konversi mengacu pada proses mengubah sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang dan jasa. Siklus pendapatan mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan. Siklus Pendapatan 1. Merespon permintaan informasi dari pelanggan. 2. Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa di masa mendatang. 3. Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan. 4. Menagih pelanggan. 5. Melakukan penagihan uang. 6. Menyetorkan uang kas ke bank. 7. Menyusun laporan. Siklus Pemerolehan Siklus pemerolehan dari organisasi dengan jenis yang berbeda pada dasarnya bersifat sama karena kebanyakan mencakup di dalamnya sebagai atau semua operasi berikut ini : 1. Mendiskusikan dengan para pemasok. 2. Memproses permintaan. 3. Membuat perjanjian dengan pemasok untuk membeli barang atau jasa di masa mendatang. 4. Menerima barang atau jasa dari pemasok. 5. Mengakui klaim atas barang dan jasa yang diterima. 6. Memilih faktur-faktur yang akan dibayar. 7. Menulis cek. Pengidentifikasian Kejadian Dalam Proses Bisnis Akuntansi pada dasarnya adalah suatu sistem informasi, dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi beroperasi. Pedoman Mengakui Kejadian Pedoman 1 : Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadap suatu aktivitas. Pedoman 2 : Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal. Pedoman 3 : Kenali suatu kejadian baru ketika tanggung jawab dipindahkan dari satu agen internal ke agen internal lainnya. Pedoman 4 : Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela/diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. Setelah interupsi, seseorang diluar organisasi atau proses itu mungkin memulai proses tersebut. Sebagai alternatif, proses itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah dijadwalkan. Pedoman 5 : Gunaka satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari kejadian itu. Pengorganisasian Data Dalam SIA Data SIA berhubungan erat dengan kejadian. SIA merekam data tentang berbagai kejadia yang dibahas di bagian sebelumnya, termasuk perjanjian dengan para pelanggan (para pemasok), barang atau jasa yang disediakan kepada pelanggan (yang diterima dari para pemasok), jumlah terutang dari para pelanggan (kepada para pemasok), dan pembayaran oleh para pelanggan (kepada para pemasok). Sistem Manual untuk Siklus Pendapatan dan Buku Besar Kejadian yang memengaruhi buku besar. Pengorganisasian data dengan menggunakan dokumen sumber, jurnal, dan buku besar. Meskipun dokumen sumber sudah memiliki informasi yang detail mengenai setiap kejadian, data harus diorganisasi dan disimpan dengan cara lain untuk menyediakan informasi yang bermanfaat. Sistem manual mengatasi masalah ini dengan menggunakan buku besar pembantu untuk mengorganisasi informasi mengenai berbagai entitas (misalnya, pelanggan, pemasok, atau produk). Jenis-jenis File dan Data Dua jenis penting dari file data adalah file induk dan file transaksi. Seorang akuntan, baik dalam peran sebagai perancang atau penilai, perlu mengetahui informasi apa yang disimpan dan bagaimana pengorganisasiannya. Para akunta yang mengambil bagian di dalam proses perancang perlu memahami jenis-jenis file ini karena perubahan yang dibuat pada sistem akuntansi diterapkan melalui perubahan perantilunak dan perubahan rancangan file data. File induk Ciri-ciri file induk : File induk menyimpan data yang relatif permanen mengenai agen-agen eksternal, agen-agen internal, atau barang dan jasa. File induk tidak menyediakan perincian mengenai transaksi-transaksi individual. Data yang disimpan dapat memiliki karakteristik sebagai data acuan maupun data ringkasan. - Data acuan adalah data dekskriptif yang relatif permanen dan tidak dipengaruhi oleh transaksi. - Data ringkasan diubah ketika kejadian, seperti pesanan dan pengiriman, terjadi. Kuantitas persediaan ditangan adalah suatu contoh. - SIA biasanya berisi file induk mengenai tiga jenis entitas : barang dan jasa, agenagen eksternal, dan agen-agen internal. Barang/jasa – barang dan jasa diperoleh, dibuat atau dijual selama kejadian dalam siklus pemerolehan dan pendapatan organisasi. Agen eksternal – agen eksternal adalah orang-orang atau unit organisasi yang berada diluar perusahaan. Agen internal- agen internal adalah orang-orang atau unit organisai yang bertanggung jawab atas berbagai kejadian di dalam suatu proses bisnis. File Transaksi Jenis file data yang juga penting adalah file transaksi. File transaksi memiliki ciri sebagai berikut : File transaksi menyimpan data tentang kejadian. File transaksi biasanya mencakup suatu field untuk tanggal transaksi. File transaksi biasanya mencakup informasi kuantitas dan harga. Ingat bahwa kejadian berlangsung dalam suatu urutan tertentu didalam siklus pendapatan dan pemerolehan. Hubungan Antara File Transaksi dan File Induk Kejadian dan Aktivitas Pencatatan Pembaruan Pemeliharaan File MENDOKUMENTASIKAN SISTEM AKUNTANSI DIAGRAM AKTIVITAS UML Ada beberapa teknik untuk mendokumentasikan dokumen. Dalam pembahasan ini digunakan Unified Modeling Language (UML), suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan suatu system informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek. UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap system informasi. Ini merupakan standard terbuka yang menjadikannya sebagai bahan permodelan yang umum di industry. Standard ini terus dikembangkan dan diperbaharui dengan pengawasan dan control dari Object Management Group (OMG), sebuah keanggotaan terbuka, konsorsium yang tidak berorientasi laba dari perusahaan dalam industry computer. Diagram Aktivitas UMLmemainkan peran sebagai “peta” dalam memahami sebuah bisnis dengan menunjukkan urutan aktivitas didalam proses. Over Activity Diagram dan Diagram Detailed Activity Overview Diagram : menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian penting, urutan kejadian dan aliran informasi antar kejadian. Detailed Diagram : diagram ini menyediakan suatu penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang ditujukan pada overview diagram. MEMAHAMI OVERVIEW ACTIVITY DIAGRAM Menerima pesanan Menyiapkan makanan Menyajikan makanan Mencatat penjualan Menutup register Rekonsiliasi Memisahkan aktivitas atau kejadian menurut orang atau department yang bertanggung jawab atas kejadian tsb : Agen diluar organisasi ini System computer digunakan untuk mencatat dan memperoleh data SIA Lingkaran penuh yang menunjukkan awal proses Enam kejadian ditunjukkan oleh segiempat panjang Ingat bahwa teks berfokus pada karyawan/department yang bertanggung jawab di dalam organisasi pada saat mengidentifikasi kejadian Kejadian 1 dimulai ketika pelanggan melakukan pemesanan Kejadian 4 dimulai ketika pelanggam mengambil nota penjualan yang terisi lengkap Tindakan pelanggan disebut sebagai pemicu yang menyebabkan satu agen didalam organisasi itu untuk melakukan beberapa tindakan Garis dengan panah digunakan untuk menunjukkan urutan kejadian Teks digunakan symbol dokumen untuk menunjukkan dokumen sumber dan laporan Garis putus-putus dan panah digunakan untuk menunjukkan aliran informasi Garis putus-putus digunakan untuk menyambung kejadian dan table Symbol mata banteng digunakan untuk menunjukkan akhir proses MEMBUAT OVERVIEW ACTIVITY DIAGRAM Langkah Pendahuluan : 1. Membaca uraian narasi dan mengidentifikasi kejadian penting. 2. Membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas memnunjukkan batas kejadian dan nama kejadian Langkah Untuk Membuat Diagram Aktivitas : 3. Menunjukkan agen yang terlibat didalam proses bisnis dengan menggunakan swimlanes 4. Membuat diagram untuk masing-masing aktivitas 5. Menggambar dokumen yang dibuat dan digunakan didalam proses bisnis 6. Menggambar table (file) yang dibuat dan digunakan didalam proses bisnis MEMAHAMI DETAILED ACTIVITY DIAGRAM Memeriksa informasi di dalam file computer Membandingkan dokumen Membuat data acuan tentang entitas Memperbaharui informasi tentang entitas Menyusun laporan/mencetak dokumen MEMBUAT DETAILED ACTIVITY DIAGRAM 1. Tambah penjelasan naratif untuk menunjukan aktivitas 2. Buatlah table arus kerja 3. Identifikasilah diagram terperinci yang dilakukan 4. a. buatlah swimlane untuk agen yang terlibat pada satu atau bebrapa kejadian yang ditujukan pada detailed diagram b. tambahkan segiempat panjang unruk setiap aktivitas didalam kejadian yang didokumentasi pada detailed diagram c. gunakan garis tanpa putus untuk menunjukkan urutan aktivitas d. atur dokumen yang dibuat/digunakan oleh aktivitas didalam diagram e. gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan dokumen f. dokumentasikan setiap table yang dibuat, dimodifikasi atau digunakan oleh aktivitas dalam diagram yang ada dalam kolom computer g. gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan table OVERVIEW ACTIVITY DIAGRAM DAN DETAILED ACTIVITY DIAGRAM Berikut ini adalah dokumentasi diagram aktifitas UML yang disediakan : Anotasi narasi yang menunjukkan kejadian dan aktivitas Tablel arus kerja Overview activity diagram untuk proses pendapatan Detailed activity diagram MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS Pengendalian Internal Dan Peran Akuntan Pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan personel lainnya, yang dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran. Kategori sebagai berikut: efektivitas dan efisiensi operasi; keandalan pelaporan keuangan; dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Pemahaman yang baik mengenai pengadilan internal penting bagi akuntansi yang berperan sebagai manajer, pengguna, perancang, dan evaluator sistem akuntansi. Kerangka Kerja Dalam Mempelajari Pengendalian Internal; Komponen Dan Sasaran Pengendaian Internal Komponen Pengendalian Internal pada laporan COSO o Lingkungan pengendalian o Penentuan risiko o Aktivitas pengendalian o Informasi dan akuntansi o Pengawasan Sasaran Pengendalian Internal Pemangku kepentingan yang berbeda (pemegang saham,manajer,pelanggan dan karyawan) mungkin memiliki tujuan yang berbeda-beda. Pemegang saham utamanya mungkin berhubungan dengan pangsa pasar, penjualan, dan kepuasan pelanggan. Sasaran pengendalian internal yang disebutkan di laporan COSO mencakup berikut ini : Efektivitas dan efisiensi operasi Keandalan pelaporan keuangan Sasaran Pelaksanaan. Pada siklus pendapatan, pelaksanaan mengacu pada penyerahan barang atau jasa serta penerimaan dan penanganan kas. Sasaran Sistem Informasi. Sasaran sistem informasi memfokuskan kepada pencatatn, pembaruan, dan pelaporan informasi akuntansi. Sasaran Perlindungan Aset. Fokus utama kita adalah pada sasaran pelaksanaan dan sistem informasi. Sasaran kinerja. Sasaran kinerja memfokuskan pada pencapaian kinerja yang memuaskan dari organisasi, orang, departemen, barang, atau jasa. Penentuan Risiko Pelaksanaan : Siklus Pendapatan Risiko pelaksanaan mencakup risiko tidak tepatnya pelaksanaan transaksi. Mengembangkan pengendaian untuk mengurangi risiko. Menerapkan pengendalian. Setelah menentukan penyebab potensial terjadinya risiko, pengendalian internal yang tepat harus diterapkan. Penelitian Risiko Sistem Informasi Memfokuskan pada risiko sistem informasi atau risiko kesalahan pada sistem informasi perusahaan melalui pencatatan, pembaruan, atau pelaporan data yang tidak tepat. Pencatatan Risiko Pencatatan risiko adalah menyatakan risiko yang tidak tangkap informasi kejadian secara akurat dalam sistem informasi organisasi. Kesalahan dalam pencatatan dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar. Memperbarui Risiko Pembaruan risiko adalah risiko bahwa field ringkasan dalam catatan induk tidak diperbaharui dengan tepat. Memperbaharui kesalahan bisa jadi sangat mahal. Risiko Pengendalian Setelah risiko kerugian atau kesalahan yang signifikan telah diidentifikasi evaluator harus memerhatikan cara-cara untuk mengendalikan risiko. Pengendalian Arus Kerja 1. Pemisahan tugas Pemisahan tugas antar agen internal merupakan konsep ini dalam medesain aktivitas pengendalian internal. 2. Penggunaan Informasi Manajemen Kejadian Sebelumnya untuk Mengendalikan Aktivitas Informasi mengenai kejadian sebelumnya dapat berasal dari dokumen atau record komputer. 3. Urutan Kejadian yang Diharuskan Dibanyak kasus organisasi memiliki kebijakan yang mengharuskan suatu proses untuk mengikuti urutan tertentu. 4. Menindaklanjuti Kejadian Organisasi harus memiliki cara otomatis atau manual untuk menelaah transaksi yang belum disimpulkan. 5. Dokumen Bernomer Urut Memberi nomer urut pada dokumen memberikan peluang untuk mengendalikan kejadian. 6. Pencatatan Agen Internal yang Bertanggung Jawab atas Kejadian dalam Suatu Proses Agen internal ditunjuk sebagai penanggung jawab sebagian besar kejadian. 7. Pembatasaan Akses ke Aset dan Informasi Cara penting untuk memproteksi aset, seperti kas, persediaan, peralatan, dan data adalah membatasi akses hanya untuk karyawan yang memerlukannya untuk mengerjakan tugas yang diberikan. 8. Rekonsiliasi Catatan dengan Bukti Fisik Aset Aktivitas rekonsiliasi digunakan oleh organisasi untuk memastikan bahwa kejadian dan data file induk yang tercatat sesuai dengan aset yang sebenernya. Penelaahan kinerja Penelaahan Kinerja mengukur kinerja dengan membandingkan data aktual dengan anggaran, proyeks, atau data periode lalu. Record induk dan penelaahan kinerja. Penelaahan kinerja dan aktivitas pemeliharaan file saling berkaitan dalam dua cara. Pertama, angka-angka standar dan anggaran (data acuan)biasanya dicatatselama aktivitas pemeliharaan file di record induk. Kedua, data ringkasaan yang disimpan di record untuk sering kali digunakan untuk menerapkan tindakan perbaikan.