tugas perkembangan kehidupan pribadi, pendidikan dan karier

advertisement
PTIK
Perkembangan Kehidupan
Pribadi Sebagai Individu
Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya
- Pada hakikatnya manusia merupakan
pribadi yang utuh dan memiliki sifat-sifat
sebagai makhluk individu dan sosial.
- Sebagai makhluk individu, manusia
memiliki kebutuhan-kebutuhan pribadi,
meliputi: kebutuhan fisik, kebutuhan
nonfisik, dan kebutuhan sosiopsikologis.

Kehidupan Pribadi dan
Karakteristiknya
2
• Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan
kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki ciri
khusus dan unik.
• Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai
aspek, antara lain aspek emosional, sosial
psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan
intelektual yang terpadu secara integratif dengan
faktor lingkungan kehidupan.
• Pada awal kehidupannya dalam rangka menuju
pola kehidupan pribadi yang lebih mantap, seorang
individu berupaya untuk mampu mandiri, dalam arti
mampu mengurus diri sendiri sampai dengan
mengatur dan memenuhi kebutuhan serta tugasnya
sehari-hari..
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Pribadi
•
•
•
•
Bahwa
perkembangan
kehidupan
seseorang
ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan aliran
nativisme menyatakan bahwa seorang individu akan
menjadi ”orang” sebagaimana adanya yang telah
ditentukan oleh kemampuan an sifatnya yang dibawa
sejak ia dilahirkan.
Aliran empirisme mengatakan sebaliknya bahwa
seorang akan menjadi ”manusia” seperti yang
dikehendaki oleh lingkungan.
Faktor bakat dan pengaruh lingkungan memberikan
pengaruh terhadap perkembangan pribadi.
Aliran konvergensi mengakui bahwa kedua aliran itu
secara terpadu memberikan pengaruh terhadap
kehidupan seseorang.
Perbedaan Individu dalam
Perkembangan Pribadi
•
Lingkungan kehidupan sosial budaya yang
mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang
 kompleks dan heterogen.
• Lingkungan alami maupun lingkungan yang
diciptakan untuk maksud pembentukan pribadi
anak-anak dan remaja, masing-masing memiliki ciri
yang berbeda-beda  perkembangan pribadi
setiap individu berbeda-beda sesuai dengan
lingkungan di mana mereka dibesarkan.
• Dua orang anak yang dibesarkan di dalam satu
keluarga akan menunjukkan sifat pribadi yang
berbeda  ditentukan oleh bagaimana mereka
masing-masing berinteraksi dan mengintegrasikan
dirinya dengan lingkungannya.
Pengaruh Perkembangan Kehidupan
Pribadi terhadap Tingkah Laku
•
•
•
Kehidupan
merupakan
rangkaian
yang
berkesinambungan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan.
Keadaan
kehidupan
sekarang
dipengaruhi oleh keadaan sebelumnya dan keadaan
yang akan datang banyak ditentukan oleh keadaan
kehidupan saat ini.
Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh hasil proses
perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam
perjalanannya berintegrasi dengan kejadian-kejadian
saat sekarang.
Kehidupan pribadi yang mantap memungkinkan
seorang anak akan berperilaku mantap, yaitu : mampu
menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan
dengan pengendalian emosi secara matang, tertib,
disiplin, dan penuh tanggung jawab.
Upaya Pengembangan Kehidupan
Pribadi
•
•
•
•
•
•
Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik.
Pengenalan dan pemahaman nilai dan moral yang berlaku di
dalam kehidupan perlu ditanamkan secara benar.
Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secar
amandiri dengan penuh tanggung jawab.
Hidup bermasyarakat dengan melakukan pergaulan dengan
sesama, terutama dengan teman sebaya. Menunjukkan gaya
dan pola kehidupan yang baik sesuai dengan kultur yang baik
dan dianut oleh masyarakat.
Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi. Menunjukkan
dan melatih cara merespon berbagai masalah yang dihadapi.
Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggung
jawab dan disiplin.
Melakukan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan
berkeluarga. Di dalam keluarga perlu dikembangkan sikap
menghargai orang lain dan keteladanan.
Perkembangan Kehidupan Pendidikan
dan Karier
Pengertian Kehidupan Pendidikan dan Karier
- Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses
belajar yang dihayati sepanjang hidupnya, baik di dalam
jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah.
- Berkaitan dengan perkembangan peserta didik,
kehidupan pendidikan yang dimaksud baik yang dialami
oleh remaja sebagai peserta didik di dalam lingkungan
keluarga, sekolah, dan atau kehidupan masyarakat.
- Kehidupan karier merupakan pengalaman seseorang di
dalam dunia kerja.
- Peristiwa seseorang remaja masuk ke dunia kerja itu
merupakan awal pengalamannya dalam kehidupan
berkarya (berkarier).
- Baik di dalam kehidupan pendidikan maupun kehidupan
karier, para remaja memperoleh pengalaman
Karakteristik Kehidupan Pendidikan
dan Karier
Lingkungan pendidikan keluarga
Umumnya, keluarga di Indonesia menerapkan pendidikan
demokratis. Makna pendidikan yang demokratis menurut Ki
Hajar Dewantoro, yaitu ing ngarsa sung tuladha-di depan
memberi contoh, ing madya mangun karsa-di tengah
membimbing, tut wuri handayani-dibelakang memberi
semangat.
Lingkungan masyarakat
Masyarakat mengajarkan kepada remaja, untuk berinteraksi
sosial dengan orang lain dan mematuhi norma dalam
masyarakat.
Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan lingkungan, untuk membina anak-anak
kearah tujuan tertentu. Khususnya, untuk memberikan
kemampuan, dan keterampilan, sebagai bekal hidupnya di
kemudian hari.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan
Karier
Faktor sosial ekonomi
 Faktor lingkungan
 Faktor pandangan hidup

Pengaruh Perkembangan Kehidupan
Pendidikan dan Karier terhadap
Tingkah Laku dan Sikap
•
•
•
Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
menyediakan pelajaran dasar yang belum bermakna
sebagai pembekalan anak-anak untuk siap bekerja
dan belum terarah ke pemberian keterampilan tertentu
untuk terjun ke dunia kerja di dalam masyarakat
(kecuali SMK)
Pendidikan tinggi mengarahkan sudah mengarahkan
kepada pembekalan ke dunia kerja
Banyak pandangan yang menyatakan bahwa sekolah
itu kurang membawa manfaat bagi hidupnya, mereka
(golongan
yang
sosial
ekonominya
lemah)
memandang bahwa sekolah tidak dapat memberikan
pekerjaan baginya.
Perbedaan Individu dalam
Perkembangan Pendidikan dan
Karier
Pencapaian tingkat pendidikan
dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan
atau IQ.
 Kehidupan pendidikan akan sangat
bervariasi atau berbeda-beda seiring
dengan perbedaan kemampuan berpikir
atau IQ.
 Perbedaan kehidupan pendidikan
membawa koneskuensi terhadap
kehidupan karier seseorang

Upaya Pengembangan
Kehidupan Pendidikan dan
Karier
Perkembangan karier remaja
1. Tahap minat (umur 11- 12 tahun)  pilihan karier
didasarkan minat
2. Tahap kapasitas (umur 12-14 tahun)  menggunakan
keterampilan dan kemampuan pribadi
3. Tahap nilai (15-16 tahun)  nilai pribadi terhadap
pilihan karier
4. Tahap transisi (17 -18 tahun)  bergerak untuk berpikir
realistis
5. > 18  eksplorasi dan kristalisai (menentukan pilihan
karier)
Masalah
Shertzer menyarankan untuk menghadapi
remaja yang mengalami masalah atau
kesulitan dalam memilih karier:
1. Pelajari dirimu sendiri
2. Pada bidang apa kamu merasa paling sreg
(comfortable)
3. Tulislah rencana dan cita-citamu secara formal
4. Biasakan dengan tuntutan pekerjaan
5. Tinjau dan bicarakan lagi karier dengan orang
lain
6. Jika tidak cocok  hentikan
Mengatasi Masalah
Sistem pendidikan di Indonesia  Remaja dapat
dibantu mengatasi masalah perkembangan dan pilihan
karier melalui layanan bimbingan karier di SMP dan
SMA melalui kegiatan:
1. Pemahaman diri.
2. Pemahaman lingkungan.
3. Cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam
perencanaan dan pemilihan kerier sehubungan dengan
kemungkinan keterbatasan lingkungan dan keadaan
diri.
4. Perencanaan masa depan.
5. Usaha penyaluran, penempatan, pengaturan, dan
penyesuaian.
Tugas Perkembangan Remaja
Berkenaan dengan Kehidupan
Berkeluarga
Pengertian Kehidupan Berkeluarga
•
Secara biologis pertumbuhan remaja telah
mencapai kematangan seksual, yang berarti
bahwa secara biologis remaja telah siap
melakukan fungsi produksi. Kematangan fungsi
seksual tersebut telah berpengaruh terhadap
dorongan seksual remaja dan telah mulai tertarik
dengan lawan jenis.
• Berkenaan dengan upaya menetapkan pilihan
pasangan hidup, perkembangan sosial psikologis
remaja ditandai dengan upaya menarik lawan
jenis dengan berbagai cara yang ditunjukkan
dalam bentuk perilaku.
Timbulnya Jatuh Cinta
•
Alasan atau faktor yang seseorang mengalami
jatuh cinta bermacam-macam, antara lain
adalah faktor kepribadian, faktor fisik, faktor
budaya, latar belakang keluarga, dan faktor
kemampuan.
• Secord dan Backman (1974) menyatakan
bahwa menciptakan hubungan yang intim,
dicapai melalui tiga tahap, yaitu tahap
eksplorasi, tahap panawaran, dan tahap
komitmen.
• Burgess
dan
Huston
mengidentifikasi
perubahan-perubahan perilaku remaja dalam
melakukan pergaulan dengan lawan jenis.
Perubahan Perilaku Menurut
Burgess dan Huston
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mereka lebih sering berhubungan dalam periode
waktu agak lama.
Mereka mencapai pendekatan bila terpisah dan
ada peningkatan hubungan ketika bertemu
Mereka terbuka satu sama lain tentang perasaan
yang mereka rahasiakan dan secara fisik
menunjukkan keakraban.
Mereka menjadi lebih terbiasa dan saling berbagi
perasaan suka dan duka.
Mengembangkan sistem komunikasi sendiri
dll
Masyarakat dan Perkawinan
•
Perkawinan antara pria dan wanita bukan
saja masalah yang didorong oleh faktor
biologis, melainkan diatur oleh berbagai
aturan atau norma yang berlaku di dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan
• Di samping faktor fisik (biologis) dan
psikologis, faktor-faktor lain yang menjadi
pertimbangan dalam menetapkan calon
pasangan hidup adalah kesamaankesamaan dalam hal ras, bangsa, agama,
dan status sosial ekonomi.
Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan
Remaja dalam Penyelenggaraan Pendidikan
•
Pendidikan yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang
diselenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah, pada
umumnya diselenggarakan dalam bentuk klasikal.
• Beberapa usaha yang perlu dilakukan di dalam penyelenggaraan
pendidikan, sehubungan dengan minat dan kemampuan remaja yang
dikaitkan terhadap cita-cita kehidupannya antara lain:
1. Bimbingan karier.
2.Memberikan latihan-latihan praktis terhadap siswa dengan berorientasi
terhadap kondisi (tuntutan) lingkungan.
3. Penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan
kurikulum muatan lokal.
• Keberhasilan dalam memilih pasangan, hidup untuk membentuk
keluarga benyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugastugas
perkembangan
masa-masa
sebelumnya.
Untuk
mengembangkan model keluarga yang ideal maka perlu dilakukan
bimbingan dan
etika
pergaulan, dan bimbingan siswa untuk
memahami norma kehidupan masyarakat.
• Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma
kehidupan sosial masyarakat perlu dilakukan.
Terima Kasih
Download