MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB Berpikir Positif Fakultas Program Studi Fakultas EKBIS Program Studi Tatap Muka 03 Kode MK Disusun Oleh 90004 Hani Yuniani, M.Ikom Abstract Kompetensi Dalam modul ini diberikan pengertian berpikir positif, hambatannya, dan bagaimana cara melatif pikiran agar selalu positif.. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu melatih dirinya agar selalu berpikir positif dan percaya diri yang akan membawa mereka pada kebahagiaan dalam karir dan aspekkehidupan lainnya. Pembahasan I. Pendahuluan Suatu ketika, ada dua orang yang berteman baik. Mereka adalah Romi dan Yuli. Mereka selalu membantu satu sama lain. Sampai pada suatu ketika, Romi meminjam sejumlah uang yang ia katakan untuk biaya pengobatan ibunya. Awalnya Yuli meminjamkan uang terseut tanpa banyak bertanya. Yuli pun berinisiatif untuk menjenguk ibunda Romi. Namun, entah mengapa Romi tampak keberatan dan selalu menolak jika diajak pergi bersama. Disinilah awal kecurigaan Yuli. Ia pun mulai menyelidiki kebenaran dari cerita Romi tentang ibunya yang sakit. Ternyata, setelah diselidiki, dugaan yuli benar, Romi membohongi dirinya perihal uang yang dipinjamannya untuk biaya berobat ibunya adalah omong kosong belaka. Ia mendapati ibunda romi menerimanya di rumahnya dalam keadaan sehat walafiat. Sungguh kecewa hati Yuli menerima kenyataan itu, dan sekian lama romi menghilang tanpa kabar. Ibunda Romi pun tak mengetahui dimana keberadaan anaknya itu. Yuli pulang dengan perasaan sedihh dan kecewa, mengapa teman yang ia anggap baik selama ini membohonginya. Bulan demi bulan, tahun demi tahun ia lewati. Walaupun berat, Ia pun mulai melupakan peristiwa itu. Ia bertekad untuk tidak mempercayai lagi siapapun yang datang kepadanya dan berusaha mendekatinya. Namun, ia juga menyadari bahwa hidup harus terus berlanjut dan ia tak boleh mengurung dirinya dengan rasa dendam dan ketakutan yang berlebihan terhadap suatu hubungan. Sampai pada suatu hari, ia menerima sebuah bingkisan yang berisi beberapa lembar rupiah , setangkai bunga mawar dan secarik kertas yang bertuliskan “Will You Marry Me?” Tanpa menunggu lama, Yuli keluar rumah dan melihat siapa yang mengantarkan bingkisan itu. Ya, dialah Romi yang dulu telah mengecewakannya. Romi membuka topinya dan menceritakan alasannya mengapa dia membohongi Yuli dan pergi meninggalkannya. Uang yang dipinjamnya beberapa waktu lalu, adalah untuk keberangkatannya ke Hongkong Disana, ia bekerja keras dengan 2012 2 Etik UMB Hani Yuniani,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menjadi Cleaning Service di sebuah hotel. Singkat kata, selama disana, ia mengumpulkan uang untuk melamar gadis yang selama ini ia kagumi, yaitu Yuli. Setelah uang itu terkumpul, ia memberanikan diri untuk pulang ke tanah air. Romi telah merintis usaha warung makan yang modalnya ia datkan dari hasil kerjanya sebagai TKI. Kini, warung makan tersebut memiliki pelanggan yang banyak karena terletak di daerah perkantoran yang padat. Merasa sudah memiliki bekal membina rumah tangga, ia menyatakan keinginannya untuk menjadikan Yuli sebagai pendamping hidupnya. Betapa bahagia hati Yuli dan ia menyadari, kesabaran dan keikhlasannya, serta kemampuannya untuk memaafkan yang ia bangun selama ini, berbuah manis. Yuli menerima lamaran Romi dan mereka berkomitmen untuk membangun rumah tangga yang bahagia. Kisah di atas merupakan sebuah ilustrasi yang sekiranya dapat menjadikan kita memiliki pandangan baru tentang suatu hal. Berpikir positif seringkali mudah dikatakan tetapi sulit untuk dipraktekkan.Berpikir positif bukanlah suatu rumusan sulit yang tidak bisa dicerna. Setiap insan harus mengalami berbaai peristiwa yang “tidak enak” agar ia dapat melatif otaknya untuk berpikir hal yang sebaliknya. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan kesempurnaan bentuk dan rupa. Di dalam otak kita, terdapat 100 milyar sel saraf yang saling berhubungan satu sama lain.Seperti hal nya anggota tubuh lainnya, otak kita ternyata dapat diajak (dilatih) untuk berpikir positif. Tentu latihan ini berbeda engan satu individu dengan individu lainnya, tergantung pula pada usia dan jenis aktivitas yang dilakukan. Apa manfaatnya jika kita berpikir positif? Dengan pikirn positif, manusia dapt mencapai cita-citanya, merasakan hidup bahagia, menghaslkan tindakantndakan yang menyenangkanbagi dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungannya. Sebelum kita bahas lebih lanjut, mari kita simak dahulu pengertian dari berpikir postif (positive thinking). El Bahdad (2010) mengartikan pikiran positif sebagai potensi yang menorong pemiliknya untuk berbuat dan bekerja dengan menginvestasikan seluruh kemampuan kemanusiaannya. 2012 3 Etik UMB Hani Yuniani,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id II. Pemicu Pikiran positif Agar pikiran positif senantiaa menghiasi hari-hari kita, hendaknya kita juga menghilangkan hal-hal yang sifatnya melemahkan diri sendiri (sofian, 2011), diantaranya dengan melakukan hal berikut : 1. Berbaik sangka (dalam islam ikenal istiah ber-husnudzan) Seperti pada kisah Romi dan yuli di atas., kalau saja Yuli menaruh dendam dan membenci Romi, maka pernikahan mereka tidak akan pernah berlangsung. Berbaik sangka ini juga hendaknya kita usahakan dengan Sang Pencipta. Karena dalam sebuah hadist Qudsi Allah menegaskan bahwa “Aku sesuai Prasangka hamba=ku keada-Ku”. 2. Ambil Pengaruh positif Orang Lain Perkataan atau tindakan orang laindapat memicu pikiran psitif dalam diri seseorang. Kita melihat orang lain dengan potensi dan keunikannya masing-masing, maka dengan itu kita ambil apa yang menurut kita baik dan mendrongnya pada kesuksesan dan kebahagiaan, dan kita hinari perbuatan buruk yang dilakukan orang lain. Terkadang orang-orang dengan semangat maju dan pantang menyerah ini banyak di sekeliling kita, namun kita seringkali tidak menyadarinya. 3. Ambil hikmah dari peristiwa Tertentu. Peristiwa atau kejadian tertentu bisa menjadi titik balik perubahan dalam diri seseorang . Misalkan pada peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan kaki harus diamputasi. Kehilangan anggota tubuh malah menjadi ide untuk membuat kaki palsu dan ini dapat dijadikan ladang rejeki. ( tayangan TV One, Sabtu 21 Maret 2015). 4. Kesulitan adalah “guru terbaik” Seseorang yang menghadapi kesulitan bisa rentan terasuki pikiran negatif, atau sebaliknya terpacu untuk berjuang melewati kesulitannya. Mereka yang mampu keluar dari pikiran negatif akan menerima kesulitan yang dihadapinya, bahkan akan berpikir bahwa justru kesulitan semain “besar” dan “pandai”. Besi yang ditempa dan dipanaskan baru bisa menjadi pedang bukan? 2012 4 Etik UMB Hani Yuniani,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Jadikan berpikir positif sebagai sebuah kebiasaan. Orang yang biasa berpikiran positif akan menjalani kehidupan senang, muah dan ringan. III. Ciri-ciri Orang Berpikiran positif : 1. Percaya Diri 2. Memiliki nilai-nilai positif alam hidup 3. Fokus pada solusi bukan masalah 4. Hidup dengan cita-cita dan pantang menyerah 5. Mudah Bergaul IV. Pikiran negatif. Kebalikan dari pikiran postif adalah pikiran negatif. Menurut Sofyan (2011), ciri-ciri orang yang berpikiran negatif yaitu : 1. Mudah meyakini hal yang negatif dan melihat sesuatu dari segi negatif 2. Takut akan perubahan 3. Sering mengeluh dan merasa dirnya paling benar. 4. Tidak mudah berinteraksi dan cenderung menyendiri. Sebagian besar orang tidak menyadari kebiasaan, keyakinan, maupun pikira negatif yang mereka miliki. Hal ini disebabkan pikiran dan kebiasaan negatif cenderung dikerjakan oleh alam bawah sadar (unconcious mind) sehingga terjadi begitu saja tanpa disadari. Menurut El-Fikly (2009), orang yang paling menderita adalah orang yang tidak bisa meneriam dirinya sendiri. Sulit menerima diri sendiri memdahkaan seseorang untuk berpikiran negatif seperti minder, ragu-ragu, cemas, takut, pesimis, berprasangka buruk, dan mudah mengeluh. Sayangnya, menurut beberapa pakar, tak kita cenderung lebih mudah menerima informasi yang buruk daripada informasi yang baik, lebih mudah terstimulasi oleh hal negatif, dan bereaksi lebih cepat pada hal-hal yang negatif. Namun, otak kita sebetulnya dapat dilatih agar dapat “membelokkan” hal yang negatif menjadi yang positif. 2012 5 Etik UMB Hani Yuniani,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bayangkan ketika hidup kita sedang dipenuhi masalah yang datang secara bersamaan, kesulitan keuangan, orang-orang yang tidak peduli, keadaan yang tak kunjung membaik, dan sebagainya. Semua masalah datang bertubib-tubi.Hal yang pertama harus kita lakukan adalah bersyukur. Dengan banyak bersyukur, kita dapat merasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia. Melihat diri dengan kesempurnaan fisik, akal dan pikiran, melihat rumah yang tidak kebanjiran, menjalani aktivitas dan pekerjaan, orang tua yang mendukung, berarti Tuhan menyayangi kita dengan memberikan modal berupa umur yang berkah. Adakalanya kita merasa hidup tak adil. Kita sudah bekerja keras dan bersabar tetapi orang yang menikmati hasilnya.(Misalnya dalam pengerjaan tugas kelompok yang diberikan oleh dosen). Kita sudah menegrjakannya dengan baik, teman-teman yang tidak memberikan andil dan tanpa usaha sekalipun mendapatkan nilai yang bagus. Sekilas memang hal ini merugikan, tetapi jika kita ingin memahaminya dan mengambil hikmahnya lebih dalam, justru kitalah yang diuntungkan karena kita lah yang lebih memahami dan mendalami tugas tersebut dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran yang nantinya akan berguna di kehidupan mendatang. V. Beliefs Beliefs adalah keyakinan pikiran atau kepercayaan. Misalnya, saya percaya bahwa saya adalah anak yang rajin dan cekatan, maka keyakinan itu akan memancar melalui sikap, ucapann dan tindakan kita. Sebaliknya, jika keyakinan kita dalah melulu hal yang negatif,maka orang juga akan melihat kita sebagai pribadi yang tidak bersemangat, acuh tak acuh dan kurang menyenangkan. Bagaimana dengan Anda, apa yang Anda yakini tentang dri Anda sendiri? Persepsi (cara pandang) kita teradap diri sendiri dan orang lain yang menuntun perilaku kita disebut juga self fullfilling prochecy (nubuat yang dipenuhi sendiri). 2012 6 Etik UMB Hani Yuniani,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id VI. EVALUASI DIRI Bayangkan kembali salah satu peristiwa di masa lampau, yang Anda merasa “dirugikan” oleh orang lain. Ceritakan peristiwa tersebut. 1. Pikiran apa yang mucul pada waktu itu? 2. Menrut anda apakah itu pikiran positif atau neatif? 3. Mengapa? 4. Bagi yang menilai pikiran anda pada no.1 adalah pikiran positif, perasaan apa yang muncul dari pikiran tersebut? 5. Bagi yang menilai pikiran anda adalah pikiran negatif), jika anda kembali ke masa lalu, pikiran positif apa yang anda kembangkan atas peristiwa tersebut? 6. Perasaan apa yang akan timbul dari pikiran positif tersebut? 7. Apa manfaat yang diperoleh atas pikiran tersebut? Daftar Pustaka Elfikly ibrahim, 2009, berpikir positif El bahal, Musa rasyid, 2010, Asyiknya Berpikir Positif, Zaman, Jakarta, Edymartin 2007 Pratiwi, Primi, Nugroho, Arysetayanto, Kuniasih Agustina , 2013, Etika dan Sikap Profesionalisme Sarjana, Graha ilmu. 2012 7 Etik UMB Hani Yuniani,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2012 8 Etik UMB Hani Yuniani,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id