Modul Etika Profesi PR [TM10]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
ETIKA PROFESI
PUBLIC
RELATIONS
IDENTITAS DIRI DAN TIPOLOGI
KEPRIBADIAN MANUSIA
Fakultas
Program Studi
ILMU KOMUNIKASI
PUBLIC RELATIONS
Tatap Muka
09
Kode MK
Disusun Oleh
MK42024
SYERLI HARYATI, S.S., M.IKOM
Abstract
Kompetensi
Pertemuan Kesembilan menjelaskan
tentang Identitas Diri dan tipologi
Kepribadian
Mahasiswa diharapkan dapat
memahami, mengerti dan menjelaskan
kembali identitas diri seseorang dan
tipoligi kepribadian
IDENTITAS DIRI (Self Identity)
Identitas berasal dari Bahasa Inggris "identity" yang berarti ciri, tanda atau jati diri
yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakannya dengan
yang lain. Identitas juga merupakan keseluruhan atau totalitas yang menunjukkan ciri-ciri
atau keadaan khusus seseorang, atau faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang
mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdiri atas kebiasaan, sikap, sifatsifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang tersebut berbeda
dengan orang yang lainnya.
Identitas diri merupakan kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi
dan penilaian, yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sebagai satu kesatuan
yang utuh. (Stuart & Sundeen, 1991).
James Marcia (1993) mengatakan bahwa identitas diri merupakan komponen
penting yang menunjukkan identitas personal individu. Semakin baik struktur pemahaman
diri seseorang berkembang, semakin sadar individu akan keunikan dan kemiripan dengan
orang lain, serta semakin sadar akan kekuatan dan kelemahan individu dalam menjalani
kehidupan.
Menurut Erikson (dalam Corsini, 2002), identitas diri adalah suatu perasaan tentang
menjadi seseorang yang sama, perasaan tersebut melibatkan sensasi fisik dari tubuh, body
image, memori, tujuan, nilai-nilai dan pengalaman yang dimiliki seseorang, suatu perasaan
yang berhubungan dengan rasa keunikan dan kemandirian.
Identitas dapat dibagi dalam beberapa bagian yaitu: Identitas Individu dan Identitas
Kolektif.
1. Identitas individu Adalah identitas atau jati diri yang dimiliki oleh seseorang yang ia dapat
sejak ia lahir maupun dari proses interaksi dengan yang lain. Identitas yang dimiliki
seseorang tidaklah hanya satu tapi lebih dari satu. Jumlah identitas yang dimiliki seseorang
akan berbeda dengan identitas yang dimiliki orang lain.
2. Identitas Kolektif Adalah identitas yang dimiliki oleh anggota-anggota kelompok yang
mereka bangun melalui interaksi, sesama anggotanya dan untuk kepentingan bersama atau
untuk kepentingan kelompok.
Kapan Identitas itu Muncul? Identitas atau jati diri itu muncul dan ada dalam
interaksi. Interaksi adalah kenyataan empirik yang dilakukan oleh sesorang dan orang lain
atau dengan kelompok lain yang berupa tindakan para pelaku yang menandakan adanya
hubungan antar para pelaku tersebut.
Etika Profesi PR Modul-9
‘16
2
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
CIri seseorang yang berhasil mencapai suatu identitas diri yang stabil yaitu:
1.Memperoleh suatu pandangan yang jelas tentang dirinya.
2. Memahami perbedaan dan persamaan dengan orang lain.
3. Menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya.
4. Penuh percaya diri.
5. Tanggap terhadap berbagai situasi.
6. Mampu mengambil keputusan penting.
7. Mampu mengantisipasi tantangan masa depan.
8. Mengenal perannya dalam masyarakat
Faktor-faktor yang mempengaruhi identitas diri seseorang:
1. Faktor orang tua / keluarga
2. Teman Sebaya
3. Lingkung seperti sekolah, komunitas, masyarakat
4. Kebudayaan
TIPOLOGI KEPRIBADIAN
Pengenalan terhadap diri sendiri sangatlah penting bagi pengembangan sikap dan
kepribadian manusia. Namun, hal yang tidak mudah bagi seorang manusia untuk
mengetahui siapa dirinya sesungguhnya? Karena manusia adalah manusia yang memiliki
dua entitas yaitu fisik/jasmani dan rohani.Entitas fisik/jasmani dapat diketahui oleh manusia
dan orang lain. Tetapi entitas rohani, itu yang sulit untuk diketahui secara pasti. Seringkali
manusia itu sendiri tidak dapat memahami dirinya secara rohani atau manusia tidak dapat
mengungkapkan perasaan diri, apa yang dipikirkan, diinginkan, pengalaman rohaninya dsb.
Meskipun demikian sulitnya manusia untuk mengetahui, memahami dan mengenali
dirinya sendirinya secara pasti dan akurat bukan berarti pengenalan diri tidak penting. Diri
manusia menjadi pusat perhatian orang di dalam dunia sosial. Kesadaran diri dapat
menempatkan manusia dalam dunia sosialnya. Kesadaran diri akan potensi, bakat, watak
dan kepribadian dapat membentuk sikap positif, memetakan kelemahan dan kekuatan diri
serta pengembangan diri.
Pemahaman akan kepribadian seseorang akan menunjang keberhasilan dirinya
dalam pergaulan dan berkarir. Praktisi humas yang senantiasa bekerja berhubungan
Etika Profesi PR Modul-9
‘16
3
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan berbagai publik yang berbeda, karakter publik yang berbeda, kepribadian publik
yang dihadapinya juga berbeda tentu sulit untuk menetapkan strategi yang tepat jika tidak
mengetahui secara pasti siapakah publik yang dihadapinya? Apalagi ketika berhadapan
secara tatap muka, pengenalan sikap dan kepribadian seseorang dalam berkomunikasi
akan membantu membuka jalan bagi terbangunnya suatu hubungan dengan publik. Disini,
kepribadian seseorang berfungsi untuk beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan
menentukan bagaimana dirinya menempatkan diri dalam lingkungan sosial tersebut.
Pada pembahasan sesi sebelumnya telah diuraikan mengenai Diri spiritual
manusia dapat dilihat dari kepribadian seseorang. Gordon Allport mendefinisikan
kepribadian sebagai organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang
turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya (Alport : 1971).
Berdasarkan definisi di atas, maka ada beberapa unsur kepribadian yaitu :
1. Organisasi yang dinamis. Artinya bahwa kepribadian setiap orang dapat berubah
setiap saat.
2. Terdapat dalam diri individu. Artinya bahwa setiap kepribadian mewakili satu
individu, yang mana kepribadian itu melekat dalam diri individu itu sendiri.
3. Merupakan sistem psikis. Artinya bahwa kepribadian itu merupakan gejala dari aspek
psikis yang sulit untuk diamati secara lugas. Karena kepribadian itu melibatkan
unsur-unsur mental dan emosi yang terdapat dalam jiwa individu.
4. Bersifat unik. Artinya bahwa setiap satu kepribadian mewakili satu individu. Sehingga
tidak mungkin beberapa individu mempunyai kepribadian yang sama persis.
5. Merupakan perwujudan dari pengorganisasian dirinya.
Aspek-aspek dari Kerpribadian adalah:
1. Watak
adalah totalitas dari keadaan-keadaan dan cara bereaksi jiwa terhadap rangsangan.
Secara Teoritis watak dibagi menjadi:
(a) Watak bawaan (diperoleh sejak lahir) : Aspek yang merupakan dasar daripada watak,
sangat
berhubungan dengan keadaan fisiologis, yakni kualitas susunan syaraf pusat.
(b) Watak yang diperoleh : watak yang telah dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman dan
pendidikan.
Etika Profesi PR Modul-9
‘16
4
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Temperamen
adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah-tidaknya
terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan
suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini
bergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan
3.Sikap
adalah cara kita melihat sesuatu secara mental yang mengarah pada perilaku yang
ditunjukkan pada orang lain melalui ide, objek dan kelompok tertentu.
3 Komponen Pokok Sikap yaitu Kognitif, Afektif dan Konatif
4. Sifat
adalah cara menjadi individu yang baik dan benar secara moral.
2 pembedaan sifat
a. Sifat umum : ciri-ciri (sifat) yang terdapat pada banyak orang.
b. Disposisi Personal : keunikan-kekhususan (sifat) pada individu
Sifat tidak hanya membimbing suatu tingkah laku tapi juga memulai tingkah laku dan dalam
beberapa hal memerankan peran memotivasi yang penting.
Adapun tipologi kepribadian adalah pengetahuan yang menggolongkan manusia
berdasarkan faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik, psikis, budaya dan lain-lain.
Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat
yang sangat pandai dari Yunani, mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan
bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada beberapa teori
mengenai macam-macam kepribadian. Teori yang paling popular dan terus dikembangkan
adalah teori Hipocrates-Galenus. Yang merupakan pengembangan dari teori Empedokretus.
Berdasarkan pemikirannya, ia mengatakan bahwa keempat tipe temperamen dasar itu
adalah akibat dari empat macam cairan tubuh yang sangat penting di dalam tubuh manusia :
1. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)
2. Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam)
3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir)
4. Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah)
Etika Profesi PR Modul-9
‘16
5
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kemudian teori Hippocrates di sempurnakan kembali oleh Galenus yang mengatakan
bahwa keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam proporsi tertentu, dimana jika salah
satu cairan lebih dominan dari cairan yang lain, maka cairan tersebut dapat membentuk
kepribadian seseorang.
1. TIPE MELANKOLIS (SEMPURNA/PERFECTIONIST)
Orang yang melancholis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas
seperti mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis, penakut, dan kaku. Orang
Melankolis menganggap segala sesuatu amat penting. Di segala tempat mereka
menemukan alasan untuk merasa khawatir dan yang pertama-tama mereka perhatikan dari
sesuatu keadaan ialah kesulitan-kesulitannya. Ini dilakukannya tidak atas dasar
pertimbangan keakhlakan melainkan karena pergaulan dengan orang lain membuat ia
khawatir, berprasangka, dan sibuk berpikir. Justru karena sebab inilah rasa bahagia
menjauhinya. Si melankolis mempunyai rasa empati yang tinggi, tak jarang kalau ada temen
yang ada masalah dialah orang pertama yang merasakanya bahkan menjadi pendengar
yang baik. selain berempati, melankolis juga romantis banget, jagi bikin puisi. Ia juga orang
yang perfeksionis dan cenderung mempunyai rasa seni yang tinggi, suka akan gambar,
grafik dll, cukup berbakat menjadi seorang seniman entah musik atau pelukis serta bersedia
berkorban untuk orang lain. Orang yang perfeksionis tidak suka menonjolkan diri sendiri, low
profile dan suka bekerja di balik layar, cenderung tertutup dan segala sesuatunya harus
sempurna. Apabila tidak seperti yang diharapkannya, maka ia mudah kecewa dan
menyalahkan diri sendiri atas kegagalan yang dia lakukan.
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain
KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
Etika Profesi PR Modul-9
‘16
6
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan
2. PLEGMATIS (SI PENCINTA DAMAI)
Adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti tidak suka terburu-buru,
tenang, tidak mudah dipengaruhi, setia, dingin, santai dan sabar.
KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai
KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
Etika Profesi PR Modul-9
‘16
7
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.
3. SANGUINIS (SI POPULER)
Adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti hidup mudah berganti
haluan, ramah, mudah bergaul, lincah, periang, mudah senyum, dan tidak mudah putus asa.
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan
KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”
4. KORELIS
Adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti hidup penuh semangat,
keras, hatinya mudah terbakar, daya juang besar, optimistis, garang, mudah marah,
pengatur, penguasa, pendendam, dan serius.
Etika Profesi PR Modul-9
‘16
8
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
KEKUATAN:
* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat
KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (“Gila Kerja”)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer
PERSONALITY PLUS
Florence Littaeur dalam bukunya Personality Plus mengemukakan cara bagaimana
Anda memahami Orang lain dengan memahami Diri sendiri yaitu
Etika Profesi PR Modul-9
‘16
9
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Menunjukkan bagaimana cara memeriksa diri kita
2. Bagaimana Cara memoles kekuatan Kita
3. Bagaimana Cara Mengikis Kelemahan kita
4. Kita mengetahui siap diri kita dan Mengapa kita bertindak seperti cara kita melakukannya
5. Kita bisa mulai memahami jiwa kita dengan cara meningkatkan kepribadian kita dan
belajar menyesuaikan diri dengan orang lain
6. Kita akan melakukan apa yang paling baik bisa kita lakukan dengan ciri kepribadian yang
ada.
Daftar Pustaka
Florence Littauer, Personality Plus: How To Understand Others By Understanding Yourself,
Terjemahan , Jakarta: Binarupa Aksara.
Inge Hutagalung, Pengembangan Kepribadian: Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Yang
Positif, Jakarta: Indeks, 2007
Etika Profesi PR Modul-9
‘16
10
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download