MODUL PERKULIAHAN Psikologi Perkembangan 1 PERKEMBANGAN MASA BAYI DAN KANAK-KANAK (Infancy dan Toddler) Fakultas Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Tatap Muka 11 Kode MK Disusun Oleh Luh Mea Tegawati, M.Psi.Psi. Rizki Dawanti, M.Psi, Psi. Abstract Kompetensi Penjelasan perkembangan masa bayi dan kanak-kanak Mahasiswa diharapkan mampu untuk memahami proses perkembangan masa bayi dan kanak-kanak. NEONATAL Menurut Hurlock, E. (2002), periode neonate (neonatal) berawal dari pemotongan tali pusat bayi sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur. Bayi menjadi individu sendiri, mandiri dan tidak mengambil makanan dari ibu. Selama periode ini bayi mengalami penyesuaian pada lingkungan baru di luar tubuh ibu. Ada beberapa gejala yang dapat dikaitkan dengan periode lain, tetapi ada yang muncul dalam bentuk yang berbeda. Ada lima ciri bayi baru lahir diantaranya: 1. Masa bayi neonatal merupakan masa tersingkat dari semua periode perkembangan Masa ini dimulai dari kelahiran sampai dengan 2 minggu setelah kelahiran sehingga dikatakan periode tersingkat. Janin harus menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim. Periode ini terbagi menjadi 2 yaitu periode partunate dan periode neonate. Periode partunate (mulai saat kelahiran sampai antara 15-30 menit sesudah kelahiran). Periode ini bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu dan berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat. Periode neonate ini berlangsung dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur. 2. Masa ini terjadi penyesuaian yang radikal Meskipun rentang kehidupan manusia secara resmi dimulai pada saat kelahiran. Kelahiran merupakan suatu gangguan pada pola perkembangan yang dimulai pada saat pembuahan. Ini merupakan peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Peralihan menyesuaikan kesimbangan dan modalitas yang kuat dari bayi bersangkutan. 3. Masa ini masa terhentinya perkembangan 2013 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Psikologi Perkembangan 1 Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psi. Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama prenatal tiba-tiba berhenti pada saat kelahiran. Ada kalanya terjadi kemajuan misal berat badan atau bahkan pengurangan berat badan. Setelah terjadi penyesuaian, bayi melanjutkan pertumbuhan dan perkembangannya hingga dewasa. 4. Masa pendahuluan dari perkembangan berikutnya Tidak ada kemungkinan untuk meramalkan secara tepat bagaimana perkembangan individu di masa depan berdasarkan perkembagan yang Nampak pada saat dilahirkan. Perkembangan bayi yang baru lahir dapat memberikan petunjuk tentang apa yang dapat diharapkan. 5. Masa perkembangan yang beresiko Secara fisik periode ini berbahaya karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri secara radikal dengan lingkungan baru. Hal ini terbukti banyaknya kematian pada masa bayi. Secara psikologis masa bayi saat terbentuknya sikap orang-orang yang berarti bagi bayi. PERKEMBANGAN FISIK REFLEK BAYI Masa bayi berlangsung selama kurang lebih 18 bulan atau 2 tahun setelah kelahiran. Bayi mempunyai beberapa reflex yang tidak dipunyai orang dewasa, yaitu: 1. Rooting yaitu menyentuh pipi atau kanan-kiri mulut bayi, mulut bayi akan mengejarnya. Reflek ini sejalan dengan reflek menghisp 2. Refleks moro yaitu bayi kaget ketika mendengar suara yang nyaring atau ketika akan dijatuhkan secara tiba-tiba. 3. Babinski yaitu ketika telapak kaki diusap maka akan membuka jari-jari atau memutarmutar kaki 4. Memegang yaitu ketika benda menyentuh tangan bayi, maka secara langsung akan digenggamnya. 5. Berenang yaitu bayi yang ditaruh diair tidak akan tenggelam dan membuat gerakan renang yang terkoordinasi 6. Menghisap yaitu bayi akan menghisap benda apa saja yang didekatkan atau ditempelkan ke mulutnya 7. Reflek berjalan atau melangkah yaitu Reflex ini muncul bila Anda menyangga bayi dibawah lengannya, lalu telapak kaki bayi disentuhkan pada dasar yang datar, kaki bayi yang satu akan meletakkan kaki didepannya seperti posisi ingin melangkah. Reflex ini akan hilang dalam usia 2 bulan. 2013 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Psikologi Perkembangan 1 Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psi. 8. Reflek menoleh yaitu muncul bila kepala bayi missal dimiringkan ke kanan, kaki kanan bayi akan menjadi lurus, dan kaki kiri bayi akan membengkok. Begitu juga sebaliknya. Reflek ini berkaitan erat dengan system kordinasi otak bayi, dan akan hilang dalam usia 6 bulan. PERKEMBANGAN FISIK BAYI Pola pertumbuhan bayi mengikuti prinsip sebagai berikut; 1. prinsip chepalopodal (dari atas ke bawah), 2. proximodistal (dari tengah ke samping), 3. prinsip sederhana yaitu dari gerakan kasar ke halus dan dari gerakan sederhana ke gerakan kompleks. 4. Prinsip Locomotion yaitu Diawali ketika bayi sudah bisa menggunakan lengan tangan kemamampuan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain 5. Prinsip Prehention yaitu Kemampuan memegang benda dengan telunjuk dan ibu jari (menjepit ) Perkembangan otak anak akan berjalan pesat di usia 2 tahun pertama. Dalam masa ini neuron-neuron terbentuk di beda tempat kemudian tersambungkan. Perkembangan motorik pada bayi ini melibatkan banyak factor, tidak hanya karena genetic. Factor lain seperti dukungan lingkungan dan perkembangan system syaraf. PERTUMBUHAN BAYI Motorik kasar atau gross motor skill fondasi utama untuk berjalan, melompat, lari. Usia 1 bulan 3-4 bulan Perkembangan Motorik Kasar mengangkat kepala saat tengkurap menyangga dada dengan lengan saat tengkurap, berguling 4-5 bulan menopang sebagian berat badan dengan kaki 6 bulan duduk tanpa dukungan 7 bulan Merangkak 8 bulan Berdiri 9 – 11 bulan Menjelajahi tempat baru 12 – 13 bulan Berjalan tanpa bantuan 14 – 18 bulan Menaiki tangga, mengendarai mainan 18-24 bulan 2013 4 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Naik sepeda, bermain bola Psikologi Perkembangan 1 Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psi. Motorik halus atau fine motor skill digunakan untuk kemampuan memegang benda lebih spesifik, menulis. Usia 1-3 bulan Perkembangan Motorik Halus menggenggam, kedua tangan saling menyentuh 3-5 bulan meraih benda, ambil benda dengan 5 jari 5-8 bulan memindahkan kubus dari 1 tangan ke tangan lain, mengambil 2 kubus 8-10 bulan menggenggam dengan ibu jari telunjuk 10-14 bulan membenturkan 2 kubus, memasukkan kubus dalam wadah 14-16 bulan mencoret-coret walau belum benar memegang alat tulis 17-24 bulan menyusun kubus, membuka halaman buku Bayi-bayi yang baru lahir akan memberi respon terhadap sentuhan. Selain itu, aru-baru ini para peneliti yakin bahwa bayi yang baru lahir dapat merasakan sakit. PERKEMBANGAN KOGNITIF Terjadi pada bayi lahir sampai usia 2 tahun. Kemampuan masih terbatas pada pengindraan rangsang dan pemberian reaksi dengan gerakan fisik. Ada dua hal penting dalam kemampuan bayi memahami objek, yaitu Permanensi objek, kemampuan memahami bahwa suatu objek tetap ada walaupun tidak dalam jangkauan pandang. Cause dan Effect, kemampuan memahami adanya penyebab dan akibat. Pada tahap sensoris-motorik ini terdiri dari 6 sub tahap yang biasanya dilewati oleh bayi. 1. Refleks sederhana, bulan pertama setelah kelahiran, koordinasi sensasi dan action melalui perilaku refleks. Bayi menghisap segala sesuatu yang didekatkan pada mulutnya. 2. Reaksi sirkuler primer, umur 1 sampai 4 bulan, koordinasi sensasi dan dua tipe skema: habits (refleks) dan primary circular reaction (pengulangan suatu kejadian yang berawal dari kejadian tak sengaja). 2013 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Psikologi Perkembangan 1 Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psi. 3. Reaksi sirkuler sekunder, usia 4 sampai 8 bulan, bayi focus pada benda-benda dan asyik dengan itu, bayi juga mengulangi kejadian yang dianggapnya menarik. 4. Koordinasi reaksi, usia 8 sampai 12 bulan, terjadi koordinasi mata dan sentuhan, selain itu juga koordinasi skema dan kesengajaan. 5. Reaksi sirkuler tersier, usia 12 sampai 18 bulan, mengalami kesenangan atas sesuatu yang baru dan punya rasa keingintahuan. Anak juga punya perasaan kepemilikan atas benda dan perasan terhadap kejadian yang menimpa benda miliknya itu. 6. Internalisasi skema, usia 18 sampai 24 bulan, fungsi mental berubah menjadi taraf simbolis, tidak lagi pada sensoris-motorik. Mengembangkan kemampuan penggunaan simbol primitif. PERKEMBANGAN BAHASA Bahasa terdiri dari system symbol dan peraturan untuk mengkombinasikan atau menyusun symbol-simbol ini dalam aturan tertentu dan mengundang sebuah makna. Dalam bahasa terdapat 5 sistem aturan berbahasa, yaitu: a. Fonologi Sistem suara dan kombinasi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti, kadang hanya terdiri dari huruf. Bisa juga disebut pembelajaran tentang bunyi-bunyian bahasa. Misalnya perbedaan bunyi huruf ‘e’ di dalam kata the apple dengan kata the sun. b. Morfologi Satuan terkecil dari bahasa yang memiliki arti, biasanya terdiri dari 1 kata. Ada juga ketentuan dalam penggabungan morfem(rangkaian bunyi-bunyian terkecil yang member makna) supaya berarti. Misalnya pada kata helper, kata ini terdiri dari 2 morfem, ‘help’ dan ‘er’. c. Sintaksis Kombinasi kata yang membentuk kalimat yang dapat diterima dan dipahami. Dipelajari juga apa yang namanya grammar atau tata bahasa. Pakar kontemporer membedakan sintaksis dengan 2 struktur bahasa, 1) Surface structure, urutan actual/nyata kata-kata didalam kalimat. Benar-benar urutan kata yang ditulis tersebut tidak dilihat artinya. 2013 6 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Psikologi Perkembangan 1 Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psi. 2) Deep structure, hubungan sintaksis kata-kata didalam suatu kalimat. Kadang 1 kalimat punya 2 deep structure seperti ‘orang mati dilompati kucing hidup’. Dalam kalimat itu, yang hidup orangnya atau kucingnya? d. Sematik Mengacu pada makna kata dan kalimat. Kadang ada 2 kata yang sama artinya tapi berbeda dalam penggunaanya seperti girl dan woman. Ada juga kalimat yang benar susunannya secara grammar tapi ditolak oleh pengetahuan kita seperti ‘lemari menyuruh seorang anak untuk segera makan siang’. e. Pragmatik Kemampuan untuk melibatkan diri dalam percakapan yang sesuai dengan maksud dan keinginan, penggunaan bahasa secara konstektual. Pembicaraan antar anak akan meningkatkan sensitvitasnya terhadap kebutuhan orang lain dan belajar untuk memahami gaya bahasa yang berbeda pada situasi yang berbeda. Kemampuan untuk mengenali dan mengerti bahasa karena adanya evolusi biologis yang membentuk manusia menjadi makhluk linguistik yang dicapai setelah berevolusi sekitar 20000-70000 ribu tahun lalu. Bahasa diperkenalkan oleh orang dewasa kepada bayi dan dipelajari sejak kecil. Satu peran lingkungan yang membangkitkan rasa ingin tahu anak dalam penguasaan bahasa disebut motherese. Beberapa cara atau strategi mengajarkan bahasa pada bayi adalah: Motherese => gaya bahasa ibu dan orang dewasa ketika menghadapi bayi Recasting => pengucapan suatu kalimat yang sama atau mirip dengan cara yang berbeda. Biasanya dengan kalimat yang beda pula. Seperti melanjutkan apa yang anak katakan. Ketika anak bilang ‘balon merah itu meletus’, lalu orang dewasa bertanya ‘kapan balon itu meletus?’. Echoing => pengulangan serta pembetulan kata/kalimat yang anak ucapkan kepada orang dewasa. Pembetulan dilakukan ketika kata atau kalimat itu tidak sempurna. Expanding => menyatakan ulang apa yang anak katakan dalam bentuk yang secara linguistic canggih. Labeling => mengidentifikasikan nama pada benda-benda Terdapat beberapa pandangan mengenai teori perkembangan bahasa pada bayi, berikut ini adalah pandangan-pandangan yang ada, 1) Pandangan nativisme Pandangan ini tidak mengangggap lingkungan punya pengaruh dalam pemerolehan bahasa, melainkan mengganggap bahwa bahasa merupakan biologis. Mereka berpendapat bahwa bahasa itu terlalu kompleks dan rumit, 2013 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Psikologi Perkembangan 1 Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psi. sehingga mustahil dapat dipelajari dalam waktu singkat melalui “peniruan” (imitation), jadi sebenarnya setiap orang itu sudah punya system bahasa secara alamiah. 2) Pandangan behaviorisme Menurut kaum behaviorisme kemampuan berbicara dan memahami bahasa diperoleh melalui rangsangan dari lingkungan. Anak dianggap sebagai penerima pasif, tidak aktif dalam proses perkembangan perilaku verbalnya. Perkembangan bahasa mereka pandang sebagai suatu kemajuan dari pengungkapan verbal yang berlaku secara acak sampai ke kemampuan yang sebenarnya untuk berkomunikasi memalui prinsip S – P (stimulus – respon) dan proses peniruan. 3) Pandangan kognitivisme Jean Piaget (1945) menyatakan bahwa bahasa itu bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah, melainkan salah satu diantara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif. Bahasa distrukturi oleh nalar, maka perkembangan bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi. Perkembangan bahasa pada masa awal kanak-kanak, bahasa dan pemikiran mulanya berkembang secara mandiri dan kemudian bergabung. Penggabungan terjadi antara usia 3 dan 7 tahun, dan mencakup berbicara privat. Perkembangan bahasa masa pertengahan dan akhir anak-anak, Whole language approach = teknik membaca secara langsung antara keseluruhan kata dan maknanya. ABC method = teknik membaca dengan ingatan akan nama yang diawali dg huruf alphabet itu. h – hijau, k – kucing. Phonics method = teknik membaca dengan bunyi huruf alphabet tersebut. Misal, h – hanya, k – kalung, bukan h – hijau, k – kucing. Perkembangan bahasa pada masa remaja, mengembangkan kemampuan yang lebih kompleks mengenai kata-kata karena remaja mengembangkan pemikiran abstrak. Hal tersebut ditandai dengan mulai memahami kalimat bermajas. Perkembangan bahasa masa dewasa akhir, kemampuan berbahasa di masa akhir dewasa mengalami penurunan. Masalah yang sering terjadi adalah tip of the tongue fenomena, dan sulitnya memahami percakapan akibat penurunan indra pendengaran. 2013 8 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Psikologi Perkembangan 1 Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psi. PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI Emosi adalah perasaan kompleks yang menyebabkan terjadinya perubahan perilaku yang jelas pada tubuh dengan derajat yang tinggi. Ada pula ahli yang memberi definisi bahwa Emosi rmerupakan eaksi emosi terhadap suatu kejadian yang berkaitan dengan perubahan fisiologis dan perilaku. Misalnya; menangis, tersenyum, tertawa. a. Primary Emotions. Muncul saat usia 6 bulan, meliputi terkejut, perhatian atau minat, kegembiraan, kemarahan, kesedihan, takut dan jijik. b. Self Conscious Emotions. Merupakan emosi tentang kepedulian diri. Meliputi emosi cemburu, empati, rasa malu, rasa bangga, rasa bersalah. Biasanya muncul pertama di usia tengah tahun kedua menuju usia 2 tahun (6 bulan lebih, 2 tahun kurang). Beberapa ahli emosi menyebut rasa malu, rasa bersalah, dan rasa bangga sebagai other-conscious emotions karena merupakan bentuk dari reaksi emosi-emosi yang berhubungan (Santrock, 2011). Berikut ini perkembangan emosi anak mulai usia 6 bulan saat senyum sosial mulai muncul (Santrock, E., 2011) • Usia 2 – 6 bulan, social smile meningkat baik dalam tersenyum yang “diprakarsa” sendiri maupun senyum dalam menanggapi senyuman orang lain. • Usia 6 – 12 bulan, Duchenne Marker • Usia 2 tahun, Terjadi peningkatan senyuman dan mulai menyadari adanya hubungan sosial dengan teman sebaya dan orang tua. 2013 9 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Psikologi Perkembangan 1 Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psi. Daftar Pustaka Handaya, Rah M. 2013. Modul Psikologi Perkembangan 1. UMB: Tidak diterbitkan. Hurlock, Elizabeth. 2002. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga. Papalia, D.E., Old, S.W., Feldman, R.D. (2008). Human development 9th ed. Jakarta: Kencana. Santrock, J.W. (2011). Life-span development 5h ed. Jakarta: Erlangga. 2013 10 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Psikologi Perkembangan 1 Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi. Rizki Dawanti, M.Psi., Psi.