Efek Pemberian PN Asam Amino Mengandung Alanyl

advertisement
BERITA TERKINI
Efek Pemberian PN Asam Amino
Mengandung Alanyl-Glutamine pada Bayi
B
ayi baru lahir (28 hari pertama) dalam
masa pertumbuhan yang sangat
kritis, dan pemenuhan kebutuhan
nutrisi yang adekuat sangat penting untuk
mendukung pertumbuhan tubuh dan
pertumbuhan neurologis yang optimal. Bayi
sehat baru lahir memiliki BMR (basal metabolic
rate) lebih tinggi per kgBB dibandingkan
dengan bayi yang lebih tua/dewasa (>28 hari)
dan anak-anak (≥ 1 tahun).
Bayi yang baru saja menjalani tindakan operasi
memerlukan energi yang lebih besar lagi dan
juga kebutuhan asam amino yang tinggi (AA)
daripada bayi sehat baru lahir; penyembuhan
pascaoperasi akan tertunda begitu pula
dengan pertumbuhan apabila kebutuhan
AA tidak terpenuhi dengan baik. Larutan
AA standar yang tersedia saat ini memiliki
kekurangan; terdapat beberapa jenis AA
yang hilang, berlebih, dan juga kekurangan
jika diberikan pada bayi cukup bulan dan
prematur.
Penelitian
terbaru
oleh
Fresenius
menggunakan larutan PN asam amino
khusus untuk bayi segala usia (bayi prematur
sampai dengan usia 12 bulan), yang memiliki
tambahan AA, yaitu alanyl-glutamine (GLNAA). PN AA ini untuk memenuhi kebutuhan
asam amino bayi pascaoperasi dan dapat
digunakan dalam jangka panjang, misalnya
pada pembedahan gastrointestinal. Alanylglutamine merupakan prekursor glutamine
untuk memenuhi kebutuhan glutamine yang
adekuat, selain itu juga dilengkapi dengan
glycul-tyrosine, acetyl cysteine, arginine, dan
taurine.
Studi ini dilakukan secara acak dan tersamar
ganda untuk menilai efek pemberian PN
GLN-AA baru terhadap 19 pasien bayi berusia
<23 bulan yang menjalani pembedahan
gastrointestinal akibat abnormalitas bawaan
sejak lahir yang dibandingkan dengan
standara PN AA. Pasien dibagi menjadi 2
kelompok dengan rasio 2:1 dan diberikan
GLN-AA 10% (n=13) atau standar PN AA
(Vaminolact 6% (kontrol), n=6). Intervensi
nutrisi diberikan pascaoperasi dengan durasi
minimal 5 hari dan maksimal 10 hari. AA
diberikan secara perlahan dan ditingkatkan
dalam 3 hari pertama:
Dosis hari 1: 1 g/kgBB/hari
Dosis hari 2: 2 g/kgBB/hari
Dosis hari 3: 2,5 g/kgBB/hari
Dosis terakhir (2,5 g/kgBB/hari) dipertahankan
sampai akhir studi dengan kecepatan infus
20-24 jam per hari.
Berikut hasil studi tersebut:
1. Kebutuhan setiap jenis asam amino pada
kelompok GLN-AA mendekati nilai rerata
kebutuhan normal asam amino pada bayi,
dibandingkan dengan kelompok kontrol
yang memiliki nilai lebih jauh dari nilai rerata
kebutuhan normal asam amino pada bayi.
2. Kejadian efek samping sebanding antara
kedua kelompok (p=1,000).
3. Efektivitas dalam hal perubahan berat
badan, lingkar kepala, dan pre-albumin
sebanding antara kedua kelompok (p>0,05).
Simpulannya, pada studi pilot ini, penggunaan
GLN-AA terbukti aman dan dapat memenuhi
kebutuhan normal asam amino pada bayi
dibandingkan dengan standar larutan AA.
Akan tetapi, tidak terdapat berbedaan efikasi
antara standar AA dan GLN-AA, sehingga
diperlukan studi lanjutan dengan periode
observasi lebih panjang. (MAJ)
REFERENSI:
1.
Struijs MC, Schaible T, van Elburg RM, Debauche C, Te Beest H, Tibboel D. Efficacy and safety of a parenteral amino acid solution containing
alanyl-glutamine versus standard
solution in infants: A first-in-man randomized double-blind trial. Clin Nutr. 2012. DOI: 10.1016/j.clnu.2012.09.001.
2.
3.
Chesney RW, Helms RA, Christensen M, Budreau AM, Han X, Sturman JA. The role of taurine in infant nutrition. Adv Exp Med Biol. 1998;442:463-76.
Albers MJ, Steyerberg EW, Hazebroek FW, Mourik M, Borsboom GJ, Rietveld T, et al. Glutamine supplementation of parenteral nutrition does not improve intestinal permeability, nitrogen
balance, or outcome in newborns and infants undergoing digestive-tract surgery: results from a double-blind, randomized, controlled trial. Ann Surg. 2005;241(4):599-606.
918
CDK-211/ vol. 40 no. 12, th. 2013
Download