ANALISIS PENGGUNAAN EVENT SPONSORSHIP SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN GUDANG GARAM DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE Retno Widyaningrum Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta Abstrack Smoking is one of the products which have limitations in the Promotion, this is because communications media restrictions by the government through Regulation No.81 / 1999. Such restrictions regarding the media and the promotion is not allowed to promote tobacco products. Currently, cigarette manufacturers utilize sponsorship as a media event in the promotion and marketing of their communications, researcher looked at Gudang Garam consistent to use of media sponsorship event on the theme of rock music festival. This issue discussed in this study is how the media use event sponsorship undertaken by Gudang Garam acts as a marketing communication strategy in building a brand image. This study aims to understand the role of exposure and the use of the Event Sponsorship as a marketing communication medium in building brand image Gudang Garam, to do with Java Event Rockin'land. The research approach used by researchers is a qualitative approach with constructivist paradigm .. The method used is a case study. The nature of research is descriptive. Data was collected by observation, interviews and literature studies. Based on the research results can be seen, event sponsorship undertaken by Gudang Garam can be a good marketing communication strategy. Its influence on branding (brand image) is also good because the audience considers the brand has characteristics corresponding to the consumer. 1. Latar Belakang Masalah Industri periklanan Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini membuat semakin tingginya tingkat persaingan dan tantangan usaha yang harus dihadapi. Tantangan tersebut meliputi bagaimana mempertahankan usaha, mengembangkan agar menjadi lebih besar dan kemudian mencapai puncak kesuksesan. Dalam kondisi persaingan pasar seperti saat ini, metode dan pendekatan yang tepat dalam menjangkau target pasar menjadi hal yang signifikan. Strategi pemasaran yang kreatif namun tetap efektif dan efisien sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan penjualan dan membangun brand image. Strategi yang pada umumnya diterapkan oleh para produsen adalah menggunakan peran event dalam memasarkan atau mempromosikan produknya, baik itu produk baru atau yang sudah ada di pasaran. 55 Hal lain yang tak kalah penting adalah terus mempertahankan image yang sudah terbentuk. Inilah arti pentingnya menciptakan dan terus membangun brand image produk/perusahaan di tengah pasar. Kegiatan sponsorship merupakan media yang dapat digunakan oleh pemasar untuk membangun image dan menjangkau khalayak atau target market mereka, serta meningkatkan penjualan. Dalam melakukan sponsorship, banyak hal yang dapat dilakukan oleh pihak yang memberi sponsor, salah satunya adalah promosi. Menurut Terence A.Shimp (2000:7), promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting bagi suatu perusahaan atau lembaga. Kelima fungsi tersebut adalah sebagai berikut: Informing (Memberikan Informasi) Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa. Persuading (Membujuk) Media promosi atau iklan yang baik akan mampu membuat pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Reminding (Mengingatkan) Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan, maka dampak promosi tersebut memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Adding Value (Menambah nilai) Perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka seperti, inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Sehingga promosi akan lebih efektif dan menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan) Periklanan merupakan alat promosi yang membantu proses penjualan. Dengan berpromosi maka proses penjualan produkproduk akan memberikan pengenalan yang bernilai tentang perusahaan atau pemasar. 2. Pembatasan dan Perumusan Penelitian ini dibatasi pada strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan media event sponsorship dalam membangun brand image Gudang Garam kaitannya dengan event Java Rockin’land. Sponsorship didefinisikan sebagai, aktifitas komersial dimana satu pihak memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk memanfaatkan berhubungan dengan target khalayaknya dengan tujuan mendapatkan hasil berupa uang, jasa, ataupun sumber daya (Fill, 2005 : 713). Sedangkan Menurut Keller, brand image mempunyai pengertian yaitu adalah anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. Pertanyaan pada penelitian ini adalah bagaimana penggunaan event sponsorship, dalam membangun brand image Gudang Garam? 3. Tinjauan Literatur, Kerangka Teori, Kerangka Konsep dan Hipotesis 1. Tinjauan Literatur a. Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi perusahaan serta penentu suksesnya pemasaran. Menurut Uyung Laksana (2003 : 23), komunikasi pemasaran merupakan proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkan (offering) pada sasaran. Terjadinya komunikasi pemasaran diawali dengan proses mengirim pesan pemasaran kepada konsumen yang dilakukan oleh sender atau sumber (source) yaitu pemasar. Pemasar menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara positif oleh penerima (konsumen). Ketika pesan diterima, konsumen akan memberikan respon terhadap pesan yang disampaikan baik positif maupun negatif. Pada proses ini konsumen akan memberikan interpretasi atas pesan yang diterima dengan perubahan sikap atau perilaku. Konsumen memberikan respon sesuai dengan apa yang diharapkan pemasar. Produk rokok pun gencar dalam berpromosi, namun karena adanya peraturan yang membatasi dalam membuat iklan rokok, maka produsen rokok pun mencari media lain yaitu menggunakan event sponsorship. Salah satu produsen rokok yang sering menggunakan media event sponsorship dalam melakukan kegiatan pemasarannya adalah Gudang Garam. Gudang Garam menggunakan media event sponsorship dalam sebuah pertunjukan musik berkelas internasional yaitu Java Rock’inland. Java Rock’inland adalah sebuah event musik berkualitas dengan menghadirkan musisi nasional hingga internasional. Event ini hanya di adakan satu kali dalam setiap tahunnya, dan mulai di adakan pada tahun 2009. b. Strategi Komunikasi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktifitas atau 56 program pemasaran terhadap permintaan atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Perusahaan dapat menggunakan dua atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program seperti periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan pelanggan, atau pengembangan produk, memiliki pengaruh yang berbeda terhadap permintaan. Oleh sebab itu dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasi program pemasaran agar sejalan dan terintegrasi dengan baik. Agar pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran suatu perusahaan hasilnya efektif, maka kegiatan perencanaan dan pelaksanaan strategi pemasaran harus saling berintegrasi. Pemasaran sebenarnya lebih dari sekedar menyebarkan dan mendistribusikan merek atau produk dari produsen kepada konsumen. Pemasaran sesungguhnya meliputi semua tahapan, yakni mulai dari penciptaan produk, distribusi, hingga pelayanan purna jual setelah transaksi penjualan itu terjadi. Salah satu tahapan tersebut bagaikan mata rantai yang saling berhubungan dan jalannya akan terputus jika salah satu mata rantai itu lemah. Dengan demikian, penyebaran prosuk merupakan tahap yang sangat penting, sama pentingnya dengan proses pemasaran yang lainnya dan keberhasilan yang satu sangat menentukan keberhasilan yang lain (Hardjanto, 2009 : 40). - - c. Bauran Promosi Bauran promosi (promotion mix) adalah konsep yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan agar menghasilkan kesadaran dan pengetahuan konsumen tentang sebuah produk yang di pasarkan. Bauran promosi meliputi, penjualan perorangan (personal selling), publisitas (publicity), periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion). Pengertian promosi juga termasuk pemasaran langsung (direct marketing), hubungan masyarakat (public relations), kemasan (packaging), dan komunikasi getok tular (word-of-mouth). c. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah strategi gabungan empat elemen kunci pemasaran, yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion), yang digunakan dalam memasarkan sesuatu produk (Soeryanto, 2009 : 112). - - menerima produk. Sebuah harga produk yang ditetapkan oleh perusahaan, biasanya mencakup seluruh biaya dalam proses produksi, distribusi, promosi, dan perolehan keuntungan yang akan didapat perusahaan. Distribusi (place) Distribusi merupakan alat bauran pemasaran yang bertujuan untuk agar produk dapat diperoleh dan tersedia di pasar sasaran. Setiap perusahaan perlu melaksanakan distribusi yang tepat, karena hal ini merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya memperlancar arus barang dan jasa, sebab jika terjadi kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi, maka menjadikan produk yang di pasarkan tidak sampai ke pasar sasaran. Promosi (Promotion) Promosi mencakup berbagai metode dan teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dalam memasarkan produk dan jasa. d. Event Marketing Event marketing merupakan kiat pemasaran dimana pemasar meminjam atau membonceng ketenaran dan equity sebuah event atau personality dari suatu tempat atau lokasi untuk memperoleh pembenaran dan dukungan untuk produk mereka. Event dapat membantu memperkuat brand image dan sekaligus juga dapat menjangkau target consumer. Dan yang menjadi bagian dari event marketing adalah event sponsorhip. Produk (Product) Pengembangan sebuah produk mengharuskan suatu perusahaan menetapkan manfaat-manfaat yang dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut produk yang berwujud seperti, mutu, ciri dan desain. Harga (Price) Harga adalah kesepakatan nilai yang menjadi persyaratan bagi pertukaran dalam sebuah transaksi pembelian. Harga adalah biaya atau sesuatu yang harus dikeluarkan pembeli untuk 57 Event Sponsorship Untuk melakukan sebuah komunikasi kepada khalayak diperlukan metode dan media yang tepat sesuai dengan tujuan dan khalayak yang dituju. Saat ini sangat banyak metode yang tersedia untuk mengkomunikasikan pesan sesuai dengan yang diinginkan, salah satunya adalah sponsorship, sponsorship didefinisikan sebagai, aktifitas komersial dimana satu pihak memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk memanfaatkan berhunbungan dengan target khalayaknya dengan tujuan mendapatkan hasil berupa uang, jasa, ataupun sumber daya (Fill, 2005 : 713). Satu hal yang harus diperhatikan dalam berinvestasi di sponsorship sehingga kita dapat memperoleh menfaatnya secara optimal, yaitu ketepatan memilih event. Tidak banyak membawa manfaat jika tidak mampu meyakinkan pasar sasaran akan manfaat kegiatan sponsorship itu. Jadi kegiatan sponsorship harus dilihat dari kemampuan mempengaruhi sasaran yang merupakan bagian dari teknik komunikasi (Brannan, 2005 : 72). Sebuah event sponsorship perlu mempertimbangkan potensi tujuan sponsor mereka di tahap awal dalam rangka untuk membangun hubungan penilaian kembali dan dalam keseluruhan life cycle yang diperlukan. Hal ini memastikan bahwa evaluasi sponsorship berlawanan dengan tujuan dan kemudian hasilnya digunakan untuk membangun atau menyusun kembali solusi yang lebih baik. Proses terdiri dari 4 langkah, yaitu menentukan persyaratan sponsorship, menentukan pengukuran evaluasi, menyediakan solusi sponsorship bagi pihak penyelenggara event dan penyedia sponsor, yaitu seperangkat hak bagi penyelenggara event yang bertemu dengan tujuan sponsorship, menyetujui pembayaran atau ketetapan barang atau jasa yang dibuat oleh pihak sponsor dengan hasil kembali sesuai dengan hal bagi pihak penyelenggara (Master dan Wood, 2006 : 162). berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk. Membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain. Kombinasi yang baik dari elemen–elemen yang mendukung dapat menciptakan brand image yang kuat bagi konsumen (Keller, 2001: 67) Konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sesuatu bukan hanya mengharapkan sekedar barang saja, akan tetapi ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain itu sesuai dengan citra yang terbentuk dalam dirinya. Suatu perusahaan berkepentingan untuk memberikan informasi kepada publik agar dapat membentuk citra yang baik. Citra yang dibentuk berdasarkan impresi atau pengalaman yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu, sehingga pada akhirnya membangun suatu sikap mental. Sikap mental ini nantinya akan dipakai sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan karena citra dianggap mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap sesuatu. Ciri-ciri produk atau jasa yang membentuk suatu citra berkaitan dengan unsur-unsur kegiatan pemasaran. Ciri-ciri pembentuk citra yang sering bersinggungan dengan kegiatan pemasaran, misalnya, merek, desain produk atau jasa, pelayanan, label dan lain sebagainya. Program yang baik dalam suatu perencanaan dalam pengembangan produk atau jasa tidak akan lupa untuk mencantumkan kegiatan perusahaan yang mencakup ciri pembentuk citra untuk produk dan jasa atau perusahaannya. Pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respon. Rangsangan yang diberikan tersebut dapat diterima atau ditolak. Suatu brand dibangun dengan menciptakan citra suatu produk agar konsumen bersedia membayar lebih dan menganggapnya berbeda karena brand image melancarkan asosiasi citra tertentu. Pembentukan brand mencakup pengertian logo, penawaran produk, kampanye dan 2. Kerangka Teori a. Brand Image (Citra Merek) Brand image memiliki beberapa pengertian yaitu anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen atau cara orang 58 slogan pemasaran (McNallydan Speak, 2004 : 5) 3. mampu memahami dan menafsirkan bagaimana pelaku sosial menciptakan dan mengelola sosial mereka. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis untuk melihat proses yang berlangsung dalam penggunaan Event Sponsorship dalam menjalankan strategi pemasaran dengan media event Java Rockin’land sehingga dapat membangun brand image. Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif di mana peneliti melakukan penelitian berdasarkan kondisi alami di lapangan untuk menggali informasi tanpa berusaha mempengaruhi informan (Meleong, 2001 : 23). Kerangka Pemikiran b. Teknik Pengumpulan data Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data primer adalah teknik pengumpulan data yang paling diutamakan. Segala informasi yang didapat dari pengumpulan data primer sangat berpengaruh pada hasil penelitian. Teknik pengumpulan data yang di gunakan oleh peneliti adalah dengan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) serta observasi. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh peneliti dari studi kepustakaan. Data sekunder merupakan informasi yang sudah tersedia yang telah dikumpulkan dengan tujuan lain. Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari bahan tertulis yaitu berupa teori dan informasi pustaka. Hal ini dilakukan guna menjadi referensi dan landasan bagi analisis dan rumusan teori (Ghazali, 2005 : 34). Gambar 1 Kerangka Pemikiran 4. Metodologi Penelitian a. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa atau bersifat deskriptif. Menurut Sanapiah Faisal (1995 : 35), penelitian deskriptif adalah penelitian untuk mengeksplorasi dan mengklarifikasi sesuatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah data yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action melalui pengamatan langsung dan rinci terhadap pelaku sosial dalam setting keseharian yang alamiah, agar c. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Salah satu yang membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian (Poerwandari, 2007 : 168). Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat 59 kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. melebarkan target marketnya kepada pasar pria muda, dewasa dan dinamis. Langkah awal yang digunakan Gudang Garam adalah meluncurkan kampanye dan iklan versi pria yang baru, mengeluarkan special edition packaging dan aktif menggelar brand activation, salah satunya adalah yang terbesar itu Gudang Garam Intermusic Java Rockin’land. Jika dilihat dari strategi yang digunakan, Gudang Garam International telah merumuskan strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan, seperti mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi, cita-cita dalam lingkungan tersebut, melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang, ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya, meurumuskan faktor keberhasilan dari strategi yang dirancang berdasarkan analisis, lalu menentukan tujuan dan target serta mengevaluasi berbagai alternatif straegi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang di hadapi (Hardjanto, 2009: 40). Salah satu cara berkomunikasi dengan pasar dalam strategi pemasaran modern adalah dengan menyelenggarakan event sponsorship. Event sponsorship dianggap sebagai salah satu strategi efektif untuk membuat perusahaan atau produk menjadi lebih dikenal dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, kegiatan tersebut dipilih karena bentuk yang mendasar dalam menciptakan komunikasi antara satu perusahaan dengan konsumennya. Dengan memberikan sponsor pada berbagai kegiatan misalnya olahraga, musik, pameran dan kegiatan lainnya, berarti turut memelihara kegiatan-kegiatan yang disponsorinya. Dengan demikian diharapkan dapat menimbulkan pengertian yang baik pada masyarakat, sehingga perusahaan atau produk dapat diterima kehadirannya serta dipercaya. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa Gudang Garam International menggunakan event sponsorship sebagai media pemasaran. Gudang Garam International yakin, dengan sebuah event akan secara langsung mendekati target pasarnya yaitu pria muda, 5. Hasil Penelitian 6. a. Gudang Garam International Gudang Garam adalah sebuah perusahaan produsen rokok populer di Indonesia. Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie alias Surya Wonowidjojo, Gudang Garam merupakan pemimpin dalam produksi rokok kretek. Perusahaan ini memiliki kompleks tembakau sebesar 514 are di Kediri, Jawa Timur. Gudang Garam International adalah rokok kretek filter yang di produksi oleh PT. Gudang Garam Tbk dengan penjualan tertinggi dibandingkan rokok kretek lainnya. Sesuai dengan ide awal pembuatannya, rokok ini memang diperuntukkan bagi pria sejati, berkepribadian kuat, modern dan mengerti arti kenikmatan merokok yang sesungguhnya. Gudang Garam International ini mensponsori sebuah sebuah festival musik rock terbesar di Asia Tenggara dan berkelas dunia yang diadakan mulai tahun 2009 yaitu Java Rockin’land Festival music rock ini dimeriahkan oleh musisi national dan international dan event ini dijalankan oleh Java Festival Production. Java Rockin’land digelar di Pantai Karnaval Ancol dan menyebarkan sepuluh panggung yang terdiri dari GG InterMusic Stage sebagai panggung terbesar, Simpati Stage, Tebs Stage, Segarra Stage, Propaganda Stage, J.U.M.P. Stage, Radical Stage, Hai Mobile Stage, dan Prambors Stage. Java Rockin’land bertujuan meningkatkan citra negara dan menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia adalah tempat yang aman untuk dikunjungi, mempromosikan music rock dan industri pariwisata. Di sisi lain, festival ini memupuk kerjasama lintas budaya untuk memberi kesempatan yang lebih luas bagi generasi muda untuk menikmati hiburan berkualitas dunia. b. Pembahasan Hasil dari penelitian yang diperoleh peneliti adalah salah satu strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Gudang Garam International adalah penggunaan event sponsorship sebagai sarana revitalisasi atau peremajaan produk. Hal ini disebabkan Gudang Garam konsisten bertujuan 60 kasus event Java Rockin’land, maka dapat disimpulkan: - Event sponsorship sebagai strategi komunikasi pemasaran Gudang Garam International adalah proses revitalisasi atau peremajaan produk dengan mendekatkan diri kepada target market yang dituju yaitu pria muda, dewasa, dan dinamis. - Dengan menggunakan event sponsorship, Gudang Garam dapat menguatkan positioning dan imagenya sebagai rokok para pria, muda dan dewasa. Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Gudang Garam International bukan hanya dari event sponsorship, tapi dengan meluncurkan kampanye dengan iklan versi Pria yang baru, mengeluarkan special edition packaging dan menggelar event musik terbesar di Asia Tenggara yaitu, Gudang Garam Intermusic Java Rockin’land. b. Saran Setelah melakukan penelitian ini, sebagai peneliti saya ingin memberikan saran kepada PT Gudang Garam Tbk secara khusus dan para pemasar lain yang menggunakan event sponsorship sebagai komunikasi pemasaran secara umum. Saran-saran tersebut, yaitu: - Festival musik Gudang Garam Intermusic Java Rockin’land harus terus diadakan untuk memperkuat citra Gudang Garam International yang telah dimiliki saat ini. - Gudang Garam International sebagai merek yang sudah mapan dan sangat berpengalaman harus melakukan suatu hal lebih inovatif dalam melakukan komunikasi pemasaran agar tidak tersaingi dengan pemasar lainnya. dewasa dan dinamis. Dengan melihat strategi yang digunakan, Gudang Garam telah sesuai dengan efek yang ingin dicapai, karena event mempunyai efek yang tinggi serta dapat memenuhi target yang tinggi pula, selain itu event biasanya juga multi fungsi untuk penjualan, publisitas dan membangun relasi (Guy, 2006: 77-78). Media event sponsorship yang digunakan Gudang Garam International bukan hanya untuk media pemasaran, tapi bagaimana memperkuat positioning Gudang Garam International yaitu sebagai rokoknya para pria. Peneliti melihat kesuksesan dari Gudang Garam International mendekati target pasarnya karena membuat event yang bertemakan rock yang identik dengan pasar sasaran Gudang Garam International. Menurut pembahasan mengenai brand image, konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sesuatu bukan hanya mengharapkan sekedar barang saja, akan tetapi ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain itu sesuai dengan citra yang terbentuk dalam dirinya. Suatu perusahaan berkepentingan untuk memberikan informasi kepada publik agar dapat membentuk citra yang baik. Begitu hal-nya dengan event sponsorship sebagai media pemasaran, dalam hal ini Gudang Garam International perlu mengerti benar apa tujuan mereka melakukan komunikasi dengan konsumennya. Citra merupakan poin awal untuk sukses dalam pemasaran dan tidak dapat dibuat, akan tetapi citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu. Citra yang ada pada perusahaan terbentuk dari bagaimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan operasionalnya. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh respon positif terhadap citra yang telah dimiliki oleh Gudang Garam International. Dengan adanya event Java Rockin’land maka citra yang dimiliki akan semakin kuat. 7. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis penggunaan event sponsorship sebagai salah satu strategi komunikasi pemasaran Gudang Garam dalam membangun brand image berdasarkan studi 61 Daftar Pustaka - Brannan, Tom. 2005. Integrated Marketing Communications: Memadukan Upaya Public Relation, Iklan Dan Promosi Untuk Membangun Identitas Merek. Jakarta : PPM - Faisal, Sanapiah. 1995. Format-format penelitian sosial. Rajawali Pers. - Fill, Chris. 2005. Marketing Communications: Engagement, Strategies, and Practice 4th ed. England : Pretince Hall - Ghazali M, Dodi. 2005. Communication Measurement: Konsep dan Aplikasi Pengukuran Kinerja Public Relations. Bandung : Simbiosa Rekatama Media - Hardjanto, Rudy. 2009. Prinsip-prinsip Periklanan. Jakarta : PT Gramedia - Keller, Kevin Lane. 2003. Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity(2nd ed). New Jersey : Upper Saddle River - Poerwandari E, Kristi. 2007. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Depok: LPSP3 - Shimp, Terence A. 2000. Periklanan Promosi. Jakarta : PT. Erlangga - Soeryanto, Eddy Soegoto. 2009. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo - - Laksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communication Teks dan Kasus. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Master, Guy, dan Wood, E.H. 2006. Innovative Marketing Communications. UK : Elsevier Butterworth Heinemann 62 - McNally, David, dan Karl D. Speak. 2004. Identitas: “Psikologi Merek”. Trans. Sikun. Pribadi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama - Meleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya - Laksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communication Teks dan Kasus. Yogyakarta : Pustaka Pelajar - Rakhmat, Jalaluddin, 2001. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, - Riyanto, Yatim, 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, PT Bumi Aksara. - Sadikin Dan Basrowi, 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro, Surabaya, Insan Cendikia. - Sobur, Alex, 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung, Remaja Rosdakarya, - Sobur, Alex, 2001. Analisis Teks Media, Bandung Remaja Rosdakarta, - Sendjaja, Sasa Djuarsa, 2002. Pengantar Komunikasi, Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, - Sugiono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung, CV Alfabeta. - Sugiyono, 2000. Statistika Penelitian, Bandung, Alfabeta, - Tinarbuko, Sumbo, 2008. Semiotika Komunikasi Visual, Yogyakarta, Jalasutra. - Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, Bogor, PT Ghalia Indonesia. Untuk - - Warsito, Hermawan, 1995. Pengantar Metode Penelitian, PT. Gramedia Pustaka Utama & APTIK, Jakarta, Widjaja, H. A. W, 2000. Ilmu Komunikasi. PT Rineka Cipta, Jakarta. 63 64