MODUL PERKULIAHAN ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI Filsafat teknologi dan pemanfaatan media komunikasi Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Broadcasting Tatap Muka 08 Kode MK Disusun Oleh Christina Arsi Lestari, M.Ikom Abstract Kompetensi Mata kuliah ini memperkenalkan pemahaman dan kompetensi tentang filsafat keilmuan khususnya dalam bidang komunikasi yang kali ini akan menjelaskan tentang Filsafat teknologi dan pemanfaatan media komunikasi. Dengan memperoleh materi ini, mahasiswa diharapkan mengerti dan memahami mengenai filsafat teknologi dan pemanfaatan media komunikasi. Filsafat Teknologi dan Pemanfaatan Media Komunikasi Apabila komunikan dapat dilihat, komunikasi berlangsung secara tatap muka, apakah itu komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok kecil, sedangkan jika komunikan jauh tempatnya atau banyak jurnlahnya atau jauh tempatnya dan banyak jumlahnya, komunikasi berlangsung bermedia, dengan media nirmassa atau media massa. Yang dimaksud media di sini adalah media sekunder atau media yang bersifat fisik atau terwujud. Seperti telah disinggung, dalám proses komunikasi terdapat dua jenis media untuk menyampaikan pikiran sebagai isi pesan; media pertama (primary medium) adalah lambang. baik verbal maupun nirverbal, sedangkan media sekunder (secondary medium) adalab media yang berwujud yang sebagaimana disebutkan tadi, manakala komunikan jauh tempatnya dan/atau banyak jumlahnya. Sebagai contoh, jika komunikan jauh tempatnya, maka dipergunakanlah media seperti surat, telepon, telegram, dan lain-lain. kalau banyak jumlahnya dipakailah media dalam bentuk pengeras suara, papan pengumuman, dan sebagainya. Apabila komunikan jauh tempatnya dan juga banyak jumlahnya, maka digunakanlah media surat kabar, majalah, radio, televisi, dan lain sebagainya. Seirama dengan kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat media komunikasi semakin lama semakin modern dan semakin canggih. Dalam sejarah ilmu pengetahuan terjadi empat kali revolusi sebagai : Revolusi Pertama Revolusi ini membuka era bagi penelitian mendalam, mengenai gaya grafitasi dan penelitian tentang dinamika gerakan benda-benda. Era ini dirintis oleh Isac Newton yang dilanjutkan oleh Bernoulis, Euler, Lagrange dan Laplace. Revolusi Kedua Era ini lebih memusatkan pada sftat-sifat kelistrikan dan kemagnitan benda sebagai keseluruhan, dan juga rnengenai sifat-sifat radiasi, Revolusi kedua ini dipelopori oleh Faraday dan Maxwell. 2016 2 Etika dan Filsafat Komunikasi Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id RevoIusi Ketiga Era ini dimulai pada awal abad ini dengan diketemukannya sifat kuanturn cahaya oleh Max Planc. Era ini membawa revolusi secara menyeluruh dalam pemikiran manusia tentang zat, juga tentang jagad raya. Kecenderungan era ini dibawakan oleh Einstein yang merumuskan teori relativitas, Rutherford mengenai atom, Bohr tentang kuantum, dan lain-lain. Revolusi Keempat Revolusi fisika keempat ini dimulai lahun 1938 dengan ditemukannya suatu tipe materi baru yang oleh Anderson disebut partikel. Dahulu atom diperkirakan merupakan benda terkecil yang tidak mungkin dipecah belah lagi. Dewasa ini anggapan tersebut dinyatakan tidak benar setelah panemuan Anderson . Menjelang akhir dekade lima puluhan tidak kurang dan 30 partikel baru ditemukan, yang pada dasarnya mengejutkan, karena membuat manusia bertanya apa yang mungkin dan apa yang tidak mungkin. Empat revolusi ilmu pengetahuan, khususnya revolusi fisika itu, sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, sehingga menyebabkan perubahan yang menakjubkan. Pengaruh tersebut sifatnya berbeda beda, tetapi yang jelas mempengaruhi empat bidang yaitu bidang intelektual, meninggalkan kebiasaan atau kepercayaan tradisional dan mengambil kebiasaan baru. bidang industri dan kemampuan di rnedan perang, organisasi sosial dan kehidupan politik serta tata lingkungan. 2016 3 Etika dan Filsafat Komunikasi Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ambivalensi Teknologi Media Komunikasi Sebelum kita membahas tentang teknologi komunikasi, sebaiknya kita berbicara dahulu rnengenai teknologi itu sendiri. secara harafiah berasal dan bahasa Yunani “technologia” yang berarti perlakuan sistematis (systematic treatment) dan berasal dari istilah “techno” yang berarti teknik, seni, atau keterampilan, dan “logos” yang berarti “ilmu”. Jadi makna dan teknologi itu adalah ilmu tentang seni atau keterampilan.Jadi, pada dasarnya sangat berlebihan, jika kita membicarakan ilmu dan teknologi, karena perkataan teknologi itu sendiri telah mengandung ilmu di dalamnya. Sains ini bersifat bebas nllai. objektif. dan netral. Teknologi sebaliknya sekali pun pada dasamya netral, dalam situasi tertentu dapat tidak netral lagi, karena mengandung potensi mnerusak dan potensi kekuasaan. Di sinilah letak perbedaan besar antara sains dan teknologi. Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagaikan pohon tak berbuah, sedangkan teknologi tanpa sains bagaikan pohon tidak berakar (science whithout techology has no fruit. technology whithout science has no root). Sejauh teknologi itu ditujukan untuk kesejahteraan umat manusia tidak menimbulkan masalah. Tidak terhitung jumlah produk teknologi yang menyebabkan manusia memperoleh kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan. Bandingkan kehidupan abad sekarang dan abad sebelumnya. Untuk pergi ke suatu tempat berapa lama waktu yang dibutuhkan dahulu? Yang dahulu dibutuhkan waktu berbulan-bulan, kini dengan pesawat lerbang hariya diperlukan hitungan hari, bahkan jam. Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa teknologi tidak selalu untuk halhal yang positif, kadang-kadang, bahkan kadang dimaanfaatkan untuk hal-hal yang negatif. Tadi dikatakan bahwa teknologi mengandung potensi merusak dan potensi kekuasaan. Oleh karena teknologi dikuasai penguasa maka potensi merusak bisa ditunjukkan segera dan tanpa ampun. Contoh penghancuran sebuah negara oleh born atom seperti yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki, Perusakan oleh teknologi adakalanya tidak secara fisik, tidak jarang untuk memenangkan kekuasaan 2016 4 Etika dan Filsafat Komunikasi Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id politik atau kebudayaan atau ekonomi. Suasana itu terjadi, jika yang dikuasai adalah teknologi komunikasi. Everett Rogers dalam buku nya “Communication Technology” terdiri dari empat era sebagai berikut: Era komunikasi tulisan (the writing era of communication) Era ini dimulai tahun 4000 sebelum Masehi pada waktu bangsa Sumeria menggunakan tablet dan tanah liat, bangsa Cina rnenemukan tulisan untuk percetakan buku dan bangsa Korea menemukan alat dan logam yang menggantikan huruf-hurut dan tanah. Era percetakan (the printing era of communication) Era ini dimulai dengan ditemukannya alat percetakan oleh Gutenberg pada tahun 1456 ketika untuk pertania kali mencetak Kitab irijil. Kernudian pada tahun 1833 dimulainya sirkulasi media massa “The New York Syn” sebagai “penny press newspaper”. Pada tahun 1839 dimulai fotografi dengan metode praktis dalam surat kabar. Era telekomunikasi (telecommunication era) Dalam era mi antara lain tercatat Samuel Morse yang pada tahun 1844 untuk pertama kali rnengirim pesan secara telegrafis; pada tahun 1876 Alexander Graham Bell untuk pertama kali mengirimkan pesan secara telefonis; pada tahun 1895 Guglielmo Marconi mengirimkan pesan melalui radio. Setahun sebelumnya film bioskop untuk pertama kali dipertunjukkan kepada umum, pada tahun 1920 dimulainya. radio siaran, sedangkan televisi didemonstrasikan mulai tahun 1933. Komunikasi interaktif (Interactive Communication) Komputer yang dinamakan “main frame computer”, “ENIAC” ditemukan di Universitas Pennsylvania pada tahun 1946, sedang transistor dan video pita masingmasing ditemukan pada tahun 1947 dan 1956. Pada tahun 1971 ditemukan mikroprosesor pada tahun 1976 sistem teleks dan tahun 1979 sistern videoteks yang 2016 5 Etika dan Filsafat Komunikasi Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kesemuanya merupakan produk teknologi elektronik menyempurnakan radio dan televisi yang telah ditemukan dekade-dekade sebelumnya. Dengan teknologi di bidang komunikasi massa seperti satelit komunikasi dan antena parabola, maka globalisasi informasi dan komunikasi seperti sekarang semakin kuat dampaknya. Siapa yang menguasai teknologi yang canggih itu, maka dia akan menanamkan pengaruhnya di negara-negara lain. Dalam hal itulah letak ambivalensinya media massa; apakah bermanfaat ataukah merugikan masyarakat suatu negara atau masyarakat dunia bergantung pada manusia itu sendiri; sebaliknya ketahanan nasional suatu bangsa untuk tidak dapat dipengaruhi oleh bangsa lain melalui media massa seperti dikatakan tadi juga bergantung pada manusianya. 2016 6 Etika dan Filsafat Komunikasi Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pemikiran Jacques Ellul Mengenai Teknologi Media Komunikasi Filsuf Prancis, Jacques Ellul, adalah salah seorang di antara filsuf-. filsuf di dunia yang memikirkan masalah teknologi. Ellul dilahirkan di Bordeaux, Prancis, pada tahun 1912. Sebagai doktor dalam ilmu-ilmu social ia mengajar mula-mula di Universitas Strasburg dan pada tahun 1938 di Universitas Bordeaux. Ellul banyak terlibat dalam kegiatan politik. Selama Perang Dunia II ia memimpin gerakan pertahanan Prancis melawan rezim Vichy yang pro Nazi Jerman. Setelah Bordeaux dibebaskan, ia mendapat kedudukan politik yang terpandang. Modul Makalah - Mengenai komunikasi dalam kaitannya dengan propaganda ia mengatakan bahwa sistem propaganda terdiri dan dua gabungan teknik. Yang pertama menyangkut sejumlah teknik niekanistis yang rumit (radio, pers, TV, film) dan yang memungkinkan komunikasi berlangsung dengan banyak orang bersamasama Teknik kedua meliputi sejumlah teknik psikologis yang mampu menggali pengetahuan yang mendalam tentang psikhe manusia. Ia menanggapi berbagai pendapat para pakar Amerika mengenai keperkasaan media massa, oleh Schramm dikupas ketika menjelaskan “teori peluru” oleh Berlo. waktu menerangkan “teori jarum hipodermik”, dan oleh Do Fleur – Ball - Rokeach tatkala mengkaji “teori stimulus response”. Ellul menegaskan bahwa tern peluru atau “the bullet theory” belum akan mati. Dia mengatakan bahwa propaganda jauh lebih efektif ketimbang analisis yang ditunjukkan oleh orang-orang Amerika. Ia secara khusus menolak evidensi dan eksperimen-eksperimen yang menyatakan bahwa propaganda adalah bagian dan keseluruhan lingkungan dan tidak bisa dipublikasi dalam tatanan laboratorium. Ellul menegaskan bahwa propaganda sedemikian pervasifnya dalarn kehidupàn Amerika, sehingga kebanyakan khalayak tidak menyadarinya, tetapi tetap mengontrol nilai - nilainya. Nilai sentral tentunya “gaya hidup Amerika” (American way of life). Pemikiran ini tidak sama sekali berbeda dengan gagasan beberapa pakar komunikasi Amerika. Seperti diketahui, Paul Lazarsfeld dan Robert Merton telah membahas kecenderungan komunikasi massa memperteguh statusquo 2016 7 Etika dan Filsafat Komunikasi Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ekonomi dan sosial, dan teoritikus komunikasi Joseph Klapper menyatakan bahwa pada umumnya efek komunikasi massa adalah peneguhan sikap. Demikian pendapat Werner J. Sevenin dan James Tankard, Jr. dalam bukunya “Communication Theories : Origins, Methods, and Uses in the Mass Media” tentang Jacques Ellul pada bab “Analysis of Propaganda”. Pendapat Ellul mengenai terobosan teknik kepada segala iklim social dan ekonomi dikomentari juga oleh Jean Meynaud menurutnya operasi teknik dapat didefinisikan sebagai ”setiap karya di mana suatu metoda tertentu dimanfaatkan untuk suatu hasil (any work in which a certain method is used to obtain a result). Apabila suatu keuntungan dan suatu metode kerja secara khusus, direalisasikan, hasilnya adalah “fenomena teknik” yang merupakan penyelidikan ekspansi teknik yang cepat dan universal: di situ tidak terdapat lagi aktivitas manusia yang melepaskan keharusan yang bersifat teknik. Jadi, lepas dari teknik-teknik mekanis (mechanical techniques), di situ terdapat teknik-teknik ekonomi (economic technique) yang terwujud mulai dan program industrial sampai kepada perencanaan nasional; teknik organisasi (organization technique) yang meliputi, baik perusahaan pnibadi maupun pelayanan administrasi umun teknik kemanusiaan (human technique) yang mencakup obat-obatan, pendidikan dan periklanan; teknik karya intelektual (the technique of intellectual work); indeks kartu dan perpustakaan Dalam kaitan ilmu, teknologi dan agama, Ellul mengatakan bahwa ilmu dan teknologi menghapus segala yang dianggap suci oleh manusia tanpa menyodorkan alternatif lain. Sebaliknya manusia telah menganggap teknologi sebagai sesuatu yang suci. Para penganut ajaran komunis telah menolak agama dan menggantikannya dengan ajaran komunis. Dari paparan di atas, baik mengenai ambivalensi teknologi media komunikasi maupun pemikiran Jacques Ellul tentang teknologi, tampak bahwa media komunikasi terutama media massa ditentukan oleh manusia yang menguasai dan menanganinya, apakah bermanfaat atau merusak *the man behind the gun”. Dalam hal inilah pentingnya pemahaman etika komunikasi sebagaimana dijelaskan pada 2016 8 Etika dan Filsafat Komunikasi Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sub bab terdahulu buku mi. Dalam hubungan ini pemerintah dari suatu negara di mana media massa itu beroperasi tidak segan mengambil tindakan, manakala media massa bersangkutan merusak masyarakat, misalnya merusak moral, menimbulkan keonaran dan sebagianya. 2016 9 Etika dan Filsafat Komunikasi Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Bertens, K, Etika, Gramedia, Jakarta, 2001 Effendy, Onong Uchyana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993 Katsoff, Louis O, Pengantar Filsafat, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1996 Mangunhardjana, Isme-Isme Dalam Etika dari A-Z, Kanisius, Yogyakarta, 1997 Suseno, Franz Magnis, Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral, Kanisius, Yogyakarta, 1989 Soehoet, AM.Hoeta, Teori Komunikasi I, IISIP, Jakarta, 2002 Suriasumantri, Jujun S, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar populer, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2001 Sutarno, Alfonsus. Etiket Kiat Serasi Berelasi. Yogyakarta: Kanisius. 2008 Titus, Harold H,Smith, Nolan (alih bahasa) Rasjidi, Persoalan – Persoalan Filsafat, Bulan Bintang, Jakarta, 1984 2016 10 Etika dan Filsafat Komunikasi Christina Arsi Lestari, M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id