JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-4 1 Penjadwalan Tenaga Kerja Proyek Kereta Barang PT.XYZ menggunakan Algoritma Genetika Widya Hendrastiti, Wiwik Anggraeni, S.Si, M.Kom, dan Retno Aulia Vinarti, S.Kom, M.Kom Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Raya ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] Abstrak— Penjadwalan tenaga kerja merupakan salah satu hal penting di dalam dunia industri. Kualitas penjadwalan tenaga kerja yang dilakukan oleh pihak manajemen berpengaruh dalam biaya produksi. Oleh sebab itu diperlukan penjadwalan tenaga kerja yang baik, sehingga dapat meminimalkan biaya produksi. Hal inilah yang membuat PT XYZ menjadikan penjadwalan tenaga kerja menjadi salah satu masalah penting dalam setiap evaluasi kinerjanya. Pada penelitian ini, pembahasan meliputi bagaimana menerapkan metode algoritma genetika untuk model penjadwalan tenaga kerja pada proyek kereta barang di PT XYZ. Pemodelan akan dilakukan dengan menjadwalkan hari libur dan pembagian shift tenaga kerja. Dengan implementasi algoritma genetika melalui MATLAB, diharapkan pemodelan tersebut memberikan solusi berupa jadwal tenaga kerja berdasarkan pada peraturan yang berlaku pada PT XYZ dan keinginan dari tenaga kerja (keadilan dalam pembagian hari libur dan pembagian shift) Kata Kunci— Optimasi, penjadwalan tenaga kerja, algoritma genetika I. PENDAHULUAN P ERMASALAHAN yang sering dihadapi dalam industri seringkali muncul dalam optimasi bidang sumberdaya manusia. Tidak hanya terkait dengan sumberdaya manusia, penjadwalan juga akan mempengaruhi produktivitas manajemen perusahaan [4].Oleh karena itu pemahaman tentang konsep penjadwalan tenaga kerja menjadi sangat penting, sehingga tenaga kerja mengetahui kapan waktu harus memulai suatu pekerjaan dan kapan waktu mengakhirinya. Penjadwalan tenaga kerja yang baik akan memberikan dampak positif yaitu efisensi waktu dan efektivitas pekerjaan sehingga salah satunya adalah mampu menghasilkan biaya produksi yang minimal. Penelitian mengenai penjadwalan ini mengambil studi kasus pada PT. XYZ. PT XYZ merupakan suatu industri alat transportasi darat di Jawa Timur. Kegiatan bisnis dalam PT XYZ adalah jasa pembuatan, perawatan serta pengembangan alat transportasi darat. Jenis alat transportasi darat yang diproduksi yaitu Micro Car, Articulated Bus, mobil kesehatan, kereta penumpang dan kereta barang. Namun penelitian ini hanya berlingkup kereta barang dari PT. XYZ saja. Jadwal tenaga kerja pada proyek kereta barang di PT XYZ hanya melibatkan tenaga kerja tidak tetap yang mendapat upah harian. Jadwal setiap periode penjadwalan (30 hari) memiliki hari kerja 7 hari dalam seminggu, bahkan jam kerja 24 jam dalam sehari. Dalam industri seperti ini, tentunya diperlukan adanya penjadwalan tenaga kerja, karena tidak mungkin semua karyawan libur di hari Sabtu dan Minggu. Berdasarkan pertimbangan keadilan dalam pembagian shift dan hari libur kerja serta panjangnya jam bekerja akan berdampak pada kualitas kerja dan kondisi fisik, maka salah satu tantangan yang dihadapi oleh pihak manajemen adalah masalah penjadwalan tenaga kerja untuk untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada setiap hari dan setiap shift, berdasarkan penjadwalan yang tepat dan cepat, sehingga dapat memenuhi semua batasan telah ditentukan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, masalah penjadwalan di atas dapat diotomatisasi sehingga memberikan solusi cepat dan optimal sesuai dengan batasan dan syarat yang sudah ditentukan. Terdapat beberapa pendekatan dalam menemukan solusi penjadwalan, yaitu: pendekatan Artificial intelligence , Constraint Programming, Mathematical Programming dan Metaheuristic Methods [1]. Metaheuristic methods merupakan metode untuk penyelesaian masalah multi variabel, seperti genetic algorithms, simulated annealing, dan tabu search [3]. Dalam contoh kasus lain seperti penjadwalan perawat, algoritma genetika memberikan hasil yang baik dalam permasalahan penjadwalan. Aldy Gunawan, dkk. [2] menyelesaikan masalah penjadwalan mata kuliah menggunakan tiga metode metaheuristic, yaitu: simulated annealing (SA), tabu search (TS), dan genetic algorithm (GA). Dari uji coba yang dilakukan diperoleh hasil bahwa semua metode metaheuristic dapat menghasilkan solusi yang sangat baik dibandingkan dengan pengalokasian secara manual. Pada penelitian ini, penyelesaian masalah penjadwalan tenaga kerja di PT XYZ akan diselesaikan dengan algoritma genetika. Di harapkan dengan menggunakan metode algoritma genetika ini akan dapat menyelesaikan masalah penjadwalan tenaga kerja dengan mengatur variabel yang diinginkan. Variabel yang dimaksud dalam penjadwalan tenaga kerja adalah tenaga kerja, hari libur dan pembagian shift. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-4 II. URAIAN PENELITIAN Gambaran umum mengenai penelitian ini akan disajikan dalam bagan 1 : Masukan •Sumber data •Buku •Jurnal •Wawancara •Website •Data yang digunakan •Profil PT XYZ •Jadwal tenaga kerja proyek kereta barang PT XYZ •Batasanbatasan penjadwalan Proses Keluaran •Identifikasi penjadwalan •Implementasi pada algoritma genetika •Hasil Uji Coba •Uji validasi Alat Bantu MATLAB 7.8.0 Microsoft Excel 2007 Bagan 1 Gambaran Umum Penelitian Dalam uraian penelitian ini akan dijelaskan lebih detil mengenai prosesnya yaitu sebagai berikut : 1) Identifikasi Penjadwalan Dalam sebuah industri, baik itu industri manufaktur maupun jasa, adanya suatu proses penyusunan penjadwalan yang baik adalah sebuah hal yang penting.Hal ini dikarenakan Efisisensi penjadwalan tenaga kerja merupakan salah satu cara agar industri dapat bersaing dengan kompetitor yang pada akhirnya akan mengurangi production costs [7]. Penjadwalan dapat diartikan sebagai pengalokasian sejumlah resources (sumber daya) untuk melakukan sejumlah tugas dalam jangka waktu tertentu. Secara umum penjadwalan merupakan suatu permasalahan dalam hal melakukan sequencing terhadap sejumlah operasi dan mengalokasikannya ke dalam slot waktu tertentu tanpa melanggar technical constraints (batasan teknis) dan capacitive constraints (keterbatasan kapasitas yang dimiliki). Penjadwalan tenaga kerja menggambarkan proses dari jadwal optimal untuk tenaga kerja. Proses ini dimulai dengan penentuan persyaratan tenaga kerja dan berakhir dengan alokasi setiap individu untuk tugas tertentu selama periode waktu. Peraturan kerja yang terkait dengan perjanjian kerja yang relevan harus diamati dan pekerjaan individu harus dihargai selama proses ini. 2 A. Identifikasi Penjadwalan Tenaga Kerja Proyek Kereta Barang PT XZY Dalam tahap awal identifikasi penjadwalan tenaga kerja ini digunakan sumber data nyata dari PT XYZ. Identifikasi meliputi pemahaman masalah penjadwalan tenaga kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi penjadwalan tersebut, yaitu jumlah hari dan jumlah tenaga kerja yang dijadwalkan, jumlah kebutuhan tenaga kerja dalam setiap shift, serta jumlah setiap shift untuk setiap tenaga kerja. Pada penjadwalan tersebut terdapat informasi mengenai batasan-batasan yang dibutuhkan yaitu, jumlah tenaga kerja yang dijadwalkan, jumlah hari yang dijadwalkan, pembagian libur dan shift tenaga kerja. Identifikasi penjadwalan ini dilakukan dengan memetakan batasan-batasan yang dapat diselesaikan menggunakan algoritma genetika. Hal ini akan memudahkan dalam pembuatan model dalam pengerjaan tahap berikutnya. B. Pembuatan Model Pembuatan model mengacu pada kebutuhan dan batasanbatasan yang akan digunakan dalam penjadwalan proyek kereta barang PT XYZ. Pembuatan model dilakukan dengan menggunakan alat bantu Microsoft Excel 2007. Model yang perlu didefinisikan pada proses kali ini yaitu terkait dengan meminimumkan varians [5] dari jumlah libur dan pembagian shift yang diterima oleh setiap tenaga kerja. Minimum varians didapatkan jumlah setiap shift dan jumlah libur yang diterima. Total perhitungan varians akan diformulasikan sebaga berikut: dengan, minVarians = + = = = = = = = = + + ∑ ( − ) (1) ∑ ( − ) (2) ∑ ( ∑ ( − − ) ) (3) (4) Persamaan (1),(2),(3) dan (4) adalah nilai varians dari jumlah shift pagi, siang malam dan hari libur. Variable ini ditambahkan untuk mengevaluasi keseimbangan perolehan shift dan hari libur pada setiap tenaga kerja pada jadwal yang akan dibangun. 2) Implementasi pada Algoritma Genetika Pada tahap ini penulis mengimplementasikan algoritmadengan menggunakan bahasa pemrograman MATLAB, sesuai dengan model matematis yang telah diformulasikan pada tahap sebelumnya. Untuk menyelesaikan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-4 3 penjadwalan dengan metode algoritma genetika dibutuhkan beberapa data masukan antara lain : Jumlah tenaga kerja Jumlah hari yang dijadwalkan Shift tenaga kerja Libur tenaga kerja A. Menentukan Kromosom Dalam algoritma genetika, representasi kromosom merupakan bagian yang penting, karena satu kromosom mewakili satu solusi.Masing-masing kromosom berisi sejumlah gen dimana dalam satu gen akan mewakili satu variabel. Digunakan bilangan asli positif dalam pengkodean gen dalam penelitian ini dengan populasi (Npopsize) sebanyak jumlah tenaga kerja yang diwakilkan dengan kromosom, dimana setiap kromosom memuat solusi yang mungkin dan kromosom tersebut merepresentasikan jadwal N tenaga kerja selama T hari. Tabel 1 Representasi Kromosom i=1 i=2 i=3 .... i=N t=1 1 2 1 .... 1 t=2 3 2 1 .... 1 t=3 3 4 2 .... 1 .... .... .... .... .... .... t=T 3 2 2 .... 4 Keterangan : t = hari keT = jumlah hari yang dijadwalkan i = pekerja keN = jumlah pekerja Pada tabel 4.1.2 menunjukkan matriks NxT yang merupakan jadwal kerja dan libur tenaga kerja yang telah diubah kedalam bentuk kromosom. Kromosom ini terdiri dari empat jenis gen: 1. Gen=1, pekerja i mendapat giliran shift pagi di hari t 2. Gen=2, pekerja i mendapat giliran shift siang di hari t 3. Gen=3, pekerja i mendapat giliran shift malam di hari t 4. Gen=4, pekerja i mendapat libur di hari t B. Crossover Crossover merupakan operator utama algoritma genetik yang mengkombinasikan dua kromosom orang tua untuk mendapatkan kromosom baru. Pemilihan orang tua pada proses crossover ini, dilakukan secara random tanpa memperhatikan nilai fitness. Hal ini dilakukan karena pembangkitan populasi awal juga dilakukan secara random, sehingga belum ada populasi terbaik yang memenuhi batasan. C. Mutasi Mutasi digunakan untuk memodifikasi gen. Modifikasi dilakukan tergantung dari informasi gen. Apabila gen tersebut melanggar batasan, maka memiliki peluang untuk dimodifikasi. Modifikasi gen pada penelitian ini terdiri dari modifikasi gen libur dan modifikasi shift tenaga kerja. III. HASIL UJI COBA DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijelaskan hasil uji coba masalah penjadwalan tenaga dengan menggunakan algoritma genetika yang telah disesuaikan dengan kasus nyata pada proyek kereta barang di PT.XYZ serta akan dilakukan uji validasi dari algoritma yang telah dikembangkan. Hasil Uji Coba Pengambilan parameter masukan pada proses algoritma genetika ini digunakan sebagai petunjuk awal untuk uji coba. Sehingga nilai-nilai parameter juga digunakan untuk evaluasi program yang dapat menghasilkan nilai optimal. Pembahasan hasil uji coba parameter penjadwalan tenaga kerja meliputi analisis pengaruh parameter dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: Pengaruh perubahan crossover (pc) terhadap nilai varians Pengaruh iterasi maksimum (itmax) terhadap nilai varians Pengaruh ukuran populasi (pop_size) terhadap nilai varians Uji coba pertama adalah dengan jumlah 80 tenaga kerja, itmax= 500 dan pop_size =250 dengan nilai pc yang berbeda. Setiap pc, dilakukan 5 kali percobaan sehingga diperoleh nilai rata varians seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 2 Uji Coba Pertama pc N itmax pop_size 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 80 80 80 80 80 80 80 80 80 500 500 500 500 500 500 500 500 500 250 250 250 250 250 250 250 250 250 rata varians 17,2963 16,9700 16,8344 16,9563 16,9063 16,6375 16,9550 16,8513 16,8038 Dari hasil uji parameter diatas, diketahui bahwa kombinasi paramater peluang crossover, jumlah tenaga kerja, iterasi maksimum, dan ukuran populasi, yang terbaik adalah pada tabel 5.1 dengan peluang crossover 0.9, yang menghasilkan nilai rata varians sebesar 16,8038. Uji coba kedua adalah dengan jumlah 100 tenaga kerja, itmax= 1000 dan pop_size =500, sehingga diperoleh nilai varians seperti pada tabel 5.2 di bawah ini: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-4 4 Tabel 3 Uji Coba Kedua 1. pc N itmax pop_size 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 500 500 500 500 500 500 500 500 500 Rata varians 17,3020 17,2300 17,0925 16,7310 16,8020 16,7720 17,2220 16,8460 16,6630 1. 2. 3. 4. Dari hasil uji parameter diatas, diketahui bahwa kombinasi paramater peluang crossover, jumlah tenaga kerja, iterasi maksimum, dan ukuran populasi, yang terbaik adalah pada tabel 5.2 dengan peluang crossover 0.9, yang menghasilkan nilai varians sebesar 16,663. Uji coba ketiga adalah dengan jumlah 100 tenaga kerja, itmax= 1000 dan pop_size =500, sehingga diperoleh nilai rata varians seperti pada tabel 5.3 di bawah ini: [1] Tabel 4 Uji Coba Ketiga [3] pc N itmax pop_size 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 150 150 150 150 150 150 150 150 150 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 750 750 750 750 750 750 750 750 750 Rata varians 17,2963 16,9700 16,8344 16,9563 16,9063 16,6375 16,9550 16,8513 16,8038 Dari hasil uji parameter diatas, diketahui bahwa kombinasi paramater peluang crossover, jumlah tenaga kerja, iterasi maksimum, dan ukuran populasi, yang terbaik adalah pada tabel 5.3 dengan peluang crossover 0.8, yang menghasilkan nilai varians sebesar 16,6225. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, ukuran populasi ukuran populasi berpengaruh pada nilai varians walaupun relatif kecil. Hal tersebut terjadi karena setiap menjalankan program, tidak akan selalu menjamin hasil yang diperoleh sama dengan sebelumnya, dapat juga hasil yang diperoleh akan lebih baik dari sebelumnya atau sebaliknya. Untuk iterasi maksimum, semakin besar nilai iterasi maksimum, nilai varians cenderung menurun. Sehingga dihasilkan solusi yang lebih optimal. IV. KESIMPULAN Tugas Akhir tentang optimasi penjadwalan tenaga kerja PT. XYZ menggunakan metode algoritma genatika ini memberikan hasil sebagai berikut: Pembangkitan bilangan secara acak memungkinkan tersedianya banyak pilihan solusi Kromosom terbaik kemungkinan terlibat pada proses reproduksi karena dipengaaruhi dengan pembangkitan bilangan acak Pengkodean kromosom dapat dilakukan secara bebas sesuai dengan permasalahan yang dihadapi Operator kawin silang digunakan untuk mendapatkan kromosom anak lebih baik daripada kromosom orang tua Proses mutasi sangat tepat digunakan untuk penjadwalan shift karena perubahan sedikit urutan pada kromosom berpengaruh besar pada jadwal yang dihasilkan karena mempengaruhi urutan shift. DAFTAR PUSTAKA [2] [4] [5] A.T. Ernst, H. J. (2004). Staff scheduling and rostering: A review of applications, methods and models. European Journal of Operational Research , 4-27. Aldy Gunawan, H. L. (2004). APPLYING METAHEURISTICS FOR THE COURSE SCHEDULING PROBLEM. Proceedings of the Fifth Asia Pacific Industrial Engineering and Management Systems Conference 2004 (pp. 2.4.1-2.4.14). Surabaya: Apiems. Haupt, R. L., & Haupt, S. E. (2004). Practical Genetic Algorithms. New Jersey.: John Wiley & Sons, Inc. J.O.Brunner. (2010). Flexible Shift Planning in the Service Industry, Lecture Notes. Berlin: Springer. Walpole, R. E. (1995). Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.