Acara Well Log

advertisement
Acara Well Log 2011
WELL LOG
1. Maksud dan Tujuan
Maksud : agar praktikan mengetahui konsep dasar mengenai rekaman
sumur pemboran
Tujuan : agar praktikan mampu menginterpretasi geologi bawah
permukaaan dengan metode rekaman sumur bor terutama pada tipe batuan dan
kandungannya (minyak, air tawar, air formasi, gas dan batubara)
2. Dasar Teori
Well logging atau biasa disebut borehole logging merupakan salah satu
metode geofisika dimana memberikan data yang akurat mengenai kedalaman serta
ketebalan suatu formasi geologi dari lubang bor. Dasar pembuatan log ini biasanya
dari serbuk pengeboran (cutting) dan inti pengeboran (coring) sedangkan untuk
sifat fisik batuannya berupa tingkat kekerasan batuan dari initerpretasi kecepatan
laju pengeboran per satuan waktu. Terdapat bermacam-macam log petrofisik yaitu:
•
Log Spontaneous Potential (SP log)
•
Gamma Ray Log
•
Resistivity Log
•
Sonic Log
•
Formation Density Log
•
Neutron Log
•
Log Caliper
•
Image Log
Peralatan-peralatan umum yang digunakan adalah sonde, kabel, dan truk
pengeboran yang berguna untuk menarik kabel serta untuk mempermudah logging
karena pada truk ini terdapat generator, peralatan control di permukaan misalnya
computer, peralatan bawah permukaan misal sonde dan catridge serta peralatan
untuk merekam yaitu tape atau film. Prinsip kerja well logging terutama adalah
dengan memasukkan peralatan logging yang berisi sensor elektronik ke dalam
lubang bor namun, untuk tiap jenis log memiliki prinsip kerja masing-masing
tergantung parameter yang akan digunakan.
•
Log Spontaneous Potential (SP Log)
1
Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II
Acara Well Log 2011
Perekaman log SP dengan menggunakan elektroda tunggal yang
dimasukkan pada lubang bor untuk mengukur perbedaan voltasi antara elektroda
dengan elektroda tanah. Log SP ini digunakan sebagai indikator salinitas air
formasi.
•
Gamma Ray Log
Peralatan gamma ray menggunakan detektor sinar gamma dan dihubungkan
pada alat pengukur di permukaan. Sumber radioaktif yang digunakan yaitu
uranium, thorium dan potassium. Pada prinsipnya, detektor akan merekam panjang
gelombang dan frekuensi dari sinar gamma yang dipancarkan pada lapisan batuan.
Bagi batuan yang banyak mengandung unsure radioaktif misalnya serpih maka akan
memberikan nilai yang tinggi,. Kenampakan pada grafik berupa kurva yang
menjorok ke kanan. Sedangkan pada batuan yang kurang atau tidak mengandung
unsure radioaktif akan memberikan nilai yang rendah dan kenampakannya berupa
kurva yang menjorok ke kiri.
•
Resistivity Log
Metode ini terutama untuk mengukur sifat batuan dan fluida pori (minyak,
gas dan air) pada sepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan
kelistrikannya. Dalam pengukuran resistivity log, terdapat tiga jenis ‘penetrasi’
resistivity, yakni shallow (borehole), medium (invaded zone) dan deep (virgin)
penetration. Perbedaan kedalaman penetrasi ini dimaksudkan untuk menghindari
salah tafsir pada pembacaan log resistivity karena mud invasion (efek lumpur
pengeboran) dan bahkan dapat mempelajari sifat mobilitas minyak. Sednagkan
peralatan resistivity yaitu laterologs, induction logs, electric logs, dielectric logs
dan microresistivity logs. Nilai resistivitas fluida dapat dibedakan satu sama lain.
Air garam memiliki nilai resistivitas yang sangat rendah, sedangkan hidrokarbon
(minyak-gas) memiliki nilai resistivitas yang sangat tinggi. Sehingga resistivity log
ini merupakan petunjuk yang penting untuk indikasi keberadaan hidrokarbon.
•
Sonic Log
Prinsip kerjanya adalah dengan merekam waktu yang diperlukan suatu
gelombang akustik untuk melalui batuan dalam ukuran panjang tertentu. Kecepatan
gelombang ini dipengaruhi oleh densitas batuan. Semakin padat suatu batuan,
2
Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II
Acara Well Log 2011
semakin cepat gelombang merambat. Begitu pula sebaliknya sehingga log ini
berguna sebagai petunjuk porositas.
•
Formation Density Log
Density log digunakan untuk mengukur densitas elektron yang dinyatakan
sebagai bulk density. Prinsip kerjanya yaitu sinar gamma dipancarkan oleh sumber
dan masuk ke dalam formasi membentuk gumpalan dan kemudian keluar dan
diterima oleh receiver. Banyak sedikitnya elektron mempengaruhi energi yang
terukur pada receiver. Formation density log diaplikasikan untuk menentukan
porositas batuan dan bersama neutron log berguna untuk menentukan jenis fluida
yang terkandung pada batuan.
•
Neutron Log
Pada log ini menggunakan asumsi bahwa semakin banyak unsure hidrogen
maka batuan akan semakin porus. Prinsip kerja berupa pemancaran neutron oleh
sumber dan perekaman neutron-neutron yang kembali oleh receiver. Semakin
banyak neutron yang kembali maka hidrogen pada formasi semakin sedikit. Begitu
pula sebaliknya. Semakin sedikit neutron yang kembali maka hidrogen pada
formasi semakin banyak. Bersama density log, neutron log berguna untuk
menentukan jenis batuan dan tipe fluida yang mengisi pori-pori batuan.
•
Log Caliper
Log ini digunakan untuk mengukur diameter lubang bor serta ketebalan
mud cake. Diameter lubang bor akan langsung terbaca pada log caliper sednagkan
ketebalan mud cake dengan melihat selisih diameter lubang bor dengan bit size
(ukuran pahat bor).
•
Image log
Image log merupakan pengembangan dari microresistivity log yang
dikalibrasikan dalam bentuk warna. Hal ini menyebabkan terlihatnya tekstur batuan,
struktur batuan dan struktur geologi dapat terlihat jelas. Gunanya untuk
menampilkan kondisi dinding lubang bor secara jelas.
Penggunaan data log selain diaplikasikan untuk identifikasi porositas
batuan, permeabilitas batuan, dan perhitungan water saturation juga digunakan
untuk penentuan keberadaan dan besarnya kandungan minyak serta gas
3
Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II
Acara Well Log 2011
(hidrokarbon). Keberadaan hidrokarbon dapat diketahui dengan keterkaitan antara
gamma ray log, resistivity log serta neuton-density log. Dari gamma ray log dapat
ditentukan jenis batuan yang bisa menjadi reservoir rock yaitu batupasir dimana
kandungan unsur radioaktifnya rendah. Dari resistivity log akan diketahui ada
tidaknya hidrokarbon pada batupasir tersebut dimana bila mengandung hidrokarbon
maka akan menujukkan nilai resistivity yang tinggi. Dari neutron log dan density
log akan diketahui jenis hidrokarbon yang terkandung yang ditunjukkan oleh kurva
yang saling bertampalan. Apabila pertampalannya besar dengan nilai neutron log
yang kecil, menujukkan adanya gas sedangkan bila pertampalannya relatif lebih
kecil menunjukkan keterdapatan minyak.
DAFTAR PUSTAKA
4
Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II
Acara Well Log 2011
Bateman,M.Richard,1985,Open-Hole
Evaluation.International
Log
Human
Analysis
and
Resources
Formation
Development
Corporation.Boston.
Dosen
dan
Staff
Asisten
Praktikum
Sedimentologi,Panduan
Praktikum
Sedimentologi.Laboratorium Sedimentografi Jurusasn Teknik Geologi FTUGM.Yogyakarta.
5
Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II
Download