1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan kondisi perekonomian yang semakin cepat menuntut dunia
usaha terus selalu mengikuti perubahan yang ada. Dengan semakin baiknya
pertumbuhan perekonomian tersebut mengakibatkan pula persaingan pada dunia
usaha menjadi kompetitif. Melalui perencanaan dan strategi yang tepat akan
memudahkan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan umum dari
suatu perusahaan ialah untuk mendapatkan keuntungan yang memaksimalkan salah
satu nya dengan menciptakan budaya organisasi.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat
meningkat kebutuhan perubahan masyarakat, berarti juga meningkatnya persaingan
di antara perusahaan yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Membuka
peluang pada
perusahaan agar dapat bertahan dan berkembang dalam proses
operasinya. Perusahaan yang ingin bertahan harus memiliki keunggulan tersendiri
yang akan menjadi nilai plus bagi perusahaan tersebut di mata perusahaan lain. Salah
satu keinginan masyarakat yaitu Authorized Dealer Telkomsel yang ada di setiap
kota. Agar bisa menjangkau masyarakat untuk mendapatkan pelayanan, kartu
perdana dan pulsa isi ulang secara mudah dan cepat. Dealer Telkomsel di setiap
kota bisa membantu masyarakat yang berada di pelosok daerah sampai kecamatan
dan pedesaan.
Authorized Dealer Telkomsel merupakan salah satu perusahaan yang
menyediakan produk Telkomsel kartu perdana dan pulsa isi ulang. Industri Autorized
Dealer Telkomsel mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga banyak
persaingan dalam industri tersebut. Persaingan menjadi semakin ketat dengan
munculnya bermacam jenis Dealer yang menawarkan berbagai cara pengisian pulsa
yang cepat dan mudah, yaitu dengan mengeluarkan system M-kios untuk pengisian
pulsa
ke
semua
operator.
Cara
penggunaannya
bisa
melalui
yahoo
messenger atau text message. Untuk bisa bersaing dengan para kompetitor tersebut,
Dealer Telkomsel memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai sikap dan
kerja yang baik dalam menjalankan operasional Dealer. Untuk mencapai persaingan
1
2
Dealer perlu memperhatikan setiap sikap dan perilaku Employee’s Atitude, dalam
bertindak yang cenderung, merugikan atau menguntungkan bagi perusahaan.
Employee’s Atitude adalah karyawan yang mempunyai kecenderungan untuk
mau belajar menanggapi suatu objek dan konsisten untuk tidak saling
menguntungkan. (Wilkie dalam Sayyed Mohsen, 2012). Sebagai Dealer Telkomsel
yang tetap ingin eksis dalam menghadapi persaingan melakukan pengembangan
SDM. Hasil wawancara dari PT.Widodo Praja Perkasa berhadapan dengan
Employee’s Atitude yang hanya berorientasi mementingkan diri sendiri. Untuk itu di
perlukan sikap dalam mencerminkan nilai pribadi, sehingga Organizational Climate
yang mempunyai praktek dan prosedur yang benar.
Organizational Climate adalah partisipasi mengacu pada presepsi individu
mengenai
karakteristik
yang
membedakan
suatu
organisasi
yang
dapat
mempengaruhi perilaku karyawannya bertujuan untuk memahami segala bentuk
peristiwa, kebijakan, praktek dan prosedur dalam bersikap dan berperilaku
diorganisasi (James dalam Bal Tastan, 2013). Berdasarkan hasil pengamatan dan
penelitian karyawan di PT.Widodo Praja Perkasa sering melanggar peraturan yang
biasanya bertugas di luar kantor masih tersisa waktu tetapi karyawan tidak melapor
lagi ke kantor, sehingga pekerjaan yang seharusnya selesai tepat waktu menjadi
tertunda. Untuk mengubah perilaku karyawan di PT.Widodo Praja Perkasa
diperlukan Employee’s Engagement dalam setiap membuat kebijakan agar antara
karyawan dan perusahaan mencapi suatu komitmen yang solid.
Employee’s Engagement adalah keterlibatan individual karyawan, kepuasan,
dan antusiasme untuk melakukan pekerjaannya (Robbins dan Judge (2007:76).
Employee’s Engagement menyentuh semua bagian dari sumber daya manusia. Begitu
juga yang terjadi pada PT.Widodo Praja Perkasa karyawan dan perusahaan selalu
tidak memenuhi kesepakatan dalam hal yang terjadi saat ini adalah mengenai target
pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang telah dikerjakan. Sehingga
karyawan terkadang bingung dalam melaksanakan pekerjaan karena sebelumnya
karyawan tidak pernah dilibatkan dalam keputusan suatu pekerjaan. Dalam hal ini
karyawan beranggapan bahwa tanggung jawab yang diberikan kepadanya hanyalah
sebatas pekerjaan yang mereka terima dan jika ada resiko dalam satu pekerjaan
karyawan menganggap itu adalah tanggung jawab perusahaan. Untuk itu perusahaan
perlu menerapkan Organizational Citizenship Behavior untuk mengubah sikap dan
3
perilaku di PT.Widodo Praja Perkasa saat ini agar perusahaan bisa bertahan dan
berkembang secara berkelanjutan.
Organizational Citizenship Behavior adalah perilaku pilihan yang tidak
menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan namun mendukung
berfungsinya organisasi tersebut secara efektif. PT.Widodo Praja Perkasa salah satu
Authorized Dealer Telkomsel yang menganggap perilaku karyawan adalah penting.
Untuk mendukung fungsi organisasi perusahaan perlu melibatkan karyawan untuk
menuju organisasi yang perusahaan buat seperti acara di luar pekerjaan. Misalnya
acara gathering perusahaan melibatkan karyawannya untuk memperkenalkan produk
baru, produk lama yang diperbaharui, sharing tentang pekerjaan dan memberikan
penghargaan untuk karyawan yang berprestasi. Organizational Citizenship Behavior
yang diterapkan pada PT. Widodo Praja Perkasa adalah untuk memperkuat
silahturahmi, kepada pimpinan dan karyawan.
Dalam bekerja dan di saat gathering perilaku karyawan tidak jauh berbeda,
karena dapat dilihat dari absensi yang naik turun disetiap bulannya. Dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1 Daftar absensi dan persentase tingkat kehadiran karyawan tahun
2013
Bulan
Tingkat Absensi (%)
Kehadiran (%)
Januari
12.5 %
87.5 %
Februari
15.5 %
84.5 %
Maret
10.5 %
89.5 %
April
16.5 %
83.5 %
Mei
16 %
84 %
Juni
15 %
85 %
Juli
18 %
82 %
Agustus
22.5 %
77.5 %
September
16.5 %
83.5 %
Oktober
13.5 %
86.5 %
November
7.5 %
92.5 %
Desember
24.5 %
75.5 %
Sumber : PT.Widodo Praja Perkasa, 2014
4
Dilihat dari data absensi diatas. Tingkat absensi tertinggi 49 pada bulan
Desember dan terendah 15 pada bulan November, tingkat kehadiran 92.5% pada
bulan November dan terendah 75.5 %pada bulan Desember, jumlah karyawan pada
bulan November dengan Desember. Dengan absensi yang terus meningkat
perusahaan hendaknya melihat iklim kerja yang sedang berjalan dan bagaimana
Employee’s Atitude
terhadap pekerjaan itu sendiri. Untuk itu perusahaan perlu
memperhatikan bagaimana peran Organizational Citizenship Behavior pada setiap
individu karyawan dalam keterlibatan kerjanya, apakah sudah memenuhi ketentuan
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Dari latar belakang pemikiran diatas, penulis bermaksud mengadakan
penelitian tentang “ANALISIS PENGARUH EMPLOYEE’S ATITUDE DAN
ORGANIZATIONAL CLIMATE, TERHADAP EMPLOYEE’S ENGAGEMENT
DAMPAKNYA PADA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DI
PT.WIDODO PRAJA PERKASA”
1.2
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat menyimpulkan
beberapa masalah dan merumuskannya, antara lain adalah :
1. Apakah Employee’s Atitude
berpengaruh secara signifikan terhadap
Employee’s Engagement?
2. Apakah Organizational Climate berpengaruh secara signifikan terhadap
Employee’s Engagement?
3. Apakah Employee’s Atitude dan Organizational Climate berpengaruh
secara simultan dan signifikan terhadap Employee’s Engagement?
4. Apakah Employee’s Attitude dan Organizational Climate berpengaruh
secara simultan terhadap Organizational Citizenship Behavior
5. Apakah Employee’s Atitude berpengaruh secara signifikan terhadap
Organizational Citizenship Behavior?
6. Apakah Organizational Climate berpengaruh secara signifikan terhadap
Organizational Citizenship Behavior?
7. Apakah Employee’Engagement berpengaruh secara signifikan terhadap
Organizational Citizenship Behavior?
5
8. Apakah Employee’s Atitude dan Organizational Climate berpengaruh
secara simultan terhadap Employee’s Engagement dan dampaknya pada
Organizational Citizenship Behavior?
1.3
Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh Employee’s Atitude terhadap Employee’s
Engagement.
2. Untuk mengetahui pengaruh Organizational Climate terhadap Employee’s
Engagement.
3. Untuk mengetahui pengaruh Employee’s Atitude dan Organizational Climate
secara simultan dan signifikan terhadap Employee’s Engagement.
4. Untuk mengetahui pengaruh Employee’s Attitude dan Organizational Climate
secara simultan terhadap Organizational Citizenship Behavior.
5. Untuk mengetahui pengaruh Employee’s Atitude terhadap Organizational
Citizenship Behavior.
6. Untuk
mengetahui
pengaruh
Organizational
Climate
terhadap
Organizational Citizenship Behavior.
7. Untuk mengetahui pengaruh Employee’Engagement terhadap Organizational
Citizenship Behavior.
8. Untuk mengetahui pengaruh Employee’s Atitude dan Organizational Climate
secara simultan terhadap Employee’s Engagement dan dampaknya pada
Organizational Citizenship Behavior.
1.4
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai tinjauan pustaka dalam rangka
penyusunan penelitian ini. Yang dimana kegunaannya untuk mengetahui hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Berikut ini adalah hasil dari
penelitian sebelumnya yang diambil dari artikel jurnal ilmiah:
1. Penelitian oleh Sayyed Mohsen Allahmen, (2012) yang berjudul
“investigating Employee’s Attitude Toward Organization, Organizatioanl
Climate and Employee’s Engagement as Antecedents of Organizational
Citizenship behavior”. Metode penelitian yang digunakan adalah SEM
AMOS. Hasil akhir dari penelitian ini adalah bahwa Employee’s Attitude
terhadap organisasi, Organizational Climate dan Employee’s Engagement
6
adalah anteseden Organizational Citizenship Behavior (OCB). Manajer
yang baik dalam organisasi mereka dapat meningkatkan Organizational
Citizenship Behavior oleh sikap positif, memberikan iklim yang baik dan
karyawan yang baik.
2. Penelitian oleh Saradha H, Harold Andrew Patrick, PH.D (2011) yang
berjudul “Employee’s Engagement in relation to Organizational
Citizenship Behavior in information Technology Organizations”. Metode
penelitian yang digunakan adalah Regression. Hasil akhir dari penelitian
adalah tingkat moderat keterlibatan dan Organizational Citizenship
Behavior (OCB) dialami oleh Karyawan dan hubungan yang signifikan
yang ditemukan antara keterlibatan dan Organizational Citizenship
Behavior (OCB). Niat karir saat ini, kepuasan kerja, gaji dan tunjangan,
manajemen, kesempatan yang sama, dan Organizational Citizenship
Behavior memiliki pengaruh signifikan terhadap keterlibatan kerja.
3. Penelitian oleh Umar Nimran (2011) yang berjudul “Relationships
Between Individual Characteristics of Employee’s and Organizational
Climate with Organizational Citizenship Behavior (OCB)”. Metode
penelitiain yang digunakan adalah Regression. Hasil akhir dari penelitian
ini adalah hubungan antara karakteristik individu dan Organizational
Citizenship Behavior (OCB) adalah 0,876 ( signifikan) membuktikan
bahwa hubungan antara karakteristik individu dan Organizational
Citizenship
Behavior
(OCB)
dapat
diterima.
Korelasi
antara
Organizational Climate dan Organizational Citizenship Behavior adalah
0,765 (signifikan), sehingga hipotesis menyatakan bahwa ada korelasi
yang kuat antara Organizational Climate dan Organizational Citizenship
Behavior (OCB) juga diterima.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Dalam melakukan penelitian, harus membatasi ruang lingkup penelitian.
Dimana penulis melakukan penelitian dikantor pusat PT.Widodo Praja Perkasa Jalan
di ponegoro 47, Ponorogo 63412 dengan melihatkan semua karyawan pada semua
divisi yang ada dalam perusahaan tersebut yang dijadikan sebagai responden pada
penelitian.
7
Ruang lingkup yang diteliti adalah Employee’s Engagement, Organizational
Citizenship Behavior ditempat kerja, dan Employee’s Attitude, Organizational
Climate sebagai variabel yang diteliti.
Penyebaran kuesioner dilakukan pada seluruh populasi yang dijadikan sampel
dengan menggunakan metode sensus yaitu seluruh populasi dijadikan sampel karena
sebagai syarat mutlak menggunakan path analisis jumlah sampel diharapkan kurang
lebih 200 responden.
8
Download