UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP 1. Penghijauan, Reboisasi dan Pengelolaan Air Berwawasan Lingkungan. 2. Penggunaan Energi Alternatif dan Hemat Energi menuju Kelestarian Kehidupan di Bumi, Materi IAD 6 Gus-Htt-FSM 1. Penghijauan, Reboisasi dan Pengelolaan Air Berwawasan Lingkungan. • A. Pendahuluan Indonesia, salah satu negara yg sangat kaya SDAH, Sekitar 30.000 jenis species tumbuhan ada di Nusantara. Hutan sbg salah satu bagian dr ekosistem darat, merupakan kekayaan alam yg luar biasa bagi Indonesia. Namun, seperti apakah kondisi hutan-hutan di Indonesia sekarang ini ?? • Hutan di Indonesia awalnya berjumlah 126,8 juta hektar, saat ini sudah berkurang sebanyak 72 %. • Sekarang Indonesia tinggal memiliki 35,5 juta ha. Setiap tahun rata – rata berkurang 2,7 Ha. (Data Walhi, 2007). Sehingga berdasarkan perhitungan dalam 15 tahun lagi hutan di Indonesia tinggal sejarah. • Indonesia masuk 3 besar di dunia sebagai negara penghancur hutan tercepat. • Setiap tahun sekitar 18 juta hektar hutan dihancurkan. Jika keadaan ini tidak dikendalikan, pada akhir abad ke 20, hutan di dunia tinggal 1/4nya (data thn 2002). • Menurut Dendrosurono, 1989, untuk menjaga keseimbangan alam dalam suatu wilayah minimal 30% hutan yang ada hrs dilestarikan. • The United Nations Climate Change Conference (UNCCC, 2007) di Bali mencapai beberapa kesepakatan yang dituangkan dalam beberapa program. Salah satunya adalah REDD. • REDD ( Reducing Emissions from Deforestation and Degradation ). • Tujuan : memperluas cakupan kegiatan penurunan emisi tidak hanya melalui pencegahan deforestasi tetapi juga penurunan kerusakan hutan. Melalui REDD diharapkan negara tropis mampu melindungi hutannya untuk menyerap emisi karbon dari negara maju. Sebagai imbalannya negara maju akan memberi dana dan teknologi kepada negara-negara berkembang yang kebetulan merupakan pemilik hutan tropis. Beberapa hal penting yang perlu dicermati sehubungan dengan realisasi REDD: • 1. Adanya potensi kebocoran emisi C, shg sulit mengukur secara nyata penurunan emisi yg terjadi. Misalnya di suatu daerah yg termasuk REDD dijaga fungsi hutannya shg tidak berubah menjadi lahan pertanian, terjadi penurunan emisi C. Namun di daerah lain yg bukan wilayah REDD terjadi perubahan fungsi hutan menjadi lahan pertanian. • 2. Adanya benturan antara program Redd dengan masyarakat yang selama ini memanfaatkan hutan berdasarkan hukum adat yg telah diwarisi turun temurun. • 3. Melarang pengubahan fungsi hutan menjadi hutan tanaman industri , perkebunan atau lahan pertanian. dll • 1. Indikator perubahan iklim. Naiknya permukaan air laut, banjir, kekeringan, bencana alam. Indonesia sbg negara tropis memiliki peluang besar mengalami perubahan iklim. Menurut Komarudin (1985), pemusnahan dan penebangan liar terhadap hutan-hutan akan menciptakan kondisi yang sangat merugikan seperti : Menurunnya kualitas tanah karena kehilangan banyak zat makanan dan berkurangnya sumber pangan. 2. Menimbulkan erosi yg akhirnya mengganggu kestabilan aliran air dan sungai, shg merusak pertanian. 3. Seperlima dari jenis tumbuhan dan hewan akan lenyap dr permukaan bumi. 4. Kondisi iklim akan berubah secara drastis. Erosi tanah karena air hujan tanpa penahan • Secara Ekologi Fungsi Hutan: 1.Penyimpanan Air Tawar dan Mencegah banjir, karena mampu mengurangi air yang muncul dipermukaan. Alasan: Seresah di lantai hutan sangat mendukung peresapan air permukaan ke dalam tanah. 2. Memelihara kondisi tanah. Tajuk tetumbuhan di hutan dapat menahan daya hancur yg disebabkan oleh jatuhnya tetes hujan. Tanpa adanya penahan, air hujan akan menyapu lapisan tanah shg terjadi erosi. 3. Pemelihara Kondisi Iklim lingkungan. Tumbuhan mampu menetralisir gas2 di udara melalui fotosintesa dan respirasi. CO2 + 6H2O 6H12O6 + 6 O2 • Respirasi : C6H12O6 + 6 O2 6CO2+6H2O Bahan buangan dari industri merupakan sumber pencemaran lingkungan . Kehadiran hutan dapat menjadi salah satu penetral pencemar yg ada. • 4. Pemelihara Plasma Nutfah (Sumber Daya Alam Hayati). • Semua species yg ada di hutan adalah sumber plasma nutfah. Penghijauan dan Reboisasi • a. Usaha-usaha pemerintah untuk mencegah kerusakan hutan dan tanah : Reservasi : mencadangkan, tidak mengutak utik suatu kawasan yang disiapkan untuk tujuan tertentu. b. Preservasi: melestarikan suatu kawasan baik untuk unsur biotik maupun abiotiknya. Hanya boleh digunakan untuk studi ilmiah, pelestarian tata guna air maupun rekreasi. c. Konservasi: Gabungan ( jalan tengah ) dari Reservasi dan Preservasi. • Konservasi mengandung: a. Preservasi/perlindungan SDA thd eksploitasi komersial, sekali gus menjaga /memperpanjang pemanfaatan SDA tsb. b. Pemulihan/ Restorasi : koreksi kesalahan2 masa lalu yg membahayakan lingkungan SDA. c. Penentuan lokasi yg tepat guna mis. Pembangunan waduk serbaguna di Jatiluhur. d. Integrasi pengelolaan SDA supaya tidak boros. e. Penggunaan seefisien mungkin bahan2 alam sekaligus mengangkat nilai ekonomi bahan yg belum memiliki nilai jual, mis. Pemanfaatan biji durian sbg bahan pangan. f. Recycling/Penggunaan kembali limbah bahan, mis pembuatan hiasan dari limbah kulit jagung, pengolahan sampah organik dll. Reboisasi di luar, dibelakangnya masih gundul. • Reboisasi akan berhasil jika: • 1. Perencanaan matang meliputi pengolahan tanah sebelum ditanami, adanya “cover crop” shg tanah tidak gundul sama sekali. • 2. Pemilihan jenis tanaman yang tepat sesuai kondisi tanah dan fungsi yang diharapkan, kecepatan tumbuh dll. • 3. Pemeliharaan dan perlindungan terhadap tunas reboisasi agar dapat tumbuh baik dan tidak di rusak oleh manusia maupun hewan. Kerusakan Fungsi Hidro Orologi membahayakan kelangsungan hidup manusia. Hutan, tanah dan air memiliki hubungan erat dengan ekosistem. Kehadiran hutan sangat berperan dalam penyimpanan air tawar. Tanah akan menyimpan air hujan sebagai air tanah. Air yang terserap dalam tanah sebagian akan muncul lagi sebagai mata air di tempat lain. Berkurangnya air permukaan mengurangi resiko banjir dan erosi. • Dengan adanya hutan akan lebih banyak air yg meresap ke dalam tanah. • Seresah di lantai hutan juga memegang peranan penting dalam menjaga keberadaan air. • Penguapan air baik melalui pepohonan hutan maupun seresah akan mengurangi air yg mengalir di permukaan tanah, shg mengurangi peluang terjadinya banjir. Sumber: agregator.kilasan.com/?more=2 Daur Air • Penutupan pori-pori tanah karena bangunan, penebangan vegetasi yg membabi buta akan mengganggu penyerapan air oleh tanah. • Bila hujan cukup deras, kemampuan tanah menyerap air terbatas maka air tidak dapat terus merembes ke dalam tanah melainkan akan mengalir di atas tanah dengan kekuatan yg besar shg terjadilah banjir. • Banjir akan membawa partikel-partikel tanah, shg tanah mengalami erosi dan waduk, danau mengalami pendangkalan/sedimnentasi. Banjir dan Kekeringan Rusak/ Buruknya sistem hidro-orologi akan mengakibatkan banjir dan kekeringan yang silih berganti. Banjir merupakan salah satu indikator kekeringan nantinya di musim kemarau. Perlu kearifan dalam melaksanakan pengelolaan air. Sebaiknya pengelolaan bersifat holistik(menyeluruh) , integratif, lintas disiplin ilmu. Bersifat analitis dan antisipatif, untuk jangka waktu panjang. Pembangunan berkelanjutan dan lestari Pengelolaan Air TERIMA KASIH ATAS KEHADIRAN ANDA