NAB/Unit : AUM: Fund Fact Sheet Juni 2015 Rp 2,380.17 Rp17,544,546,774.83 Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah Profil Manajer Investasi Tujuan Investasi PT BNI Asset Management adalah salah satu perusahaan efek terbesar di Indonesia yang melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi yang memiliki pengalaman sejak 12 April 1995 dan merupakan anak perusahaan dari PT BNI Securities (99.90%). PT BNI Asset Management telah mendapat ijin usaha sebagai Manager Investasi dari Bapepam-LK (No. KEP-05/BL/MI/2011 tanggal 7 Juli 2011). Saat ini, PT BNI Asset Management mengelola 67 (enam puluh tujuh) produk Reksa Dana. Memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang stabil dalam jangka panjang kepada para pemodal yang berpegang pada syariah islam dengan hasil investasi yang bersih dari unsur riba' dan gharar serta maisyir dengan menempatkan dana pada obligasi syariah yang diterbitkan perusahaan indonesia. Profil Risiko Investasi Kebijakan Investasi -Tingkat Risiko -Potensi Imbal Hasil - Minimum 80% dan maksimum 98% pada efek pendapatan tetap yang bersifat syariah dan instrumen pasar uang yang bersifat syariah - Minimum 2% hingga Maksimum 20% di kas dan/ atau setara dengan kas : Moderat : Moderat Alokasi Aset Obligasi Menurut Tenor BNI-AM Dana Syariah VS Benchmark* 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% 0% -1% -2% > 10 Thn, 14% 5 - 10 Thn, 22% < 5 Thn, 65% Kinerja Bulanan Reksadana Kinerja Reksadana Kinerja Bulanan Benchmark* Kinerja Benchmark* * Benchmark : Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah (Infovesta Utama) Tabel Kinerja Bulanan Periode Reksadana Benchmark* Alokasi Dana Investasi Kinerja Reksa Dana Pada Tanggal Periode Reksadana Benchmark* 1 Bulan -0.02% -0.05% 3 Bulan -0.65% -0.85% 6 Bulan 1.41% 1.84% 0.62% 0.64% Aug-14 0.76% 0.44% Sep-14 -0.18% 0.10% Oct-14 0.90% 0.85% 1 Tahun 5.04% 5.30% Sejak Awal Tahun 1.41% 1.84% Jul-14 Nov-14 1.18% 0.74% Dec-14 0.26% 0.57% Jan-15 2.26% 1.87% Feb-15 0.47% Mar-15 -0.65% 0.11% Apr-15 -0.48% -0.45% May-15 -0.15% -0.35% Jun-15 -0.02% -0.05% 77% 6/30/2015 4% Profil Portofolio Obligasi 19% 0.71% Durasi Portofolio YTM Portfolio Kas & Deposito Syariah Obligasi Syariah Negara Obligasi Syariah Korporasi 3.78 9.76% Top 5 Efek Dalam Portofolio Obligasi Syariah Korporasi ADMF BKL IC SM/13 Obligasi Syariah Korporasi INDOSAT SI BK1-2E/15 Obligasi Syariah Korporasi MAYORA SM 2/2012 Obligasi Syariah Korporasi PLN S.IJARAH 2/2007 Obligasi Syariah Negara SBSN IJARAH 6 - IFR0006 Laporan Manajer Investasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan Juni 2015 berbalik turun sebanyak 5,86% mom dan ditutup di level 4.911 setelah naik pada bulan Mei lalu. Sepanjang Juni, investor asing mencatatkan total jual bersih di saham sebesar Rp4,1 triliun. Di sisi lain, Indonesia Composite Bond Index (ICBX) relatif flat dengan turun tipis sebesar 0,02% dan ditutup di level 170,53. Kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) tercatat sebesar Rp537,5 triliun (39,63%), meningkat Rp23 triliun dibandingkan bulan Mei. Koreksi yang terjadi di pasar obligasi sejak bulan Maret dimanfaatkan investor asing dengan melakukan pembelian bertahap tercermin dari posisi kepemilikan asing di SBN yang terus meningkat sejak Maret. Tingkat imbal hasil pemerintah bertenor 10 tahun ditutup di level 8.33% di akhir Juni, naik 16 bps dari bulan sebelumnya di 8.17%. Nilai tukar rupiah juga mengalami pelemahan tipis 0.01% mom ke 13.339 per Dolar AS. Dari dalam negeri, penerimaan pajak 1H15 tercatat sebesar Rp.476,9 triliun atau naik 3,9% yoy. Namun realisasi penerimaan pajak tersebut masih tercatat sebesar 36,8% dari target pajak sebesar Rp1.294 triliun dan dibawah persentase realisasi 1H14 sebesar 46,6% dari pagu yang ditetapkan sebesar Rp.984,9 triliun. Sentimen positif lainnya berasal dari data Inflasi bulan Juni 2015 sebesar 0,54% mom atau 7,26% yoy, lebih rendah dari perkiraan konsensus di rentang 7,4%-7,5%. Hasil tersebut membawa sinyal positif bagi kondisi perekonomian yang menargetkan infla si dapat mencapai 4% di akhir tahun. Dari luar negeri, Yunani akhirnya gagal membayar jatuh tempo utangnya kepada IMF pada 30 Juni seiring tidak tercapainya kesepakatan. Investor mencermati perkembangan masalah ini termasuk referendum pada 5 Juli mendatang yang dapat memperjelas keadaan apakah negara itu akan keluar dari zona euro. Ke depan, Kami memandang 2H15 akan relatif lebih baik dari 1H15 dengan katalis sbb: (1) Pengeluaran pemerintah yang lebih agresif khususnya ke sektor infrastruktur (2) Kebijakan pemerintah yang akomodatif untuk pertumbuhan (pro-growth) seperti perubahan LDR ke LTF, relaksasi LTV dan kenaikan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) yang naik, (3) Peluang perubahan outlook Indonesia oleh lembaga rating S&P dari stabil ke positif yang semakin meningkatkan (4) Perbaikan kinerja emiten yang juga tercermin dari indeks tendensi bisnis (ITB) yang membaik untuk 3Q15. Hingga akhir tahun, Kami memprediksi CAD akan dibawah 3%, BI Rate di level 7,5% dengan yield obligasi 10 tahun 7,5%, dan level rupiah/dolar di Rp13.200. Risiko yang patut dicermati dari dalam negeri adalah potensi rilisnya earning result emiten dan data GDP 2Q15 yang lebih rendah dari yang diperkirakan konsensus. Sementara faktor risiko dari luar yakni hasil referendum yunani serta potensi kenaikan suku bunga The Fed. Investasi Pada Reksa Dana Rekening Pembelian - Tanggal Penawaran : 23 April 2004 - Minimum Investasi Rp 100.000,- Perhitungan NAB/Unit : Harian - Bank CIMB Niaga Cabang Graha Niaga, Jakarta a/c : 064-01-62922-00-3 a/n : BNI-AM DANA SYARIAH - Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan, Capem Jakarta Pusat a/c : 0091540325 a/n : REKSADANA BNI DANA SYARIAH Biaya Investasi - Pembelian : Maksimum 1.0% per Transaksi - Penjualan kembali : Nihil - Pengalihan : 0.5% Biaya Pengelolaan Bank Kustodi - Manajer Investasi : Maksimum 1,50% per Tahun - Bank Kustodian : Maksimum 0,25% per Tahun - PT BANK CIMB NIAGA TBK PT BNI Asset Management Chase Plaza Lantai 6 Jl. Jend. Sudirman Kav.21, Jakarta - 12920 Telp : (021) 2996 9646 Fax : (021) 2996 9647 Email : [email protected] www.bni-am.co.id Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Investasi melalui reksa dana mengandung resiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja serupa dimasa yang akan datang. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana dapat naik atau turun sesuai dengan pergerakan harga pasar portofolio reksa dana yang bersangkutan. Sumber Data : Bloomberg & BNI Asset Management