siaran pers ojk jalin kerjasama dengan persyarikatan

advertisement
SP 38/DKNS/OJK/IV/2017
SIARAN PERS
OJK JALIN KERJASAMA DENGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
DAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Malang, 18 April 2017. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengembangkan
program keuangan syariah, literasi keuangan dan perlindungan konsumen sektor
jasa keuangan dengan menggandeng Persyarikatan Muhammadiyah dan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Persyarikatan Muhammadiyah
dilakukan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dengan Ketua Umum
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.
Sementara Nota Kesepahaman dengan Universitas Muhammadiyah Malang
dilakukan Muliaman D Hadad dengan rektor UMM Fauzan.
Penandatanganan kedua Nota Kesepahaman itu dilakukan di kampus Universitas
Muhamamadiyah Malang, Selasa.
Ruang lingkup kedua Nota Kesepahaman antara lain mengenai penelitian bersama
ataupun pemberian bantuan pada penelitian dalam pengembangan keuangan
syariah pada kegiatan di sektor jasa keuangan, dengan tujuan menyamakan
persepsi dan arah pengembangan keuangan syariah di sektor jasa keuangan dan
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sektor jasa keuangan
berbasis syariah.
Selain itu juga digagas pendidikan bersama bagi pegawai atau warga untuk
meningkatkan pemahaman terhadap kegiatan produk jasa keuangan berbasis
syariah.
Peningkatan kemampuan literasi keuangan dilaksanakan melalui kegiatan,
sosialisasi secara lisan dan tertulis, penyusunan desain kurikulum pendidikan
yang memuat materi tentang kegiatan di sektor jasa keuangan serta pemberian
bantuan teknis dalam memfasilitasi lembaga pendidikan.
Direncanakan juga kerja sama pengabdian kepada masyarakat melalui
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik mengenai literasi keuangan dan
perlindungan konsumen, serta penyediaan gerai Otoritas Jasa Keuangan di
kampus UMM.
Muliaman mengatakan optimistis industri keuangan syariah akan terus tumbuh
membaik mengingat prospek pasar keuangan syariah di Indoensia sangat besar.
“Saya sangat mengharapkan tahun 2017 menjadi momentum pertumbuhan
keuangan syariah, sejalan dengan perkembangan ekonomi domestik yang cukup
solid di tengah dinamika global,” kata Muliaman.
Menurutnya, fenomena kebangkitan ekonomi syariah sangat terasakan
belakangan ini di Indonesia, seperti peningkatan kebutuhan untuk makanan halal,
busana muslim, kosmetik, obat-obatan, permukiman Islami, dan pariwisata
syariah telah tumbuh dengan cepat.
Hal ini terjadi sejalan dengan tumbuhnya kelompok “middle class moslem” di
Indonesia, yang memiliki kemampuan ekonomi yang semakin baik, yang diikuti
dengan kesadaran religius yang semakin tinggi, sehingga menciptakan permintaan
akan barang dan jasa yang sesuai dengan prinsip syariah.
“Dengan adanya fenomena tersebut dan sebagai negara dengan penduduk muslim
terbesar di dunia yang disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk muslim
yang tergolong middle class income, Indonesia diyakini akan menjadi pasar yang
sangat besar dan lahan yang sangat subur bagi perkembangan ekonomi dan
keuangan syariah,” katanya.
Menurutnya, peran sektor jasa keuangan syariah harus semakin dioptimalkan
untuk memberikan kontribusi lebih bagi perekonomian, melalui pembukaan akses
keuangan ke masyarakat, penyediaan produk dan jasa keuangan sesuai
kebutuhan masyarakat dan peningkatan kontribusi terhadap pembiayaan jangka
panjang proyek-proyek infrastrktur dan sebagainya.
***
Informasi lebih lanjut:
Kepala Departemen Komunikasi dan Internasional Triyono, Telp. 021.29600000,
Email [email protected], www.ojk.go.id
Download