PROTEIN A. Definisi Istilah protein berasal dari bahasa Yunani proteos, yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Diperkenalkan pada tahun 1830-an oleh pakar kimia Belanda bernama Mulder, yang merupakan salah satu dari orang-orang pertama yang mempelajari kimia dalam protein secara sistematik. Ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme. Protein adalah bagian dari semua sel hidup yang merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separonya ada didalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit dan selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, sebagai hormon, pengangkut zatzat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. B. Fungsi Protein Fungsi protein pada umumnya, protein berfungsi sebagai zat pembangun tubuh dan pelindung tubuh, pendorong metabolisme dan penyokong organ tubuh dalam berbagai aktivitasnya, tidak hanya itu saja, ada banyak fungsi protein selain itu yang dapat dilihat dibawah ini. Membantu dan mendorong pertumbuhan dan memelihara susunan/struktur tubuh dari sel, jaringan hingga ke organ-organ tubuh. Protein sebagai sumber karbohidrat. Membantu tubuh dalam melawan, menghancurkan dan menetralkan zat-zat dari luar atau asing yang masuk di dalam tubuh. Protein berfungsi sebagai penyediaan energi bagi tubuh. Protein berfungsi sebagai asupan diet dan rendah gula. Memelihara dan menjaga keseimbangan asam basa dan cairan tubuh karna protein juga berfungsi sebagai buffer (penahan). Mengatur dan menjalankan metabolisme tubuh karna protein sebagai enzim artinya protein mengaktifkan dan masuk kedalam reaksi kimia. Protein juga berfungsi sebagai biokatalisator Protein merupakan bahan dalam sintesis substansi penting seperti halnya hormon, enzim, antibodi dan kromosom C. Jenis –jenis Protein a. Kolagen, protein struktur yang diperlukan untuk membentuk kulit, tulang dan jaringan ikat. b. Antibodi, protein sistem pertahanan yang melindungi badan daripada serangan penyakit. c. Dismutase superoxide, protein yang membersihkan darah kita. d. Ovulbumin, protein simpanan yang memelihara badan. e. Hemoglobin, protein yang berfungsi sebagai pembawa Oksigen f. Toksin, protein racun yang digunakan untuk membunuh kuman. g. Insulin, protein hormon yang mengawal aras glukosa dalam darah. h. Tripsin, protein yang mencernakan makanan protein. D. Angka Kecukupan Protein Komposisi protein yang mengandung unsur karbon menjadikan protein sebagai bahan bakar sumber energi. Apabila tubuh tidak menerima karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh maka protein akan dibakar untuk sumber energi. Dalam hal ini, keperluan tubuh akan energi lebih diutamakan sehingga sebagian protein tidak dapat digunakan untuk membentuk jaringan. Protein mensuplai 4 kalori per gram, tetapi secara ekonomis sumber energi yang berasal dari protein lebih mahal dibandingkan dengan sumber energi yang berasal dari lemak dan karbohidrat. Sebagai dasar perhitungan, kecukupan protein = 10-15 % dari total suplai kalori. Misalnya 10% dari kecukupan energi = 210 kalori = 52,5 gram protein, (1 kalori = 4 gram protein) (Suhardjo dan Clara, 1992). E. Akibat Kekurangan Protein 1. Kwashiorkor Kwashiorkor adalah bagi gejala yang sangat ekstrem yang diderita oleh bayi dan anak-anak kecil akibat kekurangan konsumsi protein yang parah meskipun konsumsi energi atau kalori telah mencukupi kebutuhan. Gejalanya, pertumbuhan terhambat, otot-otot berkurang dan melemah, edema, muka bulat seperti bulan (moon face) dan gangguan psikomotor, anak apatis, tidak nafsu makan, tidak gembira dan suka merengek, kulit kering dan bersisik, pecah-pecah, rambut rontok, jagung, kurus, kusam. Hati membesar dan berlemak disertai anemia. 2. Marasmus Berasal dari bahasa Yunani yang artinya wasting atau merusak. Marasmus adalah istilah yang digunakan bagi gejala yang timbul bila anak menderita kekurangan energi (kalori) dan kekurangan protein. Marasmus juga bisa disebut penyakit kelaparan dan terdapat banyak diantara kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembangdan lebih banyak daripada kwashiorkor. Gejalanya, pertumbuhan terhambat, lemak dibawah kulit berkurang, serta otot-otot berkurang dan melemah, berat badan lebih banyak berpengaruh daripada ukuran kerangka seperti panjang, lingkar kepala dan lingkar dada. Anak apatis seperti sudah tua, tidak ada edema, pembesaran hati. F. Akibat Kelebihan Protein Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan protein dapat menimbulkan masalah lain terutama pada bayi. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah dan demam. G. Sumber Protein Manusia sangat di anjurkan untuk mengkonsumsi berbagai sumber protein dari berbagai jenis makanan. Karena makanan satu dengan makanan lainnya mengandung protein yang berbeda. Fungsi protein berbeda-beda pada setiap makanan. Berikut adalah sumber protein nabati dan hewani yang cocok untuk di konsumsi : 1. Sumber Protein Nabati contohnya seperti kacang-kacangan (kedelai, almond, kacang mede, kacang hijau, kacang hazel, kacang merah), jintan, biji bunga matahari dan biji labu. 2. Sumber Protein Hewani contohnya seperti daging merah, daging unggas, telur, ikan dan produk susu. H. Jenis-Jenis Protein Dalam jenis atau macam-macam protein terbagai atas 3 bagian antara lain.. a. Jenis Protein Berdasarkan Fungsinya Protein terdiri atas 3 macam atau jenis berdasarkan Fungsinya antara lain sebagai berikut.. Protein Sempurna : protein sempurna adalah protein yang didalamnya terkandung asam amino yang lengkap. Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih telur. Protein sempurna pada umumnya terdapat pada protein hewan. Protein Kurang Sempurna : protein kurang sempurna adalah protein yang asam aminonya lengkap tetapi jumlah dari beberapa asam amino sedikit. Protein kurang sempurna tidak mampu mencukupi pertumbuhan, tetapi protein kurang sempurna ini dapat mempertahankan jaringan yang telah ada. Contohnya protein pada lagumin yang terdapat pada kacang-kacangan dan giladin pada gandum. Protein Tidak Sempurna : protein tidak sempurna adalah protein yang kurang atau tidak memiliki asam amino esensial. Protein tidak sempurna tak mampu mencukupi pertumbuhan dan mempertahankan yang telah ada sebelumnya. Contohnya, Zein yang terdapat pada jagung, dan beberapa protein yang ada pada tumbuhan. Jenis Protein Berdasarkan Komponen-Komponen Penyusunnya Jenis-jenis protein berdasarkan komponen-komponen penyusunnya terbagi atas 3 antara lain. Protein Sederhana (Simple Protein) : protein sederhana adalah protein dari hasil hidrolisa, total protein ini merupakan campuran atas berbagai macam asam amino. Protein Kompleks (Complex Protein) : protein kompleks adalah protein dari hasil hidrolisa total protein jenis ini yang terdiri dari berbagai macam asam amino selain itu juga tedapat komponen-komponen yang lain seperti unsur logam, gugusan phospat. dll Contohnya hemoglobin, lipoprotein, glikoprotein dan masih banyak lagi). Protein Derivat (Protein derivative) : protein derivat adalah protein yang merupakan ikatan antara (intermediate product) yang merupakan hasil dari hidrolisa parsial yang berasal dari protein native. Contohnya albumosa, peptone dan masih banyak lagi.