MODUL PERKULIAHAN ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS IDENTITAS DIRI DAN TIPOLOGI KEPRIBADIAN MANUSIA Fakultas Program Studi ILMU KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS Tatap Muka 09 Kode MK Disusun Oleh MK42024 SYERLI HARYATI, S.S., M.IKOM Abstract Kompetensi Pertemuan Kesembilan menjelaskan tentang Identitas Diri dan tipologi Kepribadian Mahasiswa diharapkan dapat memahami, mengerti dan menjelaskan kembali identitas diri seseorang dan tipoligi kepribadian IDENTITAS DIRI (Self Identity) Identitas berasal dari Bahasa Inggris "identity" yang berarti ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakannya dengan yang lain. Identitas juga merupakan keseluruhan atau totalitas yang menunjukkan ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang, atau faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdiri atas kebiasaan, sikap, sifatsifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang tersebut berbeda dengan orang yang lainnya. Identitas diri merupakan kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian, yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sebagai satu kesatuan yang utuh. (Stuart & Sundeen, 1991). James Marcia (1993) mengatakan bahwa identitas diri merupakan komponen penting yang menunjukkan identitas personal individu. Semakin baik struktur pemahaman diri seseorang berkembang, semakin sadar individu akan keunikan dan kemiripan dengan orang lain, serta semakin sadar akan kekuatan dan kelemahan individu dalam menjalani kehidupan. Menurut Erikson (dalam Corsini, 2002), identitas diri adalah suatu perasaan tentang menjadi seseorang yang sama, perasaan tersebut melibatkan sensasi fisik dari tubuh, body image, memori, tujuan, nilai-nilai dan pengalaman yang dimiliki seseorang, suatu perasaan yang berhubungan dengan rasa keunikan dan kemandirian. Identitas dapat dibagi dalam beberapa bagian yaitu: Identitas Individu dan Identitas Kolektif. 1. Identitas individu Adalah identitas atau jati diri yang dimiliki oleh seseorang yang ia dapat sejak ia lahir maupun dari proses interaksi dengan yang lain. Identitas yang dimiliki seseorang tidaklah hanya satu tapi lebih dari satu. Jumlah identitas yang dimiliki seseorang akan berbeda dengan identitas yang dimiliki orang lain. 2. Identitas Kolektif Adalah identitas yang dimiliki oleh anggota-anggota kelompok yang mereka bangun melalui interaksi, sesama anggotanya dan untuk kepentingan bersama atau untuk kepentingan kelompok. Kapan Identitas itu Muncul? Identitas atau jati diri itu muncul dan ada dalam interaksi. Interaksi adalah kenyataan empirik yang dilakukan oleh sesorang dan orang lain atau dengan kelompok lain yang berupa tindakan para pelaku yang menandakan adanya hubungan antar para pelaku tersebut. Etika Profesi PR Modul-9 ‘16 2 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id CIri seseorang yang berhasil mencapai suatu identitas diri yang stabil yaitu: 1.Memperoleh suatu pandangan yang jelas tentang dirinya. 2. Memahami perbedaan dan persamaan dengan orang lain. 3. Menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya. 4. Penuh percaya diri. 5. Tanggap terhadap berbagai situasi. 6. Mampu mengambil keputusan penting. 7. Mampu mengantisipasi tantangan masa depan. 8. Mengenal perannya dalam masyarakat Faktor-faktor yang mempengaruhi identitas diri seseorang: 1. Faktor orang tua / keluarga 2. Teman Sebaya 3. Lingkung seperti sekolah, komunitas, masyarakat 4. Kebudayaan TIPOLOGI KEPRIBADIAN Pengenalan terhadap diri sendiri sangatlah penting bagi pengembangan sikap dan kepribadian manusia. Namun, hal yang tidak mudah bagi seorang manusia untuk mengetahui siapa dirinya sesungguhnya? Karena manusia adalah manusia yang memiliki dua entitas yaitu fisik/jasmani dan rohani.Entitas fisik/jasmani dapat diketahui oleh manusia dan orang lain. Tetapi entitas rohani, itu yang sulit untuk diketahui secara pasti. Seringkali manusia itu sendiri tidak dapat memahami dirinya secara rohani atau manusia tidak dapat mengungkapkan perasaan diri, apa yang dipikirkan, diinginkan, pengalaman rohaninya dsb. Meskipun demikian sulitnya manusia untuk mengetahui, memahami dan mengenali dirinya sendirinya secara pasti dan akurat bukan berarti pengenalan diri tidak penting. Diri manusia menjadi pusat perhatian orang di dalam dunia sosial. Kesadaran diri dapat menempatkan manusia dalam dunia sosialnya. Kesadaran diri akan potensi, bakat, watak dan kepribadian dapat membentuk sikap positif, memetakan kelemahan dan kekuatan diri serta pengembangan diri. Pemahaman akan kepribadian seseorang akan menunjang keberhasilan dirinya dalam pergaulan dan berkarir. Praktisi humas yang senantiasa bekerja berhubungan Etika Profesi PR Modul-9 ‘16 3 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dengan berbagai publik yang berbeda, karakter publik yang berbeda, kepribadian publik yang dihadapinya juga berbeda tentu sulit untuk menetapkan strategi yang tepat jika tidak mengetahui secara pasti siapakah publik yang dihadapinya? Apalagi ketika berhadapan secara tatap muka, pengenalan sikap dan kepribadian seseorang dalam berkomunikasi akan membantu membuka jalan bagi terbangunnya suatu hubungan dengan publik. Disini, kepribadian seseorang berfungsi untuk beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan menentukan bagaimana dirinya menempatkan diri dalam lingkungan sosial tersebut. Pada pembahasan sesi sebelumnya telah diuraikan mengenai Diri spiritual manusia dapat dilihat dari kepribadian seseorang. Gordon Allport mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Alport : 1971). Berdasarkan definisi di atas, maka ada beberapa unsur kepribadian yaitu : 1. Organisasi yang dinamis. Artinya bahwa kepribadian setiap orang dapat berubah setiap saat. 2. Terdapat dalam diri individu. Artinya bahwa setiap kepribadian mewakili satu individu, yang mana kepribadian itu melekat dalam diri individu itu sendiri. 3. Merupakan sistem psikis. Artinya bahwa kepribadian itu merupakan gejala dari aspek psikis yang sulit untuk diamati secara lugas. Karena kepribadian itu melibatkan unsur-unsur mental dan emosi yang terdapat dalam jiwa individu. 4. Bersifat unik. Artinya bahwa setiap satu kepribadian mewakili satu individu. Sehingga tidak mungkin beberapa individu mempunyai kepribadian yang sama persis. 5. Merupakan perwujudan dari pengorganisasian dirinya. Aspek-aspek dari Kerpribadian adalah: 1. Watak adalah totalitas dari keadaan-keadaan dan cara bereaksi jiwa terhadap rangsangan. Secara Teoritis watak dibagi menjadi: (a) Watak bawaan (diperoleh sejak lahir) : Aspek yang merupakan dasar daripada watak, sangat berhubungan dengan keadaan fisiologis, yakni kualitas susunan syaraf pusat. (b) Watak yang diperoleh : watak yang telah dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman dan pendidikan. Etika Profesi PR Modul-9 ‘16 4 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah-tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan 3.Sikap adalah cara kita melihat sesuatu secara mental yang mengarah pada perilaku yang ditunjukkan pada orang lain melalui ide, objek dan kelompok tertentu. 3 Komponen Pokok Sikap yaitu Kognitif, Afektif dan Konatif 4. Sifat adalah cara menjadi individu yang baik dan benar secara moral. 2 pembedaan sifat a. Sifat umum : ciri-ciri (sifat) yang terdapat pada banyak orang. b. Disposisi Personal : keunikan-kekhususan (sifat) pada individu Sifat tidak hanya membimbing suatu tingkah laku tapi juga memulai tingkah laku dan dalam beberapa hal memerankan peran memotivasi yang penting. Adapun tipologi kepribadian adalah pengetahuan yang menggolongkan manusia berdasarkan faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik, psikis, budaya dan lain-lain. Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat yang sangat pandai dari Yunani, mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada beberapa teori mengenai macam-macam kepribadian. Teori yang paling popular dan terus dikembangkan adalah teori Hipocrates-Galenus. Yang merupakan pengembangan dari teori Empedokretus. Berdasarkan pemikirannya, ia mengatakan bahwa keempat tipe temperamen dasar itu adalah akibat dari empat macam cairan tubuh yang sangat penting di dalam tubuh manusia : 1. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning) 2. Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam) 3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir) 4. Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah) Etika Profesi PR Modul-9 ‘16 5 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kemudian teori Hippocrates di sempurnakan kembali oleh Galenus yang mengatakan bahwa keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam proporsi tertentu, dimana jika salah satu cairan lebih dominan dari cairan yang lain, maka cairan tersebut dapat membentuk kepribadian seseorang. 1. TIPE MELANKOLIS (SEMPURNA/PERFECTIONIST) Orang yang melancholis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis, penakut, dan kaku. Orang Melankolis menganggap segala sesuatu amat penting. Di segala tempat mereka menemukan alasan untuk merasa khawatir dan yang pertama-tama mereka perhatikan dari sesuatu keadaan ialah kesulitan-kesulitannya. Ini dilakukannya tidak atas dasar pertimbangan keakhlakan melainkan karena pergaulan dengan orang lain membuat ia khawatir, berprasangka, dan sibuk berpikir. Justru karena sebab inilah rasa bahagia menjauhinya. Si melankolis mempunyai rasa empati yang tinggi, tak jarang kalau ada temen yang ada masalah dialah orang pertama yang merasakanya bahkan menjadi pendengar yang baik. selain berempati, melankolis juga romantis banget, jagi bikin puisi. Ia juga orang yang perfeksionis dan cenderung mempunyai rasa seni yang tinggi, suka akan gambar, grafik dll, cukup berbakat menjadi seorang seniman entah musik atau pelukis serta bersedia berkorban untuk orang lain. Orang yang perfeksionis tidak suka menonjolkan diri sendiri, low profile dan suka bekerja di balik layar, cenderung tertutup dan segala sesuatunya harus sempurna. Apabila tidak seperti yang diharapkannya, maka ia mudah kecewa dan menyalahkan diri sendiri atas kegagalan yang dia lakukan. KEKUATAN: * Analitis, mendalam, dan penuh pikiran * Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal * Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis) * Sensitif * Mau mengorbankan diri dan idealis * Standar tinggi dan perfeksionis * Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi) * Hemat * Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif) * Kalau sudah mulai, dituntaskan. * Berteman dengan hati-hati. * Puas di belakang layar, menghindari perhatian. * Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi * Sangat memperhatikan orang lain KELEMAHAN: * Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan) * Mengingat yang negatif & pendendam * Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah Etika Profesi PR Modul-9 ‘16 6 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id * Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan * Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah * Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..) * Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan * Hidup berdasarkan definisi * Sulit bersosialisasi * Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya * Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang) * Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian) * Memerlukan persetujuan 2. PLEGMATIS (SI PENCINTA DAMAI) Adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti tidak suka terburu-buru, tenang, tidak mudah dipengaruhi, setia, dingin, santai dan sabar. KEKUATAN: * Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh * Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik * Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana * Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi) * Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi * Penengah masalah yg baik * Cenderung berusaha menemukan cara termudah * Baik di bawah tekanan * Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan * Rasa humor yg tajam * Senang melihat dan mengawasi * Berbelaskasihan dan peduli * Mudah diajak rukun dan damai KELEMAHAN: * Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru * Takut dan khawatir * Menghindari konflik dan tanggung jawab * Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar) * Terlalu pemalu dan pendiam * Humor kering dan mengejek (Sarkatis) * Kurang berorientasi pada tujuan * Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri * Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat Etika Profesi PR Modul-9 ‘16 7 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id * Tidak senang didesak-desak * Menunda-nunda / menggantungkan masalah. 3. SANGUINIS (SI POPULER) Adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti hidup mudah berganti haluan, ramah, mudah bergaul, lincah, periang, mudah senyum, dan tidak mudah putus asa. KEKUATAN: * Suka bicara * Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif * Antusias dan ekspresif * Ceria dan penuh rasa ingin tahu * Hidup di masa sekarang * Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan) * Berhati tulus dan kekanak-kanakan * Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara) * Umumnya hebat di permukaan * Mudah berteman dan menyukai orang lain * Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian * Menyenangkan dan dicemburui orang lain * Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam) * Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan * Menyukai hal-hal yang spontan KELEMAHAN: * Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras) * Membesar-besarkan suatu hal / kejadian * Susah untuk diam * Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank) * Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele * RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek) * Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias) * Mudah berubah-ubah * Susah datang tepat waktu jam kantor * Prioritas kegiatan kacau * Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas * Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya * Egoistis * Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama * Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money” 4. KORELIS Adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti hidup penuh semangat, keras, hatinya mudah terbakar, daya juang besar, optimistis, garang, mudah marah, pengatur, penguasa, pendendam, dan serius. Etika Profesi PR Modul-9 ‘16 8 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id KEKUATAN: * Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif * Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan * Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target * Bebas dan mandiri * Berani menghadapi tantangan dan masalah * “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”. * Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat * Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas * Membuat dan menentukan tujuan * Terdorong oleh tantangan dan tantangan * Tidak begitu perlu teman * Mau memimpin dan mengorganisasi * Biasanya benar dan punya visi ke depan * Unggul dalam keadaan darurat KELEMAHAN: * Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis) * Senang memerintah * Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai * Menyukai kontroversi dan pertengkaran * Terlalu kaku dan kuat/ keras * Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik * Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci * Sering membuat keputusan tergesa-gesa * Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain * Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan * Workaholics (“Gila Kerja”) * Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf * Mungkin selalu benar tetapi tidak populer PERSONALITY PLUS Florence Littaeur dalam bukunya Personality Plus mengemukakan cara bagaimana Anda memahami Orang lain dengan memahami Diri sendiri yaitu Etika Profesi PR Modul-9 ‘16 9 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Menunjukkan bagaimana cara memeriksa diri kita 2. Bagaimana Cara memoles kekuatan Kita 3. Bagaimana Cara Mengikis Kelemahan kita 4. Kita mengetahui siap diri kita dan Mengapa kita bertindak seperti cara kita melakukannya 5. Kita bisa mulai memahami jiwa kita dengan cara meningkatkan kepribadian kita dan belajar menyesuaikan diri dengan orang lain 6. Kita akan melakukan apa yang paling baik bisa kita lakukan dengan ciri kepribadian yang ada. Daftar Pustaka Florence Littauer, Personality Plus: How To Understand Others By Understanding Yourself, Terjemahan , Jakarta: Binarupa Aksara. Inge Hutagalung, Pengembangan Kepribadian: Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Yang Positif, Jakarta: Indeks, 2007 Etika Profesi PR Modul-9 ‘16 10 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id